Anda di halaman 1dari 2

SNI 03-1966-1990

METODE PENGUJIAN BATAS PLASTIS TANAH

BAB I
DESKRIPSI

1.1. Maksud dan Tujuan


1.1.1. Maksud
Metode ini dimaksudkan sebagai pegangan bagi pengujian untuk menentukan batas
plastis tanah dalam perencanaan jalan.

1.1.2. Tujuan
Tujuan pengujian ini untuk memperoleh besaran batas plastis tanah, yang
selanjutnya digunakan untuk menentukan jenis, sifat, dan klasifikasi tanah.

1.2. Ruang Lingkup


Metode pengujian ini dilakukan terhadap jenis tanah yang berhubungan dengan
pembentukan badan jalan.

1.3. Pengertian
Yang dimaksud dengan kadar air tanah ialah batas dimana suatu tanah berubah
sifatnya dari keadaan plastis menjadi semi padat.

BAB II
CARA PELAKSANAAN

2.1. Peralatan
Alat-alat yang dipakai harus dalam keadaan bersih dan kering yang terdiri dari :
1) mangkok pengaduk (mixing disk) dari porselin;
2) batang pengaduk (spatula) yang lentur;
3) batang logam pembendung dengan diameter 3 mm panjang 10 cm;
4) neraca dengan ketelitian 0,01 gram;
5) cairan untuk menentukan kadar air 2 buah;
6) botol berisi air suling;
7) oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 ± 5) 0C;
8) plat kaca.

2.2. Benda Uji


Benda uji disiapkan sesuai dengan metode mempersiapkan contoh tanah dan tanah
mengandung agregat SNI 03-1975-1998; agar pengujian dapat dilakukan dengan

1
SNI 03-1966-1990

cepat, maka sebaiknya pengadukan benda uji untuk batas cair dan batas plastis
dilakukan sekaligus, setelah pengadukan rata pisahkan 20 gram benda uji untuk
pengujian batas plastis; contoh tanah dinyatakan Non Plastis (Non Plastis = NP)
bilamana batas cair atau batas plastis tidak dapat ditentukan.

2.3. Prosedur Pengujian


Urutan proses dalam pengujian batas plastis adalah sebagai berikut :
1) khusus untuk benda uji batas plastis disediakan kurang lebih 20 gram diatas
mangkok pengaduk, beri air sedikit demi sedikit kemudian aduk sehingga kadar
airnya merata; agar pengujian batas plastis dan batas cair dapat dilakukan dengan
cepat, maka pada umumnya pengadukan benda uji untuk batas cair dan batas
plastis dilakukan sekaligus setelah pengadukan merata lalu dipisahkan 20 gram
benda uji untuk pengujian batas plastis;
2) setelah kadar air cukup merata, buatlah bola-bola tanah dari benda uji itu seberat 8
gram, kemudian bola-bola tanah itu digeleng diatas plat kaca;
3) penggelengan dilakukan dengan ujung jari yang dirapatkan, dengan kecepatan 80-
90 giling per menit;
4) penggelengan dilakukan terus sampai benda uji membentuk batang dengan
diameter 3 mm. Kalau pada waktu penggelengan itu ternyata sebelum benda uji
mencapai diameter 3 mm sudah retak, maka benda uji disatukan kembali, ditambah
air sedikit dan diaduk sampai merata. Jika ternyata penggelengan bola-bola itu bisa
mencapai diameter lebih kecil dari 3 mm tanpa menunjukan retakan-retakan, maka
contoh perlu dibiarkan beberapa saat di udara, agar kadar airnya berkurang sedikit;
5) pengadukan dan penggelengan diulangi terus sampai retakan-retakan itu terjadi
tepat pada saat gelengan mempunyai diameter 3 mm;
6) periksa kadar air batang tanah pada 2.3.5 dilakukan ganda benda uji untuk
pemeriksaan kadar air 5 gram.

2.4. Penentuan Batas Plastis


Kadar air rata-rata ditentukan menurut pengujian kadar air tanah. Kadar air yang
didapat adalah merupakan batas cair dari benda uji tersebut.
Contoh tanah dinyatakan Non Plastis (Non Plastis = NP) bilamana batas cair atau
batas plastis tidak dapat ditentukan; dari hasil pengujian batas cair (W1) dan batas
plastis (Wp) akan didapat nilai indeks plastisitas (Ip) yang besarnya :

Ip = W1 – W p …………………….. (1)

2.5. Laporan
1) hasil dilaporkan sebagai bilangan bulat dalam persen;
2) Catatlah pada formulir; benda uji yang diperiksa dalam keadaan asli atau kering
udara, disaring atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai