Anda di halaman 1dari 1

ANALISIS :

Ilmu kimia sekarang diwarisi dari peradaban muslim pada masa keemasan. Pada
awal kemunculannya terdapat dua aliran ilmu kimia yaitu alkimia cina dan alkimia barat.
Para ahli alkimia muslim berusaha mengungkap fenomena alam yang kadangkala bagi
sebagian orang masih misteri dan sulit dimengerti Lebih jauh, perhatian ahli alkimia
muslim diarahkan pada kemampuan berubahnya logam biasa menjadi logam mulia (emas)
atau disebut peristiwa transmutasi. Tokoh-tokoh alkimia Islam adalah Jabir bin Hayyan, ar-
Razi15 dan Izz al-Din al-Jaldaki. Beberapa zat yang ditemukan oleh ahli alkimia muslim
antara lain: sulfat (H2SO4), Asam nitrat (HNO3), Aqua regia atau zat pelarut yang sangat
kuat, Besi (Fe), Alcohol

Alkimia lslam mengalami kemunduran pada akhir abad ke 14. Keadaan ini diawali
dengan pemikiran dan karya-karya ar-Razi yang hidup setelah masa Jabir bin Hayyan. Ar-
Razi lebih menyukai pembuktian secara eksperimen daripada prosedural yang teoritis.
Objek kajiannya mulai dipisahkan dari hal-hal yang bersifat magis. Secara perlahan,
alkimia mulai beralih fungsi dan kajiannya ke arah ilmu kimia (kimia modern). Derasnya
arus terjemahan sains-sains Islam yang melimpah ke dalam bahasa Latin menjadi pemicu
kebangkitan ilmu pengetahuan di Eropa yang sebelumnya tidak dikenal. Alkimia mulai
diperkenalkan di Eropa melalui Spanyol abad ke-12 oleh beberapa tokoh seperti Adelard
dari Bath dan Gerbert Aurillac. Secara umum, kegagalan umat Islam mempertahankan
kontinyuitasnya atas kemajuan sains, termasuk ilmu kimia yang pernah berjaya seperti
beberapa abad lampau disebabkan oleh: pertama, tradisi intelektual masyarakat muslim
dalam bidang sains tidak disertai proses rekonsiliasi dengan unsur agama di mana posisi
pengetahuan agama dianggap menempati yang lebih baik dibandingkan posisi pengetahuan
duniawi yang hanya sebagai pelengkap. Kedua, terpisahnya tradisi filsafat dengan tradisi
pemikiran keagamaan karena sains dan filsafat berada dalam kelompok pengetahuan yang
sama yakni pengetahuan duniawi, maka pemisahan ini membatasi filsafat dan sains
mempertanyakan hal-hal di luar otoritasnya. Walaupun demikian ilmuwan muslim telah
berjasa dalam menemukan ilmu kimia yang ada saat sekarang ini.

Anda mungkin juga menyukai