DATA KLIMATOLOGI
STASIUN BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN
GEOFISIKA (BMKG) PROVINSI ACEH
Disusun oleh :
LORES SUDARTA
NIM : 15141021
Program Studi : Teknik Sipil
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ABULYATAMA
LAMPOH KEUDEE-ACEH BESAR
2020
PENGESAHAN FAKULTAS
Disetujui,
i
PENGESAHAN PROGRAM STUDI
Pembahas I Pembahas II
Diketahui/disahkan oleh,
Ketua Program Studi Teknik Sipil
ii
PERNYATAAN
Lores Sudarta
NIM : 1514102
iii
PRAKATA
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatu.
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta’ala yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya sehingga dengan seizin-
Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini. Shalawat ber iring
salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita yakni Nabi Besar Muhammad
Salallahu ‘Alaihi Wassalam beserta keluarga dan sahabat-sahabat beliau yang telah
membimbing umat manusia ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Tugas
akhir yang berjudul “Studi Perbandingan Karakteristik Data Klimatologi
Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) Provinsi
Aceh” ditulis dalam rangka melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat
yang diperlukan untuk menyelesaikan pendidikan program Sarjana (S1) pada
program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Abulyatama.
Dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan tugas akhir ini penulis telah
memperoleh bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak terutama pembimbing.
Untuk itu penulis menyampaikan terimakasih yang amat tulus kepada bapak Ichsan
Syahputra, S.T., M.T. sebagai Pembimbing dan Bapak Muhammad Zardi, S.T.,
M.T. sebagai Co. Pembimbing.
Selanjutnya, pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Yang utama penulis ucapkan kepada orang tua tercinta Ayahanda Jafriza dan
Ibunda Sudarni serta Ferdi Irawan dan Akifa Afriani adik penulis yang selalu
berdoa dan memberi dukungan moral untuk keberhasilan penulis.
2. Bapak Muhtadin, S.T,.M,T. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Abulyatama.
3. Bapak Muhammad Zardi, S.T.,M.T selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Abulyatama
iv
4. Ibuk Tety Sriana, S.T., M.T.. selaku dosen Pembahas I dan Bapak Muhammad
Ridha, S.T., M.T selaku dosen Pembahas II yang telah memberi banyak
masukan perbaikan penulisan ini.
5. Seluruh dosen dalam lingkungan Program Studi Teknik Sipil Universitas
Abulyatama yang telah membekali penulis dengan berbagai dsiplin ilmu.
6. Team Simeulue Production, AKT 15, Rekan IPPELMAS Banda Aceh, Rilky
Trianov, Bonimas Andika, Pipy Rahayu Novita, Mery Hardina, yang telah
membantu dan memberikan inspirasi dan motivasi serta setia menemani
penulis hingga selesai penulisan ini.
7. Teman-teman seperjuangan Harifin, Hendri Hidayat, Riandi Ferdila Putra,
Rizatul Aulina, Nurfadillah, Satri Wahyu Hidayat, Hengki Dermawan, M
Fahryza Yuza dan yang telah membantu dan memberikan inspirasi dan
motivasi kepada penulis.
8. Rekan-rekan mahasiswa/i Program Studi Teknik Sipil universitas Abulyatama
yang telah banyak membantu penulis hingga selesai penulisan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh
dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan
kedepannya. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas jasa dan
budi baik dari semua pihak. Akhirnya saya berharap semoga Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan apabila dalam penulisan ini terdapat katakata yang
kurang berkenan saya meminta maaf yang sebesar-besarnya.
Lores Sudarta
NIM. 15141021
v
ABSTRAK
Penelitian tugas akhir ini menjelaskan tentang studi perbandingan karakteristik data
klimatologi Stasiun BMKG yang tersebar di seluruh Provinsi Aceh. Data-data yang
digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah data curah hujan (mm),
temperature (ᵒC), kelembaban (%), lamanya penyinaran matahari (jam) dan
kecepatan angin (m/s). Pengumpulan data sekunder dari hasil pengukuran di stasiun
mandiri yang pernah dilakukan terdahulu dengan menggunakan Wireless Weather
Station Davis Vantage VVE 6250, yaitu instrumen pencatat data klimatologi secara
otomatis yang banyak digunakan di beberapa stasiun klimatologi di seluruh dunia
termasuk di Indonesia. Kemudian data skunder lainnya yaitu diperoleh secara
online dari situs website resmi dataonlineBMKG.go.id, dimana dengan terlebih
dahulu melakukan registrasi dan verifikasi akun pengguna untuk mendapatkan data
klimatologi yang diperlukan sesuai interval waktu yang diinginkan. Stasiun
klimatologi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Stasiun Mandiri yang
berada di Lambaro Skep Kota Banda Aceh, Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan
Iskandar Muda Kabupaten Aceh Besar, Stasiun Meteorologi Kelas IV Lampanah
Teungoh Indrapuri Kabupaten Aceh Besar, Stasiun Meteorologi Kelas III Cut Ba’u
Sukajaya Kota Sabang, Stasiun Meteorologi Malikus Saleh Kabupaten Aceh Utara,
dan Stasiun Meteorologi Cut Nyak Dhien Kabupaten Nagan Raya. Data klimatologi
pada stasiun mandiri hanya diperoleh dalam pencatatan data harian saja tepatnya di
bulan Oktober tahun 2018, sedangkan data yang diperoleh dari stasiun BMKG yang
tersebar di seluruh Provinsi Aceh mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2019
selama kurun waktu 10 tahun. Untuk mendapatkan gambaran karakteristik
klimatologi di suatu wilayah dapat diwakili oleh stasiun klimatologi yang ada, maka
salah satunya metode yang digunakan adalah memilih data klimatologi maksimum
dari setiap stasiun tersebut. Khusus untuk data curah hujan dipilih curah hujan
harian maksimum tahunan dimana akan digunakan sebagai data perhitungan hujan
periode ulang tahunan. Metode distribusi curah hujan yang digunakan pada
penelitian tugas akhir ini adalah Distribusi Normal, Distribusi Log Normal,
Distribusi Log Pearson Tipe III dan Distribusi Gumbel. Dari beberapa jenis
distribusi curah hujan hanya Distribusi Log Pearson Tipe III saja yang memenuhi
persyaratan distribusi. Selanjutnya perhitungan hujan periode ulang tahunan
dilakukan dengan metode Log Pearson Tipe III. Pemetaan data klimatologi dan
khususnya hujan periode ulang tahunan dilakukan dengan Metode Isohyet dan
Metode Aritmatik. Faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan karakteristik data
klimatologi pada setiap stasiun BMKG adalah letak geografis dan kondisi topografi
sangat menentukan perubahan iklim yang terjadi pada wilayah penelitian.
iv
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN FAKULTAS.............................................................. i
PENGESAHAN PROGRAM STUDI .................................................. ii
PERNYATAAN .................................................................................. iii
PRAKATA .......................................................................................... iv
ABSTRAK .......................................................................................... v
DAFTAR ISI ....................................................................................... vi
vi
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................... 17
3.1 Sumber Data ...................................................................... 17
3.2 Material bahan yang digunakan ......................................... 18
3.3 Lokasi penelitian ............................................................... 20
3.4 Prosedur penelitian ............................................................ 21
3.5 Rancangan yang digunakan................................................ 21
3.5.1 Periode ulang dan hujan rencana ............................... 21
3.5.2 Intensitas curah hujan ............................................... 22
3.5.3 Pemetaan hujan kawasan .......................................... 22
3.6 Bagan alir penelitian .......................................................... 23
vii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................ 57
5.1 Kesimpulan ..................................................................... 57
5.2 Saran .............................................................................. 59
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
turun. Intensitas dan durasi hujan juga menentukan banyaknya jumlah air yang
turun pada daerah tersebut. Data curah hujan sangat penting untuk perencanaan
teknik khususnya untuk bangunan air seperti irigasi, bendungan, drainase
perkotaan, pelabuhan dermaga, dan lain-lain. Karena itu data curah hujan di suatu
wilayah dicatat terus menerus untuk menghitung perencanaan yang akan dilakukan.
Data klimatologi yang meliputi curah hujan, kecepatan angin, suhu,
kelembaban, penguapan, dan topografi dapat membantu dan bermamfaat untuk
memberikan informasi yang berpengaruh terhadap perencanaan aktivitas
masyarakat dalam kehidupan sehari hari di masa mendatang khususnya untuk
membuat perencanaan teknik, contohnya perencanaan bangunan air yang sesuai
dan bermamfaat sesuai dengan tujuan awal peruntukan pembangunan banguna
tersebut. Klimatologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang iklim secara luas,
namun antara meteorologi dan klimatologi saling terkait dan tidak dapat
dipisahkan karena keduanya memiliki kesamaan yaitu mempelajari tentang
atmosfer, perbedaanya hanya pada lingkup wilayah, jika meteorologi mempelajari
cuaca di suatu tempat maka klimatologi mempelajari rataan cuaca di wilayah yang
luas sehingga ketersediaan data klimatologi sangat mempengaruhi kegiatan
masyarakat khususnya di bidang teknik keairan dalam mengambil kebijakan dan
keputusan dalam suatu perencanaan.
1.2 Permasalahan
Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
perbandingan karakteristik data klimatologi dari stasiun BMKG yang tersebar di
seluruh Provinsi Aceh dengan beberapa metode dan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi perbedaan data tersebut khususnya data curah hujan.
Ruang lingkup dari penelitian tugas akhir ini adalah:
1. Pengumpulan data klimatologi dari stasiun Badan Meterologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) yang terdapat di seluruh Provinsi Aceh.
2. Perhitungan hujan periode ulang tahunan dengan metode yang memenuhi
persyaratan distribusi.
3. Pembuatan gambar peta kedalaman hujan wilayah dengan metode Isohyet dan
metode Aritmatik berdasarkan letak stasiun klimatologi.
Data klimatologi yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah data
curah hujan (mm), temperature (ᵒC), kelembaban (%), lamanya penyinaran
matahari (jam) dan kecepatan angin (m/s). Pengumpulan data sekunder dari hasil
pengukuran di stasiun mandiri yang pernah dilakukan terdahulu dengan
menggunakan Wireless Weather Station Davis Vantage VVE 6250, yaitu instrumen
pencatat data klimatologi secara otomatis yang banyak digunakan di beberapa
stasiun klimatologi di seluruh dunia termasuk di Indonesia.
Kemudian data skunder lainnya yaitu diperoleh secara online dari situs
website resmi dataonlineBMKG.go.id, dimana dengan terlebih dahulu melakukan
registrasi dan verifikasi akun pengguna untuk mendapatkan data klimatologi yang
diperlukan sesuai interval waktu yang diinginkan. Kemudian dilanjutkan dengan
menghitung distribusi hujan dimana pada penelitian tugas akhir ini menggunakan
Distribusi Normal, Distribusi Log Normal, Log Pearson Tipe III dan Distribusi
Gumbel. Sedangkan perhitungan hujan periode ulang menggunakan metode Log
Perason Tipe III dan medote Gumbel. Selanjutnya dilakukan pemetaan terhadap
4
data klimatologi dan khususnya hujan periode ulang tahunan dilakukan dengan
Metode Isohyet dan Metode Aritmatik.
Kecepatan angin adalah jarak tempuh angin atau pergerakan udara per satuan
waktu dan dinyatakan dalam satuan meter per detik (m/d), kilometer per jam
(km/jam), dan mil per jam (mi/jam). Kecepatan angin bervariasi dengan ketinggian
dari permukaan tanah, sehingga dikenal adanya profil angin, dimana semakin tinggi
gerakan angin semakin cepat kecepatan angin. Angin adalah gerakan udara relatif
terhadap permukaan bumi, sehingga angin merupakan udara yang bergerak
diakibatkan adanya perbedaan tekanan udara dari suatu tempat ke tempat lain secara
horizontal. Angin dapat dilihat darimana arah angin datang. Anemometer adalah
sebuah perangkat untuk mengukur kecepatan angin yang telah banyak dipakai
dalam Meteorologi dan Geofisika. Sirkulasi angin yang paling berpengaruh di
wilayah Indonesia antara lain angin periodik. Angin didefinisikan sebagai gerak
udara nisbi terhadap permukaan bumi pada arah Horizontal (Prawirowardoyo
1996).
2.3 Kelembaban
Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentrasi ini dapat
diekspresikan dalam kelembaban absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan
relatif. Alat untuk mengukur kelembapan disebut hygrometer. Perubahan tekanan
sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan suhu. Kelembaban udara
menggambarkan kandungan uap air di udara yang dapat dinyatakan sebagai
kelembaban mutlak, kelembaban relatif maupun defisit tekanan uap air. Kapasitas
udara untuk menampung uap air tersebut ditentukan oleh suhu udara. Sedangkan
defisit tekanan uap air adalah selisih antara tekanan uap jenuh dan tekanan uap
aktual. Masing-masing pernyatan kelembaban udara tersebut mempunyai arti dan
fungsi tertentu dikaitkan dengan masalah yang dibahas (Handoko, 1994).
6
7
2.4 Temperatur
Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun di suatu daerah dalam waktu
tertentu. Satuan curah hujan selalu dinyatakan dalam satuan millimeter atau inchi
namun untuk di Indonesia satuan curah hujan yang digunakan adalah dalam satuan
millimeter (mm). Intensitas curah hujan adalah jumlah curah hujan dalam satuan
waktu tertentu, yang biasanya dinyatakan dalam mm/jam, mm/hari, mm/tahun.
Data yang sering digunakan untuk analisis adalah nilai maksimum, minimum dan
nilai rata-ratanya. Hujan terjadi karena udara basah yang naik ke atmosfer
mengalami pendinginan sehingga terjadi proses kondensasi, naiknya udara keatas
dapat terjadi secara siklonik, orografik, dan konvektif. Hujan dapat dibedakan
berdasarkan cara naik udara ke atas (Triatmodjo, 2008).
Distribusi hujan adalah berbeda – beda sesuai dengan jangka waktu yang
ditinjau yakni curah hujan tahunan (jumlah curah hujan dalam setahun), curah hujan
bulanan (jumlah curah hujan sebulan), curah hujan harian (jumlah curah hujan 24
jam), curah hujan perjam. Harga – harga yang diperoleh ini dapat digunakan untuk
penentuan prospek di kemudian hari dan akhirnya untuk perancangan sesuai dengan
tujuan yang dimaksud.
Distribusi hujan di suatu daerah digambarkan dengan Pemetaan Isohyet dan
Pemetaan Aritmatik, dapat menggunakan data tahunan hasilnya berupa Isohyet
tahunan, data bulanan bahkan data harian. Peta yang dibuat ketelitiannya tergantung
pada kepadatan pos penangkaran hujan (jumlah pos penangkaran hujan per satuan
luas). Distribusi hujan yang jatuh di suatu wilayah dari waktu ke waktu polanya
tidak sama.
9
1. Distribusi Normal
Distribusi normal adalah simetris terhadap sumbu vertikal dan berbentuk
lonceng yang juga disebut distribusi gauss. Distribusi normal mempunyai dua
parameter yaitu rerata μ dan deviasi standar dari populasi. Fungsi distribusi normal
mempunyai bentuk :
1
e X /( 2 )
2
p ( x) ............................................................ (2.1)
2
Dimana :
x = variabel random.
p(x) = fungsi dari probabilitas kontinyu.
10
Fungsi densitas kumulatif dapat diturunkan dengan integral dari fungsi densitas
probabilitas yang menghasilkan :
Z z2 / 2
F z
1
2
e
........................................................................... (2.5)
Dimana :
XT = Besarnya curah hujan dengan periode ulang T tahun.
𝑋̅ = Curah hujan rata-rata (mm).
S = Standar Deviasi data hujan harian maksimum.
Kt = Standard Variable untuk periode ulang t tahun.
R i
R i 1
, i = 1, 2,3,…,n ............................................................ (2.7)
n
b. Standar Deviasi
R
n
2
i R
Sd i 1
...................................................................... (2.8)
n 1
Dimana :
Ri = Curah hujan
n = Jumlah data
Sd = Standar deviasi
c. Koefisien Skewness
n ( Ri R) 3
Cs ..................................................................... (2.9)
(n 1)( n 2) S d
3
12
RT R KT S d ............................................................................. (2.10)
4. Distribusi Gumbel
Suripin (2003: 50), distribusi Gumbel menggunakan harga ekstrim yang
menunjukkan bahwa dalam deret harga-harga ekstrim mempunyai fungsi distribusi
eksponensial ganda. Berikut ini persamaan-persamaan yang digunakan dalam
distribusi Gumbel :
R i
R i 1
, i = 1, 2,3,…,n ............................................................ (2.11)
n
b. Standar Deviasi
R
n
2
i R
Sd i 1
...................................................................... (2.10)
n 1
Dimana :
Ri = Curah hujan.
n = Jumlah data.
Sd = Standar deviasi.
c. Koefisien Variasi
Sd
Cv ....................................................................................... (2.12)
R
d. Frequency Factor
YT Yn
KT .............................................................................. (2.13)
Sn
13
e. Reduced Variated
T 1
YT ln ln .......................................................................... (2.14)
T
RT R KT S d .................................................................................... (2.15)
Keterangan :
Stasiun Pengukur Hujan
Garis isohyet
Batas Wilayah
Gambar 2.1 Peta Ishoyet
Sumber : Anonim 2020.
Dimana :
An.n+1 = Luas antara isohyet In dan isohyet In+1
Rn.n+1 = Tinggi hujan rata-rata antara isohyet In dan isohyet In+1
Jika tiap pengamatan mencakup beberapa ratus km2 maka penggunaan peta
skala 1 : 20.000 sampai 1 : 500.000 cukup memadai. Cara ini secara teoritis sangat
baik karena pengaruh topografi dapat tercakup di dalamnya, yaitu dalam
penggambaran garis isohyet nya. Akan tetapi cara ini hanya baik apabila dilakukan
oleh analis yang telah mengenal secara umum sifat-sifat hujan di daerah tersebut,
sehingga interpretasi dalam penggambaran dapat lebih baik. Subyektifitas dengan
cara ini dapat menjadi sangat besar, terutama sekali dalam penetapan isohyet nya.
Persamaan yang digunakan untuk hujan rerata pada seluruh DAS adalah :
𝑝1 +𝑝2 +𝑝3 +⋯+𝑝𝑛
P= .................................................................. (2.19)
𝑛
Dimana :
P = Curah hujan rata-rata (mm/bulan)
Pi = Curah hujan ke-1 (mm/bulan)
n = Banyak data
BAB III
METODE PENELITIAN
17
Pengumpulan data sekunder pada penelitian tugas akhir ini diperoleh dari
hasil pengukuran di stasiun mandiri yang pernah dilakukan terdahulu dengan
menggunakan Wireless Weather Station Davis Vantage VVE 6250, yaitu instrumen
pencatat data klimatologi secara otomatis yang banyak digunakan di beberapa
stasiun klimatologi di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Kemudian data skunder
lainnya yaitu diperoleh secara online dari situs website resmi
dataonlineBMKG.go.id, dimana dengan terlebih dahulu melakukan registrasi dan
verifikasi akun pengguna untuk mendapatkan data klimatologi yang diperlukan
sesuai interval waktu yang diinginkan.
Stasiun klimatologi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Stasiun
Mandiri yang berada di Lambaro Skep Kota Banda Aceh, Stasiun Meteorologi
Kelas I Sultan Iskandar Muda Kabupaten Aceh Besar, Stasiun Meteorologi Kelas
IV Lampanah Teungoh Indrapuri Kabupaten Aceh Besar, Stasiun Meteorologi
Kelas III Cut Ba’u Sukajaya Kota Sabang, Stasiun Meteorologi Malikussaleh
Kabupaten Aceh Utara, dan Stasiun Meteorologi Cut Nyak Dhien Kabupaten
Nagan Raya. Data klimatologi pada stasiun mandiri hanya diperoleh dalam
pencatatan data harian saja tepatnya di bulan Oktober tahun 2018, sedangkan data
yang diperoleh dari stasiun BMKG yang tersebar di seluruh Provinsi Aceh mulai
tahun 2010 sampai dengan tahun 2019 selama kurun waktu 10 tahun. Data yang
diperlukan pada penelitian tugas akhir ini adalah data curah hujan (mm),
temperature (ᵒC), kelembapan (%), lamanya penyinaran matahari (jam), kecepatan
18
angina (m/s). Adapun tahapan pengambilan data skunder tersebut dari situs resmi
BMKG adalah sebagai berikut :
1. Pembuatan akun.
2. Verifkasi akun.
3. Mendownload data klimatologi pada setiap stasiun.
4. Pengolahan data.
Stasiun Klimatologi merupakan unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Dipimpin oleh seorang Kepala Stasiun, dalam pelaksanaan tugas sehari-hari stasiun
klimatologi secara administratif dibina oleh Sekretaris Utama dan secara Teknis
operasional dibina oleh Deputi Bidang Klimatologi.
Stasiun klimatologi mempunyai tugas utama melaksanakan pengamatan,
pengelolaan data, pelayanan informasi dan jasa klimatologi serta pemeliharaan alat
klimatologi. Dalam melaksanakan tugas, stasiun klimatologi menyelenggarakan
fungsi pengamatan klimatologi, pengelolaan data klimatologi, pelayanan informasi
dan jasa klimatologi, pemeliharaan alat klimatologi, koordinasi/kerjasama dan
pelaksanaan administrasi dan kerumahtanggaan stasiun (BMKG 2014).
Penelitian tugas akhir ini terdiri dari beberapa tahapan prosedur, yaitu:
1. Mengumpulkan data klimatologi dari stasiun-stasiun klimatologi baik dari
stasiun mandiri maupun stasiun yang tersebar di seluruh Provinsi Aceh dari situ
Data Online milik Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BKMG).
2. Mengelompokkan jenis data klimatologi, meliputi data curah hujan, kecepatan
angin, temperatur dan kelembaban udara dimana dalam penelitian ini lebih
difokuskan kepada pemetaan hujan periode ulang dari setiap stasiun.
3. Menghitung distribusi hujan dengan metode Distribusi Normal, Distribusi Log
Normal, Distribusi Log Pearson Tipe III dan Distribusi Gumbel.
4. Menghitung hujan periode ulang dengan beberapa metode yang memenuhi
persyaratan distribusi curah hujan.
5. Menggambar peta hujan kawasan dengan metode Isohyet dan metode Aritmatik
untuk mendapatkan gambaran kondisi perbandingan hujan periode ulang dari
setiap stasiun.
mungkin terjadi dalam periode waktu tertentu misal 5 tahunan, 10 tahunan dan
seterusnya. Metode analisis periode ulang hujan maksimum dapat dilakukan antara
lain dapat dilakukan dengan metode Log Pearson Tipe III dan metode Gumbel.
Bagan alir pada penelitian tugas akhir ini dibuat untuk membantu jalannya
setiap tahapan pelaksanan penelitian mulai dari tinjauan pokok permasalahan,
pengumpulan data berupa data sekunder, analisa data dan masalah, hingga
menghasilkan suatu nilai yang diimplementasikan ke dalam bantuk gambar dan
grafik yang dapat dijadi sebagai informasi penting bagi penggunanya.
Mulai
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data
1. Peta-peta dan
Foto Udara
2. Data Klimatologi
BMKG
Analisa Data
1. Curah Hujan Harian
Maksimum Tahunan
2. Distribusi Curah Hujan
3. Hujan Periode Ulang
Tahunan
4. Analisa Data Klimatologi
Lain (Kecepatan Angin,
TIDAK
Temperatur, Kelembaban dan
Penyinaran Matahari)
5. Analisa Data Klimatologi
Stasiun Mandiri
6. Faktor Perbedaan
Klimatologi Evaluasi
Hasil Penelitian
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Salah satu data klimatologi adalah data curah hujan, dimana dalam
penelitian ini diperoleh dari beberapa stasiun klimatologi yang tersebar di seluruh
Provinsi Aceh yang hingga saat ini masih aktif bekerja secara otomatis melalui situs
data online Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG). Data curah
hujan yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan data curah hujan harian yang
selanjutnya akan dihitung nilai curah hujan harian maksimum tahunan untuk
kebutuhan pemetaan hujan kawasan agar mendapatkan gambaran perbandingan
karakteristik data klimatologinya yang khususnya curah hujan. Berikut ini nilai
curah hujan harian maksimum tahunan yang telah dirangkum dari sederetan data
selama kurun waktu 10 tahun mulai dari tahun 2010 hingga 2019.
Tabel 4.1 Curah Hujan Harian Maksimum Tahunan Beberapa Stasiun BMKG
Tahun Curah Hujan (mm)
Sultan Iskandar Maimun Malikus Cut Nyak
Indrapuri
Muda Saleh Saleh Dhien
2010 122 60 125 109 233
2011 101 87 183 95 240
2012 77 162 167 162 151
2013 114 78 146,1 63 148,7
2014 188,8 125,7 185,4 133 172,7
2015 117 89 88,1 181,7 119,9
2016 146 55,9 105,8 112,6 193,8
2017 161,3 93,4 152,9 124,2 203,9
2018 182,5 67,9 159,6 96 179,7
2019 150 74,2 59,3 46,8 106,5
Sumber : Data Online BMKG.
Curah Hujan
No. Tahun
(Xi), mm
1 2010 122
2 2011 101
3 2012 77
4 2013 114
5 2014 188,8
6 2015 117
7 2016 146
8 2017 161,3
9 2018 182,5
10 2019 150
26
1. Distribusi Normal
Nilai distribusi curah hujan dengan menggunakan distribusi normal dapat
dilihat pada perhitungan di bawah ini.
Nilai Rata-rata Curah Hujan = 135.96, Standar Deviasi (Sd) = 35.95, Koefisien
Skewness (Cs) = 0.0017. (Tidak Memenuhi Syarat Distribusi Normal, Cs = 0).
27
Nilai rata-rata log Xi = 2.12, Standar Deviasi (Sd) = 0.12, Koefisien Variasi (Cv) =
0.0573 dan Koefisien Skewness (Cs) = -0.5164. (Tidak Memenuhi Syarat Distribusi
Log Normal, Cs = 3 Cv).
28
Nilai Rata-rata Curah Hujan = 135.96, Standar Deviasi (Sd) = 0.121, Koefisien
Skewness (Cs) = -0.516 (Memenuhi Syarat Distribusi Log Pearson Tipe III, dimana
Cs < 0).
29
4. Distribusi Gumbel
Nilai distribusi curah hujan dengan menggunakan distribusi gumbel dapat
dilihat pada perhitungan di bawah ini.
Nilai Rata-rata Curah Hujan = 135.96, Standar Deviasi (Sd) = 35.95, Koefisien
Skewness (Cs) = -0.516, Koefisien Kurtosis (Ck) = -0.122 (Tidak Memenuhi Syarat
Distribusi Gumbel, Cs ≈ 1.14 dan Ck = 5.4002).
30
Curah Hujan
No. Tahun
(Xi), mm
1 2010 60
2 2011 87
3 2012 162
4 2013 78
5 2014 125,7
6 2015 89
7 2016 55,9
8 2017 93,4
9 2018 67,9
10 2019 74,2
31
1. Distribusi Normal
Nilai distribusi curah hujan dengan menggunakan distribusi normal dapat
dilihat pada perhitungan di bawah ini.
Nilai Rata-rata Curah Hujan = 89.31, Standar Deviasi (Sd) = 32.35, Koefisien
Skewness (Cs) = 1.4566. (Tidak Memenuhi Syarat Distribusi Normal, Cs = 0).
32
Lo𝑔 Xi - (Lo𝑔 Xi -
No. Tahun Xi Lo𝑔 Xi ̅̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅̅
𝐿𝑜𝑔𝑋 𝐿𝑜𝑔𝑋 𝐿𝑜𝑔𝑋 )2
1 2010 60 1,778 1,929 -0,15065 0,02270
2 2011 87 1,940 1,929 0,01072 0,00011
3 2012 162 2,210 1,929 0,28071 0,07880
4 2013 78 1,892 1,929 -0,03671 0,00135
5 2014 125,7 2,099 1,929 0,17053 0,02908
6 2015 89 1,949 1,929 0,02059 0,00042
7 2016 55,9 1,747 1,929 -0,18139 0,03290
8 2017 93,4 1,970 1,929 0,04154 0,00173
9 2018 67,9 1,832 1,929 -0,09693 0,00940
10 2019 74,2 1,870 1,929 -0,05840 0,00341
Total 893,1 19,288 0,17990
Nilai rata-rata log Xi = 1.93, Standar Deviasi (Sd) = 0.14, Koefisien Variasi (Cv) =
0.0733 dan Koefisien Skewness (Cs) = 0.8165. (Tidak Memenuhi Syarat Distribusi
Log Normal, Cs = 3 Cv).
33
Nilai Rata-rata Curah Hujan = 89.31, Standar Deviasi (Sd) = 0.141, Koefisien
Skewness (Cs) = 0.816 (Tidak Memenuhi Syarat Distribusi Log Pearson Tipe III,
Cs < 0).
34
4. Distribusi Gumbel
Nilai distribusi curah hujan dengan menggunakan distribusi gumbel dapat
dilihat pada perhitungan di bawah ini.
Nilai Rata-rata Curah Hujan = 89.31, Standar Deviasi (Sd) = 32.35, Koefisien
Skewness (Cs) = 0.8165, Koefisien Kurtosis (Ck) = 0.4446 (Tidak Memenuhi
Syarat Distribusi Gumbel, Cs ≈ 1.14 dan Ck = 5.4002).
35
1. Distribusi Normal
Nilai distribusi curah hujan dengan menggunakan distribusi normal dapat
dilihat pada perhitungan di bawah ini.
Nilai Rata-rata Curah Hujan = 137.22, Standar Deviasi (Sd) = 41.83, Koefisien
Skewness (Cs) = -0.7105. (Tidak Memenuhi Syarat Distribusi Normal, Cs = 0).
37
Lo𝑔 Xi - (Lo𝑔 Xi -
No. Tahun Xi Lo𝑔 Xi ̅̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅̅)2
𝐿𝑜𝑔𝑋 𝐿𝑜𝑔𝑋 𝐿𝑜𝑔𝑋
1 2010 125 2,097 2,114 -0,01757 0,00031
2 2011 183 2,262 2,114 0,14797 0,02190
3 2012 167 2,223 2,114 0,10824 0,01172
4 2013 146,1 2,165 2,114 0,05017 0,00252
5 2014 185,4 2,268 2,114 0,15363 0,02360
6 2015 88,1 1,945 2,114 -0,16950 0,02873
7 2016 105,8 2,024 2,114 -0,08999 0,00810
8 2017 152,9 2,184 2,114 0,06993 0,00489
9 2018 159,6 2,203 2,114 0,08855 0,00784
10 2019 59,3 1,773 2,114 -0,34142 0,11657
Total 1372,2 21,145 0,22617
Nilai rata-rata log Xi = 2.11, Standar Deviasi (Sd) = 0.16, Koefisien Variasi (Cv) =
0.075 dan Koefisien Skewness (Cs) = -1.2589. (Tidak Memenuhi Syarat Distribusi
Log Normal, Cs = 3 Cv).
38
Nilai Rata-rata Curah Hujan = 137.22, Standar Deviasi (Sd) = 0.159, Koefisien
Skewness (Cs) = -1.259 (Memenuhi Syarat Distribusi Log Pearson Tipe III, dimana
Cs < 0)
39
4. Distribusi Gumbel
Nilai distribusi curah hujan dengan menggunakan distribusi gumbel dapat
dilihat pada perhitungan di bawah ini.
Lo𝑔
No Tahun Xi Xi - Xi (Xi – Xi)2 (Xi – Xi)3
Xi
1 2010 125 2,097 -12.22 149.33 -1824.79
2 2011 183 2,262 45.78 2095.81 95946.11
3 2012 167 2,223 29.78 886.85 26410.35
4 2013 146,1 2,165 8.88 78.85 700.23
5 2014 185,4 2,268 48.18 2321.31 111840.83
6 2015 88,1 1,945 -49.12 2412.77 -118515.48
7 2016 105,8 2,024 -31.42 987.22 -31018.34
8 2017 152,9 2,184 15.68 245.86 3855.12
9 2018 159,6 2,203 22.38 500.86 11209.35
10 2019 59,3 1,773 -77.92 6071.53 -473093.34
Total 1372,2 15750.40 -374489.97
Nilai Rata-rata Curah Hujan = 137.22, Standar Deviasi (Sd) = 41.83, Koefisien
Skewness (Cs) = -1.2589, Koefisien Kurtosis (Ck) = 1.1023 (Tidak Memenuhi
Syarat Distribusi Gumbel, Cs ≈ 1.14 dan Ck = 5.4002).
40
1. Distribusi Normal
Nilai distribusi curah hujan dengan menggunakan distribusi normal dapat
dilihat pada perhitungan di bawah ini.
Nilai Rata-rata Curah Hujan = 112.33, Standar Deviasi (Sd) = 41.03, Koefisien
Skewness (Cs) = 0.1121. (Tidak Memenuhi Syarat Distribusi Normal, Cs = 0).
42
Lo𝑔 Xi - (Lo𝑔 Xi -
No. Tahun Xi Lo𝑔 Xi ̅̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅̅ ̅̅̅̅̅̅̅
𝐿𝑜𝑔𝑋 𝐿𝑜𝑔𝑋 𝐿𝑜𝑔𝑋)2
1 2010 109 2,037 2,021 0,01689 0,00029
2 2011 95 1,978 2,021 -0,04282 0,00183
3 2012 162 2,210 2,021 0,18898 0,03571
4 2013 63 1,799 2,021 -0,22120 0,04893
5 2014 133 2,124 2,021 0,10331 0,01067
6 2015 181,7 2,259 2,021 0,23882 0,05703
7 2016 112,6 2,052 2,021 0,03100 0,00096
8 2017 124,2 2,094 2,021 0,07358 0,00541
9 2018 96 1,982 2,021 -0,03827 0,00146
10 2019 46,8 1,670 2,021 -0,35029 0,12271
Total 1123,3 20,205 0,28501
Nilai rata-rata log Xi = 2.02, Standar Deviasi (Sd) = 0.18, Koefisien Variasi (Cv) =
0.0881 dan Koefisien Skewness (Cs) = -0.7898. (Tidak Memenuhi Syarat Distribusi
Log Normal, Cs = 3 Cv).
43
Nilai Rata-rata Curah Hujan = 112.33, Standar Deviasi (Sd) = 0.178, Koefisien
Skewness (Cs) = -0.790 (Memenuhi Syarat Distribusi Log Pearson Tipe III, dimana
Cs < 0).
44
4. Distribusi Gumbel
Nilai distribusi curah hujan dengan menggunakan distribusi gumbel dapat
dilihat pada perhitungan di bawah ini.
Nilai Rata-rata Curah Hujan = 112.33, Standar Deviasi (Sd) = 41.03, Koefisien
Skewness (Cs) = -0.7895, Koefisien Kurtosis (Ck) = 0.4766 (Tidak Memenuhi
Syarat Distribusi Gumbel, Cs ≈ 1.14 dan Ck = 5.4002)
45
1. Distribusi Normal
Nilai distribusi curah hujan dengan menggunakan distribusi normal dapat
dilihat pada perhitungan di bawah ini.
Nilai Rata-rata Curah Hujan = 174.92, Standar Deviasi (Sd) = 44.47, Koefisien
Skewness (Cs) = -0.0250. (Tidak Memenuhi Syarat Distribusi Normal, Cs = 0).
47
Nilai rata-rata log Xi = 2.23, Standar Deviasi (Sd) = 0.12, Koefisien Variasi (Cv) =
0.0521 dan Koefisien Skewness (Cs) = -0.4589 (Tidak Memenuhi Syarat Distribusi
Log Normal, Cs = 3 Cv).
48
Nilai Rata-rata Curah Hujan = 174.92, Standar Deviasi (Sd) = 0.116, Koefisien
Skewness (Cs) = -0.459 (Memenuhi Syarat Distribusi Log Pearson Tipe III, dimana
Cs < 0).
49
4. Distribusi Gumbel
Nilai distribusi curah hujan dengan menggunakan distribusi gumbel dapat
dilihat pada perhitungan di bawah ini.
Nilai Rata-rata Curah Hujan = 174.92, Standar Deviasi (Sd) = 44.47, Koefisien
Skewness (Cs) = -0.4589, Koefisien Kurtosis (Ck) = -0.5938 (Tidak Memenuhi
Syarat Distribusi Gumbel, Cs ≈ 1.14 dan Ck = 5.4002)
50
Tabel 4.3.2.1 Hujan Periode Ulang Tahunan Stasiun Meteorologi Aceh Besar
No PUT (Tahun) LogXr K S Log Xt Xt
1 2 1,928 -,0321 0,14138 1,909338 81,15
2 5 1,928 0,78 0,14138 2,038276 109,21
3 10 1,928 1,336 0,14138 2,116884 130,88
4 25 1,928 1,998 0,14138 2,209770 162,09
5 50 1,928 2,453 0,14138 2,287529 193,87
6 100 1,928 2,891 0,14138 2,336730 217,13
Tabel 4.3.3.1 Hujan Periode Ulang Tahunan Stasiun Meteorologi Maimun Saleh
No PUT (Tahun) LogXr K S Log Xt Xt
1 2 2,114 0,195 0,15853 2,144913 139,60
2 5 2,114 0,844 0,15853 2,247799 176,92
3 10 2,114 1,086 0,15853 2,286164 193,27
4 25 2,114 1,282 0,15853 2,317235 207,60
5 50 2,114 1,379 0,15853 2,332613 215,08
6 100 2,114 1,449 0,15853 2,343710 220,65
53
Tabel 4.3.5.1 Hujan Periode Ulang Tahunan Stasiun Meteorologi Cut Nyak Dhien
4.5.1 Temperatur
Kondisi temperatur pada setiap stasiun BKMG berbeda-beda. Perbedaan
kondisi ini sangat mempengaruhi iklim pada suatu wilayah. Hal ini dapat
ditunjukan dengan data temperatur pada setiap stasiun dalam penelitian tugas akhir
ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran B.7 dan Lampiran B.8.
4.5.2 Kelembaban
Kondisi kelembaban pada setiap stasiun BKMG berbeda-beda. Perbedaan
kondisi ini juga sangat mempengaruhi iklim pada suatu wilayah. Hal ini dapat
ditunjukan dengan data kelembaban pada setiap stasiun dalam penelitian tugas
akhir ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran B.9 dan Lampiran B.10.
Kondisi data curah hujan, kelembaban, kecepatan angin yang tercatat pada
dari tanggal 12 Oktober 2018 sampai dengan 27 Oktober 2018, menunjukkan
terjadinya perubahan secara fluktuasi di setiap waktu hal ini juga diperngaruhi oleh
pergantian hari siang dan malam. Untuk lebih jelasnya kondisi fluktuasi perubahan
klimatologi pada stasiun mandiri dapat dilihat pada Lampiran A.22 sampai
Lampiran A.28 dan Lampiran B.15 sampai Lampiran B.17.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
7. Hujan periode ulang tahunan pada Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda
Aceh Besar diperoleh hujan R2 = 134,57 mm; R5 = 167,00 mm; R10 = 184,64
mm; R25 = 203,74 mm; R50 = 216,07 mm; R100 = 226,46 mm.
8. Hujan periode ulang pada Stasiun Meteorologi Indrapuri Aceh Besar diperoleh
R2 = 81,15 mm; R5 = 109,21 mm; R10 = 130,88 mm; R25 = 162,09 mm; R50
= 193,87 mm; R100 = 217,13 mm.
9. Hujan periode ulang pada Stasiun Meteorologi Maimun Saleh diperoleh R2 =
139,60 mm; R5 = 176,92 mm; R10 = 193,27 mm; R25 = 207,60 mm; R50 =
215,08 mm; R100 = 220,65 mm.
10. Hujan periode ulang pada Stasiun Meteorologi Malikussaleh diperoleh R2 =
136,48 mm; R5 = 177,70 mm; R10 = 198,99 mm; R25 = 220,57 mm; R50 =
233,66 mm; R100 = 244,75 mm.
11. Hujan periode ulang pada Stasiun Meteorologi Cut Nyak Dhien diperoleh R2
= 132,90 mm; R5 = 163,48 mm; R10 = 179,96 mm; R25 = 197,74 mm; R50 =
209,17 mm; R100 = 219,31 mm.
12. Berdasarkan analisa data dan gambaran tentang kondisi karakteristik
klimatologi di beberapa stasiun yang tersebar di Provinsi Aceh termasuk juga
pada stasiun mandiri yang berada di Kota Banda Aceh, menunjukkan bahwa
perbedaan nilai-nilai data tersebut sangat dipengaruhi oleh letak geografis,
kondisi topografi dimana stasiun tersebut berada.
13. Curah hujan tertinggi didominasi wilayah pegunungan terutama bagian tengah
Provinsi Aceh, hal ini dapat dilihat dari gambaran Peta Hujan Metode Aritmatik
dan Metode Isohyet.
59
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran A.20 Peta Hujan Metode Aritmatik Stasiun Mandiri + Stasiun BMKG.
Sumber : Perhitungan.
Lampiran A.21 Peta Hujan Metode Isohyet Stasiun Mandiri + Stasiun BMKG.
Sumber : Perhitungan.
62
LAMPIRAN GAMBAR
LAMPIRAN TABEL
ID WMO : 96011
NamaStasiun : Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda
Lintang : 5.52244
Bujur : 95.41700
Lampiran B.6 Nilai Reduced Standard Deviation (Sn) Untuk Distribusi Gumbel
n 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 0,4952 0,4996 0,5035 0,5070 0,5100 0,5128 0,5157 0,5181 0,5202 0,5220
20 0,5236 0,5252 0,5268 0,5283 0,5296 0,5300 0,5320 0,5332 0,5343 0,5353
30 0,5362 0,5371 0,5380 0,5388 0,5396 0,5400 0,5410 0,5418 0,5424 0,5430
40 0,5436 0,5442 0,5448 0,5453 0,5458 0,5468 0,5468 0,5473 0,5470 0,5481
50 0,5485 0,5489 0,5493 0,5497 0,5501 0,5508 0,5508 0,5511 0,5515 0,5518
60 0,5521 0,5524 0,5527 0,5530 0,5533 0,5538 0,5538 0,5540 0,5543 0,5445
70 0,5548 0,5550 0,5552 0,5555 0,5557 0,5561 0,5561 0,5563 0,5565 0,5567
80 0,5569 0,5570 0,5572 0,5574 0,5576 0,5580 0,5580 0,5581 0,5583 0,5585
90 0,5586 0,5587 0,5589 0,5591 0,5592 0,5595 0,5595 0,5596 0,5598 0,5599
100 0,5600
Sumber : Hidrologi Terapan (Bambang Triatmodjo, 2008)
70
139
134
81 136
172
176
167
177
109
163
193
184
198
130
179
207
203
220
162
197
215
216
233
193
209
220
226
244
217
219
139
134
136
81
132
176
167
177
109
163
193
184
130 198
179
207
203
220
162
197
215
216
233
193
209
220
226
244
217
219