Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum Mekanika Tanah Plastic Limit Test

3.3.2 Pemeriksaan batas plastis (Liquid Limit Test)


Batas plastis (PL) didefinisikan sebagai kadar air pada kedudukan antara
daerah plastis dan semi padat, yaitu persentase kadar air dimana tanah dengan
diameter silinder 3,2 mm mulai retak-retak ketika digulung.

3.3.2.1 Tujuan
Tujuan dari praktikum pemeriksaan batas plastis yaitu untuk menentukan
kadar air suatu tanah dalam keadaan plastis.

3.3.2.2 Dasar teori


Batas-batas Atterberg sendiri terdiri dari nilai batas cair (Liquidity Limit),
batas plastis (Plasticity Limit), dan batas susut (Shrinkage Limit). Nilai konsistensi
dari tanah tentunya sangat dipengaruhi oleh sifat kohesif partikel tanah dan kadar
air yang terkandung di dalam tanah. Atterberg pada tahun 1911, mengemukakan
metode untuk menggambarakan batas-batas konsitensi dari tanah berbutir halus
dengan mempertimbangkan hubungan pada kadar air tanah. Salah satu batas yang
perlu diperhatikan adalah batas plastis (Atterberg, 1991).
Plastisitas sendiri merupakan kemampuan butir-butir tanah halus dalam
mengalami perubahan bentuk tanpa terjadi perubahan volume atau pecah. Tidak
semua jenis tanah mempunyai sifat plastis. Jenis tanah yang memiliki banyak
kandungan mineral pasir kuarsa dan pasir lainnya tidak akan mempunyai sifat atau
nilai plastisitas yang tinggi, walaupun ukuran partikelnya halus dan berapapun
banyaknya air ditambahkan. Mineral liat mempunyai sifat plastis dan dapat
digulung sehingga bentuknya menjadi seperti benang tipis pada kadar air tertentu
tanpa mengalami kehancuran. Semua tanah berbutir halus umumnya mengandung
sejumlah liat, oleh karena itu kebanyakan tanah berbutir halus memiliki sifat
plastis. Dalam hal ini, tingkat plastisitas dapat juga dikatakan sebagai suatu indeks
umum untuk menggambarkan kandungan liat dari suatu tanah (Sutono, 2008).
Berdasarkan ASTM D-4318, batas plastis didefinisikan sebagai nilai kadar
air di dalam suatu tanah pada fase antara plastis dan semi padat. Jika kadar air di
dalam tanah mengalami pengurangan, maka tanah akan menjadi lebih keras dan
memiliki kemampuan untuk menahan perubahan bentuk. Perubahan yang terjadi
pada tanah dari cair menjadi padat tersebut akan melalui fase yang dinamakan
semi padat. Percobaan pengujian batas plastis dilakukan untuk menentukan

Kelompok 1 1
Laporan Praktikum Mekanika Tanah Plastic Limit Test

besarnya kadar air yang terkandung didalam sampel tanah pada saat tanah dalam
fase plastis menuju fase semi padat atau sebaliknya. Berikut ini persamaan yang
dapat digunakan untuk menentukan batas plastis dan nilai indeks plastisitas tanah:
Disebut konsistensi karena dibutuhkan kedudukan fisik tanah pada kadar
air tertentu untuk tetap melekat dan tetap pada kondisinya. Jika batas
konsistensinya dilewati maka tanah yang sebelumnya berada pada keadaan padat
dapat berubah pada keadaan plastis, semi-plastis, dan cair. Adapun rumus yang
akan di gunakan saat pemeriksaan batas plastis yaitu :
1. Rumus persentase kadar air
berat air
persentase kadar air= x 100 % (3.)
berat tanah kering oven

2. Rumus kadar air


W 2 −W 3
Kadar air= x 100 % (3.)
W 3 −W 1

Keterangan :
W1 = Berat krus (gram)
W2 = Berat krus dan tanah basah (gram)
W3 = Berat krus dan tanah kering (gram)

3. Rumus batas plastis


PL = LL x PI + W (3.)
Keterangan :
PL = Batas plastis
LL = Batas cair
PI = Indeks plastisitas
W = Kadar air
Berdasarkan SNI 03-1967-1990, jika akan dilakukan pengujian pada batas
cair dan batas plastis, maka ambil tanah atau sampel sebagai benda uji kurang
lebih sebanyak 8 gram dalam kondisi basah dan kondisi yang sudah diaduk untuk
diuji. Sampel diambil dan dipersiapkan untuk masing-masing fase hasil
pencampuran ketika tanah telah cukup plastis dan mudah untuk dibentuk menjadi
bentuk seperti bola serta tidak lengket di jari ketika diremas. Jika sampel untuk
pengujian diambil sebelum pengujian batas cair dilakukan, maka letakkan benda
uji atau sampel berupa tanah disamping dan biarkan sementara di kondisi udara
terbuka sampai pengujian batas cair selesai dilakukan. Jika benda uji atau sampel
tanah yang sudah diletakan disamping benda uji pada proses percobaan batas cair,

Kelompok 1 2
Laporan Praktikum Mekanika Tanah Plastic Limit Test

menjadi terlalu kering untuk dibentuk hingga mencapai diameter 3 milimeter,


maka tambahkan air dan campur kembali dengan sampel untuk melunakan sampel
tanah.

3.3.2.3 Peralatan
Dalam hal ini, peralatan yang digunakan untuk praktikum pemeriksaan
batas plastis yaitu sebagai berikut :
1. Pelat kaca
2. Palu karet
3. Saringan No.40
4. Kontrainer
5. Penggaris
6. Oven
7. Timbangan (neraca)
8. Air suling dengan tabung

Pelat kaca Palu karet Saringan No. 4

Kontainer Penggaris Oven

Kelompok 1 3
Laporan Praktikum Mekanika Tanah Plastic Limit Test

Timbangan Air suling

Gambar Prosedur percobaan pemeriksaan batas plastis

3.3.2.4 Prosedur percobaan


Prosedur percobaan yang dilakukan dalam praktikum pemeriksaan batas
cair yaitu sebagai berikut :
1. Siapkan bahan uji + air suling.
2. Gulung-gulung adonan tanah bahan uji hingga ada retakan.
3. Ambil sampel bahan uji untuk ditimbang.
Palu karet
4. Setelah ditimbang, oven bahan uji selama 24 jam.
5. Timbang bahan uji yang telah dioven selama 24 jam.

Kelompok 1 4
Laporan Praktikum Mekanika Tanah Plastic Limit Test

1. Siapkan sampel tanah 2. Gulung-gulung adonan tanah


terganggu + air suling. bahan uji hingga ada retakan.

3. Ambil sampel bahan uji untuk 4. Setelah ditimbang, oven bahan


ditimbang. uji selama 24 jam.

5. Timbang bahan uji yang telah


dioven selama 24 jam.

Gambar Prosedur percobaan pemeriksaan batas plastis

Kelompok 1 5
Laporan Praktikum Mekanika Tanah Plastic Limit Test

3.3.2.5 pengolahan data

Kelompok 1 6
Laporan Praktikum Mekanika Tanah Plastic Limit Test

Kelompok 1 7
Laporan Praktikum Mekanika Tanah Triaxial Test

Ahmad Adril Elfani – F1G221010 8

Anda mungkin juga menyukai