Anda di halaman 1dari 25

MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)

MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)


MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)

A.PEREKONOMIAN 2 SEKTOR

Perekonomian dua sektor ialah perekonomian hanya terdiri dari sektor rumah tangga
(househoud) dan sektor perusahaan (firm) (lihat gambar 1.4). Oleh karena itu sisi pendapatan (Y)
dan pengeluaran (E) hanya dibentuk oleh dua bagian, yaitu pada sisi pengeluaran (E) terdapat
pengeluaran konsumsi (C) dari rumah tangga dan pengeluaran investasi (I) dari perusahaan atau
E + C + I. Sedangkan pada sisi pendapatan (Y) yang mana pendapatan digunakan untuk
pengeluaran konumsi rumah tangga (C) dan sisanya disimpan sebagai tabungan atau saving (S)
atau Y = C + S secara matematis dapat ditulis;

Pengeluaran: E = C + I ……………………………………………………. (1)


Pendapatan: Y = C + S ……………………………………………………… (2)

1).Keseimbangan Perekonomian (Equilibrium)

Perekonomian dikatakan seimbang apabila pendapatan sama dengan pengeluaran (Y = E)


sehingga C + I = C + S atau S = I keadaan ini merupakan kondisi keseimbangang
perekonomian pada dua sektor.
Analisis pendapatan nasional pada perekonomian dua sektor ini berawal dari pengeluaran
untuk konsumsi disadur dari teori Keynes yang beranggapan bahwa pengeluaran konsumsi
masyarakat besar kecilnya tergantung pada besar kecilnya pendapatan yang diterima oleh
masyarakat atau secara fungsi dapat ditulis C = f (Y) sehingga dalam bentuk linier dapat ditulis
rumus umum sebagai berikut:
C = Co + c1 Y ………………………………………………… (3)
Dimana: C = besarnya pengeluaran konsumsi rumah tangga
Co = besarnya pengeluaran konsumsi apabila pendapatan masyarakat tidak ada
(konsumsi otonom).
c1 = kecendrungan tambahan konsumsi (Marginal Propoensity to Counsume, MPC)

1
1
1
1
1
1
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)

MPC merupakan rasio antara perubahan pengeluaran konsumsi dan perubahan pendapatan,
secara matematis sebagai berikut:
∆C
MPC = c1 = ─────
∆Y
Untuk mencari fungsi tabungan (S), dapat dilakukan substitusi dari persamaan (2) dengan
persamaan (3) dengan urutan mekanisme sebagai berikut:

Y = C + S karena C = Co + c1 Y
= Co + c 1 Y + S
S = - Co + (1 – c1) Y inilah fungsi tabungan atau dapat ditulis S = - Co + (1 – MPC) Y
dimana (1 – MPC) disebut Marginal Propensity to Save (MPS) yaitu kecendrungan tambahan
untuk menabung, dan besarnya MPC + MPS = 1.
Pengeluaran investasi (I) diasumsikan konstan atau dalam persamaan merupakan variabel
eksogen, yaitu variabel yang besar kecilnya ditentukan di luar system atau di luar persamaan
sehingga dapat ditulis I = Io. Besarnya nilai konsumsi (C) sama dengan besarnya pendapatan (Y)
disebut dengan pendapatan nasional Break Even Point ( YBEP) yang sering disebut titik impas
atau bisa juga dikatakan pada saat saving mencapai nol artinya tidak ada saving sama sekali.

C, I, S Y= E

C+I

C+I C
Ceq

Co+Io

Co S
I

O
Y
2
2
2
2
2
2
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)

Io

O
YBEP Yeq Y
S=0
-Co C=Y

Gambar 1. : Pendapatan, Konsumsi, Tabungan, dan Investasi.


Keterangan:
Yeq = besarnya pendapatan nasional keseimbangan
YBEP = besarnya pendapatan nasional pada titik impas (Break Even Point, BEP).

Pada gambar 1. menunjukkan keadaan keseimbangan dengan syarat dimana sisi pendapatan (Y)
sama dengan sisi pengeluaran (C + I) atau tabungan (S) sama dengan pengeluaran investasi
sektor swasta (I).
2).Contoh Kasus:
Pada Tabel 1. terdapat data konsumsi (C) pendapatan (Y), lengkapilah tabel tersebut pada rata-
rata kecendrungan konsumsi (average propensity consume, APC) dan besarnya tabungan
(saving, S).

Tabel 1. Jumlah Konsumsi (C) dan Pendapatan (Y)


Y C ∆Y ∆C MPC APC S ∆S MPS
(∆C / ∆Y) (C/y) (∆S / ∆Y)
0 12 -12
10 20 10 8 0,8 2,00 -10 2 0,2
20 28 10 8 0,8 1,40 -8 2 0,2
30 36 10 8 0,8 1,20 -6 2 0,2
40 44 10 8 0,8 1,10 -4 2 0,2
50 52 10 8 0,8 0,04 -2 2 0,2
60 60 10 8 0,8 1,00 0 2 0,2
70 68 10 8 0,8 0,97 +2 2 0,2
80 76 10 8 0,8 0,95 +4 2 0,2
90 68 10 8 0,8 0,93 +6 2 0,2

3
3
3
3
3
3
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)

Pertanyaan:
1. Carilah fungsi konsumsi
2. Carilah fungsi saving
3. Berapa besarnya pendapatan pada saat terjadi Break Event Point (BEP)?
4. Pada saat besarnya investasi sama dengan $20 berapa besarnya pendapatan nasional
keseimbanyan (Yequilibrium)
5. Cari pula konsumsi keseimbangan (Cequilibrium) pada perekonomian 2 sektor?
6. Buktikan bahwa Y = C + I adalah kondisi berimbang
7. Carilah tabungan keseimbangan (Sequilibrium) pada perekonomian 2 sektor?
8. Gambarkan hasil jawaban di atas.

Jawaban :
1. C = 12 + 0,8 Y
2. S = -12 + 0,2 Y
3. YBEP pada saat S = 0 à 0 = -12 + 0,2 Y à 12 = 0,2Y à Y = 60
4. Syarat keseimbangan pada perekonomian dua sektor adalah S = I
S = 20
S = -12 + 0,2 Y
20 = -12 + 0,2 Y sehingga Y = 160 ; jadi Yequilibrium sebesar $ 160.
5. Konsumsi keseimbangan adalah C = 12 + 0,8Y
C = 12 + 0,8 (160) à C = 140
6. Jadi kondisi berimbang adalah Y = C + I adalah 160 = 140 + 20 terbukti imbang
(balance).
7. Sequilibrium = -12 + 0,2 Y
= -12 + 0,2 (160)
= 20 milyar sama dengan I (I=S)
8. Gambar selengkapnya berikut ini:

C, I, S Y= E

C + I (140+20)

160 C =140
140

12+20
4
4
4
O 4
4 Y
4
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)

12 S
I=2
0o
O
YBEP Y =160 Y
eq
S=0
-12 60=60

Gambar 2. : Ilustrasi Contoh Kasus


3). Angka Penggada (Multiplier) Pengeluaran Pada Perekonomian Dua Sektor

Angka pengganda (Multiplier, M) adalah suatu angka yang menunjukkan rasio antara
perubahan pendapatan nasional (∆Y) dengan perubahan salah satu variabel pengeluaran dari
slaah satu sector ekonomi. Penentuan besar kecilnya angka pengganda dari masing-masing
variabel yang membentuk pengeluaran harus dimulai pada kondisi perekonoamin dalam keadaan
keseimbangan.
Syarat keseimbangan dalam perekonomian adalah pendapatan (Y) sama dengan
pengeluaran (E), formulasi modelnya sebagai berikut:

Y=E karena E = C + I maka Y=C+I jika disubsitusikan dengan persamaan (3),


maka
Y = Co + c1Y + Io
Y – c1Y = C o + Io
(1 – c1)Y = Co + Io
1
Y = ──── (Co + Io) atau dapat ditulis
(1 – c1)
1 1
Y = ──── Co + ──── Io sehingga masing-masing besarnya angka pengganda
(1 – c1) (1 – c1)

5
5
5
5
5
5
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)

dari perekonomian dua sektor ini adalah (i) angka pengganda pengeluaran konsumsi otonom
(MCo) dan (ii) pengeluaran investasi (MI) yang merupakan turunan (derivasi) dari Co dan Io.
Masing-masing besarnya angka pengganda tersebut adalah:

1
MCo = ──── angka pengganda dari pengeluaran konsumsi otonom.
(1 – c1)
1
MI = ──── angka pengganda dari pengeluaran untuk investasi.
(1 – c1)

Jadi besar kecilnya angka penggandaan pengeluaran (ME) pada perekonomian dua sector adalah:
1
ME = ────
(1 – c1)

Dari angka pengganda tersebut dapat ditentukan besarnya perubahan pendapatan nasional
(∆Y) akibat dari perubahan pengeluaran konsumsi otonom (Co) dan akibat dari perubahan
pengeluaran investasi sector swasta (∆I) dan dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

∆Y = MCo ∆Co ∆Y = MI ∆I

4). Kesejangan Inflasi (Inflationary Gap) dan Kesenjangan Deflasi (Deflationary Gap)

Pada perekonomian dua sektor terdapat sisi penawaran (aggregate supply, AS) dan sisi
permintaan (dagregat demand, AD). Besarnya penawaran (AS) ditunjukkan oleh besarnya
kemampuan berproduksi dari perekonomian tersebut dengan menggunakan seluruh kapasitas
produksi yang ada. Sedangkan permintaan (AD) ditunjukkan besarnya pengeluaran dari
masyarakat berupa konsumsi (C) dan pengeluaran pemerintah berupa investasi (I). Jika antara
AS sama dengan AD, maka dalam perekonomian disebut dengan berimbang dan pendapatan
mencapai keseimbangan (Yeq). Dengan demikian sisi penawaran dan permintaan sama, maka
perekonomian dikatakan stabil atau tidak terjadi kesenjangan (gap). Kesenjangan (gap) ada 2:
6
6
6
6
6
6
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)

1) Kesenjangan inflasi (inflationary gap) terjadi apabila pendapatan nasional keseimbangan


(Yeq) lebih besar dibandingkan dengan pendapatan nasional full employment (Yfe) [Yeq >
Yfe]
2) Kesenjangan deflasi (deflationary gap) terjadi apabila pendapatan nasional keseimbangan
(Yeq) lebih kecil dibandingkan dengan pendapatan nasional full employment (Yfe) [Yeq < Yfe]
(Gambar 3).

Agregar Demand, AD (C,I,S) E=Y

C+I

E deflasi
inflasi

Y
Yfe1 Yeq Yfe2

Gambar 3.3. : Ilustrasi inflationary gap dan deflationary gap

B. ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL 3 SEKTOR

Pengeluaaran (expenditure, E) à E=C+I+G


Pendapatan (income, Y) à Y=C+I+G

Jika pemerintah tidak memungut pajak maka: Y = Y d (Yd : disposible income, yaitu pendapatan
yang siap dibelanjakan). Sebaliknya jika pemerintah memungut pajak maka; Yd = Y + Tr – Tx.
(Tr = pembayaran transfer atau transfer payment dan Tx = tax atau pajak).

7
7
7
7
7
7
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)

Pajak yang ditarik oleh pemerintah dibedakan menjadi dua, yaitu pajak yang sifatnya
tetap (lump-sum tax) dan pajak proporsional yaitu pajak yang besar kecilnya tergantung dari
besar kecilnya pendapan nasional (propoltional tax). Rumus dua pajak tersebut adalah:
Pajak lump-sum Tx = Txo
Pajak proporsional Tx = tY
Dimana t adalah tarif pajak marginal (marginal rate taxation, MRT) sehingga Tx= Txo + tY
Contoh :
Diketahui : fungsi konsumsi : C = 20 + 0,75 Yd + 20
Transfer pemerintah : Tr= 40
Pajak : Tx= 20
Ditanya : a. Fungsi konsumsi sebelum adanya transfer payment dan pajak
(Tr=0, Tx = 0).
C = 20 + 0,75 Yd
C = 20 + 0,75 (Y + Tr - Tx)
C = 20 + 0,75 (Y + 0 – 0)
C = 20 + 0,75 Y
b. Fungsi konsumsi sudah transfer pemerintah dan pajak (Tr = 40, Tx = 20).
C = 20 + 0,75 (Y + 40 – 20) + 20
C = 20 + 0,75 Y + 15 + 20
C = 35 + 0,75 Y
c. Fungsi saving sesudah transfer pemerintah dan pajak.
S = Co + (1 – b) (Y + Tr – Tx)
S = -20 + (1 – 0,75)(Y + 40 – 20)
S = - 15 + 0,25 Y

1). Pendapatan Nasional Ekuilibrium pada Perekonomian Tiga Sektor

A. Tanpa Pajak: Relevansi Pendekatan Grafik dan Matematis

8
8
8
8
8
8
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)

Dalam perekonomian tertutup dengan adanya tindakan fiskal pemerintah, pendapatan


nasional terdiri dari C (pengeluaran konsumsi), I (Pengeluaran Investasi), dan G (Government
Expenditure= pengeluaran konsumsi pemerintah).
Y=C+I+G
Contoh TANPA PAJAK:
Diketahui : C = 20 + 0,75 Y investasi otonom, Io=10 milyar dan government
expenditure, Go= 15 milyar
Ditaya :
1) Carilah pendapatan keseimbangan pada perekonomia tiga sektor
2) Carilah konsumsi keseimbangannya
3) Carilah tabungan /saving keseimbangan dan gambarkan
Jawab :
1) Y = C + I + G
Y = 20 + 0,75 Y + 10 + 15
Y = 45 + 0,75 Y
Y- 0,75Y = 45 sehingga Yequilibrium = 180 milyar

2) C = 20 + 0,75Y
C = 20 + 0,75 (180) sehingga Cequilibrium = 155 milyar
3) S = -20 + 0,25 Y
S = -20 + 0,25 (180) sehingga S = 25 milyar

C, I, S Y= E
A C + I +G (155+10+15)
180
C =140
155

10+15+20
Go+Io=25
25
S
G=1
5
9
O 9 Y
9
9
9
9
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)

I=10

O
YBEP Y =180 Y
eq
S=0
-12

Gambar 1a. : Ilustrasi Tiga Sektor TANPA Pajak


Tabungan keseimbangan (Sequilibrium) ini dapat dipakai pedoman untuk menarik keseimbangan
pada perekonomian tiga sektor – hal ini dibuktikan dengan relevansi antara pendekatan grafik
dan matematis, yaitu tabungan sebesar 25 milyar. Dengan kata lain, manarik Y equilibrium adalah dari
Io + Go yaitu sebesar 25 bukan Io+Go+Co sebesar 45. Pada titik 45 dipakai segabagi konstante
dari grafik C+I+G (agregat demand, AD) yang sejajar dengan kurve konsumsi (C). Atas dasar
itulah, maka posisi Y=C+I+G, yakni 180 = 155+10+15. Pada saat titik A yaitu AD menunjukkan
besarnya pengeluaran msyarakat berupa: konsumsi (C), pengeluran perusahaan berupa investasi
(I) dan pengeluaran pemerintah (G) dalam perekonomian 3 sektor tersebut.

2).perekonomian 3 sektor DENGAN PAJAK:

Y = C + I + G + (X - M)
C = Co + c1Yd (Y – Txo + Tr) + I + G investasi; I=Io dan G=Go
Y = Co + c1 Yd + Io + Go
Y = Co + Io + Go + c1 Yd ………………………………………………….. (1)
Sedangkan untuk fungsi disposable income (Yd) sebagai berikut:
Yd = Y – Tx + Tr
= Y –(Txo+tY) + Tro
Yd = Y – Txo- tY + Tro ………………………………………………….. (2)
Substistusi persamaan (1) dengan persamaan (2) hasilnya sebagai berikut:
Y = Co + Io + Go + c1 (Y – Txo- tY + Tro)
Y = Co + Io + Go + c1Y – c1Txo–c1tY + c1Tro
Y = Co + Io + Go + c1Y – c1Txo–c1tY + c1Tro

10
10
10
10
10
10
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)

Y – c1Y+c1tY = Co + Io + Go – c1Txo + c1Tro


(1 – c1 + c1t)Y = Co + Io + Go – c1Txo + c1Tro
Co + Io + Go – c1Txo + c1Tro
Y= ………………………………….. (3)
(1 – c1 + c1t)

Contoh DENGAN PAJAK, aplikasi pada kasus soal sebagai berikut:


Diketahui : C = 20 + 0,75 Yd Io=10 milyar ; Go= 15 milyar Txo= 4 milyar ; t = 0,1 Y) dan
Tro = 5 milyar
Ditaya :

1) Carilah pendapatan keseimbangan pada perekonomia tiga sektor


2) Carilah konsumsi keseimbangannya
3) Carilah tabungan /saving keseimbangan
Jawab :
1). Saat: Y=C+I+G
Y = 20 + 0,75 Yd + 10 + 15
Y = 45 + 0,75 Yd …………………………………….(1)

Yd = Y – Tx + Tr
= Y –(Txo+tY) + Tro
Yd = Y – Txo- tY + Tro
= Y - 4 – 0,1 Y + 5
= 1 + 0,9 Y ……………………………………………… (2)
Substitusi persamaan (1) dan persamaan (2) hasilnya sebagai berikut:
Y = 45 + 0,75 (1 + 0,9 Y)
Y = 45 + 0,75 + 0,675 Y
Y - 0,675Y= 45,75
0,325Y= 45,75
Y= 140,769 milyar
Jadi pendapatan nasional keseimbangan sebesar Rp.140,769 milyar. Sedangkan untuk konsumsi
dan tabungan keseimbangan sebagai berikut:
2). Konsumsi keseimbangan (Cequilibrium) adalah dari fungsi konsumsi sebagai berikut:
C = 20 + 0,75 Yd
C = 20 + 0,75 (1 + 0,9Y)
C = 20 + 0,75 {1 + 0,9(140,769)}
11
11
11
11
11
11
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)

C = 115,769 milyar dan bukti terjadi keseimbangan pada perekonomian 3 sektor adalah
sebagai berikut:
Y=C+I+G
140,769 = 115,769 + 10 + 15. Jadi terbukti 140,769 = 140,769 (balance)

3) Tabungan keseimbangan (Sequilibrium) adalah dari fungsi saving sebagai berikut:


S = -20 + 0,25 Yd
S = 20 + 0,25 (1 + 0,9Y)
S = 20 + 0,25 {1 + 0,9(140,769)}
S = 11,923 milyar

Terjadinya perubahan pendapatan, konsumsi dan tabungan keseimbangan yang semakin


berkurang dapat digambarakan sama dengan gambar 1a. sehingga gambar untuk saving sendiri
adalah berubah sebagaimana pada gambar 1b.

C, I, S Y= E
A C + I +G (115,769+10+15=140,769)
140,769
C = 20+0,75 Yd
115,769

10+15+20 s1
Go+Io=25
25
s2
G=1
I=10 5

O
O YBEP Y =140,769 Y
Y
eq
S=0
-12

Gambar 1b. : Ilustrasi Tiga Sektor Dengan Pajak dan Pembayaran Transfer

3).Angka Pengganda Pada Perekonomian Tiga (3) Sektor

Mekanisme perhitungannya dari persamaan (3) dapat cari angka penggandaan sebagai berikut:
12
12
12
12
12
12
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)

Co + Io + Go – c1Txo + c1Tro
Y= dapat ditulis:
(1 – c1 + c1t)

1
Y= (Co+Io+Go–c1Txo+c1Tro)
(1 – c1 + c1t)

Angka penggandaan dari konsumsi, investasi dan pengeluaran pemerintah otonom adalah sama
besanya yaitu:

ΔΥ
C o=
M ΔC o
1
= demikian juga pada investasi dan pengeluaran pemerintah adalah sama.
(1 – c1 + c1t)

ΔΥ ΔΥ
I= Go=
M ΔΙ o M ΔGo
Sedangkan angka penggandaan dari pajak otonom dan pembayaran transfer otonom sebagai
berikut:
ΔΥ
Txo=
M ΔTx o
-c1
= dan
(1 – c1 + c1t)

ΔΥ
Tro o=
M ΔTr o
+c1
=
(1 – c1 + c1t)

13
13
13
13
13
13
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)

Jadi perubahan pendapatan nasional akibat dari penarikan pajak dan pembayaran transfer adalah
sama besarnya tetapi berbanding terbalik. Artinya, jika penarikan pajak ditambah akan
menyebabkan berkurangnya pendapatan nasional. Sebliknya jika transfer ditambah, maka
pendapatan nasional akan semakin naik sebesar angka penggandaannya, yakni:
+c1
=
(1 – c1 + c1t)

4).Kesejangan Inflasi dan Deflasi (Inflationary Gap dan deflationary Gap) (SUDAH JELAS)

C.PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR

Munculnya perekonomian empat sektor disebabkan karena adanya suatu negara


kebutuhannya tidak hanya dipenuhi dari sumber ekonomi dalam negeri (domestic) itu sendiri
tetapi masih membutuhkan sumber dari negara lain. Kebutuhan pada negara lain ini maka
muncul suatu perdagangan yang terkenal dengan perdagangan luar negeri atau eksport import.
Import yang nilainya tidak tergantung dari variabel lain atau import yang nilainya dianggap tetap
sehingga secara matematis ditulis sebagai berikut:
 M = Mo (Mo = besarnya import).
 M = mY ( m = marginal propensity to import) jadi M = Mo + mY

Dengan demikian untuk menghitung pendapatan nasional keseimbangan pada perekonomian


terbuka dilakukan dengan formulasi sebagai berikut; Y = C + I + G (X – M). Variabel yang
masih dalam bentk otonom disini adalah pengeluaran pemerintah (G), Investasi (I) dan eksport
(X).

1). Keseimbangan Pada Perekonomian Empat Sektor (Terbuka)


Y = C + I + G + (X - M)
C = Co + c1(Y – Txo + Tr) + I + G + (X - Mo – mY) investasi; I=Io dan G=Go
14
14
14
14
14
14
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)

Y = Co + c1 [Y –(Txo+tY) + Tr]+ Io + Go + Xo - Mo – mY
Y = Co + c1 [Y –(Txo+tY) + Tr]+ Io + Go + Xo - Mo – mY
Y = Co + c1 [Y –Txo - tY + Tr]+ Io + Go + Xo - Mo – mY
Y = Co + c1Y – c1Txo - c1tY + c1Tr + Io + Go + Xo - Mo – mY
Y - c1Y + c1tY + mY = Co– c1Txo + c1Tr + Io + Go + Xo - Mo
(1 - c1 + c1t + m)Y = Co– c1Txo + c1Tr + Io + Go + Xo - Mo
Co– c1Txo + c1Tr + Io + Go + Xo - Mo
Y=----------------------------------------------- àkeseimbangan pada perek 4 sektor
(1 - c1 + c1t + m)

CONTOH:
Fungsi konsumsi : C = 10 + 0,8 Yd
Investasi : I = 20 Pengeluaran Pemerintah: G= 10
Pajak : Tx = 7
Pembayaran Transfer : Tr = 2
Ekspor :X =6
Impor : M = 2 + 0,05 Y (semua angka dalam milyar rupiah)
Berdasarkan informasi di atas,
a. Tentukan besarnya Pendapat Nasional Keseimbangan (Yeq)
b. Tentukan besarnya Konsumsi Keseimbangan (Ceq)
c. Tentukan besarnya Tabungan Keseimbangan (Seq)

Penyelesaian:
a. Menentukan besarnya Pendapat Nasional Keseimbangan (Yeq).
Syarat keseimbangan: Y = C + I + G + (X – M)
Y = 10 + 0,8 Yd + 20 + 10 + (6 – (2 + 0,05 Y))
= 40 + 0,8 Yd + (6 – 2 – 0,05 Y)
= 40 + 0,8 Yd + 4 – 0,05 Y
= 44 + 0,8 Yd – 0,05 Y
Yd = Y – Tx + Tr
=Y–7+2
Yd = Y – 5
Y = 44 + 0,8 Yd – 0,05 Y
= 44 + 0,8 (Y – 5) – 0,05 Y
= 44 + 0,8 Y – 4 – 0,05 Y

15
15
15
15
15
15
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)

= 40 + 0,8 Y – 0,05 Y
= 40 + 0,75 Y
Y – 0,75 Y = 40
0,25 Y = 40
40
Yeq = 0,25
Jadi Pendapat Nasional Keseimbangan (Yeq) sebesar Rp 160 milyar.

b. Menentukan besarnya Konsumsi Keseimbangan (Ceq)


C = 10 + 0,8 Yd
Yd = Y – Tx + Tr
= 160 – 7 + 2 = 155
C = 10 + 0,8 Yd
= 10 + 0,8 (155)
= 10 + 134
Ceq = 144
Jadi besarnya Konsumsi Keseimbangan (Ceq) sebesar Rp 144 milyar.

c. Menentukan besarnya Tabungan Keseimbangan (Seq)


S = -Co + (1–b) Yd
= -10 + (1-0,8) Yd
S = -10 + 0,2 Yd à Yd = Y – Tx + Trà = 160 – 7 + 2 = 155
S = -10 + 0,2 Yd
= -10 + 0,2 (155)
= -10 + 31
Seq = 21 Jadi besarnya Tabungan Keseimbangan (Seq) sebesar Rp 21 milyar.

2).Angka Pengganda (multiplier) pada Perekonomian Terbuka

Co– c1Txo + c1Tr + Io + Go + Xo - Mo


Y=----------------------------------------------
(1 - c1 + c1t + m)

Angka pengganda pengeluaran untuk perekonomian terbuka dimana sistem perpajakan


adalah proposional dapat dicari dengan menggunakan persamaan dibawah ini:
Y = Co + c1 Y + c1 Tr – c1 tY + I + G + X – Mo – mY
16
16
16
16
16
16
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)

1
Y = [Co + c1 Tr – b To + I + G + X – Mo]
1 - c1 (I - t)+ m
1
DY =
1 - c1 (1 - t)+ m

[c1 D Tr – c1 DTo + DI + DG – DM]

Co dan X merupakan suatu konstanta sehingga dalam proses derivatif keduanya menjadi
sama dengan nol. Dengan mencari DY / DTr; DY / DTo; DY / DI; DY / DG; dan DY / DM, maka
kita dapat menemukan angka pengganda untuk masing-masing variabel. Sebagai misal,
pengganda untuk pajak lump-sum diperoleh dengan cara sebagai berikut:
Fungsi Konsumsi : C = 10 + 0,8 Yd
Fungsi Pajak : Tx = 0,1 Y + 2
Fungsi Impor : M = 4 + 0,05 Y

Dengan demikian besarnya angka pengganda pajak lump-sum adalah:


ΔY −c1
KTo = =
ΔTo 1 - c1 - c1 t+ m
ΔY -0,8
=
KTo = ΔTo [1 - 0,8 +(0,8 x 0,1)+ 0,05]
-0,8
KTo = (1 - 0,8 + 0,08 + 0,05 )
−0,8
KTo = 0,33 = -2,42
Jadi besarnya Angka Pengganda Pajak Lump-Sum adalah -2,42 yang berarti apabila
pemerintah menaikkan pajak lump-sum sebesar Rp 4 milyar maka pendapatan nasional akan
turun sebesar 2,42 x Rp 4 = Rp 9,68 milyar.

17
17
17
17
17
17
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)

Untuk mencari angka pengganda untuk variabel lainnya, maka kita dapat mencari
derivatif persamaan diatas terhadap masing-masing variabel: DY / DTr; dan DY / DG.

3).Kesenjangan Inflasi dan Kesenjangan Deflasi Pada Perekonomian Terbuka

Dalam suatu perekonomian besarnya penawaran ditunjukkan oleh besarnya kemampuan


berproduksi dari perekonomian tersebut. Apabila tingkat produksinya yang dihasilkan dengan
menggunakan seluruh kapasitas produksi yang ada, maka pendapatan yang diperoleh merupakan
pendapatan nasional pada kesempatan kerja penuh atau Full employment Income (Yfe).
Sisi permintaan pada perekonomian ditunjukkan oleh besarnya pengeluaran masyarakat
dalam perekonomian tersebut ditunjukkan oleh C + I + G + X – M. Dalam suatu perekonomian,
mungkin terjadi bahwa pendapatan keseimbangan tidak sma dengan pendapatan full employment.
Yang dimaksudkan pendapatan keseimbangan adalah tingkat pendapatan dimana pendapatan
sama dengan permintaan agregatif. Pendapatan keseimbangan merupakan suatu situasi
perekonomian yang stabil dalam arti kata, apabila terjadi perubahan pendapatan, maka dalam
perekonomian tersebut timbul suatu kekuatan pendapatan, maka dalam perekonomian tersebut
timbul suatu kekuatan yang mendorong pendapatan untuk kembali pada pendapatan
keseimbangan. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan menggunakan Gambar 3-6.
AD
Y=E

C + I + G + X - M = AD
E B

0 Y2 Yeq Y1

Keseimbangan terjadi pada titik E, yaitu perpotonganGambar 3-6


antara permintaan agregatif (C + I
Kesenjangan Penawarana dan
+ G + X – M) dengan garis yang membentuk 45 0. Pada titik EPermintaan
permintaan agregatif sama dengan
18
18
18
18
18
18
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)

penawaran agregatif dan perekonomian berada dalam keseimbangan dengan pendapatan nasional
pada Yeq. Seandainya karena sesuatu hal pendapatan naik menjadi Y 1, maka keseimbangan
ekonomi terganggu karena permintaan agregatif menjadi lebih kecil daripada penawaran
agregatif yang menunjukkan jumlah produksi barang dan jasa yang dihasilkan dalam
perekonomian tersebut. pada pendapatan sebesar AY1. Keadaan ini akan menyebabkan para
usahawan menghadapi tingkat persediaan barang produksi yang lebih besar daripada yang di
gudang dengan cara mengurangi investasi. Berkurangnya investasi tersebut akan menyebabkan
turunnya pendapatan nasional. Berkurangnya investasi akan terus terjadi selam tingkat
persediaan pendapatan nasional sudah mencapai Yeq kembali. Sebaliknya, apabila pendapat
nasional karena sesuatu hal turun menjadi Y2, yang berarti penawaran agregatif lebih kecil
daripada permintaan agregatif. Sebagai akibatnya pengusaha menghadapi keadaan dimana
persediaan barangnya lebih kecil daripada jumlah yang diinginkan, sehingga mereka akan
memperbesar produksi dengan cara menaikkan investasi, dan sebagai akibatnya pendapatan
nasional akan mengalami kenaikan. Hal ini akan terus berlangsung selama penawaran agregatif
lebih kecil daripada permintaan agregatif, dan baru berhenti sampai pendapatan nasional kembali
mencapai Yeq.
Suatu perekonomian yang baik senantiasa bergerak menuju tingkat pendapat full
employment yang merupakan keadaan perekonomian ideal, karena pada tingkat pendapatan full
employment ini semua kapasitas produksi sudah digunakan secara penuh. Pada tingkat
pendapatan full employment semua faktor produksi tidak ada lagi yang menganggur. Namun,
masalahnya adalah tingkat pendapatan full employment dan tingkat pendapatan keseimbangan
mungkin tidak sama. Akibatnya, tingkat pendapatan full employment yang sudah tercapai tidak
akan bisa bertahan lama, karena perekonomian akan bergerak untuk meninggalkan tingkat
pendapatan full employment menuju ke tingkat pendapatan keseimbangan.
Apabila pada tingkat pendapatan full employment, sementara permintaan agregatif lebih
kecil daripada penawaran agregatif, maka tingkat pendapatan nasional cenderung akan turun.

19
19
19
19
19
19
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)

Dalam keadaan seperti ini berarti pada perekonomian tersebut terjadi kesenjangan deflasi
(deflatin gap). Kesenjangan deflasi terjadi apabila pendapatan full employment (Yfe2) lebih besar
daripada pendapatan keseimbangan (Yeq). Pada tingkat pendapatan full employment (Yfe),
permintaan agregatif sebesar HYfe, sedangkan penawaran agregatif sebesar GYfe, dan
kesenjangan deflasi yang terjadi sebesar GH. Adanya kesenjangan deflasi ini menyebabkan
pendapatan nasional cenderung akan bergerak kembali ke arah pendapatan nasional
keseimbangan (Yeq).
Sebaliknya, apabila pada tingkat pendapatan full employment permintaan agregatif lebih
besar daripada penawaran agregatif maka tingkat pendapatan cenderung akan naik. Dalam
keadaan seperti ini berarti pada perekonomian tersebut terjadi kesenjangan inflasi (inflation gap).
Kesenjangan inflasi terjadi apabila pendapatan full employment (Yfe1) lebih kecil daripada
pendapatan keseimbangan (Yeq). Permintaan agregatif pada tingkat pendapatan Y fe1 sebesar Iyfe1
sedangkan penawaran keseimbangan sebesar Jyfe1 sehingga terdapat jenjang inflasi sebesar IJ.
AD
Y=E

G AD
Deflasi

H
Inflasi
J

0 Yfe1 Yeq Yfe2

Gambar 3-7
Jenjang Deflasi dan Jenjang Inflasi

Untuk menentukan besarnya kesenjangan pada perekonomian tiga sektor dimana


pungutan pajak berupa pajak lump-sum (lump-sum tax) adalah
Diketahui:
Fungsi Konsumsi : C = 10 + 0,8 Yd
Investasi : I = 20

20
20
20
20
20
20
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)

Pengeluaran Pemerintah : G = 10
Pajak : Tx = 7
Pembayaran Transfer : Tr = 2
Ekspor :X =6
Impor : M = 2 + 0,05 Y
Syarat : Y = C + I + G + (X – M)
a. Apabila Pendapatan full employment sebesar Rp 200 milyar, kesenjangan apakah yang
terjadi?
b. Bagaimanakah cara menghilangkan kesenjangan tersebut?

Penyelesaian:
a. Pendapatan Keseimbangan (Yeq):
Y =C+I+G+X–M
Y = 10 + 0,8 Yd + 20 + 10 + [6 – (2 + 0,05 Y)]
= 40 + 0,8 Yd + (6 – 2 – 0,05 Y)
= 40 + 0,8 Yd + 4 – 0,05 Y
= 44 + 0,8 Yd – 0,05 Y
Yd = Y – Tx + Tr
=Y–7+2
Yd = Y – 5

Y = 44 + 0,8 Yd – 0,05 Y
= 44 + 0,8 (Y – 5) – 0,05 Y
= 44 + 0,8 Y – 4 – 0,05 Y
= 40 + 0,8 Y – 0,05 Y
= 40 + 0,75 Y

Y – 0,75 Y = 40
21
21
21
21
21
21
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)

0,25 Y = 40
40
Yeq = 0,25 = 160

Jika pendapatan nasional keseimbangan (Yeq) sebesar Rp 160 milyar. Pendapatan full
employment (Yfe) sebesar Rp 200 milyar, dan karena Yeq < Ffe berarti pada perekonomian tersebut
terjadi kesenjangan deflasi. Pada tingkat pendapatan full employment sebesar Rp 200 milyar,
permintaan agregatif sebesar.
C + I + G + X – M = 10 + 0,8 (Y – 5) + 20 + 10 + 6 – 2 – 0,05 Y
= 40 + 0,75 (200)
= 190
Jadi kita ketahui bahwa pendapatan lebih besar daripada permintaan agregatif (200>190),
sehingga terdapat kesenjangan deflasi perekonomian sebesar Rp 10 milyar).

b. Untuk menghilangkan jejang deflasi maka pendapatan keseimbangan harus terjadi pada
tingkat pendapatan full employment (Yeq = Yfe). Ini dapat dilakukan dengan cara menaikkan
permintaan agregatif. Perbedaan antara Yfe dan Yeq sebesar Rp 40 milyar dapat dilakukan
dengan beberapa cara di bawah ini:
1. investasi dinaikkan
2. pajak diturunkan
3. pembayaran transfer dinaikkan
4. pengeluaran pemerintah dinaikkan

Penjelasan:
1. Menghilangkan jenjang deflasi dengan menaikkan investasi sebesar.
k1 = DY / DI = 1 / 0,25 = 4
DY = 40

22
22
22
22
22
22
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)

Maka: 40 / DI = 4 dan DI = 10
2. Menghilangkan jenjang deflasi dengan menaikkan pengeluaran pemerintahan sebesar:
kg = DY / DG = 1 / 0,25 = 4
DY = 40
Maka: 40 / DG = 4 dan DG = 10
3. Menghilangkan jenjang deflasi dengan menaikkan pengeluaran transfer sebesar:
ktr = DY / DTr = 0,8 / 0,25 = 3
DY = 40
Maka: 40 / DTr = 3 dan DTr = 12,5
4. Menghilangkan jenjang deflasi dengan menurunkan pajak lump-sum sebesar:
kTx = DY / DTx = -0,8 / 0,25 = -3
DY = 40 maka: 40 / DTx dan DTx = 12,5
AD
Y=E

AD
Deflasi

0 160 190

Dalam suatu pelasanaan besarnya penawaran ditunjukkan oleh besarnya kemajuan


berproduksi dari perekonomian tersebut. Apabila tingkat produksi yang dihasilkan dengan
menggunakan kapasitas produksi yang ada, maka pendapat nasional yang di diperoleh pada
kesempatan kerja puluh (fe) (Gumitro, M. 1987; 58)

23
23
23
23
23
23
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)

AD = C + I + G + X - M
E=Y

AD = C + I + G + X - M
Def' (dg)

Ig

0
Yfe2 Yfe2 Yfe1

1) Yfe adalah pendapatan nasional (Y) yang diperoleh pada kesempatan kerja penuh.
2) C + I + G + X – M à sisi permintaan (AD)
3) Ye adalah Pendapatan = AD atau Ye adalah AD = AS
4) Desflationary gap (dg): Ye < Yfei (AS > AD) à fim/pengusaha barang di gudang banyak,
sehingga Investasi (I) turun à akibatnya Y turun dan baru berhenti saat mendekati atau sama
dengan Yeq. Namun apabila pemerintah menginginkan keseimbangan (Y e) naik = Yfei, maka
justru perubahan pada investasi karena Ye akan bergeser ke Yfe1 sehingga Ye=Yfe1.
5) Inflationary gap (if): Ye < Yfe2 (AS < AD) à fim/pengusaha barang di gudang sedikit sehingga
Investasi (I) naik à akibatnya Y naik dan baru berhenti saat mendekati atau sama dengan Yeq.

Refrensi:
1. Ari, Sudarman, dan Algifari. (1999). Ekonomi Mikro-Makro. (teori, Soal, dan Jawaban).
Edisi 3. Yogyakarta: BPFE.
2. Dernburg, F.T., (1985).Macroeconomics: Concepts, Theories, and Policies. 7 th Edition.
McGraw-Hill, Inc. Alih Bahasa: Karyaman Muchtar, Jakarta, Penerbit Erlangga.
3. Dornbusch, R., Fischer, S., (1987).Macroeconomics. Fourth Edition. McGraw-Hill, Inc.
Alih Bahasa: Julius A.Mulyadi, Jakarta, Penerbit Erlangga.
4. Nopirin, (2000). Pengantar Ilmu Ekonomi Makro & Mikro. Yogyakarta: BPFE.
5. Masyhuri M dan NH Sudjoni, 2016. Teori Ekonomi Mikro. UIN Press.
24
24
24
24
24
24
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)
MODUL ANALISIS PENDAPATAN NASIONAL (MASYHURI MACHFUDZ)

25
25
25
25
25
25

Anda mungkin juga menyukai