Catatan :
Pesanan tersebut diberi kode masing-masing K-1 dan M-3.
Pesanan K-1 dan M-3 dapat diselesaikan, namun baru K-1 yang diserahkan.
Transaksi yang terjadi untuk memenuhi pesanan K-1 dan M-3 adalah sebagai berikut:
1 Pemakaian Bahan :
Pesanan Dept. A Dept. B Jumlah
Dari data tersebut diminta untuk membuat jurnal-jurnal yang diperlukan dan job
order cost sheet masing-masing pesanan.
Jawaban :
Jurnal yang diperlukan
1 mencatat pemakaian bahan
BDP-bahan baku dept. A Rp5.500.000 -
BDP-bahan baku dept. A Rp1.250.000 -
Persediaan bahan baku - Rp6.750.000
Supervisor masing2 departemen melaporkan bahwa persediaan akhir barang dalam proses
60% selesai untuk bahan baku di Departemen Pemotongan dan 100% selesai untuk bahan
baku Perakitan. Persediaan akhir 20% selesai untuk Tenaga Kerja di Departemen
Pemotongan dan 70% selesai di Departemen Perakitan. Untuk overhead pabrik,
persediaan akhir 40% selesai di Departemen Pemotongan dan 70% selesai di Departemen
Perakitan. (Persentase penyelesaian dari pers. awal barang dalam proses tidak diperlukan
jika metode rata2 tertimbang yang digunakan).
Data biaya untuk bulan Januari adalah sebagai berikut:
Jawab:
Departemen Pemotongan:
1) Skedul Kuantitas
Persediaan awal 100
Dimulai periode ini 600 700
Ditransfer ke Dep. Perakitan 500
Persediaan akhir (60%, 20%, 40%) 200 700
2) Biaya dibebankan:
Bahan Baku 1.892
Tenaga Kerja 400
Overhead Pabrik 796+
-> 3.088
3) Biaya dipertanggungjawabkan
Selesai ditransfer ke Perakitan 500 x 50 = 25.000
Persediaan akhir:
Bahan Baku (200 x 60% x 25) = 3.000
Tenaga Kerja (200 x 20% x 10) = 400
Overhead Pabrik (200 x 40% x 15) = 1.200+
4.600+
29.600
Departemen Perakitan:
1) Skedul Kuantitas
Persediaan awal 180
Dimulai periode ini 500 680
Ditransfer ke Dep. Perakitan 580
Persediaan akhir (100%, 70%, 70%) 100 680
2) Biaya dibebankan:
B.dari Dep. Sebelumnya 8.320
Bahan Baku 830
Tenaga Kerja 475
Overhead Pabrik 518 +
10.143
3) Biaya dipertanggungjawabkan
Selesai ditransfer ke Perakitan 580x 93,65 = 54.317
Persediaan akhir 100 x 49 = 4.900
Bahan Baku (100 x 100% x 11,95) = 1.195
Tenaga Kerja (100 x 70% x 14,9) = 1.043
Overhead Pabrik (100 x 70% x 17,8) = 1.246+
8.384+
62.701
Bab 8
PT RAS mempunyai dua departemen produksi dan dua departemen jasa. Perusahaan
merencanakan Biaya Overhead Pabrik untuk kapasitas normal produksi sebesar 50.000 unit,
selama Tahun 2006 sebesar:
Rencana penggunaan jasa dari departemen jasa adalah jasa bagian jasa selain digunakan oleh
bagian produksi (departemen proses 1 & 2), juga dipakai oleh bagian jasa sendiri. Dalam hal
ini terjadi tukar menukar jasa antara bagian jasa listrik dan bagian jasa pemeliharaan.
Proporsi pemakaian jasanya adalah:
Jawab
1. Menghitung BOP Neto bagian Jasa setelah alokasi
Dengan menggunakan Metode Aljabar, maka biaya tiap bagian jasa dinyatakan dalam
persamaan-persamaan berikut:
X = a1 + b1 Y .................................. persamaan 1
Y = a2 + b2 X .................................. persamaan 2
X = 28.000.000 + 25% Y
Y = 2.000.000 + 20% X
Jadi
X = 28.000.000 + 0,25 (2.000.000 + 0,2 X)
X = 28.500.000 + 500.000 + 0,05 X
X – 0,05 X = 28.500.000
X = 30.000.000
Y = 2.000.000 + 20% X
Y = 2.000.000 + 0,2 (X)
Y = 2.000.000 + 0,2 (30.000.000)
Y = 8.000.000
Jadi
BOP bagian jasa listrik setelah mendapat alokasi BOP dari bagian jasa pemeliharaan
adalah sebesar Rp 30.000.000,-
BOP bagian jasa pemeliharaan setelah mendapatkan alokasi BOP dari bagian jasa
listrik adalah sebesar Rp 8.000.000,-
Dengan demikian maka jumlah BOP Neto untuk masing-masing departemen jasa adalah:
Kedua BOP Neto dari bagian jasa listrik dan pemeliharaan ini, kemudian dibebankan kepala
masing-masing departemen produksi sesuai proporsi masing-masing:
Bab 9
DIMINTA :
A. Hitunglah saldo persediaan akhir, harga pokok penjualan, laba/rugi kotor dengan metode
FIFO.
B. Hitunglah saldo persediaan akhir, harga pokok penjualan, laba/rugi kotor dengan metode
LIFO.
C. Hitunglah saldo persediaan akhir, harga pokok penjualan, laba/rugi kotor dengan metode
AVERAGE.
JAWAB
IN OUT SALDO
Tanggal
Unit Harga Total Unit Harga Total Unit Harga Total
01-Jan-08 20 2.500 50.000
05-Jan-08 10 2.300 23.000 20 2.500 50.000
10 2.300 23.000
07-Jan-08 15 2.500 37.500 5 2.500 12.500
10 2.300 23.000
12-Jan-08 5 2.500 12.500 6 2.300 13.800
4 2.300 9.200
15-Jan-08 7 2.700 18.900 6 2.300 13.800
7 2.700 18.900
17-Jan-08 5 2.550 12.750 6 2.300 13.800
7 2.700 18.900
5 2.550 12.750
20-Jan-08 6 2.300 13.800 5 2.550 12.750
7 2.700 18.900
23-Jan-08 10 2.750 27.500 5 2.550 12.750
10 2.750 27.500
25-Jan-08 3 2.550 7.650 2 2.550 5.100
10 2.750 27.500
31-Jan-08 4 2.900 11.600 2 2.550 5.100
10 2.750 27.500
4 2.900 11.600
IN OUT SALDO
Tanggal
Unit Harga Total Unit Harga Total Unit Harga Total
1-Jan-08 20 2.500 50.000
5-Jan-08 10 2.300 23.000 20 2.500 50.000
10 2.300 23.000
7-Jan-08 10 2.300 23.000 15 2.500 37.500
5 2.500 12.500
12-Jan-08 9 2.500 22.500 6 2.500 15.000
15-Jan-08 7 2.700 18.900 6 2.500 15.000
7 2.700 18.900
17-Jan-08 5 2.550 12.750 6 2.500 15.000
7 2.700 18.900
5 2.550 12.750
20-Jan-08 5 2.550 12.750 5 2.500 12.500
7 2.700 18.900
1 2.500 2.500
23-Jan-08 10 2.750 27.500 5 2.500 12.500
10 2.750 27.500
25-Jan-08 3 2.750 8.250 5 2.500 12.500
7 2.750 19.250
31-Jan-08 4 2.900 11.600 5 2.500 12.500
7 2.750 19.250
4 2.900 11.600
IN OUT SALDO
Tanggal
Unit Harga Total Unit Harga Total Unit Harga Total
1-Jan-08 20 2.500 50.000
5-Jan-08 10 2.300 23.000 30 2.433 73.000
7-Jan-08 15 2.433 36.495 15 2.433 36.495
12-Jan-08 9 2.433 21.897 6 2.433 14.598
15-Jan-08 7 2.700 18.900 13 2.576 33.498
17-Jan-08 5 2.550 12.750 18 2.569 46.248
20-Jan-08 13 2.569 33.397 5 2.569 12.845
23-Jan-08 10 2.750 27.500 15 2.689 40.345
25-Jan-08 3 2.689 8.067 12 2.689 32.268
31-Jan-08 4 2.900 11.600 16 2.742 43.868
Saldo persediaan akhir = 43.868
Harga pokok penjualan = 36.495 + 21.897 + 33.397 + 8.067
= 99.856
Laba/ Rugi Kotor :
Penjualan = 105.550 (39.000 + 21.600 + 36.400 + 8.550)
HPP = (99.856)
Laba Kotor = 5.694
Bab 10
Perusahaan X menetapkan kebijakan bahwa, jika karyawan bekerja lebih dari 45 jam dalam
seminggu, maka mereka memiliki hak untuk memperoleh premi lembur. Dalam hal ini, tarif
lembur adalah 50% dari tarif upah. Jika dalam seminggu seorang karyawan bekerja selama 50
jam dengan tarif upah Rp 1.500 per jam, maka berapakah total upah yang diperoleh oleh
karyawan tersebut ?
Jawab :
Jam Biasa 45 x Rp 1.500 = Rp 67.500
Lembur 5 x Rp 1.500 = Rp 7.500
Premi Lembur 5 x Rp 750 = Rp 3.750 +
Total Upah Karyawan Tersebut Dalam Satu Minggu = Rp 78.750
Misalkan seorang karyawan harus bekerja 45 jam per minggu. Upahnya Rp 500 per jam. Dari
45 jam kerja tersebut, 10 jam merupakan waktu mengangggur, dan sisanya digunakan untuk
mengerjakan pesanan tertentu. Maka bagaimanakah jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja
tersebut ?
Jawab:
Jurnal untuk mencatat biaya tenaga kerja tersebut adalah :
Barang dalam proses -biaya tenaga kerja langsung Rp 17.500
Biaya overhed pabrik sesungguhnya Rp 5.000
Gaji dan Upah Rp 22.500
Bab 11
PT. AYA menghasilkan produk A, B, C dan D yang merupakan produk bersama. Produk
bersama dialokasikan pada split off. Produk A, B dan D diproses lebih lanjut sedangan
produk C langsung dijual. Oleh sebab itu alokasi biaya bersama atas dasar harga jual
hipotesis. Berikut data periode bulan Januari 2014.
Biaya yang diserap
Unit (kg) Bahan Baku Tenaga Kerja Overhead Pabrik
BDP Awal 10.000 Rp. 1.000.000 Rp. 250.000 Rp. 325.000
Masuk proses 90.000 Rp. 9.000.000 Rp. 4.988.750 Rp. 6.342.500
Diminta :
Laporan harga pokok bulan januari termasuk alokasi biaya bersama
Jawab :
PT. AYA
Laporan Harga Pokok Produksi
Bulan Januari 2014
F Skedul kuantitas
- BDP awal : 10.000 kg
Masuk proses : 90.000 kg
100.000 kg
- Produk selesai
A 15.000 kg
B 20.000 kg
C 18.000 kg
D 28.000 kg
100.000 kg
0 kg
F Pembebanan Biaya
Elemen Biaya Jumlah Biaya Unit Ekuivalen Biaya per unit
BDP awal :
Bahan baku 1.000.000
Tenaga Rp. 250.000
kerja Rp. 325.000
OP Rp.
Rp. 1.575.000
F Perhitungan Biaya :
Produk selesai : 81.000 unit x Rp. 225 = Rp. 18.225.000
BDP akhir : 19.000 unit
BB : 19.000(100%) x Rp. 100 = Rp. 1.900.000
TK : 19.000(75%) x Rp. 55 = Rp. 783.750
OP : 19.000(75%) x Rp. 70 = Rp. 997.500
Rp. 3.681.250
Rp. 21.906.250
PT AJP menggunakan system biaya standar. Biaya bahan baku standar perunit produk
ditentukan sebesar 100.000 kg @ Rp 500. biaya bahan baku sesungguhnya untuk
memproduksi dalam bulan Januari 19×1 adalah sebanyak 90.000 kg @ Rp 550.
Kuantitas Harga per Kg
Standar SS Standar SS
BBB 100.000 Kg 90.000 kg Rp 500 Rp 550
St = (HSt x KSt) – (HS x KS)
St = (500 x 100.000) – (550 x 90.000) = 5.000.000 – 4.950.000 = 50.000 (L)
Kuantitas Harga per Kg
Standar SS Standar SS
BBB 100.000 Kg 90.000 kg Rp 500 Rp 550
SH : (HSt – HS) x KS
: (500 – 550) x 90.000 : 4.500.000 (R)
SK : (KSt – KS) x HSt
: 100.000 – 90.000) x 500 : 5.000.000 (L)
Dalam model ini ada 3 kemungkinan
1. harga dan kuantitas standar masing-masing lebih besar atau lebih kecil dari harga dan
kuantitas sesungguhnya
2. harga standar lebih rendah dari harga sesungguhnya, namun kuantitas standar lebih
tinggi dari kuantitas sesungguhnya
3. harga standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya, namun kuantitas standar lebih
rendah dari kuantitas sesungguhnya
1. harga dan kuantitas standar lebih rendah dari sesungguhnya
SH : (HSt – HS) x KSt
SK : (KSt – KS) x HSt
SHK : (HSt – HS) x (KSt – KS)
SHK : Selisih harga/kuantitas (selisih gabungan)
Contoh :
Kuantitas Harga per Kg
Standar SS Standar SS
BBB 90.000 Kg 100.000 kg Rp 500 Rp 550
SH : (500 – 550) x 90.000 : 4.500.000 (R)
SK : (90.000 – 100.000) x 500 : 5.000.000 (R)
SHK : (500 – 550) x (90.000 – 100.000) : 500.000 (R)
2. harga dan kuantitas standar lebih tinggi dari sesungguhnya
SH : (HSt – HS) x KS
SK : (KSt – KS) x HS
SHK : (HSt – HS) x (KSt – KS)
Kuantitas Harga per Kg
Standar SS Standar SS
BBB 100.000 Kg 90.000 kg Rp 550 Rp 500
SH : (550 – 500) x 90.000 : 4.500.000 (L)
SK : (100.000 – 90.000) x 500 : 5.000.000 (L)
SHK : (550 – 500) x (100.000 – 90.000) = 500.000 (L)
3. harga standar lebih rendah namun kuantitas standar lebih tinggi
SH : (HSt – HS) x KS
SK : (KSt – KS) x HSt
Kuantitas Harga per Kg
Standar SS Standar SS
BBB 100.000 Kg 90.000 kg Rp 500 Rp 550
SH : (500 – 550) x 90.000 : 4.500.000 (R)
SK : (100.000 – 90.000) x 500 : 500.000 (L)
4. harga standar lebih tinggi namun kuantitas standar lebih rendah
SH : (HSt – HS) x KSt
SK : (KSt – KS) x HS
Kuantitas Harga per Kg
Standar SS Standar SS
BBB 90.000 Kg 90.000 kg Rp 550 Rp 500
SH : (550 – 500) x 90.000 : 4.500.000 (L)
SK : (90.000 – 100.000) x 500 : 5.000.000 (R)
Bab 13
Bab 14
PT ABC memproduksi 2 jenis produk, data mengenai produk tersebut adalah sebagai berikut:
Produk X : 2000 unit @ 5 jam = 10.000 jam
Produk Y : 10.000 unit @ 4 jam = 40.000 jam
Total Jam = 50.000 jam
Biaya per unit untuk kedua produk tersebut :
Produk X Produk Y
Biaya bahan langsung $25 $17
Biaya tenaga kerja langsung $30 $24
Total biaya manufaktur $1.000.000 per tahun, terdiri dari beberapa aktivitas yaitu :
Aktivitas Cost Driver Biaya Aktivitas (XY Produk X Produk Y
Kepegawaian Jam kerja langsung 80.000 50.000 10.000 40.000
Set up mesin Jumlah set up 150.000 5.000 3.000 2.000
Pengujian Produk Jumlah pengujian 160.000 8.000 5.000 3.000
Pesanan Produksi Jumlah pesanan 170.000 400 100 300
Penerimaan bahan Jumlah penerimaan 190.000 750 150 600
Umum pabrik Jam mesin 250.000 40.000 12.000 28.000
1.000.000
Pertanyaan :
1. Hitung tarif biaya overhead menggunakan biaya tradisional dasar jam kerja langsung
2. Berapa biaya produksi per unit untuk produk X dan Y
3. Menggunakan Activity Based Costing, Berapa biaya produksi per unit untuk produk
X dan Produk Y
Jawaban :
1. Tarif/rate manufacturing overhead – direct labor hour
Total manufacturing hours = 50.000 hours
Manufacturing cost per year = $1.000.000
Overhead cost rate = $1.000.000 / 50.000 hours = $ 20 / direct labor hours
2. Total Unit Production Cost :
Produk
X Y
Direct material $25 $17
Direct labor $30 $24
Manufacturing cost
X $100 -
Y - $80
Total production cost $155 $121
3. Activity Rate :
Labor related 80.000 : 50.000 $1.60 /Jam kerja langsung
Machine set up 150.000 : 5.000 $30.00 /Jumlah set up
Product testing 160.000 : 8.000 $20.00 /Jumlah pengujian
Production order 170.000 : 400 $425.00 /Jumlah pesanan
Material receipt 190.000 : 750 $253.33 /Jumlah penerimaan
General factory 250.000 : 40.000 $6.25 /Jam mesin
Rate Produk X Produk Y
Labor related $1.60 10000 $16,000.00 40000 $64,000.00
Machine set up $30.00 3000 $90,000.00 2000 $60,000.00
Product testing $20.00 5000 $100,000.00 3000 $60,000.00
Production order $425.00 100 $42,500.00 300 $127,500.00
Material receipt $253.33 150 $38,000.00 600 $152,000.00
General factory $6.25 12000 $75,000.00 28000 $175,000.00
$361,500.00 $638,500.00
2.000 unit 10.000 unit
$180.75 $63.85
Total Production Cost
Produk X Produk Y
Direct material $25 $17
Direct labor $30 $24
Manufacturing cost $180.75 $63.85
Total production cost $236 $105