Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM

DASAR-DASAR ILMU TANAH

Disusun Oleh:

Nama/Nim : Ramanda Prayoga/22460

Kelas : SPKS B

Acara 5 : PH Colometris

Coass : Andi Kismawanto

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
2022
A. ACARA V : pH Tanah Colorimetris
B. TANGGAL : 08 Maret 2022
C. TUJUAN :
1. Menetapkan ph tanah secara colorimetris dengan H2O (Ph H2O) / Ph aktual
2. Menetapkan ph tanah secara colorimetris dengan KCL (Ph KCL / Ph potensial
D. METODE : Colorimetris
E. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Tabung reaksi
2. pH stik
3. sprayer
4. kertas label
5. Ph meter
Bahan :
1. Contoh tanah kering angin / udara, dengan diameter : 0,5 mm
2. Aquadest
3. KCL
F. CARA KERJA

1. Tabung reaksi diisi contoh tanah dan H2O (aquadest) dengan c. pada tanah
ringan gejala penguraian agregat lebih jelas, karena perbandingan I tanah 1 cm,
sehingga tinggi hanya ada dua kemungkinan , yaitu utuh terurai sama tanah +
aquadest menjadi 5 cm.
2. Larutan di kocok hingga homogen dan dibiarkanmengendap gejala-gejala
antara berupa retak dan pecah . gejala-gejala lalu warna jernih di bagian atas
dicat, misalnya kuning.
3. Dimasukkan pH stik dengan hati-hati dalam tabung reaksi (seluruh indikator
stik tercelup dalam larutan jernih).
4. pH lebih stik lebih akurat kemudian bisa digunkan dikocokkan pH meter .
dengan balok komprator dan perbandingan dicatat perbandingan pH-nya
dicatat
5. Ulangi langkah 1-4 dengan menggunakan KCL

G. HASIL PENGAMATAN
1. Data Pengamatan
Larutan Warna Larutan Colorimetris pH meter
H2O Keruh 5 6,82
KCL Keruh 5 5,75

2. Keterangan
 Warna larutan pada larutan dilihat secara visual (misal: kecoklatan keruh/jernih)
 Colorimetis pH stik disertai nilai pH pada balok komparator.
 pH meter digunakan untuk pengukuran pH yang lebih akurat.
H. PEMBAHASAN

Tanah adalah media alami yang menjadi salah satu aspek penunjang kehidupan
seluruh makhluk hidup, termasuk pula tanaman. Subur atau tidaknya tanah
dipengaruhi oleh kandungan unsur hara yang berbeda-beda pada setiap jenis tanah.
Unsur hara yang terkandung dalam tanah secara langsung berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman disamping faktor kemampuan tanaman
dalam menyerap zat hara dari dalam tanah. Kemampuan tanaman untuk melakukan
proses penyerapan unsur hara juga dipengaruhi oleh faktor utama, yakni tingkat
keasaman tanah atau pH.

pH colometris merupakan kependekan dari potensial of hydrogen. Sedangkan pH


tanah adalah suatu standar pengukuran tingkat keasaman atau kebasaan pada suatu
lahan. Dengan mengetahui kadar pH dalam tanah, para petani (manusia) dapat
menentukan tanaman apa yang cocok untuk ditanam atau dibudidayakan karena
setiap tanaman memiliki karakteristik kebutuhan kadar pH yang berbeda-beda.

pH tanah adalah tingkat keasaman atau kebasa-an suatu benda yang diukur dengan
skala pH antara 0 hingga 14. Suatu benda dikatakan bersifat asam jika angka skala
pH kurang dari 7 dan disebut basa jika skala pH lebih dari 7. Jika skala pH adalah 7
maka benda tersebut bersifat netral, tidak asam maupun basa. Kondisi tanah yang
paling ideal untuk tumbuh dan berkembangnya tanaman adalah tanah yang bersifat
netral. Namun demikian beberapa jenis tanaman masih toleran terhadap tanah
dengan pH yang sedikit asam, yaitu tanah yang ber pH maksimal 5. Cara
mengetahui pH tanah yang paling akurat adalah menggunakan sebuah alat pengukur
pH yang disebut dengan pH meter. Namun sayangnya, banyak petani yang tidak
memiliki alat ini. Mungkin karena harganya yang cukup mahal atau kurangnya
pengetahuan tentang pentingnya mengetahui pH tanah. Padahal pengetahuan
tentang derajat keasaman tanah sangat berperan dalam keberhasilan suatu budidaya
tanaman. Tanaman tidak akan tumbuh dan berproduksi dengan maksimal jika
tanah dalam
kondisi asam maupun basa. Dengan mengetahui pH tanah, petani bisa menentukan
skala pH yang ideal untuk pertumbuhan dan perkembangna tanaman. Sehingga
kerugian dapat diminimalisir.

Selain menggunakan pH meter, mengukur pH tanah bisa juga dilakukan dengan


menggunakan kertas lakmus. Namun pengukuran menggunakan kertas lakmus
memiliki keterbatasan karena tidak bisa diketahui angka skala pH tersebut.
Pengukuran dengan kertas lakmus hanya bisa menentukan apakah tanah tersebut
asam, netral ataupun basa. Sementara angka skala derajat keasamannya tidak bisa
diketahui. Namun demikian kertas lakmus cukup membantu dalam mengetahui
kondisi dan sifat tanah. Kadar keasaman tanah (pH) sangat mempengaruhi
tanaman untuk tumbuh kembang dan mempengaruhi tingkat kesuburan tanah.
Ukuran pH antara 0-14. Tanah dengan pH 0-7 bersifat asam, sedangkan pH 7-14
bersifat basa. Tanah dengan pH rendah ataupun tinggi akan mempersulit tanaman
menyerap unsur hara. Artinya, tanaman mampu menyerap optimal unsur hara
tersebut pada kondisi pH netral, yakni 7.

Berdasarkan praktikum yang dilakukan terdapat data bahwa larutan H2O berwarna
kemerahan keruh dengan pH meter 7,25, sedangkan larutan KCL berwarna
kemerahan jernih dengan pH meter 6,29. Warna larutan pada larutan dilihat secara
visual (misal: kecoklatan keruh/jernih) Colorimetis pH stik disertai nilai pH pada
balok komparator. pH meter digunakan untuk pengukuran pH yang lebih akurat.
Agar hasil pengamatan mendapatkan hasil yang akurat maka praktikum harus
dilakukan didalam laboratorium penelitian, untuk meriset atau meneliti pH
colometris berdasarkan prosedur yang berlaku dan dilakukan dengan sebaik- baik
nya agar hasil penelitian ph berhasil dan mendapatkan hasil yang maksimal
I. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum Dasar Ilmu Tanah pada Acara 5 yang berjudul
“Ph tanah colometris” dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Tabung reaksi diisi contoh tanah dan H2O (aquadest) dengan c.


pada tanah ringan gejala penguraian agregat lebih jelas
2. Larutan H2O berwarna keruh dengan pH meter 6,82
3. Larutan KCL berwarna keruh dengan pH meter 5,75
4. Larutan H2O berwarna keruh dengan colometris 5
5. Larutan H2O berwarna keruh dengan colometris 5
DAFTAR PUSTAKA

Afandie. Rdan Nasib widya Y. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah.


Kanasius Yogyakarta. Diakses pada tanggal 31 Maret 2021
pukul 21.19 WIB

Anonim. 2010 Petunjuk Praktikum Kesuburan Tanah. Universitas


Mercu Buana Yogyakarta, Diakses pada tanggal 31 Maret 2021
pukul 22.00 WIB

Anonim. 2004. Faktor yang Mempengaruhi pH Tanah. Universitas


Sumatera Utara Medan. Diakses pada tanggal 31 Maret 2021
pukul 22.45 WIB

Anda mungkin juga menyukai