Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

ACARA 1
PENENTUAN pH TANAH

Disusun Oleh :
Aprilian Syahputra Abdul Aziz (2021010010)
Devy Tirta Marya Rumeketi (2021010017)
Elfira Nugraheni (2021010009)
Ragil Noviallenta (2021010016)
Roy Hanapi (2021010019)
Siti Maratus Soleha (2021010014)
Vira Yulianti (2021010013)
AGRIBISNIS B
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
2021/2022
I
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan
Tujuan dari praktikum penentuan pH tanah yaitu agar mahasiswa dapat menentukan pH
tanah.

1.2. Dasar Teori


PH tanah merupakan salah satu dari beberapa bagian indikator dalam kesuburan tanah,
begitu juga dengan keracanunan yang terjadi pada tanah. Adapun level optimum PH
tanah untuk pengaplikasian penggunaan lahan di perkirakan berkisar antara 5-7,5. Tanah
yang memiliki PH rendah (acid) dan tanah dengan PH tinggi (alkali) dapat membatasi
pertumbuhan tanaman. Biasanya efek PH pada tanah umumnya tidak terjadi secara
langsung . Di dalam kultur larutan biasanya tanaman budidaya yang di pelajari
pertumbuhannya umumnya yang baik / sehat berada pada level Ph 4,8 atau lebih .
PH tanah juga dapat menunjukan banyaknya konsentrasi ion hidrogrn (didalam tanah)
umumnya jika kadar ion di dalam tanah semakin tinggi , maka semakin masam pula
kadar tanah tersebut. Bila kandungan H memiliki kesamaan maka tanah dapat bereaksi
secara netral yaitu mempunya ph = 7
Nilai ph pada tanah dapat di sebabkan oleh sifat misel dan macam kation yang terserap.
Umumnya jika tingat kejenuhan basanya semakin kecil, maka semakin masam tanah
tersebut dan ph nya semakin rendah . sifat misel yang memiliki perbedaan dalam
mendisosiasikan ion H berbeda walaupun memiliki kejenuhan basa yang sama dengan
koloid yang memiliki kandungan Na lebih tinggi dan memiliki ph lebih tinggi pula
pada kejenuhan basa yang sama

Faktor – Faktor Yang Mempenggaruhi pH Tanah Air bersifat netral karena konsentrasi
H+ dan OH- yang sama pada keadaan netral pH adalah 7. Suatu ukuran skala pH
digunakan untuk memudahkan dan meenyatakan SI+ yang sangat kecil didalam air
maupun didalam berbagai sistem hayati penting, kation-kation yang dapat dipertukarkan
terserap dengan tenaga yang cukup besar untuk memperlambat pencuciannya dari tanah,

Pengukuran pH tanah dilapangan dengan prinsip kalori meter dengan menggunakan


indicator (larutan, kertas lakmus), yang menunjukan warna tertentu pada pH berbeda.
kondisi pH tanah mempengaruhi serapan unsur hara dan peertumbuhan tanaman melalui
pengaruhnya terhadap ketersedian unsur hara dan adanya unsur-unsur yang beracun.
Biasanya jika pH tanah semakin tinggi maka unsur hara semakin sulit diserap tanaman,
demikian juga sebaliknya jika terlalu rendah akar juga akan kesulitan menyerap
makanannya yang berada didalam tanah. Akar tanaman akan mudah menyerap unsur
hara atau pupuk yang kita yang kita berikan jika pH dalam tanahsedang-sedang saja
cenderung netral.
Beberapa unsur hara fungsional seperti besi, mangan, dan seng berkurang apabila pH
digunakan dari 5,0 menjadi 7,5 atau 80 molidenium berkurang ketersediannya bila pH
diturunkan pada pH kurang dari 5,0 besi dan mangan menjadi larut dalam jumlah cukup
banyak sehingga dapat mengganggu serapan normal unsur lain dan sangat merugikan
pertumbuhan tanaman.

Reaksi tanah menunjukan sifat kemasaman atau alkalis tanah yang dinyatakan dengan
nilai pH. Nilai pH menunjukan banyaknya konesntrasi ion hidrogen H+ didalm tanah,
makin tinggi kadar ion H+ didalam tanah, maka semakin masam tanah tersebut. Pada
tanah-tanah yang masam ion H+ lebih `tinggi dari pada OH- sedangkan pada tanah
brsifat alkalis kandungaan ion OH- lebih tinggi pada ion H+. kemasam tanah terdapat
pada daerah dengan curah hujan tinggi sedangkan pengaruhnya sangat besar
padatanaman, seehingga kemasaman tanah harus diperhatikan karena merupakan sifat
tanah yang sangat penting.

Sifat kemasaman tanah ada dua jenis yaitu kemasaman aktif dan kemasaman potensial,
kemasan aktif ialah yang diukurnya konsentrasi ion H+ yang terdapat pada pemakaian
sehari-hari. Sedangkan reaksi tanah adalahh banyaknya kadar hydrogen dapat ditukar
oleh kompleks koloid tanah.

1.3. Alat dan Bahan


- Neraca analitik

- Botol kocok 100 ml

- Gelas ukur 50 ml

- Mesin pengocok
- Ph meter

- Tanah kering udara halus 0,5 mm


- Aquades

- Buffer pH 7,0 dan 4,0

- KCI 1 M

1.4. Cara Kerja

A. Timbang 10 gram tanah masing-masing sebanyak 2 kali.


B. Masing-masing tanah dimasukkan pada botol kocok. Botol yang pertama ditambah 50 ml
aquades (pH H2O) dan botol yang kedua ditambah 50 ml KCl 1 M (pH KCl).
C. Kocok selama 30 menit dengan menggunakan mesin pengocok.
D. Suspensi tanah diukur dengan pH-meter yang telah dikalibrasi dengan larutan
buffer pH 7,0 dan pH 4,0.
E. Laporkan nilai pH dalam 1 desimal.

1.5. Kesimpulan

Dari data, pH tanah merupakan salah satu dari beberapa bagian indikator dalam
kesuburan tanah, begitu juga dengan keracanunan yang terjadi pada tanah. Tanah yang
memiliki PH rendah (acid) dan tanah dengan PH tinggi (alkali) dapat membatasi
pertumbuhan tanaman. Biasanya efek PH pada tanah umumnya tidak terjadi secara
langsung . Di dalam kultur larutan biasanya tanaman budidaya yang di pelajari
pertumbuhannya umumnya yang baik / sehat berada pada level Ph 4,8 atau lebih .
PH tanah juga dapat menunjukan banyaknya konsentrasi ion hidrogrn (didalam tanah)
umumnya jika kadar ion di dalam tanah semakin tinggi , maka semakin masam pula
kadar tanah tersebut. Bila kandungan H memiliki kesamaan maka tanah dapat bereaksi
secara netral yaitu mempunya ph = 7 .

Berikut merupakan data pH beserta Suhu yang telah di analisis.

a. Tempat pertama dengan pH 7,0 serta suhu berkisar antara 32℃ .


b. Tempat ke dua dengan pH 7,0 serta suhu berkisar antara 32℃ .
c. Tempat ke tiga dengan pH 7,0 serta suhu berkisar antara 29℃ .
Berikut ialah data dari Sampel dan pH Larutan yang telah di analisis:
a. Dalam berat botol 8,38 g terdapat berat tanah 10 g di tambah dengan sampel KCl 50
ml, kemudian campur pH larutan setelah di kocok dengan KCl 6,8.
b. Dalam berat botol 8,38 g terdapat berat tanah 10 g di tambah dengan sampel Aquades
50 ml, kemudian campur pH larutan setelah di kocok dengan Aquades 7,9.

1.6. Daftar pustaka

Bunting. 1981. Konservasi Tanah dan Air. CV. Pustaka buana: Bandung.
Hardjowigeno, S. 2010. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika. Pressindo : Jakarta
Pedoman Praktikum. 2008. Pedoman Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Fakultas
Pertaian UPM : Probolinggo.
Pairunan,A.1985. Dasa - Dasar Ilmu Tanah. Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negri
Indonesia Timur: Makassar.
Foth , 1994. Dasar-Dasar Ilmu Tanah, Erlangga Jakarta.
Hanafiah, A.K. 1990. Dasar –Dasar Ilmu Tanah.Edisi 1–3 Jakarta Rajawalipress.
Hardjowigeno . S. 1987. Dasar –Dasar Ilmu Tanah, Akademik,Presindo Jakarta.
Tan H. K 1990. Dasar – Dasar Kimia Tanah. Gaja Mada Universitas press Yogyakarta,
Indonesia.
Hakim, 1986. dasar – dasar ILMU TANAH. Penerbit Universitas Lampung.
Soepardi G, 1979. Sifat Dan Ciri Tanah, The Nature and Properties of soild,by Brandy,
1975.

Anda mungkin juga menyukai