Dosen pengampu :
Disusun oleh :
NPM : 21901032009
Kelas : Agribisnis 3A
Kelompok : 3 (Tiga)
FAKULTAS PERTANIAN
2021
DAFTAR ISI
i
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Data Pengamatan Praktikum .................................................................. 8
ii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.Data Perhitungan……………………………………………………………………………………….13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 TUJUAN
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bahan Organik Tanah
3
Faktor-faktor yang mempengaruhi bahan organik dalam tanah adalah
kedalaman tanah, iklim (curah hujan , suhu), drainase, tekstur tanah dan vegetasi.
Kadar bahan organik terbanyak ditemukan pada lapisan atas setebal 20 cm,
sehingga lapisan tanah makin ke bawah makin kurang bahan organik yang di
kandungnya.
Pengaruh bahan organik terhadap tanah dan kemudian terhadap tanaman
tergantung pada laju proses dekomposisinya. Secara umum faktor-faktor yang
mempengaruhi laju dekomposisi ini meliputi faktor bahan organik dan faktor tanah.
Faktor bahan organik meliputi komposisi kimiawi, nisbah C/N, kadar lignin dan
ukuran bahan, sedangkan faktor tanah meliputi temperatur, kelembaban, tekstur,
struktur dan suplai oksigen, serta reaksi tanah, ketersediaan hara terutama N P, K
dan S (Hanafiah, 2014).
Bahan organik yang terkandung di dalam tanah lebih tinggi yang
mengakibatkan tanah pada lapisan ini cenderung lebih gelap, terutama pada lapisan
I, karena merupakan lapisan paling atas. Faktor yang mempengaruhi bahan organik
tanah adalah kedalaman lapisan dimana menentukan kadar bahan organik dan N.
Kadar bahan organik terbanyak ditemukan di lapisan atas, setebal 20 cm (15-20)
%, makin ke bawah makin berkurang, contohnya pada setiap lapiasan tanah
inseptisol, makin ke bawah (Lapisan II) warnanya lebih muda daripada lapisan I,
dan II. Faktor iklim yang berpengaruh adalah suhu dan curah hujan. Makin ke
daerah dingin kadar bahan organik dan N makin tinggi. Drainase buruk dimana air
berlebih, oksidasi terhambat karena aerasi buruk menyebabkan kadar bahan organik
dan N tinggi dari pada tanah berdrainase baik.
4
adalah kandungan c-organik. Dimana kandungan c-organik merupakan unsur yang
dapat menentukan tingkat kesuburan tanah. Bahan organik tanah adalah semua jenis
senyawa organik yang terdapat di dalam tanah, termasuk serasah, fraksi bahan
organik ringan, biomassa mikroorganisme, bahan organik terlarut di dalam air, dan
bahan organik yang stabil atau humus (Hardjowigeno,2003).
Bahan organik tanah menjadi salah satu indikator kesehatan tanah karena
memiliki beberapa peranan kunci di tanah. Disamping itu bahan organik tanah
memiliki fungsi – fungsi yang saling berkaitan, sebagai contoh bahan organik tanah
menyediakan nutrisi untuk aktivitas mikroba yang juga dapat meningkatkan
dekomposisi bahan organik, meningkatkan stabilitas agregat tanah, dan
meningkatkan daya pulih tanah (Sutanto, 2002).
Menurut Hardjowigeno (2003), pengaruh bahan organik terhadap sifat-sifat
tanah dan akibatnya juga terhadap pertumbuhan tanaman adalah:
1. Sebagai granulator, yaitu memperbaiki struktur tanah
2. Sumber unsur hara N, P, S, unsur mikro dan lain-lain
3. Menambah kemampuan tanah untuk menahan air
4. Menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur-unsur hara
5. Sumber energi mikroorganisme
5
BAB III
METODOLOGI
3.1 WAKTU DAN TEMPAT
3.2.1 Alat
1. Gelas Ukur 20 ml
2. Ayakan
3. Enlenmeyer 250 ml atau 500 ml
4. Timbangan Analitik
5. Pipet volume 10 ml
6. Stopwatch
7. Stirrer
8. Plastik alumunium foil
9. Buret dan statif
10. Sarung Tangan
11. Masker
12. Jas Lab
3.2.2 Bahan
1. Tanah kering yang telah dihaluskan
2. Aquades 200 ml
3. H3PO4 (Asam Fosfat) 85 % 10 ml
4. H2SO4 (Asam Sulfat) pekat 96 % 20 ml
5. K2Cr2O7 (Kalium dikromat) dilarutkan dengan aquades
hingga 10 ml
6. Indikator difinilamine 30 tetes
7. Larutan Fe2SO4 (Besi Sulfat)
6
3.3 LANGKAH KERJA
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
Volume
% C (%) % BO (%)
Sampel
Blanko
( tanah)
10,40 ml 8,40 ml 1,15% 1,98%
4.2 PEMBAHASAN
8
Fungsi penggunaan K2Cr2O7 (Kalium dikromat) pada praktikum ini adalah
untuk proses mengoksidasi bahan organik sedangkan penggunaan H 3PO4 (Asam
Fosfat) untuk menghilangkan gangguan yang mungkin timbul karena adanya ion
ferro. H2SO4 (Asam Sulfat) pekat untuk mengikat karbon-karbon dalam tanah.
Penggunaan Larutan Fe2SO4 (Besi Sulfat) untuk titrasi hingga warna hijau muda.
Pada proses pencampuran larutan Fe2SO4 (Besi Sulfat) yang di lakukan dalam
praktikum ini untuk mendapatkan hasil warna hijau muda ini dibutuhkan 7,5 tetes
untuk mendapatkan warna yang sesuai dengan apa yang kita harapakan dalam
praktikum ini.
Apabila dilihat dari data yang didapatkan dan tabel klasifikasi bahan organik
dan C-organik maka dapat diambil bahwa kandungan C-organik sebesar 1,15%
termasuk dalam klasifikasi rendah. Sedangkan untuk bahan organik sebesar 1,98%
termasuk dalam klasifikasi rendah. Kandungan bahan organik yang rendah pada
tanah mengindikasikan bahwa tanah tersebut kurang subur dan bila diinginkan
untuk digunakan produksi pertanian harus dilakukan pengolahan lahan dengan
menambah bahan organik. Bahan organik juga mempengaruhi sifat fisik, kimia dan
biologi tanah.
9
2) Laju proses dekomposisi. Laju proses dekomposisi dapat dipengaruhi
komposisi kimiawi nisbah C/N temeperatur, kelembaban, tekstur, struktur,
suplai oksigen, serta reaksi tanah.
3) Drainase tanah. Air yang berlebih dalam permukaan tanah menyebabkan
aerasi tanah buruk.
4) Vegetasi hutan akan berbeda dengan padang rumput, gurun, sabana dll..
Bahan organik merupakan indikator kondisi tanah. Tanah dengan banyak
organik yang tinggi merupakan tempat tinggal yang baik untuk organisme tanah
yang dapat membantu menyuburkan tanah. Tanah yang mempunyai bahan organik
tinggi biasanya berwarna lebih gelap karena banyak mengandung humus. Jika
terdapat tanah dengan kandungan bahan organiknya rendah, maka pemberian
pupuk organik dapat membantu menambah kandungan bahan organik pada tanah
tersebut.
10
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum dasar ilmu tanah kali ini dapat disimpulkan bahwa:
5.2 SARAN
Setelah praktikum ini, seharusnya kita dapat lebih mengetahui tanah yang
sesuai untuk pertanian adalah tanah dengan kandungan organik yang masih tinggi.
Kandungan bahan organik yang tinggi biasanya terdapat di lapisan atas dan
kedalamannya pun terbatas sekitar 20 cm. Jika lebih dari itu, kandungan bahan
organik sudah menurun.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
LAMPIRAN
Perhitungan
𝑉 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜−𝑉 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
% C-Organik = 𝑥3
𝑉 𝑏𝑙𝑎𝑛𝑘𝑜 𝑥 0,5
10,4−8,40
= 𝑥3
10,4 𝑥 0,5
= 1,15 %
BO (%) = % C x 1,729
= 1,15 % x 1,729
= 1,98%
13