MARKETING
1
2
Jaman dahulu orang tidak menjual produk atau barang hasil ertanian,
peternakan, dan hasil buruannya, tetapi di konsumsi untuk kebutuhan (need)
sendiri. Bagaimana jika sang petani menginginkan (want) hasil buruan dari
orang lain yang ia belum pernak rasakan ? Maka muncul hasrat untuk
melakukan pertukaran (barter). Inilah cikal-bakal dari konsep menjual dan
penjualan.
2) Segmentasi demografis
Segementasi secara demografis ditentukan berdasarkan kelompok-
kelompok dengan dasar faktor atau variabel demografi. Variabel-
variabel tersebut:
(a) Usia (dibawah 6 tahun, 12 tahun-20 tahun, 21 tahun-30 tahun, dan
lain-lain).
(b) Jenis kelamin (pria, wanita).
(c) Ukuran keluarga (1-2, 3-4, 5-7, > 8 anak)
4
3) Segmentasi psikologis
Segmentasi yang dibagi dan ditentukan berdasarkan variabel-variabel
dengan dasar kelas sosial, gaya hidup, dan lain-lain. Misalnya:
(a) Kelas sosial : bawah, menengah, menengah atas, atas, dan lain-
lain.
(b) Gaya hidup: perubahan, ekonomis, bebas berekspresi, stabil,
Netizen, narsis, dan lain-lain.
(c) Kepribadian: terpaksa, agresif, suka berkelompok, patuh terhadap
penguasa, ambisius, risk taker, dan lain-lain.
4) Segmentasi perilaku
Segmentasi berdasarkan perilaku ini dibagi dan ditentukan
berdasarkan variabel-variabel perilaku, yaitu:
(a) Peristiwa: biasa, khusus.
(b) Manfaat: kenyamanan, ekonomis, mudah digunakan,
5
B. Konsep Pemasaran
Saat ekonomi sedang tumbuh pesat, bisnins akan lebih mudah
menjual produknya. Perusahaan memproduksi dan menawarkan produknya.
Dengan demikian, usahanya berkembang sehingga bisa disimpulkan bahwa
berbisnis sebenarnya bukan merupakan hal yang rumit. Lalu bagaimana
sejarah konsep pemasaran? Awalnya dari mana?
1. Konsep produksi awal dari konsep pemasaran
Pada tahun 1776, Adam Smith, yang dikenal sebagai bapak
ekonomi, mengatakan bahwa “konsumsi adalah satu-satunya tujuan dan
7
Transaksi
Informasi
3. Konsep penjualan
Saat pesaing mulai muncul, produk yang sudah banyak diproduksi
akan mulai sulit untuk dipasarkan dan tidak laku dijual karena pesaing
akan mempengaruhi konsumen untuk membeli produknya. Hal ini
menyebabkan perusahaan lama membutuhkan terobosan aktivitas baru
agar konsumen tetap membeli produknya. Persaingan yang ketat akan
memunculkan konsep penjualan, dimana konsep penjualan bertumpu pada
aktivitas menjual supaya membuat konsumen mau membeli produknya.
Hal ini merupakan kunci utama agar perusahaan tetap bisa bertahan.
9
Wiraniaga/salesman
Produsen menawarkan Push Pasar
barang/jasa (Kumpulan
pembeli)
Wiraniaga/salesman
Push
Produsen menawarkan
barang/jasa
Komunikasi
& informasi
4. Konsep Pemasaran
Saat persaingan mulai ketat dan jumlah pesaing juga mulai
semakin banyak dan pasar tidaklah seragam, maka anggapan satu produk
untuk semua orang sudah tidak berlaku lagi (mass production atau
produksi masal).Beragamnya tingkat kebutuhan, keinginan, dan
permintaan membuat konsep penjualan sulit untuk memenuhi target
penjualannya sehingga diperlukan konsep pemasaran.
Konsep pemasaraan menyebutkan bahwa kunci untuk meraih
tujuan perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan keinginan pasar
sasaraan serta memberi kepuasan secara lebih efisien dan efektif daripada
10
Kebutuhan / Keinginan
& Permintaan
Produk Dibuat /
Diciptakan
Terjadi : Pertukaran,
transaksi & hubungan
yang erat
Target : pemenuhan
kebutuhan pasar &
kepuasan pelanggan
Tujuan terpenuhi :
kepuasan, kesetiaan
dan mempertahankan
konsumen
12
keinginan dan kebutuhan”. Produk yang akan dijual atau ditawarkan harus
dikenal oleh konsumen. Dalam strategi ini harus dipertimbangkan adalah
yang berkaitan dengan produk secara utuh dan terpadu, mulai dari merek atau
nama produk, bentuk, isi, karakteristik, kualitas termasuk pembungkus.
Produk dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yakni produk secara fisik
dan jasa. Strategi produk yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan atau
pengusaha, menurut Kasmir (2006):
a. Menentukan logo motto, yang harus dipertimbangkan antara lain harus
memeliki arti (dalam arti positiif), harus menarik perhatian, dan harus
mudah diingat.
b. Menciptakan merek. Merek atau tanda produk supaya dikenal oleh
konsumen mengenai sesuatu (barang/jasa) yang ditawarkan. Penciptaan
merek harus mempertimbangkan:
1) Mudah diingat.
2) Terkesan hebat dan modern.
3) Memiliki arti (dalam arti positif).
4) Menarik perhatian.
c. Menciptakan kemasan. Kemasan atau pembungkus produk harus
memenuhi beberapa persyaratan:
1) Kualitas kemasan (tidak mudah rusak).
2) Bentuk dan atau ukuran termasuk desain yang menarik.
3) Warna yang menarik.
4) dan sebagainya.
d. Keputusan label. Label adalah sesuatu yang dilekatkan pada produk yang
ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Di dalam label harus
dipertimbangkan:
1) Siapa yang membuat.
2) Di mana dibuat.
3) Kapan dibuat.
4) Cara menggunakannya.
14
2. Stategi harga.
Harga merupakan sejumlah nilai (dalam mata uang) yang harus
dibayar oleh konsumen untuk membeli atau menikmati barang atau jasa
yang ditawarkan. Penentuan strategi harga sangat penting untuk
diperhatikan mengingat harga produk merupakan salah satu penyebab
laku atau tidaknya produk atau jasa yang ditawarkan. Strategi harga yang
salah akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan dan berakibat
tidak lakunya produk tersebut di pasar. Penentuang harga yang akan
ditetapkan harus disesuaikan dengan tujuan perusahaan atau pengusaha.
Adapun tujuan penentuan strategiharga secara umum menurut Kasmir
(2006) yang dipertimbangkan adalah:
a. Untuk bertahan hidup. Penetapan harga produk dibuat semurah
mungkin, tujuannya supaya produk dan atau jasa laku di pasaran.
Dengan harga murah, tetapi masih ada margin laba, dibandingkan
dengan para pesaing dekat, biasanya produk dapat bertahan hidup.
b. Untuk memaksimalkan laba. Keputusan strategi harga bertujuan agar
penjualan meningkat, sehingga laba menjadi maksimal. Penetapan
harga produk dapat tinggi atau dengan harga relatif murah.
c. Untuk memperbesar market share. Tujuan strategi penetapan harga
adalah untuk memperluas atau memperbesar jumlah pelanggan.
Penetapan harga yang relatif murah diharapkan dapat meningkatkan
jumlah pelanggan dan pelanggan para perusahaan persaing terdekat
beralih ke produk yang kita tawarkan.
d. Mutu produk. Untuk memberikan kesan bahwa produk atau jasa yang
ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi atau lebih tinggi dari
kualitas para persaing dekat. Umumnya, harga ditetapkan setinggi
mungkin karena da anggapan bahwa produk yang ditawarkan
15
3. Strategi tempat/distribusi.
Dalam sub-bab diatas sudah dibahas bahwa maslah distribusi
produk sangat menentukan. Bagaimana strategi perusahan dalam
mendistribusikan produkmya, mulai dari pabrik atau produsen sampai di
tangan konsumen atau pembeli. Distribusiadalah cara pengusaha
menyalurkan produknya mulai dari produsen sampai ke tangan konsumen
akhir. Distribusi dapat juga diartikan sebagai cara memilki dan
menentukan metode dan jalur distibusiyang akan dipakai dalam
penyaluran produk ke pasar tujuan. Dalam strategi ini yang perlu
dipertimbangkan adalah berapa jalur atau rantai distibusi atau tingkat
yang diperlukan dalam penyaluran produk. Semakin pendek jalur atau
rantai distribusi yang dilalui suatu produk akan semakin efesien dan
efektif (tepat saaran dan tempat waktu). Kelambatan dalam waktu
penyaluran produk, maka kelambatan dalam waktu penyaluran produk,
maka kesempatan akan diambil oleh para pesaing. Untuk itu harus mampu
memilih strategi yang tepat dalam distribusi produk. Strategi yang tepat
dalam menetapkan saluran distribusi produk memniliki beberapa fungsi,
menurut Kasmir (2006), yakni :
18
4. Strategi promosi.
Kegiatan ini sama pentingnya dengan ketiga kegiatan sebelumnya.
Dalam kegiatan ini setiap pengusaha berusaha mempromosikan seluruh
produk dan atau jasa yang dimilikinya, baik laangsung. Tanpa promosi
pelanggan tidak dapat mengenal produk atau jasa yang ditawarkan. Untuk
itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan
mempertahankan konsumenya. Setidaknya, ada empat macam sarana
promosi yang dapat digunakan oleh setiap pengusaha dalam
mempromosikan produknya maupun jasa. Empat macam sarana promosi
yang dapat dipakai dalah :
a. Periklanan (advertising). Iklan dapat dipasang di berbagai media,
seperti :
1. Pemasangan billboard di alan, tempat atau lokasi yang strategis.
20
E. E-Commerce
1. Definisi E-Commerce
Perdagangan elektronik atau e-commerce merupakan perdagangan
yag dilakukan secara elektronik. E-commerce juga mencangkup seluruh
transaksi bisnis secara elektronik oleh pihak-pihak yang terlibat tidak
hanya pertukaran bisnis secara fisik. Definisi yang lebih lengkap : e-
Commerce merupakan penggunaan komunikasi elektronik dan teknologi
pengolahan informasi digital dalam transaksi bisnis untuk menciptakan,
21
2. Model E-Commerce
Menurut Hivos tahun 2005, kegiatan bisnis e-commerce
mencangkup banyak hal, untuk membedakannya e-commerce dibagi
menjadi beberapa tipe, diantaranya: business-to-business (B2B);
business-to-consumer (B2C); business-to-government (B2G); consumer-
to-consumer (C2C); and mobile commerce (m-commerce).
a. B2B e-commerce
B2B e-commerce secara sederhana didefinisikan sebagai perdagangan
elektronik antar perusahaan. Sekitar 80% dari e-commerce merupakan
B2B.
Contoh B2B yang lebih umum dan merupakan salah satu best
practice models adalah IBM (http://www.ibm.com/ ), Hewlett
Packard/HP (http://welcome.hp.com/ ), Cisco
22
DAFTAR PUSTAKA
26