Anda di halaman 1dari 21

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanah adalah bagian penting dari unsur bumi yang kita pijak setiap harinya.
Secara kasat mata, tanah berwarna coklat dan ada pula yang kemerah-merahan. Namun,
sebenarnya klasifikasi tanah sangatlah banyak. Tanah merupakan penopang kehidupan
manusia di muka bumi. Dapat dikatakan bahwa tanah adalah jantung bumi dan
kehidupan. adapun definisi tanah secara umum Menurut beberapa ahli sebagai berikut :
Tanah merupakan materi lepas yang terdiri dari hasil pelapukan batuan dan
mineral lain serta zat organik yang telah hancur, yang menutupi sebagian besar
permukaan daratan bumi. Dalam pengertian teknik secara umum maka tanah dapat
didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat
yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari bahan-bahan
organik yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang
mengisi ruang-ruang kosong diantara partikel-partikel padat tersebut (Das, 1993). Tanah
terdiri dari lima komponen utama yaitu: unsur mineral, air, udara, unsur organik, dan
organisme hidup. Material mineral merupakan komponen struktural tanah yang paling
pokok dan ia merupakan 50 persen dari total volume. Kuantitas dari konstituen tersebut
tidaklah sama untuk setiap tanah namun hal tersebut sangat tergantung pada lokasi tanah
itu sendiri (Eweis, 1998).

1.2 Rumusan Masalah


a. Apakah yang dimaksud dengan komposisi/sifat-sifat tanah?
b. Apakah yang dimaksud dengan karakteristik tanah?
c. Apakah yang dimaksud klasifikasi Tanah?
d. Apa saja rumus-rumus pada komposisi/sifat-sifat,karakteristik,dan klasifikasi
tanah?

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian komposisi/sifat-sifat tanah.
1
b. Untuk mengetahui pengertian karakteristik tanah.
c. Untuk mengetahui pengertian klasifikasi tanah.
e. Untuk mengetahui rumus-rumus pada komposisi/sifat-sifat,karakteristik,dan
klasifikasi tanah.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

1.4 Komposisi/Sifat-Sifat Dan Karakteristik Tanah

Suatu material tanah adalah tidak masif, melainkan terdiri dari butir-butih tanah solid dan dianara butir-
butir tersebut terperangkap pori-pori tanah yang dapat diisi oleh udara atau air. Dari kondisi umum ini,
maka suatu tanah akan mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

a. Sifat permeabilitas adalah sifat tanah yang berhubungan dengan sukar atau mudahmya tanah tersebut
dilalui oleh air. Dalam hal ini, dinyatakan dengan koefisien permeabilitas tanah : k [cm/dt].
 Tanah permeabel adalah jenis tanah yang mudah dilalui oleh air. Sarang air - contoh pasir.
 Tanah impermeabel adalah jenis tanah yang sukar dilalui oleh air. Rapat air – contoh lempung.

b. Sifat compressibility adalah sifat tanah yang berhubungan dengan pengurangan volume tanah
apabila massa-massa lapisan tanah tersebut mendapatkan tambahan tekanan efektip, akibat beban
luar. Dalam hal ini, dinyatakan dengan compression Index (Cc),
 Tanah compressibel adalah jenis tanah yang mengalami pengurangan volume yang cukup besar,
bila mendapat tambahan tekanan efektif. Contoh : tanah lempung lunak.
 Tanah Imcompressibility adalah jenis tanah yang tidak mengalami pengurangan volume yang
besar, bila mendapat tambahan tekanan efektif. Contoh : tanah pasir padat cadas.

c. Sifat mechanis adalah sifat tanah yang berhubungan dengan kemampuan tanah tersebut untuk
menahan tegangan geser yang terjadi pada tanah, sehingga tanah tidak runtuh. Dalam hal ini tanah
mempunyai kuat geser tanah yang dihasilkan oleh dua komponen dasar yaitu:
 Sudut geser dalam dari tanah ()
 Cohesi tanah ( c )

d. Sifat fisik adalah sifat tanah yang berhubungan dengan tampilan fisik dan ciri-ciri umum dari tanah.
Dalam hal ini tanah mempunyai data-data fisik seperti :
 Jenis tanah dan warnanya
 Indek propertis hubungan volume dan berat tanah

3
 Batas-batas atterberg dll
Contoh struktur,butir-butir tanah.

e. Sifat kimia adalah sifat tanah yang berhubungan dengan sifat-sifat kimia yang terkandung
didalamnya. Dalam hal ini biasanya terdapat pada mineral lempung yang akan mempengaruhi
sifat-sifat lempung itu sendiri. Contoh 1.
 Kaolin Group
 Montmorillonite Group
 Illite Group
Dengan rumus-rumus kimianya masing-masing

Jenis-jenis Tanah
Suatu tanah terdiri dari atas butir-butir tanah dan pori-pori atau ruang kosong(dapat berisi air
atau udara).

 Menurut bentuk butir-butir tanah :


 Bulat
 Persegi
 Tajam
 Pipih

 Menurut ukuran butir-butir tanah :


 Kasar¯¯¯\__ menentukan jenis
 Halus___/¯¯ tanah

 Menurut kedudukan butir-butir tanah :


 Single gram structure (pasir)
 Flocculent strucuture (silt)
 Honeycomb structure (clay)

Apabila tanah adalah murni maka menamai tanah sesuai dengan ukuran butirannya sebagai
berikut :

 Boulden
 Cobble

4
 Gravel
 Sand (pasir)
 Silt (lumpur)
 Clay (lempung)

Tetapi dalam kenyataannya di lapangan, sering kita jumpai , jenis tanah yang ada adalah
merupakan campuran dari fraksi-fraksi tanah, seperti :

 Ada bagian pasir dan ada bagian lumpur


 Ada bagian lumpur dan ada bagian lempung
 Ada bagian pasir dan ada bagian lempung

Sehingga nama tanahnya adalah kombinasi dari bagian-bagian yang membentuknya dan
menamainya. Jadi memakai aturan sebagai berikut:

Misal :

 Sandy clay
 Salty sand
 Clayey sand
 Clayey silt
 Clayey silty sand
 Sandy silty clay dll

Note : menamainya tergantung pada jenis tanah mana yang dominan(atur)

5
Komposisi Tanah

Suatu contoh tanah, terdiri atas 1. Butir-butir tanah(bersifat solid) 2. Pori-pori tanah(bersifat
kosong,dapat diisi oleh udara dan air).

 Bila pori-pori tanah, susunannya diisi oleh udara menjadi tanah kering
 Bila pori-pori tanah, susunannya diisi oleh air menjadi tanah kenyang air (saturated)
 Bila pori-pori tanah, sebagian diisi oleh udara dan sebagian lagi diisi oleh air menjadi tanah
basah.

6
1.5 Definisi, Istilah, dan Rumus-rumus

a. Berat volume tanah ( Unit Weight) adalah berat tanah persatuan


volume dalam hal ini berat tanah seluruhnya dibagi
volume tanah seluruhnya :

Bila tanahnya besar :

b. Angka pada tanah (Void Rasio); e [tanpa dimensi] adalah perbandingan antara volume pori dengan
volume solid.

c. Kadar pori tanah (porosity) n [%] adalah perbandingan antara volume pori tanah dengan seluruh
volume tanah.

Suatu tanah dengan nilai e dan n. Maka besar berat volume porinya besar. Berarti tanah kurang padat
karena udara didalam tanah cukup besar.
Hubungan e dan n :

7
d. Derajat kekenyangan tanah(Degree Of Saturation) : S [%] adalah perbandingan volume air dengan
volume pori didalam tanah.

Untuk tanah kering :  Vw = 0, sehingga

Untuk tanah kenyang air : Vw = Vv, sehingga

e. Kadar air(Water Contant) [%] adalah perbandingan berat air didalam tanah dengan berat bagian
yang solid.

f. Berat volume tanah kering (Dry Unit of Weight Mass)


adalah perbandingan berat tanah dalam keadaan kering dengan volume tanah seluruhnya. (Termasuk
volume Paringi) sehingga:

8
g. Berat volume tanah kenyang Air (Saturated Unit of Weight Mass) RUMUS adalah perbandingan
berat tanah dalam keadaan kenyang air dengan volume tanah seluruhnya.

h. Berat jenis tanah (Specific Gravity) RUMUS adalah perbandingan antara berat bagian Yang solid
dengan volume solid.

Hubungan Rumus-rumus:

9
10
1.6 Klasifikasi Tanah

Bentuk, ukuran butir-butir tanah dan susunannya secara umum akan menunjukkan jenis tanah
tersebut. Dari ukuran butit-butir tanah; mulai fraksi kasar(coarse) sampai fraksi halus(fine) dan yang
lebih halus lagi sampai butir-butir kaloid dari tanah tersebut ke tanah dapat menamainya,menentukan
kespesifikasinya dan sifat-sifat tanah yang menyertainya. Karena di dalam suatu contoh tanah, butir-
butirannya tidak selalu seragam, melainkan bergradasi mulai dari yang paling kecil sampai besar.
Maka diperlukan suatu alat atau cara untuk menentukan ukuran-ukuran butir-butir tanah yaitu:
a. Dengan analisa saringan (Sieve Analysis)
b. Dengan Test Hydrometer (Pengendapan)

Butir-butir tanah aja ukuran yang relatif besar, prosentase berat butir-butirnya dapat dicari dalam
analisa saringan, sedangkan ukuran-ukuran butir yang sangat halus lebih kecil dari 0,075 mm , dapat
dicari test Hydrometer.

a. Analisa Saringan

11
Setelah diayak; dicatat,berat butir-butir tanah yang tertinggal pada masing-masing ayakan. Maka
prosentase berat yang tertinggal pada masing-masing ayakan tersebut dapat dihitung ; misal , seluas
contoh tanah teknologi = G gram ; Buat tanah yang tertinggal pada ayak nomor satu sampai n dari atas 
g1;g2 dst. Maka prosentase berat dengan  > dari  ayakan yang bersangkut adalah :

Jadi, komulatif berlaku

untuk nomor ayakan berikutnya. Dari perhitungannya juga akan didapat presentase berat butir-butir tanah
yang  < dari  ayakan yang bersangkutan : presentase berat yang lolos adalah

Merupakan butir-butir tanah yang besar kecil dari nomor ayakan yang bersangkutan. Dari perhatiannya
presentase berat ini, yang di hubungkan dengan interval  tanah (coarse,sand,silt,clay, collridal). Maka
dapat dibuat diagram distribusi butir-butir tanah  Gram size distribution curves  lihat gambar grafik

Grafik yang mendekati vertikal, mengidentifikasikan bahasa butir-butir tanahnya mendekati seragam,
sedangkan yang mendekati horizontal, mengindikasikan butir-butir tanahnya bervariasi dari  besar
sampai  kecil. Bila variasi ukuran butir ini dikaitkan dengan susunan dan kedudukan butir-butirnya.
Maka  butir yang lebih kecil akan mengisi celah yang diakibatkan oleh susunan butir-butir yang lebih

12
besar sehingga akan terjadi susunan yang saling mengisi. Dari kondisi ini maka akan tereipth Structure
tanah yang kompak/padat;  well graded gampang dipadatkan.

b. Test Hydrometer

Untuk mengetahui presentase berat dari partikel-partikel tanah yang sangat halus dipakai methode test
hidrometer, berdasarkan atas lamanya waktu pengendapan dari larutan partikel tanah tersebut didalam air.
Jadi ada hubungan antara lamanya waktu pengendapan dengan  butir-butir tanah halus tersebut mudah
dipahami ….  butir halus yang lebih besar, lebih cepat mengendap dibandingkan dengan  butir halus
yang lebih kecil. Fenomena ini di tentukan oleh stokes  Hukum Stokes.

Dari pecatatan …..  tabel hubungan waktu t ,  butir dan persentase berat (%)

1. Mineral Lempung

Jenis Hukum dari tanah :

 Tanah pasir,  butir relatif besar dengan kondisi padat sampai gambar
 Tanah lempung,  butir relatif kecil dengan kondisi lembek sampai keras

 Tanah pasir (sand), karena terdiri dari butir-butir kasar, yang dulu kedudukan butir-butirnya
cenderung granular dalam kondisi padat butir-butirnya yang bervariasi akan saling mengisi satu
sama lain, sedangkan dalam kondisi gambar ruang-ruang kosong (volume pari) tidak diisi oleh
butir-butir yang lebih kecil. Kondisi padat lentur tidak begitu banyak dipengaruhi oleh kadar air.

13
 Tanah pasir(sand), disebut juga  Fruction Sand (,sail) seolah-olah tidak ada lokasi 
(cohesionless soil). Jenis tanah pasir, lebih mudah dipadatkan, lebih-lebih yang well graded,
apalagi bila digetarkan. Maka rongga-rongga yang di bentuk oleh  besar, akan diisi oleh  kecil,
demikian seterusnya.

 Tanah lempung (clay), karena terdiri dari butir-butir halus yang dalam kedudukan butir-butirnya
cenderung Floucolent atau Honey Comb Structure. Lebih-lebih yang banyak mengandung butir-
butir coloid(supra halus), maka kepadatanya akan sangat dipengaruhi oleh kandungan air (kadar
air) didalam tanah lempung tersebut. Tanah lempung yang terlalu kering atau agak kurang air,
maka akan sulit dipadatkan kandungan air, juga akan sulit dipadatkan. Kondisinya agak lembek.
Jadi untuk tanah lempung yang sama jenisnya. Masih tergantung dari kadar air dan kandungan
mineralnya yang akan mempengaruhi sifat-sifat dari tanah lempung tersebut. Hal ini akan
dijelaskan dari sudut tingkat kekentalan/kecairan tanah  consistensi tanah.
Tanah lempung (clay), disebut juga cohesivesion (C , soil), seolah-olah tidak ada fruetri 
fruictionless soil.

 Consistensi xf soil adalah Suatu tanah lempung yang banyak mengandung unsur-unsur butir
koloid didalamnya, bila dicampur dengan air  maka akan mengembang menjadi lebih
lembek, bahkan bisa menjadi bubur atau cair. pada saat itu, nilai cohesi tanahnya akan
menurun, sangat sulit untuk dilakukan usaha pemadatan tanah. Jika tanah tesebut berungsur-
ungsur dikurangi kadar air tanahnya. Maka tanah tersebut akan makin menyusut menjadi
lebih keras, melalui tahapan-tahapan Plastis, semi solid sampai solid. Pada batas-batas
plastis tersebut, kadar airnya akan berbeda-beda yang dikenal dengan “Atterberg Limit”
meliputi:

 Batas cair (Liquid Limit = 𝑊𝐿 ) adalah suatu kadar air didalam tanah yang paling kecil
tanah tersebut masih dalam keadaan cair, diatas kadar air tersebut tanah selalu dalam
keadaan cair (Liquid)
 Batas plastis (Plastis Limit = 𝑊𝑃 ) adalah suatu kadar air di dalam tanah yang paling kecil
(minimum), tanah tersebut masih dalam plastis. Di bawah kadar air tersebut, tanah sudah
tidak plastis lagi melainkan semi solid  terjadi pecah-pecah didalam gilingan tanah  3
mm. Diatas kertas penghisap.

14
 Batas Susut (Shrintage Limit = 𝑊𝑠 ) adalah suatu kadar air didalam tanah yang paling
kecil (minimum) yang menyebabkan tanah tersebut tidak mengurangi volume tanah. Hal
ini disetabilkan karena air yang keluar dan pori-pori tanah akan segera diisi oleh udara.

Volume tanah pada keadaan cair plastis,semi solid, yang besar. Berangsur-angsur akan
berkurang/memperkecil sampai pada akhirnya volumenya akan tetap pada batas susut tersebut. Mudah
dipahami bahasa dalam keadaan cair, plastis dengan semi solidtanah tersebut dalam keadaan
saturated/jernih air, sedangkan pada keadaan di tanah batas susut  yang disebut “tanah solid”. Karena
sudah ada udara di dalam tanah, maka tanahnya pada keadaan basah sampai kering (W=0)

15
Hubungan Batas Atterberg dengan Index

Pada tanah lempung, batas-batas Atterberg tadi sangat penting sekali untuk mengetahui tingkat
plastisitan dan konsistensi tanah tersebut. Karena ketiada mengetahui tanah tersebut. Plastisitasnya tinggi
apa mudah. Juga keadaan tanah tersebut apakah padat/lembek/plastis/cair.

1. Index Plastis adalah selisih nilai kadar air dari batas cair dengan batas plastis, Interval 𝑊𝐿 - 𝑊𝑃

16
2. Konsistensi Index (𝐶𝑅 ) adalah Index untuk menentukan dalam keadaan apa tanah tersebut. Bila
keadaan airnya diketahui. Misal kadar air tanah adalah W.
Maka:

3. Liquidity Index (𝐼𝐿 )

4. Shrinkage dan Swelling

Setelah diketahui presentase berat butir-butir tanah melalui Sieve Analysis dan Test Hidrometer,
juga diketahui batas Atterberg serta Index-Indexnya. Maka nama elasifkasi Tanah dapat
ditentukan:

17
1. Nama Clasifikasi Tanah, dari komposisi presentase berat. Memakai diagram segitiga Mississippi

2. Pubblic Road Adm Class System (P.RA)


3. Ilovified Soil Classification System
a. Coarse Grained Soils
b. Fine Grained Soils
4. Chapet Cassagrande, berdasarkan Nilai W dan 𝐼𝑃 tanah.

Perbedaan Sifat-sifat umum antara Sand (Pasir) dan Clay (Lempung)

a. Sifat Sand (Pasir)


 Butir-butir tanah memiliki ukuran butir kasar,bentuk butir bulat, dan kedudukan butir
granulailn
 Bila padat, angka pori e, kadar pori n, kecil.
 Ukuran-ukuran pori relatif besar akibat granuler, sehingga koefisien penstability awalnya
(k) besar – jarang air.
 Bila murni, tanpa cohesi (c = 0), cohesionless soil mempunyai sudut gesek dalam  soil.
Dari nilainya tidak terlalu dipengaruhi oleh tanah.
 Kembang susutnya kecil.
 Daya dukung tanahnya besar,lebih-lebih bila dalam keadaan padat karena  besar.
 Mudah dipadatkan
 Konsolidasi cepat dan nilai Settlemet kecil

18
b. Sifat-sifat Clay (Lempung):
 Butir-butir tanah ukuran butir halus,bentuk butir pipih, dan kedudukan butir Flouceuleint &
Honeycomb Structure.
 Angka pori e,keadaan pori n,relatif besar, baik dalam keadaan kering maupun lembek.
 Ukuran-ukuran pori relatif kecil akibat Flouenlent & Honeycomb Structure, sehingga
koefisien agak kedap air.
 Nilai  kecil, mempunyai Nilai c, (Frientimless soil c soil) dan nilainya sangat dipengaruhi
oleh air.
 Kembang susut besar
 Mempunyai daya dukung tanah yang kecil untuk tanah lempung tanah, Bila stiff sampai Hard
bisa besar.
 Sulit dipadatkan
 Konsolidasi lambat, nilai settlement besar.

19
.

20
21

Anda mungkin juga menyukai