Anda di halaman 1dari 6

Metode Kuantitatif Dalam Bisnis

Soal Latihan BAB 11 : Teknik Pengambilan Keputusan

Disusun Oleh :

Nama : Tasia Veronica


NIM : 01031181823028
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Akuntansi
Mata Kuliah : Metode Kuantitatif Dalam Bisnis
Dosen Pengampu : Nur Khamisah, S.E., M.Sc.

Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi


Universitas Sriwijaya
Indralaya
2020
1. PT Jaya Abadi sedang mempertimbangkan untuk membuka pasar baru di tiga
lokasi yang berbeda, yaitu Jakarta, Surabaya, dan Denpasar. Berdasarkan
pengalaman sebelumnya, pertimbangan utama pemilihan tiga lokasi tersebut
adalah factor persaingan dengan pesaingnya. Untuk mempermudah dalam
menganalisis kondisi persaingan di tiga daerah tersebut, maka dibuatlah tabel
persaingan usaha sebagai berikut :

Alternati Kondisi Persaingan


f Persaingan Rendah Persaingan Sedang Persaingan Tinggi
Lokasi
Jakarta 2 4 20
Surabaya 8 10 12
Denpasar 10 12 16

Selain factor persaingan dengan pesaingnya, Manajer Penjualan dan Distribusi


juga membuat suatu estimasi subjektif tentang kondisi persaingan di tiga daerah
tersebut, yaitu (1) Persaingan Tinggi 20%; (2) Persaingan Sedang 30%; (3)
Persaingan Rendah 50%. Berdasarkan data tersebut, tentukan lokasi terbaik
berdasarkan kriteria:
a. Expected Value ( EV )
b. Kriteria Maximin
c. Kriteria Maximax
d. Kriteria Laplace ( Rationality )
e. Kriteria Minimax Regret
f. Jika diketahui a = 0,25, tentukan lokasi terbaik berdasarkan Kriteria Hurwich

Penyelesaian:
a. Expected Value ( EV )
EV Jakarta = ( 2 × 0,50 ) + ( 4 × 0,30 ) + ( 20 × 0,20 ) = 6,2
EV Surabaya = ( 8 × 0,50 ) + ( 10 × 0,30 ) + ( 12 × 0,20 ) = 9,4
EV Denpasar = ( 10 × 0,50 ) + ( 12 × 0,30 ) + ( 16 × 0,20 ) = 11,8
Berdasarkan nilai harapan dari alternatif lokasi Jakarta, Surabaya dan Denpasar
tersebut, maka imbal hasil alternatif lokasi Denpasar memberikan nilai harapan
tertinggi jika dibandingkan dengan imbal hasil alternative Jakarta dan
Surabaya.
b. Kriteria Maximin
Pilihan maksimum dari keuntungan yang terkecil untuk setiap alternatif lokasi.

Alternatif Lokasi Keuntungan Minimum Pilihan Maksimum


Jakarta 2
Surabaya 8
Denpasar 10 Alternatif Lokasi yang
dipilih*
Jadi, berdasarkan kriteria maximin, alternatif lokasi yang akan dipilih
adalah Denpasar dengan keuntungan minimum terbesar dibandingkan Jakarta
dan Surabaya.

c. Kriteria Maximax
Pilihan maksimum dari keuntungan yang terbesar untuk setiap alternatif lokasi.

Alternatif Lokasi Keuntungan Maximum Pilihan Maksimum


Jakarta 20 Alternatif Lokasi yang
dipilih*
Surabaya 12
Denpasar 16
Jadi, berdasarkan kriteria maximax, alternatif lokasi yang akan dipilih
adalah Jakarta dengan keuntungan maximum terbesar dibandingkan Denpasar
dan Surabaya.

d. Kriteria Laplace ( Rationality )


Kriteria rationality mengasumsikan bahwa setiap alternatif lokasi mempunyai
probabilitas atau kesempatan yang sama (1/n), dimana n adalah jumlah
outcome. Strategi yang dipilih adalah strategi dengan nilai expected terbesar.
E( Jakarta ) = 2 + 4 + 20 = 8,67
3
E( Surabaya ) = 8 + 10 + 12 = 10
3
E( Denpasar ) = 10 + 12 +16 = 12,67
3

Jadi, dengan menggunakan kriteria Laplace ( Rationality ), alternatif


lokasi yang dipilih adalah Denpasar.
e. Kriteria Minimax Regret
Cara mencari dengan minimax regret :
1. Tentukan keuntungan/nilai terbesar untuk setiap lokasi (Jakarta=20, 
Surabaya=12, Denpasar=20)
2. Cari selisih antara keuntungan/nilai terbesar tiap kondisi yang didapat
sebelumnya dengan tiap keuntungan/nilai, lalu totalkan selisih tersebut
untuk tiap strategi.
3. Pilihlah strategi dengan total selisih paling kecil. Strategi tersebutlah yang
akan dipilih.

Kondisi Persaingan Alternatif Lokasi


Jakarta Surabaya Denpasar
Persaingan Rendah 10 – 2 = 8 10 – 8 = 2 10 – 10 = 0
Persaingan Sedang 12 – 4 = 8 12 – 10 = 2 12 – 12 = 0
Persaingan Tinggi 20 – 20 = 0 20 – 12 = 8 20 – 16 = 4
Maksimum 8 8 4
Jadi, yang akan dipilih adalah Denpasar karena lokasi tersebutlah yang
merupakan total selisih paling kecil.

f. Jika diketahui a = 0,25, tentukan lokasi terbaik berdasarkan Kriteria


Hurwich
α = 0,25; β = 1 – 0,25 = 0,75
Misalnya, probabilitas suatu strategi untuk mendapatkan keuntungan
maksimum (α) dan keuntungan minimum (β) adalah 1. Dimana perbandingan
probabilitas terjadinya α dan β adalah 25:75 (0,25 : 0,75). Strategi yang dipilih
adalah strategi yang Bobot hasil (Weigthed Outcome) paling besar.

Alternatif (α = 0,25) (β = 0,75) Bobot Hasil


Lokasi
Jakarta 20 2 (20 x 0,25) + (2 x 0,75) = 6,5
Surabaya 12 8 (12 x 0,25) + (8 x 0,75) = 9
Denpasar 16 10 (16 x 0,25) + (10 x 0,75) = 11,5
Alternatif lokasi yang dipilih adalah Denpasar karena menghasilkan
nilai Weigthed Outcome yang paling besar.
2. Seorang analisis saham sedang mempertimbangkan untuk investasi dana yang
dimiliki oleh kliennya pada berbagai alternative saham yang akan
memberikan keuntungan yang paling maksimum. Berdasarkan hasil
pengamatannya, diperoleh tiga saham unggulan dalam kondisi pasar yang
meningkat dan menurun, yaitu:
Saham State of Nature
Pasar Meningkat (0,8) Pasar Menurun (0,2)
A 2000 100
B 1.500 200
C 1.000 600

Berdasarkan data tersebut, tentukan keputusan yang tepat berdasarkan:


1. EMV
2. EOL
3. EVPI

Penyelesaian:
1. Expected Monetary Value ( EMV )

EMV = ∑ [ P(Sj) x V (Ai;Sj) ]

Saham Nilai yang diharapkan


EMV Alternatif Keputusan

A (2000x0,8) + (100x0,2)
1.620 Keputusan yang dipilih

B (1.500x0,8) + (200x0,2)
1.240

C (1.000x0,8) + (600x0,2)

2. Expected Opportunity Loss ( EOL )


EOL = ∑ [ P(Sj) x R (Ai;Sj)

State of Nature
Saham Pasar Meningkat Pasar Menurun Kerugian EOL
(0,8) (0,2) Oppurtunitas
A 2000-2000 = 0* 600-100 = 500* (0x0,8) + (500x0,2) 100
B 2000-1.500 = 500 600-200 = 400 (500x0,8) + (400x0,2) 480
C 2000-1.000 = 1000 600 – 600 = 0 (1000x0,8) + (x0,2) 800
*nilai tertinggi/payoff terbesar tiap kondisi dikurangi masing-masing nilai/payoff

3. Expected Value of Perfect Information( EVPI )


Nilai yang diharapkan pada kondisi kepastian.

Payoff yang
State of Nature Payoff Terbesar Probabilitas Jumlah
diharapkan

Pasar Meningkat 2000 0,8 (2000 x 0,8) 1600

Pasar Menurun 600 0,2 (600 x 0,2) 120

Jumlah 1.720

Nilai yang diharapkan pada kondisi ketidakpastian


Dalam kondisi ketidakpastian, maka nilai yang diharapkan (EMV) adalah
keputusan yang diambil dengan mempertimbangkan EMV yang terbesar,
yaitu Saham A dengan nilai EMV 1.620.
Expected Value of Perfect Information (EVPI) 
EVPI = 1.720 – 1.620 = 100

Anda mungkin juga menyukai