OLEH
NANDA NURHALIFA
NSTB : 21801065
PROPOSAL
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Pada
ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Oleh:
NANDA NURHALIFA
NSTB : 21801065
Program Sarjana
Menyetujui,
Dekan
Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Kendari
Mengetahui,
Dekan
Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Kendari
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis kehadirat Allah SWT atas segala nikmat
dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan
Shalawat dan salam kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad SAW. Yang
telah membawa kita dari zaman keburukan hingga ke zaman yang penuh dengan
Penulis menyadari betul bahwa penulisan tugas akhir ini tidak akan berjalan baik
tanpa bantuan, bimbingan serta dorongan dan doa dari berbagai pihak hingga
tugas akhir ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
2. Bapak Dr. Ilham, ST., M.Si. Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
4. Kedua Orang Tua dan keluarga yang telah menyemangati dan mendukung
kekurangan yang terdapat pada Tugas Akhir ini. Penulis berharap Tugas Akhir
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencemaran udara terjadi di luar ruang karena adanya polutan udara di luar
ruang yang berasal dari sumber bergerak yaitu asap pembakaran kendaraan
jejak tanah di atas jalan raya. Salah satu polutan udara yang menyebabkan
matter (PM10).
(indoor and outdoor pollution), debu sering dijadikan salah satu indikator
lingkungan. Partikel debu akan berada di udara dalam waktu yang relatif
kesehatan, juga dapat mengganggu daya tembus pandang mata dan dapat
kemarau lebih tinggi, pada ketika musim hujan, hal ini karena pada musim
hujan zat pencemar yang ada di atmosfer mengalami karena pada musim
terjadi pada setiap tahunnya. Pada tahun 2019 terdapat 476 pasien
penyakit ISPA. Tahun 2020 terdapat 359 pasien, tahun 2021 mencapai 700
Kecamatan Morosi
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
berikut:
dari PM10.
3. Memberikan informasi kepada pihak pemerintah tentang polusi udara
Morosi
F. Definisi Operasional
tersebut.
tumbuhan.
4. PM10 adalah istilah untuk partikel padat atau cair yang ditemukan di
TINJAUAN PUSTAKA
jika di dunia ini tidak ada sedikit saja maka akan mati karena tidak bisa
udara seperti CO, NO, HC, Pb, SO, dan ada zat bernama Tetraethyl
a. Sumber Bergerak
suatu tempat
sampah.
e. Sumber Gangguan
Baku mutu udara ambien adalah nilai pencemar udara yang ditenggang
(PP RI No. 22 Tahun 2021). Baku mutu udara ambien diatur dalam PP RI No.
Waktu Sitem
No Parameter Baku mutu
Pengukuran Pengukuran
PM10 (partikel < 10 24 jam 75 µg/m3 Aktif kontunu
mm) Aktif Manual
1 PM2.5 (partikel < 2.5 1 tahun 40 µg/m 3
Aktif Kontinu
mm) 24 jam 55 µg/m3 Aktif Kontinu
Aktif Manual
1 tahun 15 µg/m3 Aktif Kontinu
Sumber : (PP RI No. 22 Tahun 2021)
PM10 adalah partikulat padat dan cair yang melayang di udara dengan nilai
partikulat yang dapat di inhalasi, tetapi karena ukurannya, PM10 lebih spesifik
merupakan partikulat yang respirable dan predictor kesehatan yang baik (Koren,
2003).
Partikulat merupakan campuran partikel padat, cair atau padat dan cair yang
aerodinamis lebih dari 2,5 µm. Partikulat ini terbentuk dari pecahan
aerodinamis kurang dari 2,5 µm. Sebagian besar partikel ini terbentuk
dari gas.
PM10 secara alami berasal dari tanah, bakteri, virus, jamur, ragi, serbuk
sari serta partikulat garam dan evaporasi air laut. Sedangkan dari aktifitas
hasil pembakaran batubara, minyak, bensin, solar dan kayu bakar, hasil
transformasi NOx, SO2 dan campuran organik, serta hasil proses pada
industri, jejak tanah di atas jalan raya, suspensi 12 dari kegiatan yang
khronis, emfisema, asma brongkial dan kanker paru (Linna, 2011). Sekitar
pada ukuran yang paling kecil dapat masuk ke dalam jaringan tubuh yang
paling dalam seperti paru-paru dan jantung, apalagi jika partikulat tersebut
titik tertentu dalam suatu ruang tertentu pada interval waktu tertentu .
Semakin banyak jumlah kendaraan yang melalui suatu titik tertentu dalam
suatu ruang tertentu pada interval waktu tertentu berarti semakin besar
apabila kapasitas ruas jalan tersebut tidak terlampaui, namun masalah akan
terhadap geometrik jalan, oleh karena itu digunakaan suatu satuan untuk
METODE PENELITIAN
Adapun alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah :
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari analisa lapangan secara
kadar PM10.
2. Data Sekunder
dan menganalisis masalah serta memberikan sebuah data dalam penelitian ini.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
4. Dokumentasi
objek penelitian
kawasan studi.
d. Daerah proyeksi.
holder.
Mulai
g
Studi literatur
Survey awal
Pengumpulan data
Analisis dan
Pembahasan
Semarang
Alves, C. A., Vicente, A. M., Custódio, D., Cerqueira, M., Nunes, T., Pio, C.,
Lucarelli, F., Calzolai, G., Nava, S., Diapouli, E., Eleftheriadis, K.,
595:494-504
Situmorang,Manihar,KimiaLingkungan,RajaWaliPers,Depok,2017Sugiarta,A.A.G
,JurnalIKESMAVolume9Nomor1Maret2013,JurnalIKESMAVolume9No
mor1Maret2013https://hukumlingkungan.or.id/2020/02/08/baku-mutu-
udara-ambien/
Linna, S S. dkk. 2011. Tingkat Pencemaran Udara CO Akibat Lalu Lintas Dengan
Engineering Vol1(2)
Volume Air Sampler (HVAS) And Low Volume Air Sampler (LVAS).
Hobbs. 1979. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas dan Angkutan Kota. 1999. Rekayasa lalulintas
Epa. 2004. Air Quality Criteria for Particulate Matter. Center for Environmental
SNI 19-7119.10-2005 Tentang Cara Uji Kadar TSP dengan High Volume Air