Anda di halaman 1dari 30

PROSES DAN FAKTOR-

FAKTOR PEMBENTUKAN
TANAH
ITH Kelas D
Proses Pembentukan tanah
• Kebanyakan tanah terbentuk dari pelapukan batuan dan mineral
(kuarsa, feldspar, mika, hornblende, kalsit dan gipsum), tapi ada yg
berasal dari tumbuhan (gambut/peat; Histosol).

• Jenny (1941) dalam buku “Factors of Soil Formation” : Tanah


terbentuk dari interaksi banyak faktor, dan yang terpenting adalah :
bahan induk (parent material), iklim (climate), organisme (organism);
topografi (relief); waktu (time).
 
• Tanah = f {c, p, r, o, t}

✔ c : climate (bersifat aktif)


✔ p : parent material/bahan induk (pasif)
✔ r : relief/topografi/ bentang lahan (pasif)
✔ o : organism (aktif)
✔ t : time (pasif)
Faktor-faktor Pembentuk Tanah
• Bahan induk berpengaruh thd pembentukan tanah melalui :
laju pelapukan, nutrisi, dan partikel yang terkandung (misal
sandstone = pasir; shales = clay).
• Iklim: Faktor iklim yang utama adalah presipitasi (curah
hujan) dan temperatur (suhu).
• Organisme : perbedaan vegetasi, makro dan mikro
organisme yang ada di atas tanah maupun di dalam tanah,
manusia dalam managemen lahannya.
• Topografi (relief) berpengaruh terhadap pembentukan tanah
melalui pengaruhnya terhadap air dan temperatur. Tebal-
tipisnya tanah.
• Time : waktu yang diperlukan tanah untuk berkembang →
pembentukan lapisan-lapisan/horizon (genetik horizon).
Horison berkembang sangat cepat pada daerah yang hangat,
humid, berhutan karena cukup air.
• Climosequence : pembentukan tanah yang hanya
dipengaruhi oleh faktor iklim, faktor yang lain konstan. Istilah
yang sama untuk Biosequences, toposequences,
lithosequences, dan chronosequences.

• Tanah dapat terbentuk dari pelapukan batuan padat (in situ)


atau merupakan deposit dari material/partikel yang terbawa
oleh air, angin, glasier (es), atau gravitasi.

• Apabila material yang terbawa tersebut masuk ke lahan


(land), maka disebut landform. Penamaan landform
berdasar pada cara transport maupun bentuk akhir.
Contoh :
▪ Alluvial berasal dari aliran air
▪ Dunes berasal dari gerakan angin terhadap pasir
▪ Colluvium berasal dari gravitasi.
PROSES PELAPUKAN BATUAN DAN MINERAL

Pelapukan secara fisik (Disintegrasi):


-Akibat naik-turunnya suhu (pembekuan dan pencairan, friksi)
-Kemampuan memuai dan mengerut masing-masing material
Pelapukan Secara Biologik-Mekanik, e.g: Akar menembus retakan
batuan

Pelapukan secara kimia (Dekomposisi):


-Hidrasi dan Dehidrasi:
-Oksidasi dan reduksi
-Hidrolisis
-Pelarutan (Solution)
• Laju pelapukan tergantung pada :
(1) temperatur
(2) laju air perkolasi
(3) status oksidasi dari zona pelapukan
(4) luas permukaan bahan induk yang terekspose
(5) jenis mineral

• Pelapukan batuan secara kimia (dekomposisi) lebih


dominan dibanding pelapukan secara fisik di daerah
beriklim basah.

• Untuk daerah cold arid maka pelapukan fisik lebih


dominan
Tanah berasal dari :

• Batuan keras : Batuan beku, batuan


sedimen, batuan metamorfosa

• Bahan lebih lunak dan lepas: abu volkan,


bahan endapan baru.

• Regolit: Bahan-bahan lepas (termasuk


tanah) di atas batuan yang keras.
• Tipe batuan ada tiga yaitu :
(1) batuan beku (igneous rock),
(2) batuan sedimen (sedimentary rock),
(3) batuan metamorphosis (metamorphic rock)

• Batuan beku berasal dari pemadatan magma yang membeku, dibagi


menjadi:
• batuan asam (acidic rock) : relatif tinggi kandungan kuarsa; mineral
silikat warna terang Ca atau K/Na
• batuan basa (basic rock) : rendah kandungan kuarsa; kandungan
mineral ferromagnesium warna gelap (hornblende, mika, piroksin)
tinggi
• Batuan sedimen terjadi jika partikel mineral/substansi terlarut
jadi padat atau tersementasi menjadi massa yang keras. Misalnya
Calcareous untuk karbonat (lime) (calcareous limestone);
Ferruginous untuk oksida besi; Siliceous untuk silika (SiO2).

• Conglomerates dan breksi (breccias) terjadi dari berbagai fragment


batuan yang tersementasi.
• Sandstone berasal dari pasir yang tersementasi (umumnya kuarsa
dan sedikit partikel ukuran <0,05 mm).
• Shales merupakan pemadatan dari Clay dan debu dengan berbagai
jenis sementasi.
• Limestone merupakan kalsium karbonat atau campuran kalsiumdan
magnesium karbonat, clay, debu, dan pasir dengan lebih dari 50%
berupa karbonat.
• Dolomit : seperti limestones, akan tetapi kandungan magnesium
karbonatnya lebih tinggi
• Quartzites : pasir silika tersementasi (Silica-cemented sands) dimana
semennya sekeras pasir
• Batuan metamorfose : sama atau lebih keras
dibanding batuan beku atau sediment.
Contoh batuan metamorfosa :
• Gneiss : berasal dari batuan beku warna
terang
• Schist : terdiri dari banyak batuan atau
mineral terutama mika, terlihat berlapis
• Marble : limestone atau dolomite yang
menjadi keras karena cukup untuk bersinar
(mudah terdekomposisi)
Stage pelapukan mineral
pada fraksi tanah < 2 mm
Tipe mineral Karakter Tanah
Stage
1 Gipsum

2 Kalsit
Mineral ini terdapat di fraksi debu dan lempung
3 Hornblende pada tanah muda dan tanah di daerah arid dimana
air kurang shg menghambat pelapukan kimia dan
4 Biotit pencucian/pelindihan (leaching)
5
Albit
6 Kuarsa

7 Muskovit (termasuk ilit)


Tanah banyak ditemukan di daerah temperate;
8 Vermikulit umumnya subur, rumput atau hutan sbg vegetasi
alaminya
9 Montmorillonit

10 Kaolinit

11 Gibsit
Fraksi clay pada tanah yang terlapukkan lanjut di
12 Hematit (juga gutit) daerah tropik, kesuburan rendah
13 Anatase
Mineral Primer

Name Formula Comments

Quartz SiO2 Hard, weathers slowly, major material of


most sands

Feldspar : (K, Na)AlSi3O8 Hard, weather slowly or moderately, but


-Orthoclase (Ca, Na)Al (Al,Si)Si2O8 provide important nutrients and clay in the
-Plagioclase weathered products.

Micas : KAl3Si3O10(OH)2 KAl (Mg, ”Glitter” in rocks or wet sands. Important


-Muscovite Fe)4Si3O10(OH)2 source of potassium and clay
-Biotite

Dark mineral (Augite, hornblende, Ca2(Al, Fe)4 (Mg, Fe)4Si6O24 Includes several minerals that weather
Biotite, Mica, Others) moderately fast; good clay formers

Apatite 3Ca3(PO4)2.CaF2 The most common mineral supplying


phosphorus
Mineral sekunder
Name Formula Comments

Calcite CaCO3 Slightly soluble materials in limestone


Dolomite (Ca, Mg)(CO3)2 or dolomite rock common in arid-
region soils; calcium or magnesium
source

Gypsum CaSO4.2H2O A soft, moderately soluble minerals


found in arid-region soils

Iron Oxides Fe2O3.xH2O A group of minerals with different


amounts of water giving soils their
yellow-to-red colors; iron source

Clay : (Complex)
Kaolinite, illite, Montmorillonit,
Vermicullite
Tahap Pembentukan Tanah

• Pembentukan tanah dibagi menjadi 2 yaitu:


(1) Perubahan massa padat (batuan) menjadi material yang tidak padat atau
halus
(2) Perubahan material yang halus menjadi tanah seiring dengan berjalannya
waktu (disebut dengan perkembangan tanah/soil development).

• Pembentukan tanah merupakan pembentukan material tidak padat dengan


adanya proses pelapukan dan pembentukan profil tanah (termasuk
perkembangan horison).

• Profil tanah : penampang tegak lurus/vertikal tanah yang menunjukkan


lapisan-lapisan tanah atau horison.

• Horison : lapisan tanah yang kurang lebih sejajar dengan permukaan bumi
dan berbeda (fisik/kimia/biologi) dengan lapisan yang berdekatan karena
proses pedogenesa.
Profil Tanah

Profil Tanah dan horison


Penggambaran lain
profil tanah dan horison
Penggambaran lain profil tanah dan horison
Pembentukan Profil Tanah
1. Penambahan bahan-bahan dari tempat lain/ (additions):
- Air hujan, embun
- O2 dan CO2 dari atmosfer
- N, Cl, S dari atmosfer dan air hujan
- Bahan organik
- Bahan endapan
- Sinar matahari
2. Kehilangan bahan-bahan/Losses:
- Evapotranspirasi
- Denitrifikasi
- Bahan organik (sbg CO2) karena dekomposisi
- Erosi
- Energi karena radiasi

3. Perubahan bentuk (transformation)


- Bahan organik kasar jadi humus
- Pasir jadi debu, debu jadi lempung
- Pembentukan struktur tanah
- Pelapukan mineral dan pembentukan mineral lempung
- Pembentukan konkresi
4. Pemindahan dalam solum (translocation), e.g:
• Pemindahan lempung, BO, Fe, Al dari lap.
atas ke lap. Bawah
• Pemindahan UH dari lap. Bawah ke atas
lewat siklus kegiatan vegetasi
• Pemindahan tanah (tikus, rayap dll)
• Pemindahan garam-garam dari lapisan
bawah ke lap. atas melalui air kapiler.
Berbagai kondisi yang menghambat
perkembangan profil tanah :
1. Curah hujan rendah (pelapukan rendah, material terlarut yang
tercuci sedikit)
2. Kelembaban relatif rendah (pertumbuhan mikroorganisme
seperti alga, fungi, lichenes rendah)
3. Bahan induk mengandung sodium karbonat atau lime yang
tinggi (material tanah rendah mobilitasnya)
4. Bahan induk mengandung kuarsa yang tinggi dengan
kandungan debu dan clay rendah (pelapukan lambat, gerakan
koloid rendah)
5. Kandungan clay tinggi (aerasi jelek, pergerakan air lambat)
6. Bahan induk resisten misal quarzite (pelapukan lambat)
Berbagai kondisi yang menghambat
perkembangan profil tanah :

7. Kelerengan tinggi (erosi menyebabkan hilangnya lapisan top


soil; pengambilan air tanah rendah)
8. Tingginya air tanah (pencucian rendah, laju pelapukan
rendah)
9. Suhu dingin (semua proses pelapukan dan aktivitas mikrobia
lambat)
10. Akumulasi material secara konstan (material baru
menyebabkan perkembangan tanah menjadi baru)
11. Erosi air dan angin yang berat (tereksposnya material baru)
12. Pencampuran oleh binatang dan manusia (pengolahan
tanah, penggalian) akan meminimalisir pergerakan koloid ke
bagian tanah lebih dalam
13. Adanya substansi racun bagi tanaman, misal garam yang
berlebihan, heavy metal, herbisida yang berlebihan
Beberapa contoh proses pembentukan
tanah
No Proses Arti Ket*

1 Eluviasi Pemindahan bahan-bahan tanah dari suatu horizon ke horizon lain 4

Iluviasi Penimbunan bahan-bahan tanah dalam suatu horizon 4

2 Leaching Pencucian/pelindihan basa-basa (unsur hara) dari tanah 2

Enrichment Penambahan basa-basa (hara) dari tempat lain 1

3 Dekalsifikasi Pemindahan CaCO3 dari tanah atau horizon tanah 4

Kalsifikasi Penimbunan CaCO3 dari tanah atau horizon tanah 4

4 Desalinisasi Pemindahan garam-garam mudah larut dari tanah atau suatu horizon 4
tanah
Salinisasi Penimbunan garam-garam mudah larut dari tanah atau suatu horizon 4
tanah
5 Dealkalinisasi Pencucian ion-ion Na dari tanah atau horizon tanah
(solodisasi)
6 Lessivage Pencucian (pemindahan) liat dari suatu horizon ke horizon lain dalam bentuk suspensi 4
(secara mekanik). Dapat terbentuk tanah Ultisol (Podzolik) atau Alfisol
No Proses Arti Ket
*

Pedoturbasi Pencampuran secara fisik atau biologik beberapa horizon tanah sehingga horizon- 4
horizon tanah yang telah terbentuk menjadi hilang. Terjadi pada tanah Vertisol
(Grumusol)

7 Podzolisasi Pemindahan Al dan Fe dan atau bahan organik dari suatu horizon ke horizon lain 3,4
(Silikasi) secara kimia. Si tidak ikut tercuci sehingga pada horizon yang tercuci meningkat
konsentrasinya. Dapat terbentuk pada tanah Spodosol (Podzol)

Desilikasi Pemindahan silika secara kimia keluar dari solum tanah sehingga konsentrasi Fe dan 3,4
(ferralisasi, Al meningkat secara relatif. Terjadi di daerah tropika dimana curah hujan dan suhu
laterisasi, tinggi sehingga Si mudah larut. Dapat terbentuk tanah Oksisol (Laterit, Latosol)
latosolisasi)

8 Melanisasi Pembentukan warna hitam (gelap) pada tanah karena pencampuran bahan organik 1,4
dengan bahan mineral. Dapat terbentuk tanah Mollisol
Leusinisasi Pembentukan horison pucat karena pencucian bahan organik 4

9 Braunifikasi, Pelepasan besi dari mineral primer dan dispersi partikel-partikel besi oksida yang 3,4
Rubifikasi, makin meningkat. Berdasar besarnya oksidasi dan hidrasi dari besi oksida tersebut
Feruginasi maka dapat menjadi berwarna coklat (braunifikasi), coklat kemerahan (rubifikasi)
atau merah (feruginasi)

Gleisasi Reduksi besi karena keadaan anaerob (tergenang air) sehingga terbentuk warna 3,4
kebiruan atau kelabu kehijauan
10 Littering Akumulasi bahan organik setebal kurang dari 30 cm di permukaan tanah mineral 1

Humifikasi Perubahan bahan organik kasar menjasi humus 3


• * Keterangan :
1. penambahan bahan ke tanah
2. Kehilangan bahan dari tanah
3. Perubahan bentuk (transformasi)
4. Pemindahan dalam solum
MORFOLOGI TANAH
 Morfologi tanah : suatu sarana dalam penyelidikan ilmiah
dengan tujuan untuk menguraikan, melukiskan dan
melaporkan kenampakan, ciri-ciri, dan sifat tanah yang
dimiliki oleh suatu profil tanah.

• Solum (tubuh tanah) : tanah yang berkembang secara


genetis; merupakan lapisan tanah mineral dari atas sampai
sedikit di bawah batas atas horizon C

• Top Soil (Tanah Atasan) : lapisan tanah yang paling atas yang
dapat diartikan : (1) horison Ap; (2) Horison A1 (3) Horison A
seluruhnya (4) lapisan tanah yang subur karena mengandung
banyak bahan organik tanah

• Surface Soil (tanah permukaan) : lapisan tanah permukaan


yang biasanya terpindahkan waktu pengolahan tanah
(tebalnya 12-20 cm) yang biasanya tererosi.
• Subsurface Horizon (tanah bawah permukaan) :
bagian horizon A yang terdapat dibawah surface soil

• Subsoil (tanah bawahan) : horizon B bagi tanah


yang sudah terbentuk horizon; sedang bagi tanah
yang sedang berkembang berarti lapisan tanah di
bawah tanah permukaan dimana terdapat
pertumbuhan akar yang normal

• Substratum (lapisan bawah tanah) : lapisan


dibawah solum, baik horizon C maupun horizon R.
MINERALOGI

• Batuan induk terdiri dari berbagai macam mineral.


Pada batuan beku yang belum terdekomposisi
umumnya terdiri dari kuarsa dan feldspar.
• Di tanah kuarsa merupakan mineral utama yang
terdapat di pasir dan debu. Fraksi clay didominasi oleh
mineral lempung montmorillonit, kaolinit, besi dan
aluminium oksida, besi dan aluminium hidroksida.
• Batuan induk didominasi oleh 9 elemen (lihat tabel
berikut)
Elemen dalam Batuan Induk
Element Major Ion Percent Mass
Basis
Oxygen O2- 60

Silicon Si4+ 20

Aluminium Al3+ 6

Hydrogen H+ 3

Sodium Na+ 3

Calcium Ca2+ 2

Iron Fe2+ and Fe3+ 2

Magnesium Mg2+ 2

Potassium K+ 1

Tabel tersebut menunjukkan oksigen jumlahnya terbanyak dan hanya satu-


satunya unsur yang berupa anion

Anda mungkin juga menyukai