Anda di halaman 1dari 69

Materi 04:PEMBENTUKAN DAN

PERKEMBANGAN TANAH
TUJUAN :
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat
menjelaskan komponen-komponen yang terlibat
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya
Faktor Pembentuk Tanah

• Bahan Induk
• Iklim
• Organisme (Vegetasi)
• Topografi
• Waktu

– Tanah bervariasi dari satu tempat ketempat lainnya


karena intensifas faktor yang berbeda pada lokasi yang
berbeda
Faktor Pembentuk Tanah
 5 faktor pembentuk tanah
– Bahan induk (p) (tekstur, struktur, komposisi kimia
dan mineral)
– Iklim (cl) (suhu dan curah hujan)
– Topografi / relief (r)
– Organisme (o) (vegetasi dan herwan; termasuk
manusia)
– Waktu (t)
 “Tanah adalah produk dari iklim, organisme,
dan topografi yang mempengaruhi bahan
induk dalam jangka waktu tertentu”
Bahan Induk Tanah

 Residual – tanah terbentuk dari batuan asal


 Batupasir
 Batukapur
 Basal
 Granite
BAHAN INDUK Tanah yg terbentuk

Tekstur kasar
K-feldspar Granit Rhyolit
Masam
Bio

Sulit dilapuk
tit

Unsur Hara

* Kwarsa Syenit Trachyt


*
Hornb

* Granodiorit Dacit
le
nde

Plagioklas

* * Diorit Andesit

+ Piroksin
Gabro
+ +
+ +
+ + + Tekstur halus
+ + +

Mudah dilapuk
+ + Peridotit Basalt Basa
+ Olivin + +
+ + Unsur Hara
+
+ + + + + Dunit
+
Sulit dilapuk Mudah dilapuk
Bhn Induk : Abu Andisols
Vulkanik
Bahan Induk dari tempat lain
(terangkut-pindahkan)
• Air - Sungai = Alluvium
• Angin - eolian = pasir atau debu (loess)
• Gravitasi = colluvium

alluvium
Batuan (rocks)
• Batuan menghasilkan bahan mineral tanah (pasir,
debu, liat)
• Pelapukan batuan yang berada di dekat permukaan
bumi menghasilkan partikel padatan tanah
• Batuan adalah mineral atau agregat mineral yang
merupakan bagian penting dari bumi – atau batuan
adalah kombinasi dari mineral
• Batuan dapat didefinisikan sebagai tubuh mineral
yang ekstensif, tersusun dari 1 mineral atau lebih
dalam proporsi yang bervariasi
Mineral
• Mineral adalah unsur dalam berbagai kombinasi
• Mineral adalah pembentuk batu pada kulit bumi
• Mineral adalah campuran keras dari satu atau
lebih dari 92 unsur stabil di bumi
• Rumus suatu mineral selalu sama dimanapun dia
berada
Jenis Batuan
• Batuan dapat dikelompokkan atas dasar
asalnya, yakni:
– Beku – terbentuk dari magma yang membeku
– Metamorfik – rekristalisasi dalam fase padat
akibat panas dan tekanan;
– Sedimen – terbentuk dari partikel batu lainnya
atau dari larutan
Batuan Beku
• Batuan beku terbentuk karena proses
pembekuan magma. Berdasarkan proses
pembekuannya, dapat dikelompokkan
dalam 3 golongan
1. Batuan Plutonik : membeku di dalam perut
bumi
2. Batuan Intrusif : membeku di dekat
permukaan bumi
3. Batuan Ekstrusif : membeku pada
permukaan bumi
Batuan Beku

• Batuan primer yang merupakan asal batuan lainnya, langsung


atau tidak langsung; terbentuk karena magma membeku
• Batuan dengan kristal besar mendingin lambat di bawah
permukaan bumi, sedangkan batuan dengan kristal kecil
mendingin cepat di dekat permukaan bumi
• Sangat homogen, satu sisi permukaan sama dengan sisi
lainnya.
– Batuan beku warna cerah spt granit, banyak mengandung kuarsa
masam
– Batuan beku warna gelap banyak mengandung senyawa besi &
magnesium, sedikit / tdak ada kuarsa- basa
Batuan Beku
Batuan Sedimen
• Batuan endapan berasal dari pengendapan dan
resementasi hancuran batuan lain
• Dapat terbentuk dari batuan beku, batuan
metamorfis atau batuan sedimen lainnya
• Batuan tersebut mengalami disintegrasi atau
pelarutan menghasilkan partikel yang terangkut
air dan atau angin, kemudian mengalami
pengendapan
Batuan endapan/sedimen yang dikenal adalah :
a. Batu gamping : hasil endapan laut
- kalsit, CaCO3
- dolomit, CaMg (CO3)2

b. Batu Pasir : hasil resementasi pasir


kuarsa (berasal dari hancuran batu granit)
menjadi batuan masif.
- batu pasir, SiO2
c. Batu liat : hasil resementasi endapan
liat
- shale/napal
Batuan Sedimen
Batuan Metamorfis
• Terbentuk melalui berbagai proses
• Umumnya di rekristalisasi dalam bentuk padat oleh
tekanan dan panas dan mungkin dipengaruhi oleh
larutan kimia
• Batuan beku, batuan sedimen, dan pra metamorfis
dapat menjadi batuan metamorfis
Batuan Metamorfis
Batuan organik
• Batuan yang terbentuk dari pemadatan sisa-
sisa tanaman contoh batubara
Perubahan batuan menjadi tanah =
Pelapukan
• Permukaan batuan, kerikil, pasir dan debu terus
menerus mengalami penghancuran oleh pelapukan
fisika dan kimia
• Pelapukan batuan menghasilkan BAHAN INDUK
tanah

• Mengapa Batuan bisa pecah ???


Pelapukan
• Pelapukan kimia & fisika
terjadi bersama-sama
• Gaya fisika memecahkan
batuan menjadi serpihan
sehingga banyak
permukaan yang di ekspos
untuk pelapukan kimia
Pelapukan Fisika : 6 proses
1. Pembekuan & pencairan (Freezing and thawing)
2. Pemanasan & pendingingan (Heating and cooling)
3. Pembasahan & Pengeringan (Wetting and drying)
4. Penghalusan atau pengasahan (Grinding or rubbing)
5. Organisme
6. Pembongkaran (Unloading)
Pelapukan Fisika
• Batu pecah / hancur
tetapi komposisi kimianya
tidak berubah
• Proses
1. Pembekuan /
pemanasan
2. Pelapukan biologi: akar
tanaman tumbuh pada
celah batu
3. Pengelupasan-batu
yang dalam tanah
kemudian terekspos
keluar kena panas
Pelapukan Kimia

• Batu terurai dengan perubahan


komposisi kimia- air sangat
berperan, contoh:
– CO2 yang larut dalam air hujan
membentuk asam karbonat yang
melarutkan batu kapur menjadi
larutan kalsium hidrogen karbonat
• Pelapukan kimia berjalan cepat
pada batu kapur dibandingkan
pada batu pasir dan dipacu oleh
panas
Pelapukan Kimia

• Menghasilkan LIAT
dimana tanaman dapat
tumbuh
• Campuran sisa vegetasi,
liat, fragmen batu
berukuran pasir dan
debu, menghasilkan
tanah
Pelapukan Kimia

• Proses pelapukan
kimia yg umum
adalah: hidrolisis,
pelarutan, dan
oksidasi
• Pelapukan kimia
cenderung
melunakkan batu,
shg batu mudah
hancur
Pelapukan
• Dikendalikan oleh iklim, makin banyak air
makin cepat proses pelapukan
• Pada daerah tropika yang panas dan lembab,
pelapukan berjalan lebih cepat
Pelapukan batu menghasilkan partikel tanah

• Dengan melihat butiran


pasir, kita dapat
menentukan jenis batu
yang telah melapuk secara
fisik menjadi partikel
PASIR
Partikel DEBU

• Ukuran diameter 0.05 mm -


0.002 mm
• Sebagian besar partikel
debu adalah kuarsa karena
mineral yang kurang
resisten telah terlapuk
Partikel LIAT

• Terbentuk dari rekombinasi


mineral atau sintesis dari
unsur, bukan dari
pelembutan partikel debu
• Ukuran diameter < 0.002
mm.
IKLIM

 Temperatur –
 Lebih hangat = Lebih cepat
 Lebih dingin = lebih lambat --> Perkembangan tanah
 Curah Hujan – lebih tinggi = pencucian lebih
besar leaching
 Zona pencucian – ditentukan oleh lokasi CaCO3 dalam
profil tanah
 Indek pencucian = Curah Hujan - Evapotranspirasi=
jumlah hujan efektif yang dapat menyebabkan
pencucian tanah
IKLIM
Merupakan faktor yang paling aktif dalam proses pembentukan
tanah, mempengaruhi reaksi kimia, dan aktivitas flora dan fauna

Reaksi cepat (kimia fisik)


Reaksi cepat (fisik)
Pelapukan kimia / mekanik cepat
Pelapukan mekanik cepat
Proses kehilangan cepat
Proses kehilangan lambat
Perkembangan cepat
Perkembangan terhambat

Reaksi lambat Reaksi lambat


Pelapukan mekanik lambat Pelapukan kimia cepat
Proses kehilangan lambat Proses kehilangan cepat
SUHU

Perkembangan terhambat Perkembangan agak cepat

CURAH
HUJAN
Iklim
Temperatur dan curah hujan adalah unsur iklim yang
paling mempengaruhi sifat tanah
Temperatur:
 Perubahan temperatur dapat menyebabkan retaknya batuan
(pelapukan batuan)
 Temperatur langsung mempengaruhi jumlah bahan organik

yang dihasilkan. Produksi bahan organik meningkat dengan


meningkatnya temperatur asalkan cukup hujan untuk
pertumbuhan tanaman
 Meningkatnya temperatur dapat meningkatkan kecepatan

dekomposisi bahan organik


 Curah hujan
 Curah hujan mempengaruhi pelapukan dan jumlah
serta dekomposisi bahan organik
a. Jika curah hujan meningkat kecepatan erosi juga
meningkat
b. Jika curah hujan meningkat, produksi bahan organik
juga meningkat asalkan temperatur cukup tinggi
untuk pertumbuhan tanaman
c. Jika curah hujan cukup untuk menggenangi tanah,
dekomposisi bahan organik akan terhambat karena
kurangnya oksidasi
% kadar garam

Kedalaman
Basah - Panas

IM
L
% kadar garam
IK
Kedalaman

Kering - Panas
Iron and Al-oxide Rich Iklim Tropis

Curah hujan tinggi


Suhu tinggi

Pelapukan batuan/mineral cepat


Penambahan bahan organik cepat,
demikian juga dekomposisinya
Pencucian unsur hara relatif tinggi

Oxisols

Basah- Panas
Faktor Pembentuk Tanah – BIOTIK (vegetasi)
 Animal - Soil Mixing~ earthworms, crawfish, scorpions, moles,
gophers ~ this mixing can result in the destruction of horizons.
ORGANISME

Fungsi

Sumber bahan organik tanah


Pembentukan humus
Jumlah dan macam
Sifat fisiko-kimia tanah
Peredaran Unsur Hara Kondisi iklim
Perkembangan struktur tanah Suasana fisiko-kimia
Dekomposisi Bahan Organik Flora Vegetasi lain (kompetisi,
sumber makanan, dll)
Fauna
Biotik
Vegetasi – Penambahan Bahan Organik (BO).
Padang rumput ~ BO ditambahkan pada permukaan
60 cm oleh sistem perakaran

Ap

AB

Bg
Biotik

Hutan ~ BO ditambahkan pada 10 cm permukaan


per tahun karena seresah
Faktor Pembentuk Tanah - Topografi atau Posisi Lanskap
 Katena – Seri
tanah dengan
horizon
berbeda
akibat
perbedaan
kedalamannya
sampai air
tanah
 Kelas Drainase
 Baik
 Sedang
 Agak buruk
 Buruk
Katena – Kelas drainase tanah alami
Catatan: Drainase alami adalah kedalaman
sampai air tanah, bukan permeabilitas
tanah.
 Kelas:
Baik – mulai terbentuk ‘mottle’ > 120 cm
Sedang - mottle > 100 cm
Agak buruk - mottle > 60 cm
Buruk – permukaan surface
(mottle merah)
Kelas Drainase (kedalaman sampai air tanah)

mottel
kelabu

mottle > 120 cm Kelabu dibawah A


Mottle kelabu pada B coklat
Baik Sedang Buruk
Agak Buruk
Topografi – erosion & deposisi

Puncak

Bahu

Punggung

kaki
Puncak & Punggung Bukit
Puncak mengalami erosi minimum dan perkembangan
tanah maksimum (horizonisasi terbesar).
Punggung sama dengan puncak kecuali jika lereng >
20%.
Bahu
 Erosi terbesar – infiltrasi air paling sedikit –
limpasan permukaan (runoff) terbesar –
perkembangan tanah minimal
Ap

Bw

Bk

BC

C
Kaki (footslope)
Deposisi material dari lereng atas – bisa dekat
permukaan air tanah – bisa mengalami pencucian
terbesar karena air dari lereng atas dan hujan

Ap
A1
A2
A3

AB
Btg

Air
 Topografi
 Komponen topografi
1. Lereng (slope) – sudut permukaan lahan

2. Tinggi (Height) – berapa tingginya dari sungai

3. Arah (direction) lereng


 Lereng: % lereng = jarak vertikal x 100 / jarak
horizontal
 Lereng Curam ( > 15%),
 Limpasan permukaan (run-off)
 Erosi meningkat jika lereng makin curam
 Tanah memilki horizon A dan B tipis
Lereng datar, 0-5%,
 Sedikit limpasan permukaan, banyak infiltrasi
 Erosi kurang
 Tanah umumnya lebih tebal
 Horizon A dan B cukup tebal, terjadi pencucian

Tinggi (elevasi)
Elevasi, ketinggian diatas perairan, dapat
membantuk mengendalikan drainase. Elevasi
mempengarhui kelembaban tanah
TOPOGRAFI
Bandingkan
 Kondisi air
 Suhu A
 Aliran air
Tropudult
 Erosi
 Pelapukan

B
Tropudalf

- -- -
- -
Aquept/Aquent
C
Faktor Pembentuk Tanah- WAKTU
Vegetasi dan Iklim beraksi pada Bahan Induk dan
Topografi dari waktu ke waktu
Umur tanah ditentukan oleh perkembangannya dan
bukan pada jumlah tahun perkembangannya
Berapa lama suatu tanah menjadi TUA
tergantung pada intensitas proses pembentukan
tanah atau intensitas 4 faktor lainnya
Sekuen Umur

Muda = A Juvenil =
A
C
Bw
Tua (Senile)
Matang = Dewasa
A C
A
E E A
E
Bt1
Bt Btqm

C Bt2
Bqm
Yang terjadi pada tanah sesuai dengan waktu
 Kehilangan unsur hara (basa) = pH rendah atau
tanah menjdai lebih masam
 Meningkatnya konsentrasi besi atau tanah
menjadi berwarna lebih merah
 Meningkatnya kandungan liat atau tanah tua
lebih banyak mengandung liat
 Pelapukan lebih dalam sampai bahan induk
 Tanah-tanah tua di Indonesia banyak dijumai
di Sumatra, Kalimantan dan Papua
Bgmn Proses Pembentukan Tanah?
 Ketika batuan pada permukaan bumi melapuk, akan
tersedia cukup unsur hara untuk menunjung
pertumbuhan ‘lichen’ dan organisme/tumbuhan tingkat
rendah lainnya
 Pada gilirannya lichen mati dan terurai menghasilkan
sejumlah bahan organik
 Asam-asam organik yang sudah ada secara alami akan
lebih memacu pelapukan batuan
 Makin bertambahnya timbunan bahan organik dan
pembentukan fragmen batuan kecil meningkatkan
retensi air dalam tanah dan makin banyak air tersedia
untuk tanaman tingkat tinggi
Proses Pembentukan Tanah

 Seiring dengan waktu, partikel mineral dan organik yang


mobil yang berada di dekat permukaan, akan tercuci ke
bawah, dan sebagian akan diendapkan di lapisan bawah,
terbentuklah lapisan tanah akumulasi
 Setelah beberapa ratus tahun, lapisan tanah atas yang
tercuci akan nampak dan disebut zona eluviasi,
sedangkan pada lapisan bawah terbentuk zona illuviasi
4 proses yang terlibat :
1. Penambahan, termasuk penambahan bahan organik dari
tanaman, air, udara, dan energi dari matahari
2. Kehilangan , termasuk: air karena evaporasi atau
transpirasi dan pencucian hara dari tanah atau
penyerapan hara oleh tanaman
3. Translokasi, termasuk pergerakan liat, bahan organik,
garam, dan unsur hara dari satu lapisan ke lapisan
lainnya
4. Transformasi , termasuk pembentukan liat, dan
penyusunan komponen tanah menjadi agregat yang
berstruktur
Sepuluh Proses Pembentukan Tanah
(Pedogenesa tanah)
1. Pencucian (leaching)
2. Asidifikasi
3. Eluviasi liat
4. Podsolisasi
5. Desilikasi
6. Reduksi
7. Salinisasi
8. Alkalisasi
9. Erosi
10. Deposisi (pengendapan)
 Pencucian (leaching)
– Jika terjadi hujan yang sangat lebat
sehingga air meresap ke dalam profil
tanah, senyawa-senyawa organik
larut akat terangkut
 Asidifikasi
– disebabkan oleh air hujan yang
bersifat masam karena karbon
dioksida larut di dalamnya
membentuk asam karbonat
 Eluviasi liat
 liat di lapisan tanah atas tercuci dan diendapkan ke lapisan
yang lebih bawah. Bagian tanah atas yang kekurangan liat
disebut horizon A atau horizson eluvial (eluvial = tercuci ke
bawah), dan horizon bagian bawah disebut horison B atau
horizon iluvial (iluvial = tercuci ke dalam)
 Podsolisasi
 horizon A yang yang berwarna pucat kelabu. Proses
podsolisasi terjadi pada tanah-tanah masam. Komponen
organik dan anorganik diangkut oleh air dan diendapkan
pada horizon B
 Desilikasi
 pencucian silika (lebih besar dibandingkan
pencucian besi dan aluminium). Proses ini terjadi di
daerah tropika, yang menyebabkan terbentuknya
tanah yang sangat sarang (porous) dengan
kandungan oksida besi yang tinggi. Tanah yang
dicirikan oleh adanya proses ini adalah Oxisol.
 Reduksi
 Jika terjadi akumulasi air drainase dalam tanah
maka udara di dalam tanah digantikan oleh air
 Salinisasi & Alkalisasi
 Salinisasi adalah akumulasi garam seperti sulfida dan klorida
 Alkalisasi adalah akumulasi sodium pada kisi pertukaran
 aram yang dihembus dari lautan ke daratan, masuk melalui
irigasi atau dihasilkan oleh proses pelapukan menyebabkan
tanah tidak subur. Masalah ini umumnya terjadi di daerah
kering dimana tidak tersedia cukup air untuk mencuci garam
dari profil tanah
 Erosi dan Deposisi
 Tanah selalu peka terhadap erosi air dan angin. Bahan hasil
erosi mungkin diendapkan di lembah-lembah sungai untuk
menjadi bahan pembentuk tanah baru, atau mungkin
terangkut sampai ke laut
Pembentukan Profil Tanah
Faktor yang menghambat perkembangan profil
tanah
 Curah hujan rendah  Kelembaban rendah
 Kandungan kapur tinggi  Kandungan kuarsa tinggi
 Kandungan liat tinggi  Batuan keras
 Lereng curam  Permukaan air tanah
 Temperatur dingin tinggi
 Erosi berat  Deposisi terus menerus
 Pencampuran oleh
hewan
TUGAS INDIVIDU
 Jelaskan faktor dan pengaruh masing-masing
faktor tersebut dalam proses pembentukan
tanah !
 Kenapa batuan bisa pecah dan bagaimana pada
akhirnya batuan bisa berubah menjadi partikel
(pasir, debu, liat) sbg penyusun utama tanah?
 Jelaskan secara singkat proses pembentukan
tanah !
Minggu depan dikumpulkan
Pengumpulan tugas individu

 Jangan lupa ditulis : Nama, NPM, Klas Agribisnis


berapa
 Laporan tugas individu diketik MS Word kmd
dikrim ke :
 email : ssuyamto@gmail.com atau
 WA : 08123258684
 Paling lambat : 6 hari atau sehari sebelum
kuliah minggu berikutnya
Akhir materi 04-terima kasih

Anda mungkin juga menyukai