Oleh :
FIRMANTO
NIM : 060402058
Oleh :
FIRMANTO
06 0402 058
Tugas Akhir ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Teknik
Disetujui oleh :
Pembimbing,
Diketahui oleh :
Pelaksana Harian
Ketua Departemen Teknik Elektro FT USU,
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang atas Berkat dan Rahmat yang telah diberikan-Nya penulis memiliki
ayahanda dan ibunda, nenek, adik-adik kandung tercinta yang merupakan bagian
dari hidup penulis yang senantiasa mendukung dan mendoakan dari sejak penulis
Tugas Akhir ini, penulis banyak menerima bantuan, bimbingan, dan dukungan
dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
1. Bapak Ir. Arman sani, MT selaku dosen Pembimbing Tugas Akhir, atas
Akhir ini.
4. Kepada Bapak, Ibu dan adik – adik tercinta dan keluarga dekat yang telah
5. Seluruh staf pengajar yang telah memberi bekal ilmu kepada penulis dan
6. Bapak Ruki Nofianto, S.Pd dan Bapak Ridwan Lesmana yang memberi
Polda, John, Gabe dan semua pengurus IMTE 2009 – 2010 yang telah
13. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan baik
dari segi materi maupun penyajiannya. Oleh karena itu saran dan kritik dengan
penulis harapkan.
Akhir kata, Penulis berharap agar Tugas Akhir ini bermanfaat bagi
Penulis
Firmanto
NIM. 060402058
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
2.7.4 Gain...............................................................................................27
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.10 Sistem elemen array yang menggunakan 1 buah direktor ..........23
Gambar 2.11 Sistem elemen array yang menggunakan 1 buah reflektor .........24
Gambar 2.12 Grafik yang menunjukkan pengaruh jarak antar elemen terhadap
Gambar 2.13 Gain dalam dB pada sebuah antena dipole ½ λ vs jumlah elemen
Gambar 3.3 Diagram alir yang menunjukkan cara pencarian solusi simulator
Gambar 3.6 Property window yang muncul setelah model dibuat .................43
Gambar 4.3 Peletakan kordinat pada driven element yang dibuat .................53
Gambar 4.4 Driven element yang merupakan sebuah antena dipole ½ λ.......54
Gambar 4.6 Sebuah reflektor dan driven element yang dibuat ......................55
Gambar 4.8 Sebuah reflektor, driven element dan direktor yang dibuat .........56
Gambar 4.15 Pola radiasi yang dihasilkan antena Yagi 7 elemen ....................64
Gambar 4.18 Pola radiasi yang dihasilkan antena Yagi 8 elemen ....................66
Gambar 4.21 Pola radiasi yang dihasilkan antena Yagi 9 elemen ....................68
Gambar 4.24 Pola radiasi yang dihasilkan antena Yagi 10 elemen .................. 70
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2 Jarak antara elemen antena Yagi yang akan dirancang ...............51
PENDAHULUAN
makhluk sosial dengan teknologi sebagai media yang digunakan oleh manusia.
berinteraksi secara real time, dimana keterbatasan jarak, waktu dan ruang
manusia yang lain menjadi obsesi yang tidak berlebihan dengan ditemukannya
komputer. Pada umumnya sebuah personal komputer hanya dapat melayani satu
LAN ( Local Area Network ) dimana satu pemakai tunggal dapat melayani
beberapa pemakai dalam waktu yang bersamaan. Pada konsep LAN yang
merupakan sebuah jaringan, terdapat sebuah otak atau pengendali yang disebut
sebagai server dan beberapa pengguna yang disebut terminal yang secara fisik
sesuatu yang lebih praktis dalam koneksi antar komputer. Kehadiran kabel yang
(WLAN) menjadi salah satu pilihan yang terbaik. Standarisasi IEEE 802
membentuk standar jaringan WLAN pada tahun 1990, dimana standarisasi ini
telah dikembangkan menjadi standar global peralatan radio dan jaringan yang
802.11 yang diperkenalkan pada tahun 1997 oleh IEEE. IEEE 802.11 merupakan
standar untuk produk WLAN yang telah dikenal pengguna jaringan pada
merupakan salah satu persoalan yang membutuhkan solusi, namun dengan biaya
dulunya hanya digunakan sebagai antena penerima siaran televisi dan penerima
radio amatir. Kini dapat digunakan sebagai perangkat penerima WLAN. Selain
memiliki gain antena yang relatif tinggi, unjuk kerjanya yang prima dan
bukan suatu tuntutan. Antena Yagi merupakan salah satu antena unidirectional
yang cocok digunakan sebagai penerima WLAN. Maka dari itu, pada Tugas
Akhir ini akan dirancang Antena Yagi yang mampu bekerja pada frekuensi yang
permasalahan, yaitu:
WLAN ?
antena Yagi untuk aplikasi WLAN yang bekerja pada frekuensi 2,4 – 2,5 GHz
dan gain.
jurnal pendukung baik dalam bentuk hard copy maupun soft copy.
2. Perhitungan
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan Tugas
Akhir.
TEORI DASAR
2.1 Umum
semakin pesat. Setelah itu muncullah antena radio pertama dibuat oleh Heinrich
Pada tahun 1886, Hertz memasang peralatan yang sekarang diketahui sebagai
sistem radio dengan antena dipole sebagai pengirim dan antena loop segi empat
reflektor[5].
banyaknya variasi dari antena muncul untuk berbagai aplikasi. Seperti dalam
antena sangat diperlukan. Antena juga sangat populer digunakan dalam hal
terbatas.
listrik dan sifat magnet secara bersamaan. Gelombang radio merupakan bagian
gelombang, frekuensi, atau tenaga per foton. Spektrum ini secara langsung
2. Energi dari foton adalah 4.1 feV per Hz, yaitu 4.1μeV/GHz.
μeVm.
muatan listrik mengalir dalam loop kawat atau ekuivalen dengan bangkitnya
listrik yang juga berubah secara sinusoida. Selanjutnya perubahan medan listrik
listrik dan medan magnetik yang merambat kesegala arah. Merambatnya medan
listrik dan medan magnetik ke segala arah inilah yang disebut gelombang
elektromagnetik.
Panjang gelombang (λ) memiliki hubungan dengan frekuensi (f) dan kecepatan
λ=
c
(2.1)
f
Dimana :
λ = panjang gelombang ( m)
f = frekuensi ( Hz )
mendasar dan tidak bergantung pada medium. Ketika medium rambat adalah
c = 3 x 108 m/s
2.1.
Band Panjang
Nama Band Singkatan ITU Frekuensi(f) Gelombang ( λ)
sarana untuk memancarkan dan menerima gelombang radio. Dalam kata lain,
antena yang sering digunakan yaitu direktivitas antena, gain antena, pola radiasi
radiasi (daya tiap unit sudut ruang) pada arah tertentu U(θ,Ф) terhadap intensitas
direktivitas maka lebar berkas antena semakin sempit. Dalam penggunaan praktis
sumbu pancar (pada arah pancaran maksimal) yang dapat dituliskan pada
Persamaan 2.2.[5]
U 4 ∏U
Direktivitas = D = = (2.2)
Uo Pr ad
D = Direktivitas
Gain dari sebuah antena adalah kualitas nyala yang besarnya lebih kecil
daripada penguatan antena tersebut yang dapat dinyatakan dengan Persamaan 2.3
Gain = G = k . D (2.3)
Dimana :
antena yang diukur (Antenna Under Test) dengan antena referensi yang diketahui
(horn), dan yang paling sering adalah antena isotropis dengan efisiensi 100%.
sebuah representasi grafik dari sifat radiasi dari antena sebagai fungsi dari
energi ke ruang bebas atau bagaimana antena menerima energi. Gambar 2.2
menunjukkan pola radiasi antena dalam dua dimensi dan tiga dimensi.
listrik E dan pola bidang medan magnet H. Pada bidang medan listrik E
Sama halnya dengan pola bidang medan listrik E, pola bidang medan magnet H
Bidang medan listrik E dan bidang medan magnet H saling tegak lurus. Gambar
2.3 menunjukkan koordinat bidang pada pola radiasi, di mana warna ungu
menyatakan bidang medan listrik E dan warna biru menyatakan bidang medan
magnet H.
elektromagnetik yang dipancarkan oleh suatu antena di mana arah elemen antena
diinginkan dan mengurangi derau dan interferensi dari sinyal yang tidak
radio utama (main lobe) yang dihitung pada titik 3 dB menurun dari puncak lobe
B=
21,1
derajat (2.7)
f .d
Dimana :
B = 3 dB beamwidth (derajat)
f = frekuensi (GHz)
lobe, nomor 1), lobe sisi samping (side lobe, nomor 2), dan lobe sisi belakang
f 2 − f1
BW% = x 100 % (2.8)
fc
Keterangan :
= frekuensi tertinggi
= frekuensi terendah
= frekuensi tengah
pada keadaan matching dengan saluran pencatu. Hal ini terjadi karena
frekuensi. Nilai matching ini dapat dilihat dari return loss dan VSWR. Nilai
return loss dan VSWR yang masih dianggap baik adalah kurang dari -9,54
dB.
tersebut harus ditentukan pada awal perancangan antena agar nilai bandwidth
dapat dicari.
polarisasi (linier atau melingkar) masih terjadi. Nilai axial ratio untuk
elektrik terhadap medan magnetik pada suatu titik. Menurut Persamaan 2.9,
ZT =
V
(2.9)
I
Dimana :
ZT = impedansi terminal
I = arus terminal
refleksi tegangan ( ).
(2.10)
lossless.
kasus yang sederhana, ketika bagian imajiner dari adalah nol, maka :
(2.11)
Kondisi yang paling baik adalah ketika VSWR bernilai 1 (S=1) yang
berarti tidak ada refleksi ketika saluran dalam keadaan matching sempurna.
Namun kondisi ini pada praktiknya sulit untuk didapatkan. Oleh karena itu, nilai
segala arah dengan intensitas yang sama, seperti permukaan bola. Karena itu
dikatakan pola radiasi antena isotropis berbentuk bola. Antena ini tidak ada
dalam dunia nyata dan hanya digunakan sebagai dasar untuk merancang dan
yang memancarkan dan menerima sinyal hanya dari satu arah. Sedangkan antena
segala arah.
arah. Hal ini ditunjukkan dengan bentuk pola radiasinya yang terarah. Antena
banyak digunakan untuk koneksi jarak jauh. Dengan kemampuan direktivitas ini
membuat antena mampu mendengar sinyal yang relatif kecil dan mengirimkan
tinggi tetapi beamwidth kecil. Hal ini menguntungkan karena kecilnya beamwidth
wireless yang berarti semakin sedikit derau yang ditangkap oleh antena tersebut.
parabola, antena helix, antena log-periodic, dan lain – lain. Gambar 2.7
arah dengan daya yang sama. Untuk menghasilkan cakupan area yang luas, gain
adalah pada pengalokasian frekuensi untuk setiap sel agar tidak terjadi
interferensi. Antena jenis ini biasanya digunakan untuk posisi pelanggan yang
lebih kompleks contoh antena omnidirectional antara lain antena dipole, antena
collinear, antena slotwave guide, dan lain – lain. Gambar 2.8 memperlihatkan
tahun 1926, antena Yagi yang lebih tepat disebut antena Yagi – Uda banyak
dibahas secara percobaan dan teori. Antena ini banyak sekali digunakan pada
komunikasi radio amatir, dan kemudian sebagai antena penerima televisi, karena
unjuk kerjanya yang prima dan toleransinya terhadap variasi serta kesalahan
konstruksi bila kinerja optimum bukan suatu tuntutan. Antena Yagi – Uda
merupakan antena susun parasitik dari antena dipole. Antena ini umumnya terdiri
dari sebuah reflektor, sebuah driven element, dan beberapa direktor. Hal ini
bermuara pada berbagai bentuk elemen antena Yagi – Uda seperti yang dapat
dilihat di pasaran. Pada Gambar 2.9 memperlihatkan dimensi serta kontruksi dari
antena yagi.
Antena Yagi – Uda yang termasuk dalam jenis antena – antena kanal
gelombang berjalan, dalam bentuk bakunya terdiri dari sejumlah antena kawat
dipole yang diletakkan sejajar dalam suatu bidang. Satu diantaranya merupakan
dipole aktif, sedangkan yang lainnya adalah pasif. Satu dari dipole pasif ini
berada dibelakang dipole aktif dan berfungsi sebagai pemantul, dipole pasif
arah depan merupakan arah pancaran antena. Diketahui dari teori – teori dipole
gandeng bahwa dipole pasif akan berfungsi sebagai pemantul bila tahanan
reaktifnya adalah indukitf. Karena itu panjang pemantul lebih besar dari setengah
karena arah pancar antena sesuai dengan kedudukan pengarah, eksitasi intensif
secara seri yang membentuk kanal gelombang berjalan ditunjang oleh jumlah
umum.
yang memiliki panjang ½λ. Elemen array tersebut tidak selalu memiliki panjang
elemen lain pada array dikarenaan karena jarak antar elemen yang berdekatan
antara elemen[2].
L = 0.5 x K x λ (2.12)
Dimana:
dari elemen parasit melalui driven elemen seperti pada Gambar 2.11 maka
sebagai reflektor.
Jika ada dua buah elemen yang memiliki panjang ½ λ yang saling
berdekatan satu sama lain. Jadi jika berasumsi bahwa daya yang dicatu pada salah
yang menyebabkan arus mengalir di dalamnya pula. Arus yang mengalir pada
penambahan arus yang mengalir pada elemen pertama. Jadi total arus pada
elemen pertama merupakan hasil penjumlahan arus mula – mula dengan arus
yang diinduksikan[2].
Dengan kehadiran elemen kedua, amplituda dan phasa dari arus yang
dihasilkan dari elemen pertama akan berbeda dengan elemen kedua ini yang
tergantung pada amplituda dari arus yang diinduksikan pada antena / elemen
kedua, dan hubungan phasa antara arus sumber dengan arus yang diinduksikan.
Amplituda dan phasa dari arus yang diinduksikan tergantung pada jarak antara
elemen dan pada antena / elemen kedua menyebabkan terjadinya resonansi pada
coupling ) antara elemen yang satu dengan elemen yang lain. Untuk saat sekarang
ini belum ada formula khusus untuk merancang antena Yagi terbaik untuk band
manapun. Tetapi dari hasil percobaan para ahli antena amatir didapatkan data –
data yang menunjang untuk merancang antena Yagi. Menurut G.H. Brown gain
terbesar dari sebuah elemen parasit tunggal didapatkan dari penempatan jarak
antara elemen dari 2 buah elemen. Pada gambar 2.12 diperlihatkan sebuah kurva
yang merupakan hasil analisa dari G.H. Brown yang menunjukkan pengaruh
Pada Gambar 2.12 gain yang diperoleh dengan menentukan jarak elemen
Pada operasi reflektor, reflektor bekerja pada frekuensi yang lebih rendah
dari pada frekuensi feed point / driven element ( dengan cara memanjangkan
sedikit lebih panjang daripada panjang driven element ) dan agar memperoleh
gain maksimum, jarak antara elemen dijaga agar tidak melebihi 0.25λ. Syarat
jarak antara reflektor dengan driven element yang diizinkan adalah 0.15λ sampai
0.25 λ.[1]
memendekkan elemen sedikit lebih pendek daripada driven element ) dan untuk
diusahakan melebihi 0.1 λ dan tidak melebihi 0.15 λ. Jadi syarat jarak antara
driven element dan director yang diizinkan adalah 0.1 λ sampai 0.15 λ.
2.7.4 Gain
(1976 ). Perolehan gain yang diperoleh dari banyaknya jumlah elemen pada
antena Yagi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.13. dimana semakin banyak
2.8 Material
sesuai.
mobilitas tinggi, mencari pelayanan yang fleksibel, mudah dan memuaskan serta
seperti ini membuat rekan industri menawarkan jaringan Local Area Network
(LAN).
dihubungkan bersama di dalam satu area tertentu yang tidak begitu luas, seperti
penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, hard disk, dan sebagainya.
Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal
komunikasi yang berbeda di berbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer
berada di daerah yang tidak terlalu jauh dengan radius 100m - 200m, tergantung
jenis kabel penghubung yang digunakan. Kecepatan transfer data pada jaringan
local ini sedah relatif tinggi yaitu antara 1 - 100 Mbps atau sekitar 125.000 -
125.500.000 karakter per detik sehingga sudah dapat mendukung distribusi data
grafis.
Kecepatan transmisi data pada jaringan ini lebih kecil dari 1 Mbps,
Kecepatan transmisi data pada jaringan ini lebih dari 20 Mbps. Biasanya
Adapun teknologi jaringan komputer local untuk kategori ini adalah ATM
berskala besar dan data yang ditransmisikan meliputi data grafis, audio,
dengan namanya, wireless yang artinya tanpa kabel, WLAN adalah jaringan lokal
yang meliputi daerah satu gedung, satu kantor, satu wilayah, dan sebagainya,
elektromagnetik untuk mengirim dan menerima data lewat media udara. Dengan
kabel, walaupun penggunaan kabel masih tetap ada dalam mendukung aplikasi
WLAN.
diperoleh dari aplikasi yang lebih tradisional yaitu LAN dengan menggunakan
kabel. Hanya saja pada WLAN ini, cara melihat suatu jaringan LAN harus
Local Area tidak lagi terbatas diukur dengan menggunakan satuan kaki
atau meter, tetapi mil atau kilometer. Infrastrukturnya tidak lagi harus ditanam di
bawah tanah atau berada di balik dinding. Kini infrastrukturnya bias berpindah –
penggunaan yang aktif bergerak, dan melalui konfigurasi yang sederhana maka
server melalui modem radio. Salah satu bentuk modem radio yaitu PC card yang
untuk membuat suatu infrastruktur jaringan dapat ditekan menjadi lebih rendah
encoding, jenis antena, dan protokol jaringan wireless. Banyaknya variasi jenis
tentu saja tidak menguntungkan bagi para pengguna. Untuk itu pada jaringan
untuk mengenali beberapa perbaikan dan tambahan fitur dari standar yang telah
ditentukan oleh 802.11. Dari sekian banyak standar, ada empat jenis standar yang
sering digunakan dan paling dikenal yaitu standar awal 802.11, 802.11a, 802.11b,
pada tahun 1997 oleh IEEE. Standar ini beroperasi pada layer fisik yang
Spectrum (FHSS) dan Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS) yang beroperasi
pada pita 2,4 GHz dan data rate hingga 2 Mbps. Karena versi ini hanya
1 Mbps hingga 2 Mbps. 802.11a merupakan standar High Speed WLAN untuk 5
WLAN untuk 2,4 GHz band yang mendukung hingga 11 Mbps atau disebut Wi-
Fi. 802.11e merupakan perbaikan dari QoS (Quality of Service) pada semua
802.11g menetapkan teknik modulasi tambahan untuk 2,4 GHz band, yang
Asia Pasifik. 802.11i menyediakan keamanan yang lebih baik. Penentuan alamat
Standar 802.11a
pada pita 5 GHz. Standar ini menggunakan skema modulasi yang disebut
transmisi data mencapai 54 Mbps. Keuntungan utama dari standar ini adalah
kapasitasnya yang cukup tinggi yang menjadikan standar ini sebagai pilihan yang
streaming video. Kekurangan dari standar ini adalah terbatasnya cakupan area
pancarnya karena menggunakan pita frekuensi 5 GHz. Pita ini hanya dapat
mencakup area tidak lebih dari 50 meter pada berbagai fasilitas. Akibatnya
Standar 802.11b
Pada tahun yang sama ketika IEEE mengeluarkan standar 802.11a, IEEE
juga mengeluarkan standar 802.11b, tepatnya pada bulan Juli 1999. Standar ini
beroperasi pada frekuensi radio dengan bandwidth 97 MHz (frekuensi 2,4 GHz -
2,497 GHz). Standar ini menggunakan metode modulasi DSS dengan kecepatan
adalah range yang relatif panjang hingga 100 meter pada fasilitas di dalam
Kerugian dari standar ini adalah terbatasnya penggunaan kanal pada pita
frekuensi 2,4 GHz. Standar ini hanya menggunakan tiga buah kanal bila
terhadap performa aplikasi menengah seperti e-mail atau web surfing menjadi
lebih baik. Kerugian lain dari standar ini adalah terdapatnya kemungkinan
Standar 802.11g dikeluarkan oleh IEEE pada bulan Juni 2003. Standar ini
beroperasi pada frekuensi yang sama seperti pada standar 802.11b yaitu pada pita
2,4 GHz hingga 2,497 GHz. Tetapi standar ini menggunakan teknik modulasi
OFDM yang digunakan pada standar 802.11a. Kombinasi dari fitur ini
menghasilkan infrastruktur yang lebih cepat, lebih murah, serta koneksi yang
lebih luas.
pada kedua standar. Sehingga saat peralatan jaringan 802.11b digunakan pada
frekuensi 2,4 GHz yang sarat dengan interferensi stasiun yang dapat
menggunakan cincin (ring) ganda dengan salah satu cincin back-up seperti yang
dimana saat ini terdapat dua alokasi frekuensi yang digunakan yaitu 2,4 GHz dan
5 GHz yang bisa dianalogikan sebagai frekuensi radio AM dan FM. Frekuensi
2,4 GHz yang digunakan oleh 802.11b/g juga dibagi menjadi channel – channel
SIMULATOR HFSS
3.1 Umum
performa yang baik untuk memodelkan benda secara tiga dimensi yang memiliki
volume yang berubah – ubah. HFSS memadukan simulasi, visualisasi, dan proses
masalah yang berkaitan dengan medan magnetik secara tiga dimensi dapat
diperoleh dengan mudah dan akurat. Ansoft HFSS menerapkan metode Finite
Element Method ( FEM ), adaptive meshing, dan grafik yang bisa memberikan
dalam bidang :
Backplane.
yang berhubungan dengan bentuk geometri tiga dimensi yang dapat disesuaikan
elements, adaptive meshing , dan Adaptive Lanczos Pade Sweep (ALPS). Adapun
tampilan gambar pada ansoft dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut:
5. Mouse.
6. CD/DVD-ROM.
seperti pada Gambar 3.2. lalu akan muncul beberapa opsi. Maka yang
digunakan.
model peralatan frekuensi radio secara tiga dimensi yang dibuat. Beberapa
2. Menanalisis model – pada tahapan ini model yang telah dibuat akan
atau tiga dimensi tergantung dari model yang akan dibuat. Semakin kompleks
model yang akan dibuat maka semakin kompleks dan banyak pula bidang yang
digunakan pada Ansoft. Untuk membuat model awal dari model yang diinginkan
maka dilakukan dengan menekan kursor ke arah geometri pada Ansoft HFSS
Setelah memilih bidang yang sesuai dengan model yang dibuat, maka
yang dilakukan selanjutnya adalah masukkan beberapa nilai yang sesuai dengan
model yang ingin dibuat. Misalkan membuat model kubus atau balok. Maka
diarahkan kursor ke bentuk balok seperti pada Gambar 3.4 lalu ditekan. Dan pada
bidang kordinat Ansoft HFSS yang akan digambarkan bentuk Bidang tersebut.
Gambar 3.5 Bentuk yang muncul setelah menekan bidang balok pada
Ansoft
angka maupun kordinat dari model yang akan dirancang. Satuan model yang
Pada tab Command, akan ada beberapa opsi yaitu Coordinate System,
Position, XSize, YSize, dan ZSize. Prinsip dari pengaturan kordinat ini sama
dengan yang dipelajari pada pembuatan grafik pada aplikasi sehari – hari.
Position berfungsi untuk meletakkan model pada kordinat yang diinginkan pada
garis yang bekerja pada sumbu X dalam artian ini berarti menentukan lebar dari
kubus, Sedangkan YSize untuk memasukan panjang garis yang bekerja pada
sumbu y, begitupula ZSize untuk memasukkan panjang garis yang bekerja pada
sumbu z.
Property window pada Gambar 3.6 hanya muncul ketika akan dibuat
suatu model dalam bentuk kubus atau balok. Jika model lainnya seperti bola atau
tabung yang akan dibuat, maka parameter yang lain akan muncul seperti radius (
beberapa opsi yang bisa diatur. Misalkan kolom name berfungsi untuk menamai
model yang dibuat, sedangkan kolom material berisi bahan yang digunakan oleh
model tersebut. Dengan menekan vaccum maka akan muncul beberapa pilihan
besaran pada model maka hal yang perlu dilakukan adalah memasukkan beberapa
pengaturan yang mendukung model yang dibuat. Project manager seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 3.8 berisi pengaturan – pengaturan model yang sesuai
window dapat dilihat selengkapnya pada e-book penuntun Ansoft HFSS yang
Untuk mengecek apakah hasil rancangan sudah berjalan dengan baik maka harus
menekan HFSS -> Validation Check. Jika ada yang mengalami kesalahan / error
dengan baik maka yang harus dilakukan adalah menganalisa rancangan tersebut
dengan cara menekan HFSS – Analyze All. Lalu program akan melakukan
perhitungan terhadap model yang telah buat dengan lama waktu yang tidak
terbatas tergantung dari kerumitan model dan banyaknya jumlah pass ingin
Yagi, antena Dipole, antena Horn, dan sebagainya. Gambar 3.9 memperlihatkan
Gambar 3.9 Salah satu aplikasi dari Ansoft HFSS yaitu antena Horn
BAB IV
4.1 Umum
Pada Tugas Akhir ini akan dirancang sebuah antena Yagi yang mampu
bekerja dan memenuhi spesifikasi sinyal yang digunakan pada sistem wireless
LAN sebagai penguat pada sisi terminal seperti pada laptop, PC, dan PDA yang
v10.0.
driven element, dan direktor dan selanjutnya menyusun antena – antena tersebut
ke dengan jarak – jarak tertentu supaya menghasikan gain dan pengarahan yang
Ansoft HFSS v10.0. Dengan simulator Ansoft HFSS v10.0, dapat diperoleh
parameter – parameter antena yang dihasilkan berupa nilai VSWR, gain antena
4.1 yang berupa diagram alir perancangan antena Yagi dengan menggunakan
Ansoft HFSS.
Parameter –
parameter
perancangan
Merancang model
Perancangan boundaries
tidak
Pengaturan arah pancaran
( radiation )
Analisis model
Tampilkan hasil
Ya
Buat kesimpulan
selesai
Antena yang akan dirancang pada Tugas Akhir ini adalah antena Yagi
yang memiliki frekuensi kerja 2.46 GHz ( 2.4 – 2.5 GHz ). Untuk perancangan
persamaan 2.1 didapatkan panjang gelombang dari antena yang akan dibuat
adalah:
λ=
300.000.000
2.460.000.000
57,45 mm.
Antena Yagi umumnya terdiri atas 3 buah elemen utama yaitu sebuah
driven element, sebuah reflektor, dan sebuah direktor. Seperti yang sudah
dijelaskan pada bab sebelumnya, reflektor diatur lebih panjang sedikit dari driven
elemen sedangkan direktor diatur sedikit lebih pendek daripada driven elemen.
Jadi, panjang reflektor diatur lebih panjang 5-9 persen lebih panjang daripada
Driven Element sedangkan panjang direktor diatur lebih pendek 5-9 persen lebih
Pada Tugas Akhir ini, panjang reflektor diatur 7 persen lebih panjang
lebih panjang daripada Driven Element. Demikian juga pada direktor – direktor
berikutnya yang diset lebih pendek daripada direktor – direktor sebelumnya. Dan
Dengan spesifikasi panjang elemen dituliskan dalam Tabel 4.1 dibawah ini :
Seperti yang diterangkan pada Bab II, penentuan jarak antara elemen pada
Yagi sangat menentukan sekali perolehan gain yang diperoleh dari antena Yagi
yang akan dibuat. Dengan melihat pada Grafik 2.1 pada Bab II, Pada operasi
reflektor, reflektor bekerja pada frekuensi yang lebih rendah dari pada frekuensi
feed point / driven element ( dengan cara memanjangkan sedikit lebih panjang
daripada panjang driven element ) dan agar memperoleh gain maksimum, jarak
antara elemen dijaga agar tidak melebihi 0.25λ. Syarat jarak antara reflektor
elemen sedikit lebih pendek daripada driven element ) dan untuk memperoleh
gain maksimum, jarak antara driven element dengan director diusahakan melebihi
0.1 λ dan tidak melebihi 0.15 λ. Jadi syarat jarak antara driven element dan
director yang diizinkan adalah 0.1 λ sampai 0.15 λ. Dan jarak antara direktor di
set 0.2 λ untuk memperoleh gain maksimal. Jarak antara elemen antena Yagi
Tabel 4.2 Jarak antara elemen antena Yagi yang akan dirancang
R - DE 0,2 λ
DE – D1 0,1 λ
D1 – D2 0,2 λ
D2 – D3 0,2 λ
D3 – D4 0,2 λ
D5 – D6 0,2 λ
D6 – D7 0,2 λ
D8 – D9 0,2 λ
Ansoft HFSS maka dimulai dengan menjalankan program HFSS. Lalu parameter
– parameter antena dibuat dengan menekan HFSS lalu pilih Design Properties.
dengan merancang sebuah driven element, sebuah reflektor, dan 8 buah direktor.
dipilih HFSS lalu Solution type lalu pilih Driven Modal. Dan dilakukan
1. Pilih menu draw pada bagian kiri atas program lalu pilih cylinder.
terdiri atas dua buah tab. Pada tab attribute , pada bagian name diberi
nama driven element, lalu klik bagian material, ganti bahan dari
dibuat. Dengan cara mengklik menu edit pada HFSS kemudian duplicate
lalu dipilih Around Axis. Lalu akan muncul sebuah kotak yang berisi
beberapa perintah yang harus diisi. Pada bagian axis, dipilih X sedangkan
warnanya.
b. Perancangan reflektor
1. Pilih menu draw pada bagian kiri atas program lalu pilih cylinder.
terdiri atas 2 buah tab. Pada tab attribute , pada bagian name diberi
nama reflektor, lalu klik bagian material, ganti bahan dari vaccum
dan jarak antara driven element dan reflektor diset 0.2 λ. Sehingga
warnanya.
c. Perancangan direktor
1. Pilih menu draw pada bagian kiri atas program lalu pilih cylinder.
terdiri atas 2 buah tab. Pada tab attribute , pada bagian name diberi
dan jarak antara driven element dan reflektor diset 0.1 λ. Sehingga
dibuat
warnanya.
4. Hal yang sama dilakukan untuk direktor kedua, ketiga, keempat, dan
1. Pilih 3D Modeler pada bagian menu kemudian pilih Grid plane lalu
Lumped Port.
5. Pada tab General, tahanan yang diisi adalah 50 ohm lalu pilih next.
Sedangkan pada tab mode, dipilih new line seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 4.11. lalu dibuat arah garis disepanjang persegi yang dibuat.
pola radiasi yang maksimal. Ruang batasan ini juga diibaratkan medium
1. Pilih menu draw pada bagian kiri atas program lalu pilih cylinder.
terdiri atas 2 buah tab. Pada tab attribute , pada bagian name diberi nama
vakum, lalu klik bagian material, ganti bahan dari vaccum. Pada tab
3. Lalu pada bagian menu HFSS, dipilih boundaries, lalu dipilih assign, lalu
1. Pada bagian menu, dipilih HFSS, kemudian dipilih radiation , lalu insert
adalah klik menu HFSS kemudian pilih analysis setup, lalu pilih add solution
setup, maka akan muncul solution setup window. Lalu isi nama setup-nya, ikuti
saja yang ada di dalam tab (misalnya setup1, setup2, dan seterusnya), kemudian
isi nilai dari solution frequency menjadi 2,46 GHz. Nilai solution frequency ini
sama untuk tiap setup. Lalu isi nilai maximum number of phases menjadi 20.
Kemudian isi nilai maximum delta S sebesar 0,02 lalu pilih OK.
Selanjutnya klik menu HFSS kemudian pilih analysis setup lalu pilih add
sweep. Pilih solution setup-nya setup1 dan klik tombol OK. Kemudian edit
window sweep-nya, atur sweep type menjadi fast dan atur pula frequency setup
type menjadi linear count. Kemudian atur frekuensi start sebesar 2,2 GHz,
frekuensi stop 2.6 GHz dan buat nilai count menjadi 30. Lalu klik tombol OK.
Setelah itu langkah selanjutnya adalah klik menu HFSS lalu pilih
validation check. Tujuan dari validation check ini adalah untuk memeriksa
apakah model yang akan dibuat sudah layak dan benar untuk dijalankan. Jika
model yang akan dibuat telah layak dan benar untuk dijalankan maka akan
muncul tanda check list berwarna hijau. Tetapi jika belum maka akan muncul
tanda silang berwarna merah. Hal ini menandakan bahwa ada error pada model
yang dibuat. Untuk melihat pesan error gunakan message manager yang ada di
sudut kanan bawah. Ada beberapa hal yang diperiksa pada validation check ini,
yaitu :
• 3D model
• Analysis Setup
• Optimetrics
• Radiation
Jika ada salah satu dari keenam hal ini yang tidak terpenuhi (dalam hal ini ada
menekan menu HFSS lalu pilih analyze. Proses menganalisis ini berlangsung
sekitar 30 menit.
tombol HFSS lalu pilih result dan kemudian pilih create report. Atur report type
menjadi modal S parameter dan atur display set menjadi rectangular plot, lalu
tekan OK. Maka akan muncul window traces. Pada window traces ini atur
VSWR, atur juga quantity menjadi VSWR(lumpport1), kemudian tekan add trace
HFSS lalu pilih result dan kemudian pilih create report. Atur report type menjadi
muncul window traces. Pada window traces ini atur solution menjadi
setup1:sweep1. Kemudian pada tab Y atur category menjadi directivity, atur juga
quantity menjadi DhirTotal, kemudian tekan add trace lalu tekan done. Maka
lalu pilih result dan kemudian pilih create report. Atur report type menjadi far
field dan atur display set menjadi data table, lalu tekan OK. Maka akan muncul
window traces. Pada window traces ini atur solution menjadi setup1:sweep1.
Kemudian pada tab Y atur category menjadi gain, atur juga quantity menjadi
GainTotal, kemudian tekan add trace lalu tekan done. Maka akan muncul tabel
gain.
Dalam simulasi ini digunakan 4 buah sampel antena Yagi yaitu antena
antena Yagi yang menggunakan 9 elemen dan antena Yagi yang menggunakan 10
elemen.
reflektor, 1 buah driven element, dan 5 buah direktor ) dengan simulator Ansoft
1. Model rancangan
2. VSWR
sebesar 1,29 untuk frekuensi 2,39 GHz, 1.67 untuk frekuensi 2,46 GHz dan 2,12
untuk frekuensi 2,49 GHz seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.14.
Dari simulasi yang telah dilakukan maka didapat gain seperti yang
4. Pola radiasi
1 buah reflektor, 1 buah driven element, dan 6 buah direktor, dengan simulator
1. Model rancangan
2. VSWR
sebesar 1,27 untuk frekuensi 2,39 GHz, 1.57 untuk frekuensi 2,46 GHz dan 1,92
3. Gain
4. Pola radiasi
1 buah reflektor, 1 buah driven element, dan 7 buah direktor, dengan simulator
1. Model rancangan
2. VSWR
sebesar 1,22 untuk frekuensi 2,39 GHz, 1.5 untuk frekuensi 2,46 GHz dan 1,89
3. Gain
diperlihatkan oleh Tabel 4.5. Dan didapatkan gain sebesar 10,25 dB.
4. Pola radiasi
terdapat 1 buah reflektor, 1 buah driven element, dan 8 buah direktor, dengan
simulator Ansoft HFSS v 10.0 maka akan didapatkan hasil sebagai berikut :
1. Model rancangan
2. VSWR
sebesar 1,27 untuk frekuensi 2,40 GHz, 1.56 untuk frekuensi 2,46 GHz, dan 1,95
3. Gain
diperlihatkan oleh Tabel 4.6. Dan didapatkan gain sebesar 10.39 dB.
4. Pola radiasi
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perancangan antena Yagi yang dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan :
semakin besar.
2. Gain yang dihasilkan oleh antena Yagi 10 elemen sebesar 10.39 dB.
4. Bila dilihat dari pola radiasi yang dihasilkan, antena Yagi merupakan
antena unidirectional.
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat penulis berikan pada Tugas Akhir ini adalah :
dibuat.
Willey Interscience.
6. Ir. Suhana dan Shigeki Shoji. 2004. Buku Pegangan Teknik Telekomunikasi.
Andi, Yogyakarta
http://kambing.ui.ac.id/onnopurbo/orari-diklat/pemula/teknik/antenna-
yagi.pdf
http://en.wikipedia.org/wiki/Yagi-Uda_antenna