Anda di halaman 1dari 9

PENETAPAN KADAR AIR, BOBOT ISI DAN RUANG PORI

TOTAL
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH

Oleh :
Mayasari Dwi Rahayu
522015012

FAKULTAS PERTANIAN DAN BISNIS


UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016
I. DASAR TEORI
Tanah didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat,
mineral-mineral padat yang tidak tersedimentasikan satu dengan yang lain
dari bahan-bahan organik yang telah melapuk disertai dengan zat cair dan gas
yang mengisi ruang-ruang kosong diantara partikel-partikel padat tersebut.
Butiran-butiran mineral yang membentuk bagian padat dari tanah merupakan
hasil pelapukan dari batuan.Ukuran setiap butiran padat tersebut sangat
bervariasi dan sifat-sifat fisik butiran.Tanah juga memiliki kandungan-
kandungaan, kandungan dalam keadaan utuh disebut dengan bobot isi tanah
Bulk Density. Bobot isi tanah merupakan ukuran pengepakan atau kompresi
partikel-partikel tanah pasir, debu, dan liat (Darmawijaya, 1997).
Kadar air tanah dinyatakan dalam persen volume yaitu persentase
volume air terhadap volume tanah.Cara ini mempunyai keuntungan karena
dapat memberikan gambaran tentang ketersediaan air bagi tanaman pada
volume tanah tertentu. Cara penetapan kadar air dapat dilakukan dengan
sejumlah tanah basah dikering ovenkan dalam oven pada suhu 1000 C –
1100 C untuk waktu tertentu. Air yang hilang karena pengeringan merupakan
sejumlah air yang terkandung dalam tanah tersebut. Air irigasi yang
memasuki tanah mula-mula menggantikan udara yang terdapat
dalam pori makro dan kemudian pori mikro. Jumlah air yang bergerak
melalui tanah berkaitan dengan ukuran pori-pori pada tanah. Air tambahan
berikutnya akan bergerak ke bawah melalui proses penggerakan air jenuh.
Penggerakan air tidak hanya terjadi secara vertikal tetapi juga
horizontal. Gaya gravitasi tidak berpengaruh terhadap penggerakan horizontal
(Hakim, 1986).
Kemampuan tanah menahan air dipengaruhi antara lain oleh tekstur
tanah. Tanah-tanah bertekstur kasar mempunyai daya menahan air lebih kecil
daripada tanah bertekstur halus.Oleh karena itu, tanaman yang ditanam pada
tanah pasir umumnya lebih mudah kekeringan daripada tanah-tanah
bertekstur lempung atau liat.Kondisi kelebihan air ataupun kekurangan air
dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Ketersediaan air dalam tanah
dipengaruhi: banyaknya curah hujan atau air irigasi, kemampuan tanah
menahan air, besarnya evapotranspirasi (penguapan langsung melalui tanah
dan melalui vegetasi), tingginya muka air tanah, kadar bahan organik tanah,
senyawa kimiawi atau kandungan garam-garam, dan kedalaman solum tanah
atau lapisan tanah. Air tersedia biasanya dinyatakan sebagai air yang terikat
antara kapasitas lapangan dan koefisien layu. Kadar air yang
diperlukan untuk tanaman juga bergantung pada pertumbuhan tanaman dan
beberapa bagian profil tanah yang dapat digunakan oleh akar tanaman. Tetapi
untuk kebanyakan mendekati titik layunya, absorpsi air oleh tanaman kurang
begitu cepat, dapat mempertahankan pertumbuhan tanaman.Penyesuaian
untuk menjaga kehilangan air di atas titik layunya telah ditunjukkan dengan
baik (Madjid, 2010).
Ruang pori total adalah isi seluruh pori-pori dalam suatu isi tanah utuh
yang dinyatakan dalam persen, yang terdiri atas ruang diantaranya partikel
pasir, debu, liat serta ruang diantara agregat agregat tanah.Pori tanah adalah
ruang-ruang yang terletak antara padatan bahan tanah.Pori tanah
diklasifikasikan berdasar pada ukuran yang setara ruang antar bahan padat
tanah. Pengklasifikasian pori tanah dapat dilaksanakan dengan menganggap
pori tanah ini sebagai badan tunggal di dalam tubuh tanah. Antar poribesar
berukuran setara akan dihubungkan oleh sekumpulan pori-pori berukuran
sangat kecil. Pada susunan padat sederhana butiran pasir, dengan pori yang
berbentuk dan berukuran serupa, saling berhubungan, maka bidang kerut-
tegas yang terlihat dianggap sabagai batas dari suatu pori. Pori dengan O < 30
mikron berperan penting bagi jasad renik tanah dan tanaman, pori dengan O
30-100 mikron penting pada fenomena pergantian udara tanah dan cadangan
untuk transpot dan pengagihan air tanah, dan pori dengan O > 100 mikron
berperan besar dalam mempercepat laju penetrasi udara ke bagian tubuh
tanah sebelah dalam, serta mempercepat pelaluan air (Poerwowidodo, 1990).
Jumlah air yang ditahan oleh tanah dapat dinyatakan atas dasar berat
dan isi.Begitupula pada tanah Alfisol pada umunya, dasar penentuannya
adalah pengukuran kehilangan berat dari suatu contoh tanah yang lebih
lembab setelah dikeringkan pada suhu 105oC selama 24 jam. Kehilangan
berat sama dengan berat air yang terdapat dalam contoh tanah. Kadar air (0)
dihitung secara gravimetrik dengan satuan g / g, yaitu berat air yang terdapat
di dalam suatu massa tanah kering 0 = tanah lembab-berat kering oven
(Pairunan, 1985).
II. TUJUAN
1. Mengetahui kadar air yang terdapat pada sample tanah.
2. Mengetahui bobot isi dari suatu sample tanah.
3. Mengetahui ruang pori total pada suatu sample tanah.

III. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Tabung/botol tanah
2. Oven
3. Oksidator
4. Alat tulis
5. Timbangan
B. Bahan
1. Sample tanah.

IV. CARA KERJA


1. Menyediakan sample tanah.
2. Kemudian diambil sample tanah dan ditimbang sebanyak 5 gr
menggunakan timbangan dicatat hasilnya.
3. Setelahitu ditimbang juga botol beserta tutup yang masih kosong, catat
hasilnya.
4. Dimasukka 5 gr sample tanah tadi kedalam botol dan timbang lagi serta
dicatat hasilnya.
5. Dimasukkan botol yang berisi tanah kedalam oven dengan suhu 105˚C
selama 24 jam dengan keadaan botol dibuka.
6. Setelah 24 jam dimasukkan botol berisi tanah tadi kedalam oksidator,
setelah itu ditimbang kembali dan dicatat hasilnya.

V. HASIL PENGAMATAN
Data Permeabilitas
Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok
1 2 3 4 5
A 28,6 gr 28,6 gr 31,06 gr 31,89 gr 31,88 gr
B 33,60 gr 33,60 gr 36,59 gr 37,96 gr 36,88 gr
C 32,46 gr 32,46 gr 35,91 gr 35,01 gr 35,18 gr
r 2,75 cm 2,75 cm 2,75 cm 2,75 cm 2,75 cm
t 4,5 cm 4,5 cm 4,5 cm 4,5 cm 4,5 cm
x 257,50 gr 257,50 gr 245,30 gr 228,92 gr 238,11 gr
y 94,57 gr 94,57 gr 93,84 gr 96,82 gr 95,56 gr
KAu 23,03 % 23,03 % 12,29 % 48,5 % 34 %
KAk 29,92 % 29,92 % 14,02 % 94,5 % 50 %
BKM 132,11 gr 132,11 gr 134,88 gr 88,95 gr 106,38 gr
V.ring 38,86 ml 38,86 ml 106,82 ml 106,85 ml 106,88 ml
BI 3,39 g/ml 3,39 g/ml 1,26 g/ml 0,83 g/ml 1 g/ml
RPT 34,47 % 34,47 % 53 % 69 % 62 %
RPA 0,16 % 0,16 % 15,48 % 40,25 % 24 %
RPU 34,31 % 34,31 % 37,53 % 28,75 % 28 %
Keterangan :

Keterangan Satuan
A Berat botol kosong dan tutupnya gr
B Berat botol kosong dan tutupnya seta tanah belum dioven gr
C Berat botol kosong dan tutupnya seta tanah sudah dioven gr
r Jari-jari ring cm
t Tinggi ring cm
x Berat ring dan sample tanah gr
y Berat ring kosong gr
KAu Kadar air %
KAk Kadar air %
BKM Berat ring mutlak g
V.ring Volume ring ml
BI Bobot isi gr/ml
RPT Ruang pori total gr
RPA Ruang pori air gr
RPU Ruang pori udara cm
PERHITUNGAN Kelompok 5:
B−C B−C
KAutuh = B−A x 100 % KAkmpst = C−A x 100 %

1,7 gr 1,7 gr
= x 100 % = x 100 %
5 gr 3,3 gr

= 0,34 gr x 100% = 0,51gr x 100

= 34 % = 51%

(x−y).100 %
BKM =
KAutuh+100%
(238,11gr−95,56gr).100 %
=
34 %+100%
(x−y).100 %
=
KAutuh+100%
142,55 gr.100 %
= = 106,38 %
134%

Vring = π.r2.t BKM


BI =
= 23,75 x 4,5 Vring

= 106,88 ml 106,38 %
=
106,88 ml

= 1 gr/ml

1−BI
RPT =( )X 100%
BJP

1−1
=( )X 100%
2,65
= (1 – 0,38). 100%
= 0,62 = 62 %

RPA = KAutuh x BI RPU = RPT – RPA


= 34% x 1 gr/ml = 62 % - 34%
= 34 % = 28 %
VI. PEMBAHASAN
Air terdapat di dalam tanah Alfisol ditahan (diserap) oleh massa
tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang
kurang baik. Baik kelebihan air ataupun kekurangan air dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman.Fungsi air tanah yaitu sebagai pembawa unsur hara
dalam tanah serta keseluruhan bagian tanaman. Kadar air selalu berubah
sebagai respon terhadap faktor-faktor lingkungan dan gaya gravitasi. Karena
itu contoh tanah dengan kadar air harus disaring, diukur, dan biasanya satu
kali contoh tanah akan dianalisis untuk penerapan suatu sifat (Deckers, 1976).
Dalam praktikum mengenai penetapan kadar air, bobot isi, dan juga
ruang pori total terhadap sample yang telah diambil maka setelah dilakukan
pengamatan serta perhitungan didapatkan nilai KAutuh dengan besar
persentase 34% dan KAkomposit sebesar 52% perhitungan KAini akan
mempengaruhi proses pencarian bobot isi yang terdapat didalam tanag dan
setelah dihitung berdasarkan hasil percobaan didapatkan nilai bobot isi
sebesar 1 gr/ml. Bobot isi tanah penting untuk diketahui, karena dapat
digunakan untuk menghitung kebutuhan pupuk dan air per hektarnya yang
didasarkan pada berat tanah per hektar. Bobot isi tanah bervariasi bergantung
pada kerekatan partikel-partikel tanah itu.Bobot isi tanah dapat digunakan
untuk menunjukkan nilai batas tanah dalam membatasi kemampuan akar
untuk menembus tanah, dan untuk pertumbuhan akar tersebut Berat isi
merupakan suatu sifat tanah yang menggambarkan taraf kemampatan tanah.
Tanah dengan kemampatan tinggi dapat mempersulit perkembangan
perakaran tanaman, pori makro terbatas dan penetrasi air terhambat.
Nilai bobot isi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
pengolahan tanah, bahan organic, pemadatan oleh alat-alat pertanian, tekstur,
struktur, dan kandungan air tanah.Nilai ini banyak dipergunakan dalam
perhitungan-perhitungan seperti dalam penentuan kebutuhan air irigasi,
pemupukan, pengolahan tanah, dan lain-lain.

Jenis tanah Bobot isi (gr/ml)


Podsolik merah kuning (ultisol) 1.10 – 1.35
Regosol (entisol) 1.07 – 1.48
Aluvial (entisol/inseptisol) 1.02 – 1.42
Grumusol (vertisol) 0.98 – 1.37
Mediteran (alfisol/inseptisol) 0.97 – 1.48
Latosol (inseptisol) 0.93 – 1.11
Gley humus rendah (gleisol) 0.90 – 0.22
Andosil (inseptisol) 0.68 - 0.86
Organosol (histosol) 0.14 - 0.21

Berdasarkan table jenis tanah berdasarkan bobot isi diatas dapat


diketahui jenis sampel tanah yang telah diteliti termasuk kedalam jenis tanah
yang bagaimana, dari praktikum kali ini didapatkan perhitungan pada hasil
pengamatan dengan bobot isi sebesar 1 gr/ml dan apabila dilihat berarti
sampletanah yang diuji masuk kedalam bobot isi antara 0,98 gr/ml – 1,37
gr/ml dengan bobot isi senilai itu maka sampl tanah yang diuji masuk
kedalam jenis tanah Grumusol (vertisol).
Grumusol (vertisol).adalah jenis tanah mineral yang mempunyai
warna abu kehitaman, bertekstur liat dengan kandungan lempung lebih dari
30% pada horizon permukaan sampai kedalaman 50 cm yang didominasi
jenis lempung montmorillonit sehingga dapat mengembang dan mengerut.
Pada musim kering tanah ini membentuk retakan yang dalam dan lebar,
sehingga sejumlah bahan yang ada di lapisan atas tanah dapat runtuh masuk
ke dalam retakan, akan menimbulkan pembalikan sebagian massa tanah.
Tanah vertisols relatif sulit diolah karena memiliki konsistensi yang
sangat kuat karena memiliki kandungan lempung yang tinggi yaitu lebih dari
30%.Tanah ini sangat keras pada waktu kering (musim kemarau) dan sangat
plastik dan lengket ketika basah.Pengolahan dapat dilaksanakan di dalam
musim kemarau baik secara manual maupun dengan menggunakan alat
berat/traktor.

VII. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan mengenai penetapan
kadar air, bobot isi, dan ruang pori total dapat ditarik kesimpulang bahwa:
1. Kadar air yang terdapat dalam sample tanah yang telah diuji adalah
KAutuh persentasenya sebesar 34 %, sedangkan untuk KAkomposit
persentasenya adalah 51%. Penetapan KA ini akan sangat mempengaruhi
perhitungan dari bobot isi yang akan dicari karenan nantinya bobot isi
dari tanah akan digunakan untuk menentukan jenis tanah bagaimana yang
sample nya sudah diuji, jadi penetapan KA sendiri harus akurat.
2. Bobot isi yang didapatkan berdasarkan praktikum mengenai penetapan
kadar air, bobot isi, dan ruang pori total ini adalah sebesar 1gr/ml hasil ini
didapatkan dengan perhitungan menggunakan rumus dan di pengaruhi
oleh perhitungan hasil KAutuh, besar nilai bobot isi yang demikian
menggambarkan bahwa tanah yang di teliti merupakan jenis tanah
Grumusol (vertisol) dan tanah ini relatif sulit diolah karena memiliki
konsistensi yang sangat kuat karena memiliki kandungan lempung yang
tinggi.
3. Untuk ruang pori total yang didapat dari hasil praktikum kali ini adalah
sebesar 24% perhitungan ruang pori total ini didapatkan dari perhitungan
menggunakan rumus dan hasil perhitungan juga dipengaruhi oleh
perhitungan dari bobot isi yang sudah dihitung sebelumnya,

DAFTAR PUSTAKA
Darmawijaya. 1997.Jurnal Ilmu Tanah .Tanah dan Bobot Isi Tanah Vol.5(4):
33-46.
Deckers, 1976.Aggregation in soil.Dalam.Rengasamy, P. (ed.). Soil Structure
and Aggregate Stability.Conference Proceeding No. 11. Australia. Pp:
74-101.
Hakim, 1986. Pertanian Tanah. Kadar Air dalam Tanah Vol.7(2): 35-42.
Madjid, 2010.Jurnal Dasar-Dasar Tanah.Kemampuan Tanah Menahan Air
Vol.3(2): 24-31.
Pairunan, 1985. Kandungan airtanah mengandung mineral.Jurnal Dasar Ilmu
Tanah Vol.13, No.2,Hal: 188-193.
Poerwowidodo, 1990.Ruang Pori Total dalam Tanah.Jurnal Ilmu Tanah (5)2:
43-47.

Anda mungkin juga menyukai