I. Tujuan
a. Mampu melakukan praktikum pengujian pH tanah
b. Mampu memahami dan menjelaskan keterkaitan pH dengan kondisi
tanaman
Bahan :
1. Tanah secukupnya
2. BaSO4
3. Aquades
III. Dasar Teori
Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan
bahan organik. Tanah sangat penting peranannya bagi semua kehidupan di
bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan
hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang
berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas
dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme.
Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan
bergerak. Ilmu yang mempelajari berbagai aspek mengenai tanah dikenal
sebagai ilmu tanah. Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi
dengan lokasi yang lain. Air dan udara merupakan bagian dari tanah.
Tanah merupakan hasil evolusi dan mempunyai susunan teratur yang
unik yang terdiri dari lapisan-lapisan yang berkembang secara genetik.
Proses-proses pembentukan tanah atau perkembangan tanah dapat dilihat
sebagai penambahan, pengurangan, perubahan atau translokasi (Rizki,
2012). pH adalah tingkat keasaman atau kebasa-an suatu benda yang
diukur dengan menggunakan skala pH antara 0 hingga 14. Sifat asam
mempunyai pH antara 0 hingga 7 dan sifat basa mempunyai nilai pH 7
hingga 14. Sebagai contoh, jus jeruk dan air aki mempunyai pH antara 0
hingga 7, sedangkan air laut dan cairan pemutih mempunyai sifat basa
(yang juga di sebut sebagai alkaline) dengan nilai pH 7 14. Air murni
adalah netral atau mempunyai nilai pH 7. Di dalam air minum PH meter
adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman dan
kebasa-an. Keasaman dalam larutan itu dinyatakan sebagai kadar ion
hidrogen disingkat dengan [H+], atau sebagai pH yang artinya log [H+].
Dengan kata lain pH merupakan ukuran kekuatan suatu asam. pH suatu
larutan dapat ditera dengan beberapa cara antara lain dengan jalan
menitrasi larutan dengan asam dengan indikator atau yang lebih teliti lagi
dengan pH meter.
Nilai pH tanah memiliki kisaran antara 0-14, nilai pH lebih rendah dari
7 merupakan kategori memiliki sifat asam sedangkan nilai pH lebih besar
dari 7 bersifat basa. Di daerah-daerah di Indonesia umumnya memiliki
jenis tanah asam. Kemasaman tanah (pH tanah) di negara kita ini berkisar
antara 3,0-9,0. pH tanah antara 4,0-5,5 termasuk kategori tanah asam dan
pH 6,0-6,5 sudah dianggap tanah yang normal walaupun masih memiliki
derajat keasaman. Tanah yang sangat asam memiliki pH < 3,0 atau banyak
mengandung asam sulfat yang biasa ditemukan pada daerah rawa. Pada
daerah rawa yang dijadikan lahan pertanian biasanya zat asam ini akan
tertimbun di dalam tanah dan bisa sewaktu-waktu naik ke permukaan dan
menyebabkan tanaman tidak bisa tumbuh dengan sempurna atau bahkan
mati.
VI. Pembahasan
Tanah di Jalibar memiliki tanah yang basa dengan pH 6,5 yakni asam.
Sehingga itu memungkinkan tanah ini memiliki pH yang asam. pH tanah) atau
yang sering disebut dengan kadar asam pada tanah merupakan faktor lain yang
mempengaruhi menurunnya tingkat kesuburan tanah selain cara pengolahan yang
tidak sesuai atau pengolahan yang salah. Pada kenyataannya tanah pada suatu
daerah akan memiliki tingkat keasamaan yang berbeda dengan tanah di daerah
lain. Tingkat derajat asam pada tanah merupakan hal yang penting untuk
diperhatikan. Karena jika kesuburan tanah terus menurun, maka juga akan
berimbas pada menurunnya hasil produksi.
VII. Kesimpulan
a. Tanah Jalibar memiliki kondisi pH yang 6,5 yang artinya asam,
sedangkan untuk bendungan sutami memilki pH 7 yang artinya
memiliki sifat netral.
b. Kondisi tanah yang asam sangat menghambat pertumbuhan
tanaman.
c. Tanah yang asam dapat dinetralkan dengan proses pengapuran.