Anda di halaman 1dari 19
Bab 3 Tegangan dan Regangan Prinsipal 3.1. Bidang Pr nsipal Pada sebuah titik pada suatu benda terdapat 3 bidang yang saling tegak lurus satu sa- ‘ma lain dan hanya mendapat tegangan langsung, tidak terdapat tegangan geser. Dari ketiga tegangan langsung ini salah satunya akan mempunyai harga yang paling besar, satu mempunyai harga minimum, dan satu lagi mempunyai harga diantaranya, Ketiga bidang yang tidak mempunyai tegangan geser ini dikenal dengan Bidang prinsipal 3.2. Tegangan Prinsipal Besarnya tegangan langsung pada bidang prinsipal disebut dengan regangan prinsi- pal. Penentuan bidang prinsipal, dan kemudian tegangan prinsipal merupakan faktor penting dalam desain berbagai struktur komponen mesin, Pada pembahasan selanjuinya akan dibahas penentuan tegangan pada penampang miring sebuah benda yang mengalami regangan dengan dua metode: 1. Metode analitik, dan Metode grantk. 3.3. Metode Analitik Untuk Tegangan Pada Bidang Mi- ring Sebuah Benda Konvensi tanda yang digunakan untuk metode analitik: 1, Semua tegangan dan regangan tarik dianggap positif dan semua tegangan dan regangan tekan dianggap negatif 31 32 BAB 3. TEGANGAN DAN REGANGAN PRINSIPAL p ‘Tegangan geser yang akan memutar benda dalam arah searah Jarum jam diang- gap positif, sedangkan berlawanan dengan jarum jam dianggap negatif Gambar 3.1 Pada benda yang ditunjukkan oleh gambar 3.1, tegangan gosor pada sisi vertikal (sumbu x-x) diambil positif, sedangkan tegangan geser pada sisi horisontal (sumbu. y-y) diambil negatif. 3. 1 Tegangan Pada Bidang Miring sung Pada Satu Bidang ng Mendapa Tega gan Lang- \ aS os \ se aoe oo a me c B e (a) @ © Gambar 3.2 Misailkan sebuah bencla empat persegi panjang yang mempunyai luas penampang seragam dengan ketebalan satu satan mendapat gangan tarik langsting paca simbt X-X seperti yang ditunjukkan oleh gambar 3.2(a), Misalkan sebuah penampang miring, AB pada sumbt x-x, jika tegangan tarik pada penampang AC sudut antara penampang AB dengan sumbu x- Pertama-tama, elemen ABC berada pada kondisi setimbang dimana diagram free body ditanjukkan oleh gambar 3.2() dan (c). Kita tahu bahwa gaya horisontal pada AC: P=eAC(—) Gaya tegak lunus atau gaya normal pada bidang AB: Py, = Psin@= o-ACsind Gaya tangensial pada penampang AB: Py = P cos = 0.AC cos “Tegangan normal pada penampang AB: Py _ oACsin@ — oACsin® AB AB ae ane On osin? F(t ens2) = F — Feo 20 dan tegangan geser (tegangan tangensial) pada penampang AB: Pe _ o-ACcos6 _ o-AC cos Pe eAC os asin @ cos? AB AB 2 Dari persamaan tegangan normal, nilainya akan maksimal jika sin?@ = 1 atau sin 0 ‘atau = 90°, Dengan Kata lain, permukaan AC akan mendapat tegangan langsung, ‘maksimum, Dengan cara yang sama, tegangan geser pada bidang AB akan maksimam, Jika sin 26 1 atau 20= 90° atau 270°. Dengan kata lain tegangan geser akan maksi- ‘mum pada sudut 45° dan 135°, Tegangan geser maksimum pada 6 = 45° Tmaz = 5sin90° = T= 0. dan te gangan geser maksimum pada @ = | Tox = —F sin 270 “Tegangan resultan diperoleh dari persamaan: on= vont Bidang dengan tegangan normal maksimum dan minimum bisa diperokeh dengan ‘menyamakan persamaan tegangan geser dengan nol osin# cos =0 Contoh soal 3.1. Sebuah batang dari kay mendapat tegangan tarik sebesar 5 MPa. Berapakah harga tegangan normal dan geser pada penampang yang membuat stdut sebesar 25" dengan arah tegangan tarik. Jawab. Diketahui: 8 5 MPa 25 ‘Tegangan nomal pada penampang: 2 2,5—(2,5 = 0,6428) MPa cos(2 < 25") MPa ‘Contoh soal 3.2. Dua potongan kayu ukuran penampang 100 % 100 mm disam- bung pada dacrah garis AB seperti yang ditunjukkan olch gambar 3.3. Carilah gaya maksimum (P) yang bisa diberikan jika tegangan geser pada sambungan AB adalah 1.3 MPa, Gambar 3.3: Jawab. Diketahui) Penampang = 100mm X 160 mm 6 =60" = 1.3MPa= 3mm? A = 100 = 100 = 10.000 mm? ‘Tegangan geser: 1a = Zsing0 0,866 0, 4380 13 ° = ja=s0 Gaya aksial maksimum yang bisa diberikan: P= 0.A=3,0x 10000 = 30.000 N= 30kN ‘Tegangan Pada Bidang Mir sung Pada Dua ¢ Yung Mendapat Tega ah Yang Saling Tegak Lurus gan Lang- 4 at 4 eat \ Se: By ee * wn l ° L @ clea 2 cy] # * % (a) oy © Gambar 3.4 Misalkan sebuah benda empat persegi panjang yang mempuny i luas penampang seragam dengan ketebalan sat satan mendapat tegangan tarik langsung paca daa arah yang saling tegak Iurus paca sumbu x-x dan sumbu y-y seperti yang ditunjukkan oleh gambar 3.4, Misalkan sebuah penampang miring AB pada sumbu x-x, Jika: oe = Tegangan tarik pada sumbu x-x (disebut juga tegangan tarik major) 7, = Tegangan tarik pada surmbu y-y (disebut juga te gangan tarik minor) = Sudut bidang miring AB dengan sumbu x-x Pertama-tama, elemen ABC berada pada kondisi setimbang. Kita tahu bahwa gaya horisontal pada AC: Py =0nAC(—) dan gaya vertikal paca BC: P, =0y.BC (|) Gaya tegak lurus atau gaya normal pada bidang AB: P= Pesin 8 + P, cos 0 = oAC sin 8 + oy cos Gaya tangensial pada penampang AB: P. = P, 008 0 — P, sin @ =o,.AC cos — 0, BC sin? Tegangan normal pada penampang AB: Py op AC sin# + oy. BC cos AB AB oe AC sin + oy BE cos8 AB dan tegangan geser (tegangan tangensial) pada penampang AB: PL _ o2-AC cos 6 ~ oy. BC sin8 aB AB teACcos8 — oy.BCsind AB” AB = o-sin Geos — 0, sin8 cos oz-AC cos = (o.—o,)sin# cos 8 in 20 ‘Tegangan geser akan maksimum jika sin 20= 1 atau 2@ = 90" atau @ = 45°, Maka tegangan geser maksimum: z ‘Tegangan resultan diperoleh dari persamaan: on= Vote Contoh soal 3.3, Sebuah titik pada material yang mengalami deformasi mendapat dua tegangan tarik yang saling tegak lurus sebesar 200 MPa dan 100 MPa. Carilah besamya tegangan geser, tegangan normal dan tegangan resultan pada sebuah bidang. dengan kemiringan 30° dengan sumbu tegangan tarik mayor, Jawab, Diketahui: co, = 200 MPa o, = 100 MPa @=20" “egangan normal pada bidang miring: o = ety oe cog 09 _ 200+ 100 200 ~ 100 ‘ = mot 5m cosa x 30°) 150 ~ (50 = 0,5) = 125 MPa “Tegangan geser pada bidang miring: i= 200 — 100 ‘ pm PSF in 29 = 2108 soca x 20°) — 50sin 60" — 50 « 0,866 — 43,3 MPa “Tegangan resultan pada bidang miring: [CB + B35 on= Vote 32,3 MPa Gambar 3.5 Misalkan sebuah benda mendapat tegangan geser positif epanjang sumbu x-x se- pert yang ditunjukkan oleh gambar 3,5(a). Bidang A B membentuk suclut dengan sum- bu x-x dan kita akan mencari tegangan-tegangan seperti yang ditunjukkan oleh gam- bar 3.506), Jika tegangan geser positif sepanjang sumbu x-x udut yang dibentuk bidang AB dengan sumbu x-x, Gaya vertikal yang bekerja pada permukaan AC: Pr = rey AC CL) dan gaya horisontal pada permukaan RC: Py = rey-DOK >) ‘Gaya tegak lurus bidang AB atau gaya normal Py = Py c0sd + Py sin = r2y-AC' cos 0 + Tey-BC sin ‘Gaya tangensial pada bidang AB: P; Pisin @ — P2.cos? Tey-AC sin 6 — “ey BC cos 0 ‘Tegangan normal pada bidang AB: o. Po Tey AC 0056 + Toy. BC sind a AB AB _ TeyAC eos | rey BO sind “ —ap__ + ap Tey AC cosO | Tey BC sind TeyAC con® y Tey BC sin® dine Food = try Sin @c0s8 + Tey. sinBeos 6 = Wrey-sin cos @ = Tey. sin 28 dan tegangan geser (tegangan tangensial) pada bidang 4B: PL _ Tey AC sin — rey BO cos 8 7 * AaB AB _ Tey ACsin@ — tzy. BC cos ~ AB AB _ ACsin® — rxy.BCcos8 sue ze = ray sin? @— 7, costa = TAC — cos 20) — E4¢1 + cos 2) Fat — Bt canoe — Be — Bet conn rey 00820 tanda negatif menunjukkan babwa tegangan mempunyai arah yang berlawanan pada bidang Ac, ‘Tegangan normal maksimum dan minimum bisa dicari dengan menyamakan persa- maan tegangan geser dengan nol Try cos 20 = Persamaan di atas terpenubi jika 2 = 90" atau 270 atau dengan kata lain @ = 45° atau 135°, ‘Tegangan Pada Bidang Miring Pada Benda Yang Mendapat Tegangan Langsung Pada Satu Bidang Disertai Dengan Te- gangan Geser Sederhana t\ ke 4 | | € fy Gambar 3.6 Misalkan sebuah benda segi empat mendapat tegangan tarik pada surnbu x-x dii- kuti dengan tegangan geser positif sepanjang sumbu X-x seperti ditunjukkan oleh gam- bar 3.6(a). Jka ‘Tegangan tarik pada sumbu x-x (egangan geser positif sepanjang sumbu x-« uudut yang dibentuk bidang AB dengan sumbu x-x, Gaya horisontal yang bekerja pada permukaan AC: Py = oy.AC(—) dan gaya vertikal paca permukaan AC: Py = Fey AC (1) Gaya horisontal yang bekerja pada permukaan BC: P rey BC (=) Gaya tegak lunus bidang AB atau gaya normal: P, sin@ — P, cos — Psin@ = og-AC sind — ryy.AC cos 6 — r2y.BC sind Gaya tangensial pada bidang AB: Po = P,cos@+ Pysin@— Peos0 = oe-AC sin 8 + Tey AC cos 0 — Tey. BC sin 6 ‘Tegangan normal pada bidang AB: y BC cos 8 Ty-BC cos6 AB Tzy-BC cos6 —i Zon @,.sin? 0 —Tyy.sin @ cos @ — Tey.sin eos E(t — cos 20) — 27. sin Pecos O = S- Secos2@— x,y sin? 3 E — SS cos 20 — ray sin20 BD dan tegangan geser (tegangan tangensial) pada bidang AB: - FL rr FAC 88 | Tey AC sin ~ AB AB Ar oe AC cos6 | Try AC sin@ — T2y-BC cost = Se Se Se aoe as as sin @ cos @ + Try. sin? 9 — Tey. cos? 0 sin 20 + 724 (1 — cos20) — “(1 + ens 28) sin 20 + 254 — Ft cos 29 — Te — Fe cos 20 sin 20 — Tey cos20 62) Bidang yang mempunyai tegangan normal maksimal dan minimal bisa dicari de- ngan menyamakan persamaan tegangan geser dengan nol Misalkan @, adalah harga sudut dimana tegangan geser adalah nol. Maka: Hsin WB, — ray cos, = 0 FZ sin 28, = Tey C08 20 Ny 20 (a) case 1 Gambar 3.7 rey tan 26, = Dari persamaan di atas, kita peroleh bahwa 2 kondisi berikut akan memenubi per- samaan tesebut seperti yang ditunjukkan oleh gambar 3.7(a) dan <2). Untuk kasus 1, kita peroleh: 2r, «, sin 26, = ——=*— dan cos 20,. = ———=— * Vo2 + 4r3, * voi +a, dengan cara yang sama untuk kasus 2: sin 20,9 = ———=#— dan. cos 26,9 = ——72 O \fo8 +473, Mm fod +4r3, Sekarang harga tegangan prinsipal bisa dicari dengan mensubstitusikan harga-harga 28,1 dan 20,0 di atas ke persamaan 3.1, Maka tegangan prinsipal maksimum: on = 5 cos 28 — ray sin 20 _ oe os +. Bey 2 yi +472, “~ yor +2, 2 = M4 ey 2 /o2 + 472, 2 4 4r? = +4) oe Ox, C2 +4Ty 9: 2 fot +472, 2 - S+V(S)y +2, dan tegangan prinsipal minimus 2, a: _ oy vs + Thy X ay nr er nt el x; = , PP fossa, 7 ode ar3, a ol, on +4r2, 2 yea yore}, 2 aod + 4rd, fo2+4r? / A (% 2 2 V\R Contoh soal 3.4. Sebuah elemen bidang pada sebuah benda mendapat tegangan tarik sebesar 100 MPa disertai dengan tegangan geser sebesar 25 MPa. Carilah (i) tegangan normal dan tegangan geser sebuah bidang yang membentuk sudut sebesar 20" dengan tegangan tarik dan, (if) tegangan prinsipal maksimum pada bidang. Jawab. Diketahui: @, = 100 MPa Try = 25MPa =20° (i) Tegangan normal dan egangan geser: Ox Oy a a = Soest — ry sin20 = “ ~ 1 col? x 20°) — 25 sin( 28 x 20°) 50 — 50cos 40" — 25 sin 40° 50 — (50 x 0,766) — (25 x 0,6428) = 80 -38,3- 16,7 =4,37 MPa r= F sin 28 — Try cos 28 100 . = ane x 20") — 25 cos(2 x 20°) = S0sind0" — 25 cos 40" (50 x 0,6428) — (25 = 0,766) = 32, 14- 19,15 = 12,99 MPa (ii) Tegangan prinsipal maksimum pada bidang: 100 { (100 * | ‘25)2 2 \ ( 2 ) (=) = 105,9MPa 3.3.3. Tegangan Pada Bidang Miring Pada Benda Yang Mendapat Tegangan Langsung Pada Dua Bidang Yang Saling Tegak Lurus Disertai Dengan Tegangan Geser Sederhana Misalkan sebuah benda persegi empat mendapat tegangan tarik pada sumbu x-x dan sumbu y-y dan disertai dengan tegangan geser positif pada seoanjang sumbu x-x, seperti yang ditunjukkan oleh gambar 3.8(5). Jika: -gangan tarik pada sumbu x-x iegangan tarik pada sumbu y-y ‘Tey = legangan geser positif pada sumbu x-x @ = sudut bidang AB dengan sumbu y-y Gaya horisontal yang bekerja pada permukaan AC: Py=o,AC(—) dan gaya vertikal pada permukaan AC: Py = tay AC (1) gaya vertikal pada permukaan BC: Py= Gaya horisontal yang bekerja pada permukaan BC: 2 BE (|) Py = tey-BC (+) ‘Gaya tegak lurus bidang A atau gaya normal: Pa P, sin@ — P) cos@ + Ps cos — Pysin® oe-AC sin 8 — TxyAC 088 + oy BC cos Tay BE sin® Gaya tangensial pada bidang AB: Pe = Proost + Pysind — Pysin — Py cosé = o,.AC cos + 7,,.AC sind — 0,.BC sin — r4,.BC cos ‘Tegangan normal pada bidang AB: Py _ oe AC sin# ~ rey AC cos + oyBC cos ~ rey BC sin 8 AB or, AC sin 8 Tey-BC sind AB — AB oz AC sind Tey BC sin ae og.sin® @ — Tyy.sin@ cos 8 + oy. cos” @ — Tey. sin O cos o, o, T= (1 — cos 26) + T4(1 — cos 28) — 274, sind cos? mae + HE ) y TH cos 20 — Tey si 20 cos 20 — rey sin 20 G3) AB AB GeAC cos@ , Tey ACsin® oy.BC sind _ tey.BC cosd AB AB AB AB or AC cos8 , Try ACsin@ o,-ACsin® — Tyy-BC cos 8 ae Se sae sind zosd 7. sin @ cos + Tyy-sin® 0 — oy. sin 8 cos? — (a. — o,) sin 8 cos + ea — cos 26) — Oe Oy sin 99 4 Tet — THY cog 99 — Tau — Tew 2+ 2 2 20 2 in 20 — 7, cos 20 Ba) Bidang yang mempunyai tegangan normal maksimal dan minimal bisa dicari de- ngan menyamakan persamaan tegangan geser «dengan nol Misatkan @, adalah harga sudut dimana tegangan geser adalah nol, Maka: sin 20, — Ty cos 20, sin 26, = 72, con 26, rey a -(.-o) (b) Case 2 Gambar 3.9: Dari persamaan di atas, kita peroleh bahwa 2 kondisi berikut akan memenuhi per- samaan tesebut seperti yang ditunjukkan oleh gambar 3.9(a) dan (b). Untuk kasus 1, kita perolek: rey oy sin 20) = ——_—_ 2 dan 0s 20) = 2 lee ou 4rd, ee oy +43, dengan cara yang sama untuk kasus 2: sin 20,2 = Prey dan 0s 26,0 = ier— a, +473, eno +473, Sekarang harga tegangan prinsipal bisa dicari dengan mensubstitusikan harga-harga 20,1 dan 2¢,0 di atas ke persamaan 3.3. Maka tegangan prinsipal maksimum: et Prey lls — ay)? + 472, trey x (ox +o) op = SSS TO ES Vee 0)? + 473, Vee =0,)? +473, 2: )? — 272, et (oz = oy? +4Tey 2 fies — oy)? +42, “8 fio.—oP +a, Koz —o,)? +472, 2 loz — oy? +472, Vv 2) +72, Contoh soal 3.5, Sebuah titik mendapat tegangan tarik sebesar 250 MPa pada arah horisontal dan tegangan tarik sebesar 100 MPa pada arah vertikal. Titik tersebut juga mendapat tegangan geser sebesar 25 MPa, yang apabila dikaitkan dengan tegangan tarik mayor, akan merotasi elemen searah Jarum jam. Berapakah besar tegangan normal dan geser pada penampang yang membentuk stidut sebesar 20° dengan tegangan tarik mayor. Jawab. Diketahui: Tay = 25 MPa 6 = 20" Besar Tegangan Normal: ve 2 z aa - Se cost2 x 20°) — 25 sin(2 x 20°) = 175 — (75 = 0,766) — (25 = 0/6428) = 175-57,5-16,07= 101,48 MPa on = 0s 26— rz, sin 20 Besar Tegangan Geser sin 20 — Tey cos 20 = A sin(e x 20°) — 25 cos(2 x 20°) 75sin(40°) — 25 cos(40°) (75 «0, 6428) — (25 0,766) 48,21 — 19,15 = 29,00 MPa Contoh soal 3.6. Sebuah elemen bidang pada sebuah boiler menerima tegangar tarik sebesar 400 MPa pada satu bidang dan 150 MPa pada bidang lainnya yang tegab lurus terhadap bidang pertama. Setiap tegangan tersebut disertai dengan tegangan gese sebesar 100 MPa dimana jika «ikaitkan dengan tegangan tarik minor akan cendruny merotasikan elemen berlawanan arah jarum jam, Carilah: 1, Tegangan prinsipal dan arahnya. 2. Tegangan geser maksimum dan arahnya pada bidang dimana tegangan ini beker: Ja Jawab. Diketahui: o, = 400 MPa oy = 150 MPa Tey = —100 MPa 1. Tegangan prinsipal dan arahnya: ‘egangan prinsipal maksimum: maz 400 + 150 | (400 = Sy ( = 275+ 160,1 =435,1 MPa ‘Tegangan prinsipal minimum: = geben |} (oxo 2 Gmin = Ae VC z yon 400 + 150 400 — 150)" ary (=) + (-100)? = 278 -160,1=114,9MPa Misalkan @, = sudut bidang prinsipal dengan sumbu x-x tan 2p x 100 joo—1s0~ 8 = 19,33° atau 109, 32° ‘Tegangan geser maksimum dan arahnya: Tmax 160, 1 MPa Misalkan @, = sudut bidang tegangan geser maksimum dengan sumbu x-x tan 24, oo — 150 2* 100 = 25,67" atau 115,67"

Anda mungkin juga menyukai