Puji syukur kita senantiasa ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena rahmat beliaulah kami akhirnya dapat menyelesaikan paper dengan judul
“Gerak Lurus dan Gerak Putar”. Paper yang kami buat ini merupakan hasil kerja
kelompok berdasarkan apa yang kami baca dan apa dapat dari internet.
Kami sungguh-sungguh berharap sekali paper ini bisa berguna pada tujuan
untuk meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan terkait Gerak Lurus dan
Gerak Peluru.
Kami juga sadar bahwa pada paper ini tetap ditemukan banyak kekurangan
serta jauh dari kesempurnaan. Dengan demikian, kami benar-benar menantinya
adanya kritik dan saran untuk perbaikan paper yang hendak kami tulis pada
kesempatan berikutnya, menyadari tidak ada suatu hal yang sempurna tanpa
disertai saran yang konstruktif.
Kami berharap paper sederhana ini bisa dimengerti oleh setiap pihak
terutama untuk para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-sebesarnya jika
ada perkataan yang tidak berkenan dihati.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………………………………………….……………...... i
KATA PENGANTAR……………………………………...……………………. ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. iii
BAB 1. PENDAHULUAN………………………………………………………. 1
1.3 Tujuan……………………………………………………………............. 1
BAB II. PEMBAHASAN………………………………………………………... 3
3.2 Saran……………………………………………………………………... 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………. 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Gerak lurus dan Gerak Peluru adalah salah satu pembahasan yang
sangat menarik. Gerak lurus dan Peluru juga merupakan hal yang sangat
penting dalam fisika. Konsep gerak lurus dan peluru ini merupakan materi
dasar dalam fisika. Konsep ini juga menjadi materi yang fundamental. Selain
itu, materi ini juga memberikan pengaruh yang besar dalam penemuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gerak Partikel
Gerak dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan letak yang terus
menerus. Gerak yang berhubungan dengan perpindahan seluruh bagian
benda dari satu tempat ketempat lain disebut translasi. Dalam gerak putar
(rotasi) ada bagian yang tidak berpindah tempat yaitu pada sumbu putar.
Pada umumnya gerak suatu benda dapat dianggap sebagai campuran
antara gerak translasi, gerak rotasi dapat diabaikan, sehingga kita cukup
membahas gerak translasi. Benda seperti ini disebut partikel atau benda
titik. Dalam memandang gerak benda ini kita dapat menganggap benda
sebagai sebuah titik.
2
2.2.1 Kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata
Kecepatan Sesaat benda bergerak pada suatu saat atau titik tertentu pada
lintasannya, yang didefinisikan sebagai kecepatan rata-rata sepanjang perpindahan
yang sangat kecil.
3
Perpindahan ab adalah sangat kecil yaitu ∆X, demikian juga selang waktunya
yaitu ∆t.
Kecepatan sesaat adalah harga limit kecepatan rata-rata bila ∆X dan ∆t kecilnya
tak terhingga, jadi kecepatan sesaat (V):
Percepatan sesaat adalah percepatan pada suatu saat tertentu atau pada satu
titik pada lintasannya, yang didefinikan sebagai kecepatan rata-rata sepanjang
perpindahan yang sangat kecil sekali. Bila perubahan kecepatan adalah ∆V, selang
waktu adalah ∆t maka:
Percepatan sesaat adalah harga limit percepatan rata-rata untuk ∆V dan ∆t tak
terhingga kecilnya.
4
2.2.5. Gerak lurus dengan percepatan tetap
di dapat :
5
Subsitusi (14) →(2) atau (3)
di dapat :
Gerak beraturan adalah suatu khusus, dimana percepatan sama dengan nol
( a = 0 ), pada rumus-rumus gerak dengan percepatan tetap.
6
Contoh soal :
Sebuah kereta api bawah tanah berangkat dan bergerak dari keadaan diam dengan
percepatan sebesar 4 ft/𝑑𝑒𝑡 2 selama 10 detik, kemudian berjalan beraturan selama
30 detik. Dan bergerak dengan perlambatan sebesar 8 ft/𝑑𝑒𝑡 2 . Tentukanlah jarak
total yang dilalui.
Kecepatan akhir gerakan ini adalah sebagai kecepatan dari gerak beraturan.
7
membentuk sudut tertentu terhadap permukaan tanah. Gerak parabola
dapat dipandang dalam dua arah, yaitu arah vertikal (sumbu-y) yang
merupakan gerak lurus berubah beraturan (GLBB), dan arah horizontal
(sumbu-x) yang merupakan gerak lurus beraturan (GLB).
Sebuah peluru dipengaruhi oleh percepatan gravitasi (g), dengan arah
horizontal kebawah. Pada arah horizontal percepatan sama dengan nol.
Sehingga Vx = Vo (tetap)
8
Contoh :
Sebuah peluru ditembakkan dengan kecepatan laras 1200 ft/det dengan
sudut elevasi 15⸰ diatas garis mendatar. Tentukanlah tinggi peluru pada saat
perpindahan horizontal peluru adalah 15000 ft.