Anda di halaman 1dari 4

materi78.co.

nr GEO 1

Pedosfer
A. PENDAHULUAN Permeabilitas tanah adalah daya serap tanah
terhadap air melalui pori-pori tanah, tanah yang
Pedosfer (tanah) merupakan lapisan penyusun
baik adalah yang mampu menyerap air.
bumi pada lithosfer.
Solum tanah menunjukkan ketebalan tanah dari
Tanah adalah benda berdimensi tiga, yang terdiri
permukaan sampai ke batuan induk.
dari macam-macam butir tanah.
B. SIFAT FISIK DAN MORFOLOGI TANAH C. BAHAN PEMBENTUK TANAH
Tanah terbentuk dari bahan organik dan bahan
Tanah memiliki beberapa sifat fisik dan
mineral.
morfologi: batas horizon, tekstur tanah, warna
tanah, struktur tanah, konsistensi, pori-pori Bahan organik merupakan pembentuk tanah
tanah, permeabilitas, dan solum tanah. yang berasal dari pembusukan bahan organik.
Batas horizon tanah dibagi menjadi empat: Lapisan bahan organik biasanya terletak diatas
lapisan A, B, C dan D. lapisan A (lapisan O). Lapisan bahan organik
yang masih segar disebut mulch, dan yang sudah
A
sempurna disebut humus.
B Bahan mineral merupakan pembentuk tanah
yang berasal dari batuan induk yang mengalami
C
pelapukan.
D D. FAKTOR PEMBENTUK TANAH
Faktor pembentuk tanah dapat dituliskan
a. Lapisan A, adalah lapisan yang terdiri dari dalam fungsi:
campuran bahan organik dan butir-butir
tanah, sehingga subur. S = f (c, o, p, t, tm)
b. Lapisan B, adalah lapisan pengendapan A
a. Climate (iklim)
dan lebih padat, tidak terlalu subur.
Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi
c. Lapisan C, adalah lapisan yang terdiri dari
adalah suhu dan curah hujan.
batuan induk yang sudah mulai lapuk.
Suhu akan berpengaruh terhadap proses
d. Lapisan D (atau R), adalah lapisan yang
pelapukan bahan induk, sedangkan curah
terdiri dari bermacam-macam batuan induk.
hujan akan berpengaruh terhadap kekuatan
Tekstur tanah menunjukkan keadaan butir-butir
tenaga pembentuk tanah.
tanah serta kasar halusnya tanah.
b. Organism (makhluk hidup)
a. Bahan kasar (gravel), ukurannya >2 mm.
Organisme membantu proses pelapukan,
b. Pasir, merupakan fraksi tanah terbesar.
dan jenis vegetasi mempengaruhi sifat tanah,
c. Debu, merupakan fraksi tanah sedang. misalnya warna tanah yang dipengaruhi
d. Liat, merupakan fraksi tanah terkecil. kandungan organik dan mineral tanah.
Warna tanah ditentukan oleh pembentuk butir c. Parent material (batuan induk)
tanahnya, makin hitam warnanya maka makin Bahan induk yang berbeda akan
subur, dan makin terang warnanya maka makin menghasilkan tanah dengan sifat yang
tidak subur. berbeda, misalnya tekstur tanahnya.
Struktur tanah adalah susunan partikel tanah d. Topography (topografi atau relief)
yang saling mengikat, dan jenis yang paling baik
Topografi daerah akan mempengaruhi solum
adalah glanular dan remah.
tanah dan permeabilitas tanah.
Konsistensi tanah adalah kekuatan daya kohesi
e. Time (waktu)
atau adhesi butir-butir tanah terhadap benda
Akibat proses pembentukan tanah (misalnya
lain, seperti alat pembajak dan air.
pelapukan), lama kelamaan tanah akan
Pori-pori tanah yaitu ruang yang terdapat
semakin tua dan kehilangan kandungan
antara butir-butir tanah. Pada musim hujan, pori-
organik dan mineralnya.
pori ini terisi air (mikro), dan pada musim
kemarau berisi udara (makro).

PEDOSFER 1
materi78.co.nr GEO 1
Proses pembentukan tanah yang terus - Tanah dewasa adalah tanah yang telah
berjalan membuat batuan induk tanah mengalami proses pembentukan horizon B.
berubah menjadi: - Tanah tua adalah tanah yang telah
- Tanah muda adalah tanah yang masih mengalami diferensiasi horizon A dan B.
tampak struktur batuan induknya atau Lamanya waktu yang diperlukan untuk
pembentuknya. pembentukan tanah berbeda-beda.
E. JENIS-JENIS TANAH
Bahan Kandungan
Tanah Nama Tanah Sifat Kesuburan
Pembentuk Utama

kalsit dan
limestone/kapur batuan kapur kasar, putih kurang subur
argonit

bahan organik, basah dan


organosol/
misalnya zat organik empuk, warna kurang subur
histosol/gambut
lumut-lumutan gelap

tanah yang
kaya akan alumunium padat, tebal,
alfisol/oksisol/laterit kurang subur
alumunium dan dan besi kemerahan
besi

butir tanah
batuan beku miskin
litosol besar, tipis, kurang subur
dan sedimen mineral
coklat-kuning

silikat, besi, lengket dan


pelapukan
akrisol/liat alkali dan kuat, coklat kurang subur
batuan beku
alkali tanah muda

regosol/arenosol/ batuan beku silika, kasar, coklat-


kurang subur
pasir dan sedimen kuarsa kuning

PEDOSFER 2
materi78.co.nr GEO 1

batuan pasir granit, mudah basah,


spodosol/podzol kurang subur
dan lempung kuarsa kuning

kalsit,
batuan kapur,
mergel argonit, putih-coklat subur
pasir dan liat
dolomit

pelapukan lempung,
mediteran (terarosa) silikat, besi subur
batuan kapur coklat-merah

batuan sedimen basah lekat,


fluvisol/alluvial sedimen subur
alluvium abu-abu

pelapukan
humus zat organik hitam subur
bahan organik

pasir,
tebal,
pelapukan kerikil,
andosol/vulkanis gembur, subur
materi vulkanis materi
hitam
vulkanis

F. LAHAN Lahan potensial adalah lahan yang tingkat


Dalam kehidupan manusia, manusia produktivitasnya tinggi, subur, sifat dan
menggunakan tanah salah satunya sebagai lahan. morfologinya baik, pemakaiannya sesuai dengan
Lahan tersebut digunakan untuk memenuhi kemampuan.
kebutuhannya. Lahan kritis adalah lahan yang tingkat
Lahan terdiri dari dua jenis: lahan potensial dan produktivitasnya rendah, kurang subur, sifat dan
lahan kritis. morfologinya kurang baik, dan pemakaiannya
tidak sesuai dengan kemampuan.

PEDOSFER 3
materi78.co.nr GEO 1
G. KELAS LAHAN
Kelas lahan ditentukan oleh faktor-faktor: tekstur tanah, permeabilitas (daya serap air), solum tanah (ketebalan),
kemiringan, keadaan erosi, dan drainase.
Kelas-kelas lahan:
Keadaan
Kelas Kemiringan Tekstur Permeabilitas Solum Drainase
Erosi
I <3% (datar) halus tinggi dalam kecil baik
II 3-8% (landai) agak kasar tinggi agak dalam sedang baik
III 8-15% (agak miring) kasar rendah dangkal besar buruk
IV 15-30% (miring) kasar rendah dangkal besar buruk
V <3% (datar) kasar rendah dangkal kecil buruk
VI 30-45% (agak curam) kasar rendah sangat dangkal besar buruk
VII 45-65% (curam) kasar rendah sangat dangkal besar buruk
VIII >65% (curam) sangat kasar rendah sangat dangkal sangat besar sangat buruk

Kelas lahan berhubungan dengan penggunaan lahan.


Alami Rerumputan Pertanaman/Penggarapan
Kelas Cagar Hutan Sangat
Terbatas Sedang Intensif Terbatas Sedang Intensif
Alam Produktif Intensif
I
II ×
III × ×
IV × × ×
V × × × ×
VI × × × × ×
VII × × × × × ×
VIII × × × × × × × ×

Secara umum, penggunaan lahan yang tepat b. Crop rotation, penanaman bergilir ber-
menurut kelasnya: macam-macam tumbuhan pada suatu lahan.
a. Kelas I-IV untuk dijadikan lahan pertanian c. Buffering/ cover crop, yaitu penutupan
produktif. lahan dengan tanaman penutup untuk
b. Kelas V-VII untuk padang rumput, tanaman melindungi tanah.
satu musim atau pohon besar, vegetasi alam. d. Reboisasi, yaitu penanaman kembali
c. Kelas VIII sebaiknya dibiarkan alami. hutan-hutan dan tanah yang gundul.

H. PENGOLAHAN LAHAN 2) Metode mekanik


Adalah konservasi tanah yang dilakukan
Lahan potensial dan lahan kritis harus diolah
dengan mengatur aliran air pada lahan.
dengan melakukan konservasi dan pengawetan
tanah. Hal ini bertujuan agar tanah dapat menjadi Metode mekanik antara lain:
lahan potensial yang produktif. a. Contour, pengolahan tanah yang sejajar
Pengolahan lahan potensial dan kritis dilakukan garis kontur, sehingga memperlambat
dengan metode vegetatif, mekanik dan kimia. aliran air.
1) Metode vegetatif b. Terasering, pembuatan teras pada lereng
curam, sehingga dapat menahan aliran air.
Adalah konservasi tanah yang dilakukan
menggunakan penanaman tumbuhan. c. Pembuatan saluran air dan guludan
yang sejajar dengan garis kontur.
Metode vegetatif antara lain:
3) Metode kimia
a. Strip cropping, penanaman barisan
tumbuhan yang tegak lurus dengan aliran Adalah konservasi tanah yang dilakukan
air/angin. menggunakan bahan-bahan kimia, bisa
berupa pupuk atau pemantap agregat tanah.

PEDOSFER 4

Anda mungkin juga menyukai