TUGAS AKHIR
HADIJAH UTAMI
14 0404 048
Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing
Mengesahkan :
Ketua Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Hadijah Utami
14 0404 048
Dengan ini penulis menyatakan bahwa Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Departemen Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis
sendiri.
Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis laukan pada bagian-bagian
tertentu dari hasil karya orang lain lain dalam penulisan Tugas Akhir ini, telah
penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika
penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian Tugas
Akhir ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian
tertentu, penulis bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Hadijah Utami
14 0404 048
i
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Tugas akhir ini merupakan syarat untuk mencapai gelar sarjana Teknik
Sipil bidang studi Struktur Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Sumatera Utara, dengan judul :
Saya menyadari bahwa dalam penyelesaian Tugas Akhir ini tidak terlepas
dari dukungan, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya
ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada beberapa
pihak yang berperan penting yaitu :
1. Terutama kepada kedua orang tua saya, ayahanda Hariono dan Ibunda
Resniwati serta kepada kakak saya Rahayu Lestari dan adik saya Madina
Ummi, yang telah memberikan dukungan penuh serta mendoakan saya dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
2. Bapak Besman Surbakti ST,MT, sebagai Dosen Pembimbing yang telah
dengan sabar memberi bimbingan, saran, dan dukungan dalam bentuk waktu
dan pemikiran untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
3. Bapak Ir. Daniel R. Teruna, MT, PhD, IP-U, selaku koordinator Sub Jurusan
Struktur Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Medis Sejahtera Surbakti, ST, MT, sebagai Ketua Departemen Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak M. Agung Putra Handana, ST,MT, selaku dosen pembanding saya.
6. Ibu Rahmi Karolina, ST,MT, selaku dosen pembanding saya.
7. Bapak Ir. Andi Putra Rambe, MBA, sebagai Sekretaris Departemen Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
8. Bapak dan Ibu staf pengajar dan seluruh pegawai Departemen Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
ii
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu saya menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun dalam penyempurnaan Tugas Akhir ini
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih dan semoga tugas akhir ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
( Hadijah Utami )
14 0404 048
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian .....................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................4
1.5 Batasan Masalah ......................................................................................4
1.6 Metodologi Penelitian..............................................................................5
iv
BAB I
Tidak Terdapat Gambar
BAB II
Gambar 2.1 Bambusa Blumeana ( Bambu Duri ) ............................................. 14
Gambar 2.2 Bambusa Vulgaris ( Bambu Kuning ) ........................................... 14
Gambar 2.3 Dendrocalamus Asper (Bambu Betung ) ...................................... 15
Gambar 2.4 Gigantochloa Pruriens Widjaja (Bambu Regen) .......................... 15
Gambar 2.5 Gigantochloa Robusta Kurz (Bambu Mayan) ............................... 16
Gambar 2.6 Schizostachyum Bracyladum Kurz (Bambu Lemang) ................... 16
Gambar 2.7 Schizostachyum Zollingeri Steud (Bambu Nipis) .......................... 17
Gambar 2.8 Gigantochloa Atroviolacea (Bambu Hitam) ................................. 17
Gambar 2.9 Batang Bambu Menerima Gaya Tekan ......................................... 20
Gambar 2.10 Batang Bambu Menerima Gaya Sejajar Serat ............................... 21
Gambar 2.11 Batang Bambu Menerima Gaya Tegak Lurus Serat ...................... 21
Gambar 2.12 Batang Bambu Menerima Gaya Geser .......................................... 22
Gambar 2.13 Batang Bambu Menerima Beban Lentur ....................................... 23
Gambar 2.14 Elemen Satu Dimensi .................................................................... 26
Gambar 2.15 Elemen Dua Dimensi..................................................................... 26
Gambar 2.16 Elemen Tiga Dimensi .................................................................... 27
Gambar 2.17 ANSYS 15.0 Releasse ................................................................... 29
BAB III
Gambar 3.1 Small Sample Uji Tarik Sejajar Serat ............................................ 34
Gambar 3.2 Small Sample Uji Tekan Sejajar Serat .......................................... 35
Gambar 3.3 Small Sample Uji Geser Sejajar Serat ........................................... 35
Gambar 3.4 Small Sample Uji Kuat Lentur ...................................................... 36
Gambar 3.5 Langkah untuk Mengatur Satuan Pada Autocad ........................... 37
Gambar 3.6 Gambar 2D Benda Uji .................................................................. 37
Gambar 3.7 Proses Penggambaran 3D Benda Uji ............................................. 38
Gambar 3.8 Penggambaran Benda Uji Tekan ................................................... 38
Gambar 3.9 ANSYS Workbench 15.0 .............................................................. 39
Gambar 3.10 Penulisan Project Name pada ANSYS Workbench ...................... 40
Gambar 3.11 Engineering Data pada ANSYS Workbench ................................ 40
Gambar 3.12 Langkah-Langkah Membuat Gambar/Import Gambar .................. 41
Gambar 3.13 File Gambar dalam Bentuk Iges .................................................... 42
Gambar 3.14 Pemodelan Benda Uji .................................................................... 42
Gambar 3.15 Pemilihan Mesh ............................................................................. 45
Gambar 3.16 Pemberian Fix Support pada Model Benda Uji ............................. 46
Gambar 3.17 Pemberian Force pada Model Benda Uji ...................................... 47
Gambar 3.18 Pemilihan Solusi untuk Model Benda Uji ..................................... 48
vi
BAB IV
Tidak Terdapat Gambar
BAB V
Tidak Terdapat Gambar
vii
BAB I
Tabel 2.1 Jenis-Jenis Bambu yang Tumbuh di Kab. Deli Serdang, Kab.
Langkat, dan Kab. Serdang Bedagai ................................................ 13
BAB II
Tidak Terdapat Tabel
BAB III
Tidak Terdapat Tabel
BAB IV
Tidak Terdapat Tabel
BAB V
Tidak Terdapat Tabel
viii
PENDAHULUAN
Beton dan baja merupakan material utama bangunan karena sifatnya yang baik,
termasuk kekuatan, ketersediaan, dan harganya. Namun produksi mereka
membutuhkan energy dan sumber daya alam yang tinggi, dan dapat menyebabkan
kontaminasi lingkungan yang tinggi. Untuk alasan ini bidang penelitian berkelanjutan
mencoba untuk mengidentifikasi alternatif yang berbeda untuk material bangunan.
Pembangunan berkelanjutan mengenalkan konsep “ Green Building “ dengan
mengklasifikasikan struktur yang inovatif dan efisien didasarkan pada penggunaan
energy. Dan saat sekarang ini struktur kayu berada dalam ruang lingkup
pembangunan berkelanjutan dengan mengurangi dan mengganti beton dan baja
sebagai bahan utama bangunan. ( Castaneda Hernan dkk, 2016 )
Kebutuhan kayu bangunan terus meningkat seiring dengan meningkatnya
jumlah penduduk. Dalam rangka mencegah kerusakan hutan yang semakin parah
karena meningkatnya produksi kayu, Pemerintah telah memperketat aturan
penebangan hutan untuk kayu produksi. Agar sumber daya kayu tidak terus
berkurang, terutama di daerah tropis. Dengan memfokuskan perhatian pada
kebutuhan untuk mengidentifikasi pengganti material yang dapat diperbaruhi, ramah
lingkungan dan secara luas dapat dimanfaatkan, yaitu dengan memanfaatkan bambu.
Bambu merupakan salah satu jenis kayu yang banyak dipakai sebagai bahan
struktur bangunan serta perabot rumah tangga di daerah tropis sejak beberapa abad
yang lalu. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa bambu telah berfungsi sebagai
salah satu kebutuhan manusia, baik untuk perumahan maupun untuk perabotan rumah
tangga. Konstruksi bambu mudah untuk membangun, tahan terhadap gaya gempa,
dan mudah diperbaiki jika terjadi kerusakan.
Pemilihan bambu sebagai bahan bangunan karena bambu memiliki kelebihan
yaitu, harganya yang rendah, kemudahan untuk memperolehnya, memiliki bobot
1. Bagaimana sifat mekanis, yaitu kuat tarik, kuat tekan, kuat lentur, dan
kuat geser dari setiap jenis bambu yang berasal dari Kabupaten Langkat,
Deli Serdang, dan Serdang Bedagai yang dianalisis dengan cara Finite
Elemen Method menggunakan software ANSYS.
2. Bagaimana perilaku tekuk bambu disaat ruas bambu dilubangi.
Dalam Penyelesaian penelitian ini tentunya banyak parameter yang berkaitan dan
perlu di lakukan batasan masalah yang hanya dilakukan dalam tugas akhir ini.
Adapun batasan masalah tersebut antara lain:
1. Bambu yang akan analisa adalah sampel bambu yang diambil dari daerah
Kabupaten Langkat, Deli Serdang, dan Serdang Bedagai;
2. Sampel bambu yang akan dianalisis adalah sampel yang tidak diawetkan;
3. Analisis dilakukan dengan Finite Elemen Method menggunakan software
ANSYS dengan pemodelan 3 dimensi untuk mengetahui sifat mekanis masing
masing jenis bambu.
Secara singkat tahapan penelitian yang akan dilakukan dapat dijabarkan pada
langkah-langkah Metode Penelitian merupakan tahapan, proses, urutan ataupun alur
kerja untuk mendapatkan tujuan dari penelitian yang dilaksanakan. Metode Penelitian
yang dilakukan pada penelitia ini dilakukan diawali dengan pengumpulan sampul
bambu yang berasal dari daerah Kabupaten Langkat, Deli Serdang, dan Serdang
Bedagai .
Secara singkat tahapan penelitian yang akan dilakukan dapat dijabarkan pada
langkah-langkah berikut ini :
a. Studi literatur
Studi literatur dilakukan untuk mempelajari beberapa penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya. Studi awal adalah untuk memetakan daerah tumbuh
tanaman bambu beserta jenisnya di kabupaten – kabupaten area penelitian.
Kemudian dilanjutkan dengan penelitian sifat mekanisnya, terutama mengenai
sifat mekanis bambu yang telah dilakukan peneliti – peneliti sebelumnya.
1. Kabupaten Langkat
Terdapat 6 (enam) jenis tanaman bambu yang tumbuh di Kabupaten ini. Setiap
daerah penghasil bambu akan dikunjungi untuk pengambilan sampel.
2. Deli Serdang
Terdapat 13 (tiga belas) jenis tanaman bambu yang tumbuh di Kabupaten ini.
Setiap daerah penghasil bambu akan dikunjungi untuk pengambilan sampel.
Gambar 1.1 Peta Penyebaran Jenis – Jenis Bambu Di Wilayah Sumatera Utara
Bagian Timur Saputri ( 2013 )
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
1. Bentuk batang bulat, lancip dan tidak ada pertumbuhan ke samping (radial growth)
seperti pada kayu.
Kelebihan Bambu
Bambu mudah menyesuaikan diri dengan kondisi tanah dan cuaca yang ada.
Pada setiap ruas tumbuh cabang-cabang yang berukuran lebih kecil dibandingkan
dengan buluhnya sendiri. Pada ruas-ruas ini, tumbuh akar akar yang memungkinkan
untuk memperbanyak tanaman dari potongan-potongan setiap ruasnya, disamping
tunas-tunas rimpangnya. Menurut Wahyudin (2008), setidaknya ada tiga kelebihan
bambu jika dibandingkan dengan tanaman kayu-kayuan, antara lain:
1. Tumbuh dengan cepat
Bambu merupakan tanaman yang dapat tumbuh dalam waktu yang
singkat dibandingkan dengan tanaman kayu-kayuan. Dalam sehari bambu
dapat bertambah panjang 30-90 cm. Rata-rata pertumbuhan bambu untuk
mencapai usia dewasa dibutuhkan waktu 3-6 tahun. Pada umur ini, bambu
memiliki mutu dan kekuatan yang paling tinggi. Bambu yang telah dipanen
akan segera tergantikan oleh batang bambu yang baru. Hal ini berlangsung
secara terus menerus secara cepat sehingga tidak perlu dikhawatirkan bambu
ini akan mengalami kepunahan karena dipanen. Berbeda dengan kayu, setelah
ditebang akan memerlukan waktu yang cukup lama untuk menggantinya
dengan pohon yang baru.
Kelemahan Bambu
10
11
Menurut Sharma (1980) dalam Sutiyono et al. (1996), terdapat 75 genus dan
1250 spesies bambu di dunia. Di Indonesia dikenal ada 9 genus bambu, antara lain:
Arundinaria, Bambusa, Dendrocalamus, Gigantochloa, Melocanna, Nastus,
Phyllostachys, Schizostachyum dan Thysostachys. Namun Berlian dan Estu (1995)
berpendapat bahwa di dunia terdapat 75 genus dan 1500 spesies bambu dan
menambahkan satu genus lagi yang terdapat di Indonesia, yaitu Dinochloa.
Saputri (2013) telah melakukan penelitian biodiversitas dan distribusi bambu
di Sumatera Utara Bagian Timur dan untuk mengetahui hubungan kemiripan jenis –
jenis bambu di Sumatera Utara Bagian Timur berdasarkan ciri morfologi. Dalam
penelitian ini dilakukan penelitian bambu di wilayah Sumatera Utara pada Kabupaten
Deli serdang, Kabupaten Langkat, dan Kabupaten Deli Serdang.
Berikut merupakan tabel jenis bambu yang terdapat di Kabupaten Deli
Serdang, Kabupaten Langkat, dan Kabupaten Serdang Bedagai
12
Lokasi
No Jenis Bambu ket
1 2 3
1. Bambusa blumeana ( Bambu duri ) - - √ W
2. Bambusa glaucescens ( Bambu pagar ) - - √ P
3. Bambusa glaucophylla ( Bambu putih ) - - - P
4. Bambusa vulgaris ( Bambu kuning ) √ √ √ P/W
5. Bambusa multiplex ( bambu pancing ) - - √ P/W
6. Dendrocalamus asper ( Bambu Betung ) √ √ √ P/W
7. Gigantochloa atroviolacea ( Bambu Hitam ) - - √ W
8. Gigantochloa atter ( Bambu atter ) √ √ √ W
9. Gigantochloa achmadii - √ √ P/W
10. Gigantochloa pruriens ( Bambu regen ) - √ √ P/W
11. Gigantochloa robusta ( Bambu mayan ) √ √ √ W
12. Schizostachyum bracycladum ( Bambu lemang ) √ √ √ P/W
13. Schizostachyum zolingeri ( Bambu nipis ) √ - √ W
14. Schizostachyum sp. - - - W
15. Thyrsostachys siamensis ( Bambu jepang ) - - √ P
Keterangan :
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Beberapa hal penting tentang Kuat Tekan sejajar arah serat bambu
pada beberapa jenis bambu :
- Keteguhan tekan sejajar arah serat pada bambu berumur 3 tahun
ternyata lebih tinggi dari pada keteguhan sejenis pada bambu berumur
6 tahun.
• Kuat Geser
Kekuatan geser adalah ukuran kekuatan bambu dalam hal
kemampuannya menahan gaya-gaya yang membuat suatu bagian bambu
bergeser dari bagian lain didekatnya.
22
23
Konsep yang mendasari Metoda Elemen Hingga (Finite Element Method untuk
selanjutnya disingkat FEM) bukanlah hal yang baru. Prinsip "discretization"
dipergunakan hampir pada semua bentuk usaha manusia. Barangkali kebutuhan untuk
"discretizing” atau membagi sesuatu menjadi bentuk yang lebih kecil dan dapat
dimengerti timbul dari keterbatasan manusia, dalam arti manusia tidak dapat mengerti
atau menjangkau sekelilingnya dalam totalitasnya. Dengan perkataan lain kita
membagi (discretize) alam atau sesuatu phenomena menjadi bagian-bagian kecil, dan
penyatuan secara keseluruhan yang kita bayangkan akan merupakan sesuatu yang
dapat menstimulir keadaan tersebut secara menyambung. Umumnya pada pandangan
seperti ini akan terjadi suatu unsur penyimpangan atau kesalahan, tetapi prosedur
FEM tersebut merupakan pendekatan praktis dengan toleransi penyimpangan yang
dapat diterima.
Para sarjana Sipil tertarik untuk menganalisa pengaruh gaya, temperatur dan
aliran air atau angin terhadap besaran-besaran seperti deformasi, tegangan,
temperatur, tekanan dan kecepatan air dan sebagainya. Sifat-sifat distribusi pengaruh
tersebut, dalam suatu massa tergantung daripada karakteristik sistem gaya dan sistem
massa itu sendiri.
Tujuan kita adalah untuk mendapatkan distribusi pengaruh-pengaruh tersebut.
Untuk memudahkan pengertian, baik kita gunakan istilah deformasi u untuk
mengganti istilah ‘pengaruh’. Untuk problem lain mungkin kita gunakan istilah
temperatur T atau fluid head .
24
Tipe elemen ini yang paling sederhana memiliki dua titik nodal, masing-
masing pada ujungnya, disebut elemen garis linier. Dua elemen lainnya
dengan orde yang lebih tinggi, yang umum digunakan adalah elemen garis
kuadratik dengan tiga titik nodal dan elemen garis kubik dengan empat buah
titik nodal.
a. Kubik b. Kuadratik
25
Elemen orde linier pada masing-masing tipe ini memiliki sisi berupa
garis lurus, sedangkan untuk elemen dengan orde yang lebih tinggi
dapat memiliki sisi berupa garis lurus, sisi yang berbentuk kurva
ataupun dapat pula berupa kedua-duanya.
26
27
Metode elemen hingga merupakan salah satu metode numerik yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah struktural, termal dan elektromagnetik.
dalam metode ini seluruh masalah yang kompleks seperti variasi bentuk, kondisi
batas dan beban diselesaikan dengan metode pendekatan. karena keanekaragaman
dan fleksibilitas sebagai perangkat analisis, metode ini mendapat perhatian dalam
dunia teknik.
Metode elemen hingga adalah suatu alat numerik yang digunakan dalam
menyelesaikan masalah teknik seperti persamaan diferensial dan integral dengan
metode pendekatan. Metoda itu mula-mula dikembangkan untuk mempelajari tentang
struktur dan tekanan (Clough 1960) dan kemudian berkembang pada masalah
mekanika kontinu (Zienkiewicz dan Cheung 1965).
ANSYS adalah program paket yang dapat memodelkan elemen hingga untuk
menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan mekanika, termasuk di dalamnya
masalah statik, dinamik, analisis struktural (baik linier maupun nonlinier), masalah
perpindahan panas, masalah fluida dan juga masalah yang berhubungan dengan
akustik dan elektromagnetik.
28
29
a. ANSYS Classic
b. ANSYS Workbench
Masalah adalah bagian terpenting dalam suatu proses riset, karena masalah
dapat menghadirkan petunjuk berupa jenis informasi atau defenisi yang
nantinya akan sangat kita butuhkan.
Jika diartikan kedalam bahasa indonesia Pre- artinya sebelum dan Processor-
artinya pemroses. Preprocessing merupakan tahapan awal dalam mengolah
data input sebelum memasuki proses tahapan utama. Pada tahap pertama ini,
30
Pada tahap ini, perlu dilakukan penentuan beban, model pembebanan (titik
atau luasan), constraints (translasi dan rotasi) dan kemudian menyelesaikan
hasil persamaan yang telah diset pada objek.
31
32
METODOLOGI PENELITIAN
MULAI
Studi Literatur
Selesai
33
34
35
36
1. Pengaturan Satuan
Untuk mengatur satuan yang akan kita gunakan dalam menggambar yaitu
dengan menggunakan tool units kemudian pilih satuan yang ingin kita
gunakan. Dalam hal ini penulis menggunakan satuan millimeter (mm).
37
Dalam membuat benda uji untuk tes tekan penulis menggunakan tool
subtrack untuk membuat lubang seperti bambu.
38
Adapun software yang digunakan adalah ANSYS 15.0 dengan basis metode
elemen hingga. Langkah simulasi dengan menggunakan program ANSYS dapat
dilakukan dalam 3 golongan proses pengerjaan yaitu: Preprocessing, solution, dan
post processing. Data-data yang dimasukkan kedalam simulasi diambil dari data-
data pengujian eksperimental. Untuk penjelasan langkah lebih lanjut sebagai
berikut:
1. Ansys Workbench
Aktifkan menu ANSYS workbench 15 dengan mengklik icon
ANSYS workbench pada program ANSYS.
Lalu pilih static structural (ANSYS) dari toolbox, dan klik dua kali
static structural pada icon tersebut. Selanjutnya klik dua kali pada project
name dan beri judul sesuai apa yang akan disimulasikan. Misalnya pada
saya beri nama “ Bambu Betung (Tekan)” seperti pada gambar.
39
2. Engineering Data
40
3. Geometry
Membuat desain gambar dan geometri dilakukan dengan cara klik
dua kali atau dengan cara klik kanan pada menu geometri lalu pilih new
geometri seperti pada gambar.
Dalam hal ini gambar benda uji telah dibuat pada software autocad
2013. Untuk memasukkannya ke dalam ANSYS kita harus menyimpan
gambar autocad tersebut dalam bentuk iges. Setelah itu klik import geometry
lalu klik browse dan kita pilih gambar yang telah kita simpan tadi.
41
Lalu setelah itu klik dua kali pada menu Model, lalu akan mucul
sebagai berikut
42
(a) (b)
(a)
43
(c)
44
(b)
(c)
45
6. Solution
Untuk mendapatkan hasil simulasi maka right klik pada menu
solution, kemudian pilih solusi yang ingin dicari seperti yang terlihat pada
gambar 3.19
(a)
46
(c)
47
48
4.1. Umum
Dalam penelitian ini, benda uji bambu disimulasi dengan program ANSYS
Workbench 15, berupa small sample dengan simulasi pengujian kuat tekan sejajar
serat, kuat Tarik sejajar serat, kuat geser, kuat lentur. Hasil simulasi pengujian ini
adalah berupa respon dari benda uji dalam bentuk tegangan.
49
3. Tarik
50
5. Lentur
51
52
53
54
3. Tarik
55
5. Lentur
56
57
4. Geser
58
59
3. Tarik
60
5. Lentur
61
62
4. Geser
63
64
3. Tarik
65
5. Lentur
66
67
4. Geser
68
69
3. Tarik
70
5. Lentur
71
72
4. Geser
73
74
3. Tarik
75
5. Lentur
76
5.1. Kesimpulan
1. Dari hasil simulasi dengan menggunakan program ANSYS Workbench 15
didapat hasil sebagai berikut :
a. Wilayah Deli Serdang
Pada wilayah Deli Serdang bambu yang menghasilkan tegangan
tertinggi yaitu jenis bambu duri.
b. Wilayah Langkat
Pada wilayah Langkat bambu yang menghasilkan tegangan tertinggi
yaitu jenis bambu kuning.
77
2. Jika dilihat dari kuat tekan bambu tanpa buku dengan kuat tekan bambu
dengan buku, maka tegangan yang dihasilkan bambu tanpa buku lebih
besar dibandingkan bambu dengan buku.
5.2. Saran
78
Fu, Yang., Fang, Hai., & Dai, Fengyu. 2017. Study on The Properties of The
Recombinant Bmaboo by Finite Element Method. Composites Part B 115 (2017)
151-159
Tao Li, Hai., Wen su, Jing. Dkk. 2015. Mechanical Performance of Laminated
Bamboo Column Under Axial Compression. Composites Part B 79 (2015) 374-382
Setyo, Nor Intang., Satyarno, Iman. Dkk. Sifat Mekanika Bambu Petung
Laminasi. 2014. Dinamika Rekayasa Vol.10 No. 1 Februari 2014 ISSN 1858-3075
79