Kelompok 5 74
Praktikum Mekanika Tanah Batas Plastis (Plastic Limits)
Batas plastis (PL), didefinisikan sebagai kadar air pada kedudukan antara
daerah plastis dan semi padat, yaitu persentase kadar air dimana tanah dengan
diameter silinder 3,2 mm mulai retak-retak ketika digulung.
Batas plastis (ASTM D-4318, 1998) didefinisikan sebagai kadar air di
dalam tanah pada fase antara plastis dan semi padat. seperti telah diuraikan
sebelumnya, apabila kadar air di dalam tanah berkurang, maka tanah menjadi lebih
keras dan memiliki kemampuan untuk menahan perubahan bentuk. Perubahan
tanah dari cair menjadi padat tersebut akan melalui fase yang dinamakan semi
padat. Pengujian batas plastis dimaksudkan untuk menentukan besarnya kadar air
di dalam contoh tanah pada saat tanah akan berubah dari fase plastis menjadi fase
semi padat atau sebaliknya.
Untuk mengklasifikasikan tanah digunakan distribusi ukuran butir. Namun
pada tanah halus yaitu lanau dan lempung tidak ada hubungan langsung antara
ukuran dan sifatnya. Oleh karena itu untuk menyatakan sifat dan
mengklasifikasikannya maka dibuatlah batas-batas konsistensi yang juga disebut
sebagai batas-batas Atterberg.
Batas-batas Atterberg terdiri atas Batas Cair (Liquidity Limit), Batas Plastis
(Plasticity Limit), dan Batas Susut (Shrinkage Limit). Konsistensi suatu tanah
dipengaruhi oleh sifat kohesif partikel tanah dan kadar air yang terkandung di
dalamnya. Disebut konsistensi karena dibutuhkan kedudukan fisik tanah pada kadar
air tertentu untuk tetap melekat dan tetap pada kondisinya. Jika batas konsistensinya
dilewati maka tanah yang sebelumnya berada pada keadaan padat dapat berubah
pada keadaan plastis, semi-plastis, dan cair.
Pada pengujian yang ada tanah yang dipakai harus melewati ayakan No. 40
ini berarti pengujian hanya bisa dilakukan pada tanah berbutir halus seperti lanau
dan lempung. Dari praktikum yang dilakukan, diketahui bahwa saat kadar air pada
conto uji meningkat maka jumlah pukulan pada alat casagrande menurun. Jadi jika
ingin pukulan pada alat casagrande lebih sedikit berarti air yang ada semakin
banyak dan juga sebaliknya. Hal ini dikarenakan saat terdapat air di dalam pori-pori
tanah maka tanah berubah konsistensinya sehingga lebih mudah untuk bergerak dan
juga diakibatkan lantai casagrande yang licin karena adanya air.
Kelompok 5 75
Praktikum Mekanika Tanah Batas Plastis (Plastic Limits)
PI=LL-PL (2.3.2.1)
dimana:
PI = indeks plastisitas
LL = batas cair
PL = batas plastis
Indeks plastisitas atau plasticity index(PI) merupakann interval kadar air
dimana tanah masih bersifat plastis. Oleh karena itu, indeks plastisitas
menunjukkan sifat keplastisan tanah. Jika tanah mempunyai PI tinggi, maka tanah
mengandung banyak butiran lempung. Jika PI rendah seperti lanau, sedikit
pengurangan kadar air berakibat tanah menjadi kering. Batasan mengenai indeks
plastisitas, sifat, macam tanah, dan kohesi diberikan oleh Atterberg terdapat dalam
Tabel 2.3.2.1.
Kelompok 5 76
Praktikum Mekanika Tanah Batas Plastis (Plastic Limits)
Kelompok 5 77
Praktikum Mekanika Tanah Batas Plastis (Plastic Limits)
2.3.2.3 Peralatan
Untuk melakukan uji batas plastis (Plastic Limits) diperlukan beberapa
perlatan sebagai berikut :
1. Cawan porselen.
2. Pestel (penumbuk/penggerus) dengan kepala karet atau terbungkus karet.
3. Spatula.
4. Pelat kaca (30 cm × 30 cm).
5. Saringan No. 40.
6. Batang kawat ø 3 mm untuk ukuran pembanding.
7. Air suling.
8. Alat-alat pemeriksaan kadar air (oven, timbangan, gelas ukur, dan desikator)
Kelompok 5 78
Praktikum Mekanika Tanah Batas Plastis (Plastic Limits)
digiling menjadi batang yang lebih kecil (meskipun belum mencapai diameter
3 mm).
5. Segera masukkan batang adonan tanah tersebut ke dalam cawan dan tutuplah.
Selanjutnya lakukan pemeriksaan kadar air.
Kelompok 5 79
Praktikum Mekanika Tanah Batas Plastis (Plastic Limits)
B. Kesimpulan
Dari praktikum batas plastis dapat di simpulkan yaitu:
1. Apabila tanah belum berdiameter 3,2 mm sudah mengalami retak-retak berarti
tanah tersebut terlalu padat maka harus di tambah air dan begitu sebalik nya.
2. Kadar air rata-rata nya 15,933 %
Kelompok 5 80