Anda di halaman 1dari 21

Disusun Oleh :

Apip.Priyatna
Asep.MM
Nurjamilah
Lia Yulia
Sopiah
Tri Sutrino
 Analisis keputusan adalah pola berpikir
sistematis dalam pengambilan keputusan,
yang bertujuan untuk mengidentifikasi apa
yang harus dilakukan, pengembangan kriteria
khusus untuk mencapai tujuan,
mengevaluasi alternatif tindakan yang
tersedia yang berhubungan dengan kriteria
dan mengidentifikasi kemungkinan resiko
yang melekat pada suatu keputusan tersebut.
 Merumuskan Pernyataan Keputusan
 Menetapkan Kriteria Keputusan
 Menetapkan Alternatif Keputusan
 Menentukan Bobot Masing-Masing Kriteria
 Membuat Matriks Penilaian
 Menentukan Tindakan Terpilih
 Terdapat tiga fase utama dalam proses
pengambilan keputusan:
◦ Penemuan Masalah
◦ Pemecahan Masalah
◦ Pengambilan Keputusan
 ANALISIS MASALAH
◦ Pada fase ini pengambil keputusan membuat
pertimbangan/analisis (kualitatif atau kuantitatif) untuk
menentukan alternatif yang akan digunakan sebagai penyelesaian
masalah.
 ANALISIS KUALITATIF
◦ Didasarkan atas pengalaman, intuisi, rasional, dan kewenangan
pengambil keputusanLebih bersifat seni dibanding ilmu.
 ANALISIS KUANTITATIF
◦ Didasarkan atas data/fakta kuantitatif terkait dengan
permasalahan
◦ Dikembangkan melalui model matematik yang mencakup tujuan,
hambatan (constraint), dan keterkaitan antar komponen model
yang terdapat dalam masalah.
◦ Menggunakan satu atau lebih (model) teori keputusan untuk
menghasilkan penyelesaian
 Perusahaan Thomson Lumber Co. di Portland,
Oregon berkeinginan untuk membuat dan
memasarkan produk baru berupa storage
shed (gudang peralatan kebun). Tujuan yang
hendak dicapai adalah memaksimalkan profit
dari produk baru tersebut.
 Langkah pengambilan keputusan yang
ditempuh adalah sebagai berikut
 Langkah 4 – Identifikasi potensi payoffs
◦ Identifikasi conditional values untuk pabrik besar, pabrik
kecil, dan tanpa pabrik dari dua kemungkinan kondisi
pasar. [dalam kondisi pasar bagus, pabrik besar
diperkirakan menghasilkan profit sebesar $200.000
sedangkan pabrik kecil sebesar $100.000, namun kalau
kondisi pasar buruk pabrik besar menyebabkan
kerugian$180.000 sedangkan pabrik kecil sebesar $20.000
STATE OF NATURE
ALTERNATIF
PASAR BAGUS PASAR BURUK
Pabrik besar 200,000 -180,000
Pabrik kecil 100,000 -20,000
Tidak produksi 0 0
1. Pengambilan keputusan dalam kondisi kepastian
(certainty)
◦ Pengambil keputusan mengetahui dengan pasti
konsekuensi dari setiap alternatif solusi atau keputusan.
2. Pengambilan keputusan dalam kondisi
ketaktpastian (uncertainty)
◦ Pengambil keputusan sama sekali tidak mengetahui
besarnya peluang untuk tiap outcome atau states of
nature dari alternatif solusi.
3. Pengambilan keputusan dalam kondisi beresiko
(risk)
◦ Pengambil keputusan mengetahui besarnya peluang
untuk tiap outcome atau states of nature dari alternatif
solusi
 5 kriteria yang biasa digunakan untuk
pengambilan keputusan dalam kondisi
ketakpastian
◦ 1. Maximax (optimistic)
◦ 2. Maximin (pessimistic)
◦ 3. Criterion of realism
◦ 4. Equally likely
◦ 5. Minimax regret
 Digunakan untuk mencari alternatif yang
memaksimalkan payoff minimum
◦ Cari payoff minimum dari tiap alternatif
◦ Pilih alternatif dengan nilai maksimum

STATE OF NATURE
ALTERNATIF PASAR PASAR MINIMUM
BAGUS BURUK
PABRIK BESAR 200.000 -180.000 -180.000
PABRIK KECIL 100.000 -20.000 -20.000
TIDAK PRODUKSI 0 0 0
 Pabrik besar dengan α= 0.8
◦ (0.8)(200,000) + (1 – 0.8)(–180,000) = 124,000
 Pabrik kecil dengan α= 0.8
◦ (0.8)(100,000) + (1 – 0.8)(–20,000) = 76,000
STATE OF NATURE CRITERION
PASAR PASAR OF
ALTERNATIF
BAGUS BURUK REALISM
(α= 0.8)$
PABRIK BESAR 200.000 -180.000 124.000
PABRIK KECIL 100.000 -20.000 76.000
TIDAK PRODUKSI 0 0 0
 Didasarkan atas opportunity opportunity lossloss
(OL) = besarnya kerugian (kekecewaan) akibat
tidak mengambil alternatif terbaik = selisih
antara keuntungan optimal dan payoff aktual dari
suatu keputusan
◦ Susun tabel OL dengan menetapkan OL jika tidak
memilih alternatif terbaik
◦ OL dihitung dengan mengurangkan nilai payoff tiap
kolom dengan nilai payoff tertinggi pada kolom tersebut
◦ Cari OL maksimum untuk tiap alternatif dan pilih
alternatif dengan nilai minimum
STATE OF NATURE
MAXIMUM
ALTERNATIF PASAR BAGUS PASAR BURUK ($)

PABRIK BESAR 0 180.000 180.000


PABRIK KECIL 100.000 20.000 100.000
TIDAK PRODUKSI 200.000 0 200.000
 Keputusan diambil berdasarkan alternatif dengan
nilai EMV terbesar.
 Untuk setiap alternatif solusi, EMV dihitung sbb:
EMV alternatif i = ∑ (payoff nature of state)ij x( probabilitas
nature of state)ij
 Misal
 EMV alternatif 1 =
(payoff state of nature pertama)x (probabilitas state of nature
pertama)
+ (payoff state of nature kedua)x (probabilitas state of nature
kedua)
+ … + (payoff state of nature terakhir)x (probabilititas state
of nature terakhir)
STATE OF NATURE
ALTERNATIF PASAR BAGUS PASAR EMV($)
BURUK
PABRIK BESAR 200.000 -180.000 10.000
PABRIK KECIL 100.000 - 20.000 40.000
TIDAK PRODUKSI 0 0 0
PROBABILITAS 0.50 0.50
 Answer
◦ EMV (A1) = (0,5)($200.000) + (0.5)($-180.000) = $10.000
◦ EMV (A2) = (0,5)($100.000) + (0.5)($-20.000) = $40.000
◦ EMV (A3) = (0,5)($0) + (0.5)($0) = $0
 Pemahaman : Terlihat bahwa EMV maksimal terdapat pada
alternative 2.jadi,menurut kriteria keputusan EMV,alternative
terbaik adalah membangun pabrik berukuran kecil.
 Merupakan perbedaan antara imbalan dalam
informasi sempurna dan imbalan beresiko ini
disebut nilai harapan dari informasi
sempurna ( expected value of perfect
information – EVPI )
 Misal, suatu perusahaan konsultan pemasaran menawarkan
informasi yang memberi kepastian tentang kondisi baik pasar
dengan biaya $65,000.
 Apakah biaya informasi ini layak?
◦ Alternatif terbaik pada kondisi pasar baik adalah membangun pabrik besar
dengan payoff $200,000
◦ Alternatif terbaik pada kondisi pasar buruk adalah tidak produksi dengan
payoff $0

EVwPI = ($200,000)(0.50) + ($0)(0.50) = $100,000

◦ EMV maksimum tanpa informasi tambahan adalah $40,000


EVPI = EVwPI – EMV maksimum
= $100,000 - $40,000
= $60,000
 Jadi biaya maksimum yang dapat dikeluarkan Thompson untuk
membayar informasi adalah $60,000
 Decision tree adalah sebuah struktur pohon,
dimana setiap node pohon merepresentasikan
atribut yang telah diuji, setiap cabang merupakan
suatu pembagian hasil uji, dan node daun
(leaf) merepresentasikan kelompok kelas
tertentu.
 EMV merupakan kriteria yang paling sering
digunakan untuk menganalisa pohon
keputusan.Suatu langkah awal analisis ini adalah
menggambarkan pohon keputusan dan
menetapkan koonsekuensi finansial dari semua
hasil untuk masalah tertentu
 Mendefinisikan Masalah
 Menggambar Pohon Keputusan
 Menentukan peluang untuk kondisi ilmiah
 Memperkirakan imbalan bagi setiap
kombinasi alternatif keputusan dan kondisi
ilmiah yang mungkin
 Menyelesaikan masalah dengan menghitung
EMV bagi setiap kondisi ilmiah,
 Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai