Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM GEOGRAFI TANAH

Dosen Pengampu :

Siti Hadiyati Nur Hafida, S.Pd., M.Sc

Disusun oleh :

1. Arief Nur Ramadan (A610180008)

2. Indah Prasetyowati (A610180010)

3. Sepfiana Dari Ningsih (A610180012)

4. Rizky Pratama (A610180022)

5. Alfina Wijayanti (A610180023)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2018/2019
MENGETAHUI pH TANAH

A. Tujuan
Mahasiswa mampu mengetahui unsur hara dalam tanah dan pH tanah .

B. Dasar dan Teori


pH merupakan tingkat keasaman atau suatu benda yang diukur dengan
menggunakan skala pH antara 0 hingga 14. pH tanah juga dapat diartikan sebagai
indikator kemasaman atau kebasaan suatu tanah. Kondisi kemasaman atau kebasaan
yang ekstrim mempengaruhi pertumbuhan tanaman. pH tanah dipengaruhi oleh kimia
tanah, biologi tanah, dan karakteristik fisika tanah melalui aerasi dan air tanah.
Pada dasarnya terdapat tiga kategori pH tanah, yaitu pH tanah asam, basa, dan
netral. Sifat asam mempunyai pH antara 0 hingga 7 dan sifat basa mempunyai nilai
pH 7 hingga 14. Sebagai contoh , jus jeruk dan air aki mempunyai pH antara 0-7,
sedangkan air laut dan cairan pemutih mempunyai sifat basa (yang juga disebut
sebagai alkaline) dengan nilai pH 7-14. Air murni adalah netral atau mempunyai nilai
pH 7. pH 0 menunjukkan derajat keasaman yang tinggi dan pH 14 menunjukkan
derajat kebasaan yang tinggi. Umumnya indikator sederhana yang digunakan adalah
kertas lakmus yang berubah menjadi merah bila keasamannya tinggi dan biru bila
keasamannya rendah.
Menurut ilmu kimia tanah, pH netral yaitu pH yang menciptakan kondisi
optimum ketersediaan hara tanaman (yaitu pH 6,5). Nilai pH tanah sangat beragam.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keragaman pH tanah yaitu bahan induk, iklim,
bahan organik, dan perlakuan manusia. Bahan induk masam umumnya mendorong
terbentuknya tanah bereaksi masam, dan sebaliknya bahan induk basis akan
membentuk tanah basis. Pengaruh iklim basah umumnya akan mendorong
berkembangnya tanah masam, sedangkan di daerah iklim kering banyak dijumpai
tanah bereaksi basis.
Dalam sistem tanah, pH tanah cenderung dikaitkan dengan kumpulan dari
berbagai kondisi tanah, salah satunya adalah ketersediaan hara bagi tanaman. Banyak
proses-proses yang mempengaruhi pH tanah, diantaranya adalah keberadaan salah
satunya asam sulfur dan asam nitrit sebagai komponen alami dari air hujan
(Foth,1984). Terdapat dua jenis kemasaman tanah, yaitu kemasaman potensial dan
kemasaman aktif. Kemasaman potensial adalah kemasaman yang berasal dari ion-ion
H+ yang terjerap oleh kompleks liat yang dapat ditukar dan menyebabkan
terbentuknya kemasaman potensial, sedangkan ion H+ yang dapat dipertukarkan
berdisosiasi menjadi ion H+ bebas yang merupakan sumber kemasaman aktif.
Kemasaman aktif inilah yang mempengaruhi tanaman.
pH dapat dijadikan indikator kesuburan tanah. Pada pH kisaran 7 semua unsur
hara makro dapat tersedia secara maksimum dan unsur hara mikro tersedia tidak
maksimum. Unsur hara mikro dibutuhkan dalam jumlah yang relatif sedikit sehingga
pada pH kisaran 7 akan menghindari teroksisitas. Pada pH dibawah 6,5 akan terjadi
defisiensi P, Ca, Mg dan teroksisitas B, Mn, Cu, dan Fe. Sementara itu pada pH 7,5
akan terjadi defisiensi P, B, Fe, Mn, Cu, Zn, Ca, Mg dan teroksisitas B juga Mo
(Hanafiah,2004).
Untuk mengetahui nilai pH dapat dilakukan 2 cara yaitu kolorimetri dan
elektometri. Kolometri merupakan metode penetapan pH dengan menggunakan
indikator warna, kertas pH, pH stick, dan pH universal. Prinsip penentuan secara
kolorimetri adalah mengukur warna larutan tanah dibandingkan dengan warna
standart yang telah diketahui nilai pH-nya. Sedangkan pengukuran secara elektrometri
yaitu dengan menggunakan pH meter (glass electrode).

C. Alat dan Bahan

1. Air Aquadest
2. pH test paper NESCO (pH 0-14)
3. Tabung reaksi
4. Empat jenis tanah
5. Alat tulis

D. Langkah Kerja

1. Siapkan 4 jenis tanah berbeda tempat dengan agregat berbeda


2. Ambilah tanah secukupnya pada 4 jenis tanah berbeda
3. Masukkan tanah ke dalam tabung reaksi
4. Setelah tanah dimasukan ke dalam tabung reaksi, masukan air aquades dengan
perbandingan 1:2 antara 1 tanah dengan 2 aquades
5. Masukkan kertas lakmus (kira kira 10 detik)
6. Setelah 10 detik di angin-anginkan hingga teridentifikasi
7. Identifikasi Ph menggunakan ukuran kertas pH
8. Setelah selesai lakukan secara berulang ulang dengan tanah berbeda.

E. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil

No. Alamat Tanah Tingkat pH Hasil


1. Balang Jekani Mondokan, 7 Asam
Sragen (Indah)
2. Dusun Duku Rt:03/Rw:12 6 Asam
Makam Haji (Seffi)
3. Desa Pungsari Kecamatan 7 Asam
Plupuh Kabupaten Sragen
(Rizky)
4. Perumahan Nilasari, Jalan 7 Asam
Deposito Nomor 7 (Fina)

Gambar hasil pengukuran pH tanah


2. Pembahasan

pH tanah merupakan suatu ukuran intensitas keasaman, bukan total asam yang
ada di tanah tersebut. Pada tanah-tanah tertentu, seperti tanah liat berat, gambut
yang mampu menahan perubahan pH keasaman yang lebih besar dibandingkan
denagn tanah berpasir (Mukhlis, 2007). Kebanyakan tanah-tanah pertanian
memiliki pH 5,5 hingga 7,0. Tanah yang lebih asam biasanya ditemukan pada jenis
tanah gambut dan tanah yang tinggi kandungan aluminium atau belerang. Tanah
dapat diklasifikasikan berdasarkan kisaran pH sebagai berikut :

Reaksi Tanah pH
Luar biasa masam < 4,0
Sangat masam 4,0-5,0
Masam 5,0-6,0
Agak masam 6,0-7,0
Agak basa 7,0-8,0
Basa 8,0-9,0
Sangat basa 9,0-10,0
Luar biasa basa >10,0

Kebanyakan tanah mempunyai pH antara 5,0-8,0. Dikawasan basah, tanah


permukaan biasanya mempunyai pH 4,0-6,0. Secara umum, pH optimum tanah
mineral adalah sekitar 6,5 sedangkan pada tanah organik adalah sekitar 5,5. Namun
pengecualian, misalnya tanaman teh lebih suka pH antara 4,0 dan 5,0 serta tanaman
legum pada umumnya lebih suka pH yang mendekati 7,0 (Notohadiprawiro,1998).

Dari hasil praktikum kali ini, menunjukkan ke-empat jenis tanah bersifat asam
dengan kisaran pH 6,0 dan 7,0. Hal tersebut menandakan bahwa tanah cocok
digunakan untuk lahan pertanian. Tanah masam memiliki nilai pH yang rendah
atau kadar ion H+ yang tinggi.
Lampiran
F. Daftar Pustaka

digilib.unila.ac.id>II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanah dan Faktor yang


Mempengaruhinya pdf

Paranita Asnur, Ratih Kurniasih. Dasar Ilmu Tanah (Modul Praktikum).


Agroteknologi. Universitas Gunadarma.

Bahan Kajian Reaksi Tanah (pH Tanah) www.marno.lecture.ub.ac.id

https://www.academia.edu./16964767/Laporan_Dasar_Ilmu_Tanah_PH_dan_BO

Anda mungkin juga menyukai