Anda di halaman 1dari 7

UJI BATAS CAIR/LIQUID LIMIT

a. TEORI
Batas cair tanah adalah keadaan antara cair dan plastis/keadaan air tanah bisa diputar 25
kali ketukan dengan alat Cassagrande, tanah sudah dapat merapat (sebelumnya terpisah
dalam jalur yang dibuat dengan solet). Batas cair didefinisikan sebagai kadar air yang
paling rendah dimana tanah berada dalam keadaan cair atau suatu keadaan dimana tanah
berubah dari keadaan cair menjadi plastis. Batas cair dalam persen berat kering, dimana
kedua penampang tanah yang hampir bersentuhan tetapi tidak saling melimpahi satu
terhadap yang lain. 
Batas cair adalah kadar air tanah pada batas antara keadaan cair dan keadaan plastis.
Contoh tanah dikeringkan di bawah terik matahari, kemudian diremah dengan martil
karet agar tidak merusak partikel tanahnya sendiri. Tanah yang dipakai pada percobaan
ini adalah yang lolos saringan no.200 Tanah tersebut kemudian diaduk dengan air hingga
membentuk adonan atau pasta. Lalu diletakkan di dalam alat ujinya.
Alat uji batas cair yang dipakai pada percobaan ini dikenal dengan nama Casagrande
yang merupakan sebuah mangkuk kuningan yang mempunyai engsel disalah satu tepinya
sehingga dapat bergerak naik turun. Posisi awal mangkuk tertumpu pada dasar karet yang
keras. Mangkuk dapat bergerak naik turun dengan pengungkit eksentris (Cam) yang
dijalankan oleh suatu alat pemutar. Naik turunnya mangkuk ini diatas dasar karet tersebut
menimbulkan ketukan. Jumlah ketukan ini yang akan menjadi standar hitungan, dimana
uji batas cair ini dikerjakan pada tanah yang sama dengan jumlah ketukan berbeda. Kadar
air yang diperoleh dan banyaknya ketukan diplot ke grafik semilog. Sebaran titik-titiknya
dihubungkan dengan garis regresi linear. Nilai kadar air yang ditunjukkan pada ketukan
25 adalah batas cair tanah yang diuji.
Batas cair tanah adalah kadar air minimum dimanan sifat suatu tanah berubah dari
kedaan cair manjadi plastis. Berdasarkan batas cair yang digunakan untuk menentukan
sifat dan plastisitas tanah.
 Kadar air ketika sifat tanh pada batas dari kadar cair menjadi plastis.
 Batas plastis tanah yaitu batas terendah kadar air ketika tanah masih dalam keadaan
platis.
 Jumlah pukulan (m) yaitu perbandinagn antara berat air dalkam tanah terhadap berat
burtiran tanah yang dinyatakan dalam persen.
 Konsistensi tanah yaitu kadar relative tanah ketika tanah masih mudah untuk dibentuk

b. Maksud Dan Tujuan


Mencari kadar air pada batas antara keadaan cair dengan cara Cassagrandee, yang akan
digunakan untuk menentukan sifat dan klasifikasi tanah

 Indeks plastisitasTanah plastisitas indeks yang disingkat dengan PI adalah perbedaan


antara batas cair dengan batas plastis tanah. Rumusnya

PI = LL - PL

PI SIFAT MACAM TANAH KOHESI

0 NON-PLASTISITAS PASIR NON KOHESIF

PLASTISITAS
<7 LANAU KOHESIF
RENDAH
SEBAGIAN
PLASTISITAS LEMPUNG
7-17
SEDANG BERLANAU KOHESIF

>7 PALSTISITAS TINGGI LEMPUNG KOHESIF


c. Alat Dan Bahan
1. Mangkok
2. Batang pengaduk
3. Batang pembanding
4. Permukaan kaca untuk menggeleng
5. Spatula/ pisau
6. Mangkok kuningan
7. Alat pembuat alur
8. Cawan
9. Timbangan
10. Oven

d. Langkah-langkah
1. Siapkan mangkok batas cair, bersihkan dari lemak atau kotoran yang menempel
dengan menggunakan eather. 
2. Atur ketinggian jatuh mangkuk, dengan cara sebagai berikut : 
3. Kendurkan kedua baut penjepit, lalu putar handel/tuas pemutar sampai posisi
mangkuk mencapai tinggi jatuh setinggi 10 mm. 
4. Untuk menentukan tinggi jatuh mangkuk, kendurkan baut belakang, angkat
mangkuk masukkan bagian ujung tungkai pemutar alur ASTM tepat masuk
diantara dasar mangkuk dan alasnya, kencangkan kembali baut bagian belakang. 
5. Ambil sampel tanah sekitar 100 gram yang lolos saringan no.40 lalu letakkan
didalam mangkuk porselin. 
6. Tambahkan air suling sedikit demi sedikit, aduklah sampel tanah tersebut
menggunakan spatula sampai homogeny. 
7. Setelah mendapat campuran yang homogeny, ambil sampel tanah tersebut,
masukkan kedalam mangkuk alat batas cair. Ratakan permukaannya sehingga
sejajar dengan dudukan alat. Bagian yang paling tebal harus ± 1 m. 
8. Buatlah alur dengan jalan membagi dua benda uji dalam mangkuk tersebut,
gunakan alat pembuat alur (grooving tool) melalui garis tengah mangkuk secara
simetris dengan posisi tegak lurus permukaan mangkuk. 
9. Putarlah tuas/handel pemutar dengan kecepatan 2 putaran perdetik (dalam 1 detik
mangkuk jatuh 2 kali) sampai kedua sisi tanah bertemu sepanjang ½ “ (12.5 mm).
Catat jumlah pukulan yang terjadi untuk mencapai kondisi yang bersinggungan
tersebut. 
10. Ambil sebagian benda uji dari mangkuk tersebut dengan menggunakan spatula,
masukkan ke dalam cawan, tentukan kadar ai tanah. 
11. Ulangi prosedur pengujian mulai dari prosedur no. 4 s/d no.7 dengan variasi
penambahan air yang berbeda. 
e. Keselamatan Kerja

1. K3 yang dibutuhkan
 Alat pelindung diri ( katelpak, sarung tangan, masker, kacamata safety)
 Sarana penunjang yang meliputi alat pemadam kebakaran (APAR)
 Sarana penunjang lainnya, yaitu kotak P3K yang berisi obat-obatan, salep untuk luka
bakar dan lain-lain
2. Periksa alat sebelum digunakan

f. Hasil Uji Batas Cair/Liquid Limit


Uraian A B C
Jumlah ketukan 30 20 29
Cawan A 13,33 14,26 5,25
Cawan + tanah basah B 67,80 72,59 74,80
Cawan + tanah kering C 46,00 39,97 47,04
Berat Air D=B-C 21,80 32,62 27,76
Tanah Kering E=C-A 32,67 25,71 41,79
Kadar Air D/E x 100% 66,73 126,88 66,43
Nilai LL (%) 95,00
GAMBAR GRAFIK BATAS AIR (LL)
140.00

130.00

120.00

110.00

100.00

90.00

80.00

70.00

60.00
5 50
g. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai