PENETAPAN PH TANAH
Dosen Pengampu:
Oleh:
NPM : 21901032026
Kelas : Agribisnis 3A
Kelompok : 03 (tiga)
FAKULTAS PERTANIAN
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2
DAFTAR TABEL............................................................................................................... 3
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... 4
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................................. 5
1.1. Latar Belakang .................................................................................................... 5
1.2. Tujuan ................................................................................................................. 6
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 7
BAB 3. METODOLOGI ................................................................................................... 11
3.1. Deskripsi Tempat Pengambilan Sampel Tanah ................................................ 11
3.2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktikum...................................................... 11
3.3. Alat dan Bahan .................................................................................................. 11
3.4. Langkah Kerja ................................................................................................... 12
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................... 13
4.1. Hasil .................................................................................................................. 13
4.2. Pembahasan....................................................................................................... 13
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 15
5.1. Kesimpulan ....................................................................................................... 15
5.2. Saran ................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 16
LAMPIRAN...................................................................................................................... 17
2
DAFTAR TABEL
3
DAFTAR LAMPIRAN
4
BAB 1. PENDAHULUAN
5
tersebut juga akan mempengaruhi produktifitas tanah untuk bisa ditanami.
Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mengetahui cara menentukan nilai
keasaman suatu tanah. Maka dilaksanakan suatu kegiatan praktikum untuk
dapat mengetahui cara penentuan pH tanah dan dilaporkan dalam bentuk
makalah dengan judul “PENENTUAN PH TANAH”.
1.2. Tujuan
- Untuk mengetahui penetapan keasaman tanah (PH)
- Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi tanah.
- Untuk mengetahui nilai penetapan keasaman tanah (PH) yang cocok
untuk pertumbuhan tanaman.
6
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
7
Alkalis dapat menunjukkan pH lebih dari 3,6. Kebanyakan pH tanah toleran pada
yang ekstrim rendah atau tinggi, asalakan tanah mempunyai persediaan hara yang
cukup bagi pertumbuhan suatu tanaman (Sarwono, 2010).
Kisaran pH Klasifikasi
0,0 – 4,5 Ekstrim asam
4,6 – 5,0 Asam sangat kuat
5,1 – 5,5 Asam kuat
5,6 – 6,5 Asam sedang
6,6 – 7,3 Netral
7,4 – 7,8 Basa lemah
7,9 – 8,4 Basa sedang
8,5 – 9,0 Basa kuat
>9,1 Basa sangat kuat
Tabel 1. Klasifikasi data pH
Terdapat dua jenis reaksi tanah atau kemasaman tanah, yakni kemasaman
(reaksi tanah) aktif dan potensial. Reaksi tanah aktif ialah yang diukurnya
konsentrasi hidrogen yang terdapat bebas dalam larutan tanah. Reaksi tanah inilah
yang diukur pada pemakaiannya sehari-hari. Reaksi tanah potensial ialah
banyaknya kadar hidrogen dapat tukar baik yang terjerap oleh kompleks koloid
tanah maupun yang terdapat dalam larutan (Hanafiah, 2005). Ada 3 alasan utama
nilai PH tanah sangat penting untuk diketahui :
8
1. Menentukan mudah tidaknya ion-ion unsur hara diserap oleh tanaman, pada
umumnya unsur hara mudah diserap oleh akar tanaman pada PH tanah netral
6-7, karena pada PH tersebut sebagian besar unsur hara mudah larut dalam
air.
2. PH tanah juga menunjukkan keberadaan unsur-unsur yang bersifat racun bagi
tanaman. pada tanah asam banyak ditemukan unsur alumanium yang selain
bersifat racun juga mengikat PHosPHor, sehingga tidak dapat diserap oleh
tanaman. Pada tanah asam unsur-unsur mikro menjadi mudah larut sehingga
ditemukan unsur mikro seperti Fe, Zn, Mn dan Cu dalam jumlah yang terlalu
besar, akibatnya juga menjadi racun bagi tanaman.
3. PH tanah sangat mempengaruhi perkembangan mikroorganisme di dalam
tanah. Pada PH 5.5 – 7 bakteri jamur pengurai organik dapat berkembang
dengan baik.
9
tanah (Kemas, 2005), selain itu bahan organik dan tekstur. Bahan organik
mempengaruhi besar kecilnya daya serap tanah akan air. Semakin banyak air
dalam tanah maka semakin banyak reaksi pelepasan ion H+ sehingga tanah
menjadi masam.
10
BAB 3. METODOLOGI
11
3.4. Langkah Kerja
1. Mengambil sampel tanah biasa kemudian menumbuk tanah sampai halus.
2. Memberi label botol film H2O (1:2,5), (1:5) dan KCL (1:2,5), (1:5).
3. Menimbang tanah 5 gr sebanyak 4 ulangan.
4. Memasukkan tanah yang sudah ditimbang ke dalam botol film.
5. Menambah 12,5 ml dan 25 ml larutan H2O untuk penetapan PH H2O
perbadingan (1:2,5) dan (1:5).
6. Menambah 12,5 ml dan 25 ml larutan KCL untuk penetapan PH KCL
perbadingan (1:2,5) dan (1:5).
7. Meletakkan botol film dalam alat pengocok (shaker) selama 10 menit.
8. Mendiamkan larutan selama kurang lebih 30 menit atau sampai tanahnya
mengendap.
9. Menguji suspensi dengan PH meter.
10. Setelah mencelupkan alat pastikan tidak menyentuh bagian bawah tanah.
11. Mencatat nilai PH yang muncul pada alat PH meter.
12
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Parameter H2O KCL
1:2,5 1:5 1:2,5 1:5
pH 7,18 8,19 6,99 6,79
Kelas Netral Basa sedang Netral Netral
[H+] 10-7,18 10-8,19 10-6,99 10-6,79
[OH-] 10-6,34 10-5,81 10-7,01 10-7,21
Tabel 2. Data Pengamatan Praktikum
4.2. Pembahasan
Kegiatan praktikum yang telah dilakukan pada hari Kamis, 21 Januari
2021 menunjukkan data hasil praktikum menunjukkan data sebagai berikut.
Pada tanah yang dilarutkan pada larutan H2O dengan kadar 1:2,5
menunjukkan kadar pH senilai 7,18 yang memiliki konsentrasi H+ sebesar 10-
7,18
dan konsentrasi OH- sebesar 10-6,34 dengan demikian masuk kedalam
kelas pH netral. Pada tanah yang dilarutkan pada larutan H2O dengan kadar
1:5 menunjukkan kadar pH senilai 8,19 yang memiliki konsentrasi H+ sebesar
10-8,19 dan konsentrasi OH- sebesar 10-5,81 dengan demikian masuk kedalam
kelas pH basa netral.
Pada tanah yang dilarutkan pada larutan KCL dengan kadar 1:2,5
menunjukkan kadar pH senilai 6,99 yang memiliki konsentrasi H+ sebesar 10-
6,99
dan konsentrasi OH- sebesar 10-7,01 dengan demikian masuk kedalam
kelas netral. Pada tanah yang dilarutkan pada larutan KCL dengan kadar 1:5
menunjukkan kadar pH senilai 6,79 yang memiliki konsentrasi H+ sebesar 10-
6,79
dan konsentrasi OH- sebesar 10-7,21 dengan demikian masuk kedalam
kelas pH netral.
Tanah yang dilarutkan dengan H2O ditunjukkan untuk mengukur pH
aktual tanah menyatakan jumlah H+ yang ada didalam tanah sedangkan tanah
yang dilarutkan dengan KCL ditujukan untuk mengukur pH potensial tanah
(menyatakan jumlah H+ pada tanah + jumlah H+ yang terjerap ) sehingga pH
tanah yang menggunakan pelarut H2O akan lebih tinggi dari pH tanah yang
13
dilarutkan dengan KCL karena K+ dari KCL yang terionisasi memiliki sifat
elektronegatifitas yang lebih tinggi dari pada H+ sehingga dapat mendesak ion
H+ dalam koloid tanah keluar dari jerapan tanah, akibatnya jumlah H+ yang
terdeteksi atau terukur oleh pH meter akan lebih banyak dan otomatis pH
tanah yang menggunakan pelarut KCL akan menjadi lebih rendah.
Tanah sampel yang digunakan dalam kegiatan praktikum adalah tanah
yang dapat dikatakan sebagai tanah yang netral. Tanah dengan pH yang netral
merupakan tanah yang baik untuk dilakukan kegiatan pertanian. Tanah netral
memiliki pH berkisar antara 6,6 – 7,3 dan dengan pH senilai tersebut baik dan
cocok dilakukan kegiatan pertanian. Tanah yang memiliki pH basa dan pH
asam dapat dilakukan perlakuan untuk dapat mengubah tanah yang terlalu
asam atau basa menjadi tanah netral dan dapat digunakan untuk kegiatan
usahatani.
Kadar pH netral pada tanah juga mempengaruhi kehidupan
mikroorganisme didalam tanah, dengan begitu tanah menjadi subur. Proses
pemupukan tanah juga harus dilakukan dengan pertimbangan kadar pH tanah.
Kegiatan pemupukan yang salah akan berpengaruh dalam kadar pH dalam
tanah sedangkan pH tanah dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor diantaranya:
1. Bahan induk penyusun tanah
2. Iklim
3. Bahan organik penyusun tanah dan perilaku manusia terhadap tanah
tersebut
4. Vegetasi tanaman yang hidup pada tanah tersebut
5. Cara bercocok tanam
6. Cara pengambilan sampel
7. Metode pengukuran pH yang digunakan
14
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. pH tanah adalah derajat keasaman tanah yang diukur dengan alat dan
menunjukkan tingkat kesuburan tanah serta keracunan tanah.
2. Berdasarkan kegiatan praktikum yang dilakukan didapatkan data
Larutan H2O 1:2,5 memiliki pH=7,18 dan [H+]=10-7,18 [OH-]=10-6,34
Larutan H2O 1:5 memiliki pH 8,19 dan [H+]=10-8,19 [OH-]=10-5,81
Larutan KCL 1:2,5 memiliki pH 6,99 dan [H+]=10-6,99 [OH-]=10-7,01
Larutan KCL 1:5 memiliki pH 6,79 dan [H+]=10-6,79 [OH-]=10-7,21
3. pH tanah sampel berturut-turut termasuk ke dalam kelas netral, basa
sedang, netral dan netral.
4. Faktor yang mempengaruhi pH dalam tanah adalah bahan induk penyusun
tanah, iklim, bahan organik penyusun tanah dan perilaku manusia pada
tanah tersebut, vegetasi tanaman yang hidup pada tanah tersebut, cara
bercocok tanam, cara pengambilan sampel dan metode pengukuran pH
tanah yang digunakan.
5. Faktor yang dipengaruhi oleh pH dalam tanah adalah tingkat kesuburan
tanah yang akan dilakukan kegiatan produksi pertanian.
5.2. Saran
Nilai kadar pH didalam tanah dalam mengalami perubahan sejalan dengan
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kegiatan usahatani yang benar dan
dosis pupuk yang diberikan serta metode pemberian juga harus diperhatikan
untuk menjaga pH dalam tanah sehingga dapat dilakukan usahatani
berkelanjutan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Bunting. 1981. Konservasi Tanah dan Air. CV. Pustaka buana: Bandung.
Hanafiah, A.K. 1990. Dasar –Dasar Ilmu Tanah.Edisi 1–3 Jakarta Rajawalipress.
Hanafiah, Ali Kemas. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
16
LAMPIRAN
Perhitungan pH H2O
Perhitungan pH KCL
17
Menghitung [H+]
pH = -log [H+]
6,99 = -log [H+]
[H+] = 10-6,99
Menghitung [OH-]
pH = 14-POH
6,99 = 14-POH
POH = 14-6,99
POH = 7,01
POH = -log [OH-]
7,01 = -log [OH-]
[OH-] = 10-7,01
2. pH KCL = 6,79 perbandingan 1:5
Menghitung [H+]
pH = -log [H+]
6,79 = -log [H+]
[H+] = 10-6,79
Menghitung [OH-]
pH = 14-POH
6,79 = 14-POH
POH = 14-6,79
POH = 7,21
POH = -log [OH-]
7,21 = -log [OH-]
[OH-] = 10-7,21
18