Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN

PEMANFAATAN BAJA SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI

oleh :

Grandys Satrio Nugroho (1805511043)

Tjokorda Istri Rahayu Trisna Dewi (1805511044)

I Gusti Ngurah Dalem Satrya Wibawa (1805511047)

Ananda Lansyahua (1805511048)

I Gusti Agung Kresnanda Aditya (1805511049)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
Rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini agar kedepannya bisa lebih baik lagi.
Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang penulis miliki sangat kurang. Oleh kerena itu, penulis sangat mengharapkan
para pembaca untuk memberikan kritik dan juga saran yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.

Jimbaran, 1 Oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan masalah ..................................................................................... 1

1.3 Tujuan ........................................................................................................ 1

BAB II ISI .............................................................................................................. 2

2.1 Baja ............................................................................................................. 2

2.2 Material Baja ............................................................................................. 3

2.3 Manfaat Baja di Dalam Pembangunan ................................................... 4

2.4 Kelebihan ................................................................................................... 5

2.5 Kekurangan ............................................................................................... 6

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 8

3.1 Kesimpulan ................................................................................................ 8

3.2 Saran ........................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Teknik Sipil merupakan ilmu yang mempelajari banyak hal tentang
gedung, jalan, jembatan, bangunan air, transportasi, dan lain-lain. Untuk
mempelajari itu semua harus mempelajari mata kuliah ilmu bahan bangunan
terlebih dahulu.
Ilmu bahan bangunan adalah ilmu yang mempelajari tentang bahan-
bahan bangunan seperti baja, beton, kayu, dan lain-lain.
Baja adalah salah satu yang dipelajari di ilmu bahan bangunan ini.
Karena ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang baja. Maka disusunlah
makalah ini.

1.2 Rumusan masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan baja?
2. Apa saja material baja?
3. Bagaimana manfaat baja di bidang kontruksi?
4. Bagimana kelebihan baja?
5. Bagaimana kekurangan baja?

1.3 Tujuan
Adapun rumusan masalah dari makalah ini sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui apa itu baja
2. Untuk mengetahui apa itu material baja
3. Untuk mengetahui apa itu manfaat baja
4. Untuk mengetahui apa itu kelebihan baja
5. Untuk mengetahui apa itu kekurangan baja

1
BAB II
ISI

2.1 Baja
Baja adalah logam paduan, logam besi yang berfungsi sebagai unsur
dasar dicampur dengan beberapa elemen lainnya, termasuk unsur karbon. Besi
dapat terbentuk menjadi dua bentuk kristal yaitu Body Center Cubic
(BCC) dan Face Center Cubic (FCC), tergantung dari tempraturnya ketika
ditempa. Dalam susunan bentuk BCC, ada atom besi ditengah-tengah kubus
atom, dan susunan FCC memiliki atom besi disetiap sisi pada enam sisi kubus
atom. Interaksi alotropi yang terjadi antara logam besi dengan elemen
pemadu, seperti karbon, yang membuat baja dan besi tuang memiliki ciri khas
yang ada pada diri mereka.
Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1%
dari berat keseluruhan baja tersebut sesuai grade-nya. Elemen berikut ini
selalu ada dalam baja: karbon, mangan, fosfor, sulfur, silikon, dan sebagian
kecil oksigen, nitrogen dan aluminium. Selain itu, ada elemen lain yang
ditambahkan untuk membedakan karakteristik antara beberapa jenis baja
diantaranya:mangan, nikel, krom, molybdenum, boron, titanium, vanadium
dan niobium.
Dengan memvariasikan kandungan karbon dan unsur paduan lainnya,
berbagai jenis kualitas baja bisa didapatkan. Fungsi karbon dalam baja adalah
sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser pada kisi
kristal dari atom penyusun besi. Tanpa karbon ini maka struktur kristal dari
besi murni tidak memiliki resistensi antar atom dan akan saling melewati satu
sama lain, atau menjadi sangat lembek. Baja karbon ini dikenal sebagai baja
hitam karena berwarna hitam, banyak digunakan untuk peralatan pertanian
misalnya sabit dan cangkul.
Penambahan kandungan karbon pada baja dapat
meningkatkan kekerasan dan kekuatan tariknya, namun di sisi lain
membuatnya menjadi getas serta menurunkan keuletannya.

2
Meskipun baja sebelumnya telah diproduksi oleh pandai besi
menggunakan tungku pembakar selama ribuan tahun, penggunaannya menjadi
semakin bertambah ketika metode produksi yang lebih efisien ditemukan pada
abad ke-17. Dengan penemuan proses Bessemer di pertengahan abad ke-19,
baja menjadi material produksi massal yang membuat harga produksinya
menjadi lebih murah. Saat ini, baja merupakan salah satu material paling
umum di dunia, dengan produksi lebih dari 1,3 miliar ton tiap tahunnya
menggantikan besi tempa. Baja merupakan komponen utama pada bangunan,
infrastruktur, kapal, mobil, mesin, perkakas, dan senjata.
Baja modern secara umum diklasifikasikan berdasarkan kualitasnya oleh
beberapa lembaga-lembaga standar. Proses pemurnian lanjutan, seperti basic oxygen
steelmaking (BOS), menggantikan sebagian besar metoda-metoda lama dengan
menurunkan biaya produksi dan meningkatkan kualitas produk akhir.

2.2 Material Baja


Seperti yang sudah diulas, kandungan karbon dalam paduan baja ialah
antara 0.002% sampai 2.14% dari berat paduan besi–karbon. Jumlah ini bisa
bervariasi tergantung dari elemen pemadu yang ada didalam paduan
seperti mangan, krom, nikel, besi, tungsten, dan lain sebagainya. Pada
dasarnya, baja adalah paduan besi-karbon yang tidak menjalani reaksi
eutektik. Kebalikannya, besi tuang justru mengalami reaksi tersebut. Apabila
kandungan karbon dalam baja terlalu sedikit, maka besi murni dalam paduan
akan menjadi ulet, lembek, dan lemah. Kandungan karbon yang lebih tinggi
dari baja normal akan membuat satu paduan yang sering disebut besi babi.
Meskipun besi yang berhasil terpadu dengan karbon disebut baja karbon, baja
paduan sendiri adalah baja yang dimasukan dengan paduan elemen lain
dengan tujuan untuk memberikan karakteristik tertentu terhadap baja tersebut.
Elemen-elemen pemadu yang umum dipadukan adalah: mangan, nikel,
kroma, molybdenum, boron, titanium, vanadium, tungsten, kobalt, dan
niobium. Elemen lain yang penting dalam pembuatan
baja: fosfor, belerang, silikon, dan adanya sedikit oksigen, nitrogen,
dan tembaga, yang biasanya tidak boleh ada dalam kandungan baja.

3
Paduan besi-karbon saja tanpa elemen lain dengan kandungan karbon
2.1% biasa disebut besi tuang. Dengan teknik pembuatan baja moderen seperti
pembentukan bubuk logam, proses ini bisa menghasilkan baja dan material
lain dengan kandungan karbon amat tinggi. Besi Tuang tidak mudah untuk
dilunakkan bahkan ketika dipanaskan, tapi bisa dibentuk dengan
proses penuangan karena besi ini memiliki titik leleh yang rendah serta
memiliki properti kemudahan penuangan yang baik. Sebagian komposisi dari
besi tuang, meskipun masih lebih ekonomis apabila di lebur dan tuang, bisa
diberi perlakuan panas setelah dituang untuk membuat benda dengan
karakteristik besi lunak atau besi ulet. Baja berbeda dari besi tempa (sekarang
sudah kuno), yang mana besi tersebut mengandung sedikit karbon tetapi
banyak sekali mengandung terak.

2.3 Manfaat Baja di Dalam Pembangunan


1. Pembangunan Gedung
Salah satu kegunaan yang dimiliki oleh besi baja merupakan
pembangunan gedung. Dalam pembangunan gedung ada banyak jenis gaya
yang digunakan akan tetapi besi baja tidak bisa ditinggalkan.
Hal ini lagi-lagi disebabkan karena durabilitasnya yang tinggi.
Bukan hanya itu jenis besi baja juga banyak sehingga pemanfaatannya
juga besar. Salah satu jenis besi baja yang banyak digunakan dalam bidang
pembangunan gedung adalah besi baja ringan.
Baja ringan adalah baja yang memiliki ketahanan yang tinggi tapi
memiliki bobot yang ringan. Hal ini menyebabkannya banyak
dimanfaatkan untuk pembangunan atap dari sebuah bangunan.
2. Pembangunan sarana transportasi
Salah satu kegunaan besi baja yang bisa ditemukan dengan mudah
adalah dalam pembangunan sarana transportasi. Salah satu fasilitas umum
dalam dunia tansportasi yang dibangun dengan menggunakan besi baja
adalah rel kereta api.
Seperti yang kita tahu rel kereta api adalah rel yang akan terpapar
panas dan juga hujan. Oleh karena itu pembangunannya membutuhkan

4
bahan-bahan yang anti panas dan juga anti karat seperti besi baja.Selain
untuk pembuatan fasilitas transportasi sepeti rel kereta api, besi baja juga
bisa digunakan untuk membangun fasilitas transportasi yang lain seperti
untuk jalan.
Ya, saat ini membangun jalan raya atau jalan pada umumnya sering
kali digunakan beton sehingga diperlukan rangka dalam pembuatannya.
Besi baja merupakan bahan rangka yang banyak dipilih karena kegunaan
besi baja yang sangat besar dan juga kemampuan ketahanannya yang
tinggi.
Baja juga bisa digunakan untuk membuat jembatan, mulai dari
rangka hingga kabel penyangga. Sifat baja yang tahan Tarik membuatnya
sangat cocok digunakan untuk kabel penyangga jembatan kabel.

2.4 Kelebihan
1. Memiliki Kekuatan yang Besar
Baja merupakan salah satu bahan bangunan yang sangat kuat.
Kekuatan yang tinggi per satuan berat ini membuat potensi beban matinya
cukup kecil. Itulah kenapa baja termasuk material yang bagus untuk
jembatan bentang panjang, bangunan tinggi, serta bangunan yang didirikan
di atas tanah labil.
2. Mempunyai Sifat yang Seragam
Karena merupakan material buatan yang diproduksi oleh pabrik,
baja memiliki sifat yang seragam sesuai dengan standar mutunya. Sifat-
sifat tersebut juga tidak banyak berubah sering dengan berjalannya waktu
penggunaan. Hal ini sangat berbeda dengan beton bertulang, di mana
kualitasnya akan mengalami penurunan yang sangat drastis seiring dengan
pemakaiannya.
3. Daya Elastisitasnya Bisa Diketahui
Perilaku yang dimiliki oleh baja sangat mendekati dengan asumsi
yang dilakukan oleh perancang teknik. Hal ini dikarenakan perilaku baja
tersebut mengikuti hukum Hookie hingga mencapai tegangan yang cukup
tinggi. Sehingga momen inersia pada penampang baja bisa diketahui

5
dengan lebih pasti daripada momen inersia pada penampang beton
bertulang.
4. Daya Tahannya Sangat Lama
Baja yang dirawat dengan baik akan memiliki usia pakai yang
sangat lama. Bahkan dalam kondisi tertentu, struktur baja hampir tidak
membutuhkan bentuk-bentuk pemeliharaan sama sekali. Artinya baja
termasuk material yang murah walaupun biaya pengadaannya cukup besar.
5. Memiliki Daktilitas yang Bagus
Daktilitas adalah sifat material untuk menahan deformasi yang
besar tanpa menyebabkan keruntuhan terhadap beban tarik. Hasil
penelitian menunjukkan baja yang diuji menggunakan beban tarik akan
mengalami pengurangan luas penampang dan perpanjangan sebelum
terjadi keruntuhan. Berbeda dengan material lain yang bersifat keras dan
getas, material tersebut akan langsung hancur apabila dikenai beban kejut.
6. Bersifat Liat (Toughness)
Liat (toughness) adalah kemampuan material untuk menyerap
energi dalam jumlah yang cukup besar. Baja dapat dikatakan bersifat liat
karena mempunyai kekuatan dan daktilitas yang bagus. Dengan kata lain,
baja sanggup menahan beban yang memiliki deformasi yang relatif besar
baik selama proses pabrikasi, pengangkutan, maupun pelaksanaan tanpa
menimbulkan kehancuran. Ini artinya baja bisa diberikan lenturan, beban
kejut, beban geser, dan lubang.
7. Bisa Digunakan untuk Struktur Tambahan
Selain digunakan sebagai struktur utama, baja juga dapat dipakai
untuk struktur tambahan. Baja sangat cocok dimanfaatkan sebagai struktur
bentang baru atau seluruh struktur sayap. Pekerjaan ini biasanya dilakukan
pada pembangunan portal atau pelebaran jembatan.

2.5 Kekurangan
1. Membutuhkan Biaya yang Tinggi
Pembangunan gedung menggunakan strutkur baja membutuhkan
anggaran yang tidak sedikit. Begitu pula dalam hal perawatan dan

6
perlindungannya. Pada dasarnya, baja sangat rentan terhadap udara dan air
yang bisa menyebabkan korosi sehingga perlu dicat secara berkala. Karena
termasuk konduktor panas yang baik, baja bisa memicu terjadinya
kebakaran pada material-material di sekitarnya.
2. Memiliki Kerentanan Terhadap Tekuk
Baja sangat rentan mengalami tekuk (buckling) karena elemen
tekannya bekerja secara langsung. Jadi meskipun kekuatan yang
dimilikinya sangat besar, baja bukanlah material yang bagus untuk
pembuatan kolom. Sebab dibutuhkan material tambahan yang berfungsi
untuk menopang baja agar tidak mengalami buckling yang dapat
membahayakan penghuni di atasnya.
3. Lemah Terhadap Beban Siklis
Sebagai bahan bangunan, baja memiliki kelemahan terhadap beban
siklis yang mengenainya. Kekuatan baja lambat laun akan mengalami
penurunan secara signifikan apabila dikenai beban tersebut terus-menerus.
Untuk mengatasi dampak dari beban siklis, baja perlu dirancang
sedemikian rupa untuk mengurangi kekuatannya setiap kali akan timbul
beban siklis.
4. Berisiko Mengalami Keruntuhan Getas
Baja bisa kehilangan sifat daktilitasnya pada kondisi tertentu. Hal
ini bisa menyebabkan timbulnya keruntuhan di suatu tempat yang
memiliki konsentrasi tegangan yang tinggi. Faktor-faktor yang dapat
memperbesar risiko keruntuhan getas pada baja yaitu jenis beban fatik dan
suhu udara yang rendah.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Baja merupakan bahan hasil campuran dari besi dan karbon. Kualitas
baja bergantung pada bahan campuran yang digunakan.
Penggunaan baja dalam konstruksi bangunan terbatas pada propil baja
yang saat ini sudah cukup bervariasi bentuknya.
Seperti halnya material lain, baja memiliki kelebihan dan kekurangan.
Untuk meminimalisir dampak kekurangan ada baiknya penggunaan baja
dikombinasikan dengan penggunaan bahan konstruksi lainnya.

3.2 Saran
Penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Karenanya kritik
dan saran dari pembaca sangat diharapkan guna meningkatkan pemahaman
tentang baja sebagai bahan konstruksi bagnunan.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/amp/arafuru.com/m/material/kelebihan-dan-
kekurangan-baja-sebagai-bahan-bangunan.html

https://www.primabesi.com/kegunaan-besi-baja/

http://drawbuildingteknik.blogspot.com/2015/06/baja-sebagai-bahan-
bangunan.html

http://arafuru.com/material/kelebihan-dan-kekurangan-baja-sebagai-bahan-
bangunan.html

Anda mungkin juga menyukai