Indikator Pencapaian Kompetemsi (IPK) : rocks), batuan sediment (sedimentary rocks), dan batuan
1. Menyebutkan karakteristik Lapisan Lithosfer metamorfosa/malihan (metamorphic rocks). Batuan-batuan tersebut
berbeda-beda materi penyusunnya dan berbeda pula proses
2. Menjalaskan siklus batuan terbentuknya.
3. Mengklasifikasikan jenis-jenis batuan
4. Mengklasifikasikan tenaga pengubah bentuk BATUAN BEKU
muka bumi (tenaga geologi) Batuan beku atau sering disebut igneous rocks adalah batuan yang
5. Menjelaskan gejala lithosfer dan dampaknya terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat
terhadap kehidupan pembekuan dari magma. Adalah batuan yang terbentuk dari lapisan
magma yang membeku. Ciri umumnya homogen, kompak, tak ada
pelapisan, tidak mengandung fosil.
SIKLUS LITOSFER BUMI
Macam-macam batuan beku :
Siklus litosfer yang terjadi di bumi dapat digambarkan lewat skema 1. Batu Granit
berikut: Terbentuk dari lava yang membeku dalam waktu yang sangat
lama.
Mempunyai warna-warna campuran yang indah seperti putih,
kelabu, dan jingga.
Susunannya keras dan kasar.
Sangat baik untuk fondasi galangan kapal, dermaga,
pengeras jalan, ubin, dan bahan bangunan lainnya.
Terdiri atas 3 jenis mineral yaitu :
1. Feldspar merah muda atau kelabu
2. Kuarsa putih
3. Mineral hitam (mika)
2. Batu Obsidian
Merupakan batuan yang keras, licin, berkilau seperti kaca
hitam atau hitam.
Skema siklus litosfer, dengan keterangan sbb.: Seringkali disebut batu kaca.
1: Magma mendingin, magma memadat Terbentuk dari lahar dingin yang membeku dengan cepat.
2: batuan beku, perusakan batuan beku oleh tenaga eksogen, Berwarna hitam, coklat tua atau merah.
diangkut, dan diendapkan Bila dipecah akan membentuk permukaan yang licin
3: Sedimen klastis (oleh curah hujan),larutan dalam air menglengkung dengan tepi yang tajam.
diendapkan Dahulu digunakan sebagai ujung tombak atau alat pemotong.
4: Batuan sedimen kimiawi, larutan dalam air diambil 3. Batu Apung
organisme, batuan sedimen organis,tingginya suhu dan Terbentuk dari lava yang mengandung banyak gas.
tekanan serta waktu lama mengubah batuan sedimen Berwarna keabu-abuan.
5: Batuan metamorf, jika keseimbangan suhu dan tekanan Memiliki banyak rongga atau lubang.
menurun mungkin mengubah batuan metamorf Ringan dan mengapung di air.
Dapat digunakan sebagai bahan penggosok alat-alat rumah
Terjadinya kulit bumi dapat digambarkan sebagai berikut: tangga dan bahan campuran semen.
Magma cair bersuhu tinggi keluar dari dapur magma dengan gas 4. Batu Basalt
terlarut di dalamnya. Karena di sekitar mulut magma dingin, Terbentuk dari pembekuan lava dan penguapan gas.
magma membeku. Terdiri atas kristal-kristal yang sangat kecil.
Proses pembekuan dapat terjadi di lapisan dalam, korok, atau di Berwarna hijau keabu-abuan dan berlubang-lubang
permukaan bumi. Hasilnya tentu akan berbeda-beda.
Adanya pengaruh atmosfer, batuan beku akan rusak dan Klasifikasi Batuan Beku
terbawa aliran air, hembusan angin, gletser, gravitasi, dan 1. Berdasarkan teksturnya batuan beku ini bisa dibedakan lagi
diendapkan di tempat baru. Hasilnya menjadi batuan sedimen. menjadi 2 :
Batuan klastik mengalami perubahan oleh tenaga endogen dan Batuan Beku Plutonik, umumnya terbentuk dari pembekuan
eksogen. Menjadi batuan metamorf. magma yang relatif lebih lambat sehingga mineral-mineral
penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik ini
Batuan metamorf akan kembali ke dalam magma dan ada yang
seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan
berubah sendiri karena alam. Yang kembali dalam magma
hiasan rumah).
melebur menjadi magma, kemudian siklus kembali seperti
semula. Batuan Beku Vulkanik, umumnya terbentuk dari pembekuan
magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung
api) sehingga mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya
BATUAN adalah basalt, andesit (yang sering dijadikan pondasi
rumah), dan dacite
Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari
lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi karena 2. Berdasarkan mineral penyusunnya batuan beku dibagi 2:
daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung Batuan beku mineral ringan: tersusun atas mineral-mineral
dengan dekat maka banyak hal-hal yang dapat pula kita ketahui ringan berwarna terang, mudah pecah, dan banyak
dengan cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan mengandung silikat sehingga bersifat asam.
bahwa daratan tersusun oleh beberapa jenis batuan yang berbeda
satu sama lain. Dari jenisnya batuan-batuan tersebut dapat
digolongkan menjadi 3 jenis golongan, yaitu batuan beku (igneous
Batuan beku mineral berat: tersusun atas mineral-mineral Batuan sedimen fluvial: diendapkan di sungai.
berat yang berwarna gelap, sukar pecah, dan kadungan Batuan seidmen glasial: diendapkan di daerah es/gletser.
silikatnya sedikit sehingga sifatnya basa
BATUAN METAMORF/MALIHAN
3. Berdasarkan tempat pembekuannya batuan beku dibagi 3: Batuan metamorf atau batuan malihan adalah batuan yang terbentuk
Batuan beku dalam: terbentuknya jauh di dalam per- akibat proses perubahan temperature dan/atau teka-nan dari batuan
mukaan bumi, pada kedalaman 15-50 km. Pendingin-an yang telah ada sebelumnya. Akibat bertambah-nya temperature
yang terjadi sangat lambat, batuannya besar-besar dan dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tektur dan
berstruktur holokristalin atau terbentuk dari kristal sempurna strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan
(karena dekat astenosfer). Ciri-cirinya berbutir kasar struktur yang baru pula. Contoh batuan tersebut adalah batu sabak
dibanding batuan beku luar, jarang ada lubang gas. atau slate yang merupakan perubahan batu lempung. Batu marmer
Contohnya granit. yang merupakan perubahan dari batu gamping. Batu kuarsit yang
Batuan beku korok/gang: adalah batuan beku yang merupakan perubahan dari batu pasir.
terbentuk di korok atau celah kerak bumi sebelum magma Batuan metamorf dapat dibagi tiga:
sampai ke permukaan bumi. Prosesnya agak cepat, Batuan metamorf kontak (metamorf termal): berubah karena
sehingga struktur kristalnya kurang sempurna. Contohnya pengaruh suhu tinggi. Suhu tinggi karena letaknya dekat magma,
granit porfiri. atau ada di sekitar batuan intrusi. Contohnya batolit, lakolit, sill.
Batuan beku luar: batuan beku yang terbentuk di Pada zona ini banyak ditemukan mineral-mineral bahan galian
permukaan bumi. Proses pembukuan sangat cepat yang letaknya relatif teratur, contohnya besi, timah, seng yang
sehingga tidak menghasilkan kristal-kristal batuan. dihasilkan dari limestone dan calcareous shale.
Contohnya riolit dan basalt. Batuan metamorf dinamo (metamorf kinetis): berubah karena
tekanan yang tinggi, dalam waktu yang lama, dan dihasilkan
BATUAN SEDIMEN proses pembentukan kulit bumi oleh tenaga endogen. Adanya
Batuan sediment atau sering disebut sedimentary rocks adalah tekanan dari arah berlawanan menyebabkan butir-butir mineral
batuan yang terbentuk akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari menjadi pipih dan ada yang mengkristal kembali. Contohnya batu
hasil proses pelapukan dan erosi yang kemudian tertrans-portasi dan lumpur menjadi batu tulis (slate).
seterusnya terendapkan. Proses terbentunya disebut diagenesis, Batuan metamorf pneumatolitis kontak: berubah karena pengaruh
yang artinya menyatakan terjadinya peru-bahan bentuk atau gas-gas dari magma. Contohnya kuarsa dan gas borium berubah
transformasi dari bahan deposit menjadi batuan endapan. menjadi turmalin, dengan gas florin menjadi topas (permata
Pengendapan bahan-bahan yang tidak larut air menyebabkan kuning)
keterikatan butiran secara bersama-sama karena adanya proses
sementasi. Jenis-jenis semen ini adalah kalsium karbonat dan silikat. Proses-proses tersebut berlangsung sepanjang waktu baik di masa
Contoh : Batu Pasir, Batu Kapur, Batu Gamping, Batu Konglomerat, lampau maupun masa yang akan datang. Kejadian alam dan proses
Batu Bara geologi yang berlangsung sekarang inilah yang memberikan
gambaran apa yang telah terjadi di masa lampau seperti diungkapkan
Berdasarkan cara pengendapannya, batuan sediment dibagi 3 oleh ahli geologi “JAMES HUTTON” dengan teorinya “THE PRESENT
diantaranya : IS THE KEY TO THE PAST”
1. Batuan Sedimen Klastik,
Batuan sediment klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari TENAGA PEMBENTUK MUKA BUMI/STRUKTUR GEOLOGI
material-material yang mengalami proses transportasi. Besar butir Secara garis besar dapat dibagi :
dari batuan sediment klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung
Tenaga Endogen: berasal dari dalam bumi dan bersifat
sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan
membangun permukaan bumi. Terdiri atas tiga unsur: tektonis,
penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga menjadi
vulkanis, dan seismis.
batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks).
Tenaga Eksogen: berasal dari luar bumi dan bersifat merusak.
Contohnya batu konglomerat, batu pasir dan batu lempung
Terdiri atas empat unsur: pelapukan, erosi, pengangkutan, dan
sedimentasi.
2.Batuan Sedimen Kimia, Tenaga Ekstrateresterial: berasal dari ruang angkasa.
Batuan sediment kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari Contohnya meteor.
larutan. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal
rocks) hidrokarbon dari migrasi. Contohnya anhidrit dan batu garam
(salt). TENAGA ENDOGEN
1.Tenaga Tektonis
3. Batuan Sedimen Organik. Merupakan tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan terjadinya
Batuan sediment organik terbentuk dari gabungan sisa-sisa makhluk perubahan letak lapisan permukaan bumi secara mendatar atau
hidup. Batuan ini biasanya menjadi batuan induk (source) atau batuan vertikal. Gerak tektonis dibagi atas dua: epirogenesa dan orogenesa.
penyimpan (reservoir). Contohnya adalah batu gamping terumbu. Tektonis epirogenesa: proses perubahan bentuk daratan yang
disebabkan oleh tenaga yang lambat dengan arah vertikal, meliputi
Berdasarkan tenaga yang mengendapkan batuan sedimen dibagi 3: wilayah yang luas. Ada dua macam:
Batuan sedimen akuatis: berasal dari pengendapan butir-butir Epirogenesa positif adalah gerakan yang menyebabkan
batuan oleh air sungai, danau, atau air hujan. daratan mengalami penurunan sehingga seolah permukaan
laut naik. Penyebabnya antara lain tambahan beban (misalnya
Batuan sedimen aeolis (aeris): berasal dari pengendapan
karena sedimen yang sangat tebal, disebut geosinklinal), atau
butir-butir batuan oleh angin.
karena tertutup glasial yang sangat tebal.
Batuan sedimen glasial: berasal dari pengendapan butir-butir
Epirogenesa negatif adalah gerakan yang menyebabkan
batuan oleh gletser.
naiknya permukaan daratan sehingga seolah permukaan air
turun.
Berdasarkan tempat pengendapannya batuan sedimen dibagi 5
Batuan sedimen teristris: diendapkan di darat.
Batuan sedimen marine: diendapkan di laut.
Batuan sedimen limnis: diendapkan di danau.
d. Lipatan menggantung, diakibatkan salah satu gaya tangensial
yang terus bekerja sehingga salah satu sisi lain lebih miring.
Epirogenesa positif dan epirogenesa negatif Sedemikian sehingga kemiringan sayap dan kecuramannya
sudah melalui poros vertikal.
Tektonis orogenesa: pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat e. Lipatan sesar sungkup, diakibatkan lipatan rebah tetap
meliputi wilayah yang sempit. Merupakan proses pembentukan mendapatkan tekanan gaya tangensial.
gunung akibat tabrakan lempeng benua, sesar bawah benua, f. Lipatan terbuka, lipatan yang masih berpotensi lebih
perekahan kontinen, atau pergeseran punggung samudra dengan melengkung lagi.
benua. Tenaga ini biasanya diikuti pelengkungan (warping), lipatan 2. Menurut Bentuknya, Lipatan dibagi menjadi :
(folding), patahan (faulting), dan retakan (jointing). a. Lipatan paralel (concentric fold) ialah suatu lipatan dimana
jarak ketebalan tiap lapisan tetap sama dan memiliki jarak
A. LIPATAN (FOLD) lapisan sejajar dengan sumbu utama.
Lipatan (folding) terjadi karena tekanan yang lemah, tapi berlangsung b. Lipatan similar (similar fold) ialah lipatan yang jarak
terus-menerus. lapisannya sejajar dengan sumbu utama. Ukuran antiklinal
Berikut ialah beberapa bagian geometri lipatan kulit bumi: dan sinklinalnya pun tidak tidak sedikit berubah.
a. Punggung lipatan dinamakan antiklinal, yakni bagian lipatan yang c. Lipatan disharmonik ialah lipatan yang tidak teratur sebab
memiliki format cembung (convex) menuju atas. Antiklinal lapisannya tersusun dari bahan-bahan yang berbeda.
memiliki dua sisi kemiringan dengan arah yang saling d. Lipatan ptigmatik ialah lipatan yang terbalik terhadap
bertentangan dan saling menjauh. Pada unsur tengah dari sumbunya.
antiklinal pun ada inti antiklinal. e. Lipatan chevron (chevron fold) ialah lipatan bersudut yang
b. Lembah lipatan atau sinklinal, ialah unsur lipatan yang memiliki sendinya tajam dengan sayap lipatan berupa bidang planar.
format cekung (concave) menuju atas. Siklinal memiliki dua sisi f. Lipatan isoklinal (isoclinal fold) ialah lipatan yang bidang
kemiringan dengan arah yang saling mendekat. Bagian tengah sumbu atau sayapnya sejajar diakibatkan oleh adanya
dari sinklinal dinamakan inti sinklinal. desakan secara terus menerus.
c. Sayap lipatan atau limb, ialah bidang oleng yang membina g. Lipatan monoklinal, ialah pencuraman setempat di suatu
struktur sinklinal atau antiklinal. Limb pun adalah bagian dari daerah yang umumnya ditandai kemiringan landai
lipatan yang terletak menurun mulai dari lengkungan maksimal h. Lipatan klin bands ialah lipatan yang bersudut tajam dan
sebuah antiklinal hingga lengkungan maksimal suatu sinklinal. diberi batas oleh permukaan planar.
Limb mempunyai format memanjang dari axial plane pada lipatan i. Lipatan seretan (drag fold) ialah lipatan yang terbentuk sebab
satu ke axial plane pada lipatan lainnya. Ada 2 jenis limb yaitu adanya seretan sebuah sesar.
fore limb yaitu sayap yang curam pada lipatan simetris, dan back j. Lipatan kelopak ialah lipatan yang unsur dalamnya mempnyai
limb yakni sayap yang landai. daya tekanan sampai-sampai sayap tengahnya tidak menjadi
d. Axial plane adalah sebuah bidang yang mencukur puncak lipatan tipis.
sampai-sampai bagian samping dari lipatan menjadi tidak cukup
simetris.
e. Pluge ialah sudut yang terbentuk oleh pertemuan poros dan garis Macam-macam Faulting
horizantal pada bidang vertikal.
f. Inflection point yaitu sebuah titik dimana terdapat evolusi pada
suatu lengkungan yang masih tergolong bagian dari limb.
g. Wavelenght atau half, ialah jarak antara dua inflection point.
h. Crest disebut pun dengan hinge line yaitu garis yang
menghubungkan titik-titik tertinggi dari sebuah lipatan pada
bidang yang sama. Garis ini berada pada unsur tertinggi dari
sebuah lipatan. Crest terbentuk pada sebuah bidang pada lipatan
yang dinamakan sebagai crestal plane.
i. Through yakni garis yang menghubungkan titik-titik sangat rendah Gambar : Macam-macam Folding
dari bidang yang sama. Through ialah kebalikan dari crest. Garis
ini berada pada bagian sangat rendah dari sebuah lipatan. B. PATAHAN (FAULT)
Through terbentuk pada sebuah bidang pada lipatan yang
dinamakan trough line. Patahan (faulting) terjadi karena adanya tekanan yang kuat
melampaui titik patah batuan, dan berlangsung sangat cepat. Tidak
hanya retakan, batuan pun dapat terpisah. Dalam patahan, bidang
yang mengalami patahan disebut dengan sesar. Sesar sendiri
kemudian membagi daerah menjadi dua blok yaitu hanging wall dan
foot wall. Hanging wall merupakan bidang yang terletak di atas bidang
yang mengalami sesar sedangkan sebaliknya foot wall merupakan
bidang yang terletak di bagian bawah sesar. Untuk bisa membedakan
mana yang merupakan hanging wall dan mana yang foot wall bisa
dilihat secara mudah yaitu dengan melihat struktur batuannya jika ada
yang berbentuk menyerupai kaki berarti itu adalah foot wall. Di dalam
lingkungan patahan atau fault juga terdapat beberapa istilah yaitu
horst, graben dan Fault scrap. Graben merupakan lapisan tanah yang
JENIS-JENIS LIPATAN : turun, horst merupakan lapisan tanah yang naik sedangkan fault
1. Berdasarkan bagian geometri atau status bidang sumbunya, scrap, yakni dinding terjal (cliff) yang dihasilkan patahan dengan
lipatan dibagi menjadi : salah satu blok bergeser ke atas menjadi lebih tinggi.
a. Lipatan tegak, dihasilkan dua arah mendatar disertai
kekuatan dan arah gerakan sama. Klasifikasi Patahan
b. Lipatan miring, diakibatkan gaya tangensial satu dan yang 1. Berdasarkan macam gerakannya, patahan dibadi tiga, yaitu :
lain. Ditunjukkan oleh bidang porosnya yang miring. a. Normal fault: Patahan dikatakan masuk ke dalam normal fault
c. Lipatan rebah, diakibatkan lipatan miring dan menggantung jika patahan tersebut memungkinkan satu block misalnya
mendapatkan gaya tangensial yang lebih besar dari yang lain. bagian foot wall memiliki lapisan yang bergerak searah
namun relatof naik terhadap blok lainnya yaitu hanging wall.
Ciri yang sangat mudah ditemukan pada jenis normal fault
adalah tingkat kemiringannya yang hampir 90 derajat.
b. Reserve fault: Kebalikan dari normal fault, untuk jenis reserve
fault ini merupakan patahan yang terjadi dengan arah foot
wall yang relatif turun dibandingkan dengan hanging wall. Ciri
yang mudah ditemukan pada jenis patahan ini adalah tingkat
kemiringannya yang relatif kecil yaitu sekitar 45 derajat saja 3. Menurut E.W Spencer (1977) sesar atau patahan dapat
atau setengah dari kemiringan normal fault. dikelompokan menjadi berikut ini:
c. Strike slip fault: Untuk jenis strike fault ini merupakan patahan a. Sesar Tranlasi – merupakan kondisi dimana tidak adanya
yang memiliki arah relatif mendatar baik itu ke kiri maupun ke gerakan rotasi dari masing-masing blok namun garis-garis
kanan. Arah patahan ini memang tidak seluruhnya bergerak sejajar dari masing-masing blok yang berlawanan tetap
dengan arah mendatar namun juga bisa dengan arah vertikal. sejajar.
Pada patahan jenis ini yang bergerak ke arah kiri disebut b. Sesar Rotasi – merupakan kondisi dimana terjadi rotasi pada
dengan dekstral sedangkan untuk patahan yang bergerak ke masing-masing blok yang membuat kedudukan kedua blok
kanan disebut dengan sinistral.. tidak sejajar dan berlawanan arah.
C. RETAKAN (JOINT)
Gejala Vulkanisme
2. Gejala pascavulkanisme
Sedangkan untuk gejala pascavulkanisme yang muncul setelah Skala lain yang digunakan:
gunung api selesai meletus adalah: Skala Modifikasi Keamatan Mercalli oleh H.O Wood dan Frank
Munculnya semnburan air panas atau geyser Neuman (1931) menghasilkan skala Modified Mercalli Intensity (MMI),
Munculnya sumber gas atau ekshalasi seperti belerang 1. Tidak terasa
(H2S) disebut solfatar, sumber gas asam arang (CO2) 2. Terasa oleh orang yang berada di bangunan tinggi
disebut mofet, kemudian sumber uap air (H2O) disebut 3. Getaran dirasakan seperti ada kereta yang berat melintas.
fumarol. 4. Getaran dirasakan seperti ada benda berat yang menabrak
Munculnya sumber air panas yang mengandung mineral dinding rumah, benda tergantung bergoyang.
seperti belerang atau sulfur disebut makdani 5. Dapat dirasakan di luar rumah, hiasan dinding bergerak, benda
kecil di atas rak mampu jatuh.
3. Tenaga Seismik (Gempa) 6. Terasa oleh hampir semua orang, dinding rumah rusak.
7. Dinding pagar yang tidak kuat pecah, orang tidak dapat
Gempa adalah getaran yang dapat dirasakan di permukaan bumi berjalan/berdiri.
karena adanya gerakan, terutama dari dalam lapisan-lapisan 8. Bangunan yang tidak kuat akan mengalami kerusakan.
bumi. Klasifikasi gempa. 9. Bangunan yang tidak kuat akan mengalami kerusakan tekuk.
a. Berdasarkan penyebab gempa bumi dapat dibagi tiga: 10. Jambatan dan tangga rusak, terjadi tanah longsor.
Gempa tektonis, yakni disebabkan gerakan yang terjadi di 11. Rel kereta api rusak.
dalam kulit bumi secara tiba-tiba. 12. Seluruh bangunan hancur dan hancur lebur.
Gempa vulkanis, yakni disebabkan oleh letusan atua
retakan yang terjadi di dalam struktur gunung berapi. Rossi-Forel Merumuskan 10 tinhakt Intensitas Gempa, yaitu :
Gempa ini terjadi karena adanya magma atau batuan
meleleh yang menerobos ke arah kerak bumi.
I. shock mikroseismik. Direkam oleh seismograf tunggal atau
Gempa runtuhan atau terban, antara lain terjadi karena
oleh seismograf dari model yang sama, tetapi tidak dengan
longsoran massa batuan, misalnya dari lereng gunung.
beberapa seismograf jenis yang berbeda. shock yang dirasakan
Intensitasnya sangat kecil.
oleh pengamat berpengalaman.
b. Menurut bentuk episentrumnya gempa dibagi 2 yaitu :
II. Sangat lemah shock. Direkam oleh beberapa seismograf jenis
• Gempa sentral jika episentrumnya berupa titik-gempa
runtuhan dan vulkanik. yang berbeda. Dirasakan oleh sejumlah kecil orang pada saat
• Gempa linear jika episentrumnya berupa garis-gempa istirahat.
patahan. III. Sangat lemah shock beristirahat. Felt beberapa oleh orang.
cukup kuat untuk arah atau durasi harus cukup besar.
IV. Shock lemah. Felt oleh orang dalam gerakan. Gangguan
benda bergerak, pintu, jendela, cracking dari langit-langit.
V. Shock intensitas sedang umumnya. Merasa oleh semua = {(2.33’.45’’ - 2.30’.15’’) -1’} x 1.000 km
orang. Gangguan furnitur, dering beberapa lonceng. = {3.30” – 1’} x 1.000 km
VI. Cukup shock kuat. Umum kebangkitan dari mereka tertidur. = {2’.30”} x 1.000 km
Umum dering lonceng. berhenti dari jam, agitasi terlihat pohon = 150/60 x 1.000 km
dan semak belukar. Beberapa orang terkejut meninggalkan = 2.500 km
tempat tinggal mereka. Artinya, jarak episentrum gempa yang tercatat dari stasiun B berjarak
VII. Strong shock objek. Menggulingkan bergerak dari, jatuhnya 2.500 km
plester, dering lonceng gereja. General panic. Umum panik. ∆ C = {(S – P) – 1’} x 1 Megameter (1000 km)
Tidak ada kerusakan bangunan. = {(2.36’.15’’ - 1.32’.15’’) -1’} x 1.000 km
VIII. Sangat shock kuat. Kejatuhan cerobong asap, retakan pada = {4’ – 1’} x 1.000 km
dinding bangunan. = {3’} x 1.000 km
IX. Sangat shock kuat atau. Parsial kehancuran total dari = 180/60 x 1.000 km
beberapa bangunan. = 3.000 km
X. Shock intensitas ekstrim, Great. Bencana reruntuhan,
gangguan strata, celah di tanah, batu jatuh dari gunung. Artinya, jarak episentrum gempa yang tercatat dari stasiun C berjarak
3.000 km
• Skala Beno Gutenberg • Cancani Skala Omari
b. Membuat lingkaran-lingkaran
Skala lain adalah Japan Meteorological Agency, 1951 (JMA), Dari ketiga episentral diatas kita dapat memperoleh episentrumnya.
Medvedev, Sponheuer, Karnik 1960 (MSK), European Episentrumnya diperoleh dari perpotongan ketiga lingkaran dengan
Microseismic Scale 1990 (EMS). radius (jari-jari) yang berupa jarak episentral dari masing-masing
stasiun di atas. Agar hasil dari episentrum tersesbut lebih akurat,
Metode penentuan pusat gempa maka ada baiknya jika kita membuatnya dengan skala tertentu, misal
1 : 100.000.
1. Metode Homoseista
Dengan menggunakan tiga tempat yang terletak pada suatu c. Menentukan pertemuan dari tiga lingkaran
homoseista. Contoh : Gelombang primer daerah A, B dan C pada Misalkan saja kita memperoleh gambar dan letak episentrum sebagai
pukul 09.45’15” berikut :
2. Metode Episentral
Dengan menggunakan metode ini, digunakan Rumus Laska:
di mana:
J = Jarak episentrum
S = Waktu gelombang sekunder
P = Waktu gelombang primer Berdasarkan gambar dapat diketahui dimana letak episentrum dari
1’ = 1 menit (konstanta) gempa tersebut. Dalam gambar tersbut letak episentrumnya berada
pada daerah yang ditandai dengan bintang warna kuning.
Beberapa istilah yang berkaitan dengan seisme:
Contoh Kasus : • Hiposentrum yakni pusat gempa bumi di lapisan bumi bagian dalam.
Pada suatu daerah terjadi gempa. Berdasarkan tiga buah stasiun Sering disebut juga fokus.
(stasiun A, B, dan C) pencatat gempa, tercatat getaran gempa • Episentrum yakni pusat gempa bumi di permukaan bumi, tegak
sebagai berikut ini : lurus hiposentrum.
Stasiun A • Seismograf yakni alat pencatat gempa bumi.
Gelombang primer (P) pertama tercatat pukul 2.28’.25’’ • Seismogram yakni gambaran getaran gempa bumi yang dicatat
Gelombang sekunder (S) pertama tercatat pukul 2.30’.40’’ seismograf.
Stasiun B • Pleistoseista yakni garis yang membatasi daerah yang mengalami
Gelombang primer (P) pertama tercatat pukul 2.30’.15’’ kerusakan terhebat di sekitar episentrum.
Gelombang sekunder (S) pertama tercatat pukul 2.33’.45’’ • Homoseista yakni garis yang menghubungkan daerah-daerah yang
Stasiun C dilalui gelombang getaran gempa yang sama dalam waktu yang
Gelombang primer (P) pertama tercatat pukul 2.32’.15’’ sama.
Gelombang sekunder (S) pertama tercatat pukul 2.36’.15’’ • Isoseista yaitu garis yang mengubungkan daerah-daerah dengan
kekuatan gempat yang sama.
Setelah mengetahui waktu pencatatan gempa, maka perlu dilakukan • Makroseista yaitu gempa yang sangat kecil dan hanya dapat
langkah- langkah berikut : direkam oleh alat pencacat gempa.
a. Menentukan jarak episentral dari masing- masing stasiun • Mikroseista yaitu gempa yang sangat besar dan dapat dirasakan
Untuk menentukan episentral dari masing-masing stasiun, caranya tanpa menggunakan alat perekam (seismograf)
dalah sebagai berikut : • Seismologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi.
• Foreshocks adalah gempa bumi yang endahului gempa bumi yang
∆ A = {(S – P) – 1’} x 1 Megameter (1000 km) lebih besar di lokasi yang sama
= {(2.30’.40’’ - 2.28’.25’’) -1’} x 1.000 km Main shock yaitu gempa utama yaitu sebuah gempa yang sering
= {2’.15” – 1’} x 1.000 km dilaporkan ketika terjadinya.
Karena 1’ = 60”, maka 1’15” ditulis 75/60 Aftershocks yaitu gempa susulan adalah gempa bumi yang lebih kecil
= {1’.15”} x 1.000 km yang terjadi di area yang sama. Biasanya gempa ini terjadi setelah
= 75/60 x 1.000 km adanya gempa utama (main shock) dengan skala lebih dari 6 skala
= 1.250 km richter.
Artinya, jarak episentrum gempa yang tercatat dari stasiun A berjarak Earthquake swarm yaitu gempa yang terjadi di satu lokasi dengan
1.250 km banyak hitungan gempa.
∆ B = {(S – P) – 1’} x 1 Megameter (1000 km)
Primary and Secondary Quake yaitu gempa primer adalah gempa batuan pecah.
yang terjadi terlebih dahulu karena getaran gempa ini memiliki • Pembekuan air dalam celah-celah batuan. Air dalam keadaan cair
kecepatan rambat paling besar. akan meningkat volumenya ketika dalam bentuk es. Maka, air yang
Sedangkan gempa sekunder adalah memiliki kecepatan getaran yang membeku dalam celah batuan dapat menekan batuan sehingga
lebih rendah. pecah.
• Mengkristalnya air garam.
DAMPAK GEMPA
1. Dampak terhadap lingkungan Pelapukan kimiawi adalah proses penghancuran massa batuan
- Bangunan hancur atau roboh disertai perubahan struktur kimia batuan. Umumnya terjadi karena
- Tanah longsor akibat goncangan pelarutan. Air hujan mengandung CO2 dan asam amoniak sangat
- Jatuhnya korban jiwa besar daya larutnya. Selain itu, suhu udara tinggi dan curah hujan
- Permukaan tanah menjadi retak dan jalan menjadi putus yang besar dapat mempercepat proses pelapukannya. Pelapukan ini
- Menimbulkan rusaknya tanggul hingga terjadi banjir umum ditemukan di daerah kapur.
- Dapat menimbulkan tsunami jika gempa terjadi di laut dengan
kekuatan yang dahsyat. Hasil dari pelapukan ini umumnya terlihat dari beberapa bentang
2. Dampak terhadap kehidupan manusia alam berikut:
- Menimbulkan kemiskinan karena hilangnya rumah dan harta benda • Ponor, yaitu lubang dalam seperti pipa akibat larutnya batuan kapur
- Dapat menimbulkan kelaparan karena manusia sulit mencari oleh air hujan.
makanan • Dolin, yaitu lekukan berbentuk corong, karena larutnya batuan kapur
- Gempa skala besar dan menimbulkan tsunami dapat menyebabkan atau runtuhnya langit-langit gua di daerah kapur.
kelumpuhan sistem ekonomi nasional. • Stalagtit dan stalagmit.
• Sungai bawah tanah.
MITIGASI BENCANA GEMPA
1. Jika berada di dalam rumah Pelapukan Organis adalah pelapukan batuan yang disebabkan oleh
Jika kamu berada di rumah saat terjadi gempa, maka kamu dapat makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Contoh: pelapukan
berlindung di bawah meja yang kuat atau di bawah tempat tidur. organik yaitu akar tumbuhan yang menghujam ke tanah mengangkat
Lindungi kepalamu dengan bantal atau benda lainnya. batuan, lalu batuan tersebut pecah. Hewan-hewan kecil yang
Kamu harus menjauh dari rak buku, lemari, kaca jendela, langit-langit membuat lubang-lubang di batuan bisa menyebabkan hancurnya
rumah yang rapuh, dan benda-benda menggantung lainnya. batuan, dan sebagainya.
2. Jika berada di luar ruangan
Jika kamu di luar ruangan, maka jauhi bangunan tinggi, dinding, 2.Erosi
tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang Erosi atau pengikisan adalah proses pelepasan partikel batuan
tinggi dan sebagainya. secara alamiah oleh tenaga pengangkut yang ada di permu kaan
Jauhi kaca jendela yang materiil berbahan kaca lainnya. bumi, antara lain angin dan air. Erosi menurut penyebab nya dapat
Lari ke tempat lapang yang terbuka. dibagi atas empat macam:
3. Jika sedang mengendarai kendaraan
Hentikan kendaraanmu ketika terjadi gempa.
Jauhi tempat seperti jembatan, baik di bawah jembatan maupun di Erosi Aliran Permukaan terjadi apabila intensitas dan lamanya hujan
atas jembatan. melebihi kapasitas infiltrasi.
4. Jika sedang berada di dalam lift
Sebagai pencegahan ketika gempa terjadi di gedung bertingkat, Erosi Angin disebabkan oleh angin, yang disebut juga deflasi atau
jangan gunakan lift untuk turun ke lantai dasar, lebih baik ablasi. Erosi ini banyak terjadi di daerah gurun. Ciri-ciri yang dapat
menggunakan tangga. diamati akibat erosi angin adalah batu jamur. Bentuk erosi yang
Jika kamu merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam lift, disebabkan angin dapat dibedakan sebagai berikut:
maka tekanlah semua tombol. • Tiupan angin menerbangkan partikel debu ke tempat yang jauh.
Ketika lift berhenti, keluarlah dan mencari perlindungan. • Angin menggulingkan pecahan batuan atau bukit pasir.
5. Jika sedang berada di dalam kereta api • Kerikil dan bongkahan batu yang tidak dapat digerakkan angin akan
Ketika gempa terjadi saat kamu di dalam kereta api, maka kamu tertinggal di belakang permukaan. Bongkahan tersebut akan tergores
harus berpegangan dengan erat pada tiang yang ada. dan mengikis batuan lainnya.
Ikuti arahan dari petugas kereta untuk menyelamatkan diri.
Berusahalah untuk tidak panik. Erosi Gletser atau erosi glasial adalah erosi yang terjadi akibat
pengikisan massa es yang bergerak menuruni lereng. Dapat terjadi di
pegunungan yang tertutup salju. Ciri khas bentuk lahannya adalah
TENAGA EKSOGEN adanya alur-alur lembah yang arahnya relatif sejajar. Jika
Adalah tenaga yang bersifat dari luar bumi dan sifatnya merusak. berlangsung lama akan membuat lembah-lembah dalam berbentuk
Terdiri atas pelapukan, erosi, pengangkutan, dan sedimentasi. huruf U.
1. Pelapukan Erosi Air Laut disebut abrasi atau erosi marine. Erosi ini disebabkan
Adalah proses perusakan dan penghancuran massa batuan yg gelombang yang mampu mengikis batuan yang ada di pantai,
disebabkan oleh pengaruh-pengaruh cuaca, angin, dan organ-isme. kemudian diendapkan di sekitar pantai. Beberapa bentuk lahan akibat
Berdasarkan proses terjadinya, pelapukan dibagi tiga: erosi air laut antara lain:
• Cliff, yakni pantai berdinding curam hingga tegak.
Pelapukan Mekanik adalah proses penghancuran batuan menjadi • Relung, yakni cekungan-cekungan yang terdapat pada dinding cliff.
bagian-bagian yang lebih kecil tanpa mengubah susunan kimia • Dataran abrasi, yakni hamparan wilayah yang datar akibat abrasi
batuan. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pelapukan dan dapat terlihat jelas pada pasang surut.
mekanik antara lain:
• Perbedaan suhu yang sangat besar antara siang dan malam. Menurut kecepatannya erosi dapat dibagi dua:
Kondisi ini umumnya terjadi di gurun. Suhu di siang hari umumnya • Erosi Geologi (Erosi Alami), yaitu erosi yang berjalan sangat lambat,
sangat panas, malam hari sangat dingin. Menyebabkan batuan di mana jumlah tanah tererosi sama dengan jumlah tanah terbentuk.
memuai dan mengerut sangat tidak beraturan dan cepat sehingga Erosi ini tidak berbahaya, karena terjadi dalam keseimbangan alami.
• Erosi Dipercepat (Accelarated Erosion) adalah erosi yang terjadi
lebih cepat akibat aktivitas manusia yang mengganggu B.Sedimentasi Aeolis (Aeris) adalah proses pengendapan materi-
keseimbangan alam. Jumlah tanah tererosi lebih besar dibanding materi yang dibawa atau diangkut angin. Proses ini banyak terjadi di
tanah terbentuk. Berjalan sangat cepat sehingga tanah di permukaan daratan. Sering juga disebut sedimentasi teresterial. Bentukan
hilang. sedimentasi aolis antara lain sand dunes =bukit pasir, barkhan=bulan
sabit, whale back=memanjang
Berdasarkan bentuknya erosi dapat dibagi:
• Pelarutan, umumnya di tanah kapur yang mudah dilarutkan air. C. Sedimentasi Marine adalah pengendapan materi hasil abrasi di
• Erosi percikan (splash erosion): curah hujan yang langsung jatuh ke sepanjang pantai.
tanah dapat melempar butir-butir tanah sampai setingi 1 meter.
• Erosi lembar (sheet erosion): pemindahan tanah terjadi lapis demi Bentuk-bentuk sedimentasi ini antara lain:
lapis mulai dari lapisan teratas. Erosi ini sepintas tidak telrihat, karena a. Kipas alluvial, yaitu bentuk alam menyerupai kipas atau
kehilangan lapisan tanah yang seragam, namun berbahaya karena kerucut rendah.
suatu saat lapisan teratasnya akan benar-benar habis. b. Delta, yakni bentuk endapan yang ditemukan di muara sungai
• Erosi alur (rill erosion): dimulai dari genangan-genangan kecil berbentuk menyerupai huruf delta. Delta terdiri dari berbagai
setempat di suatu lereng, bila air dalam genangan tersebut mengalir macam bentuk: Delta Runcing (contohnya Delta Sungai
terbentuklah alur-alur bekas aliran tersebut. Tiber), Delta Cembung/Busur Kipas (contohnya Delta Sungai
• Erosi Gully (Gully erosion): erosi ini merupakan lanjutan erosi alur. Nil), Delta Pengisi Estuarium (contohnya Delta Sungai Seine),
Karena alur yang terus-menerus digerus aliran air, maka alur tersebut Delta Kaki Burung/Delta Lobben (contohnya Delta Sungai
menjadi dalam dan lebar dengan aliran yang lebih kuat. Mississippi).
• Erosi parit (channel erosion): parit-parit yang besar sering masih
mengalir lama setelah hujan berhenti. Aliran ini dapat mengikis dasar c. Dataran banjir (floodplain), yaitu hasil pengendapan sedimen
parit atau dinding-dinding parit di bawah permukaan air, sehingga pada bekas aliran yang ditinggalkan pada daerah meander.
dinding di atasnya dapat runtuh ke dasar parit.
d. Sand dunes (bukit pasir).
Erosi dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
• Curah hujan. Intensitas hujan dapat mempengaruhi erosi. Semakin
deras hujan, maka semakin besar erosi yang ditimbulkan. e. Tombolo, yaitu endapan pasir/kerikil yang menghubungkan
• Sifat-sifat tanah. Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi kepekaan antara pulau dekat pantai dan daratan utama.
tanah terhadap erosi adalah tekstur tanah, struktur tanah, daya
infiltasi/permeabelitas tanah, dan kandungan bahan organik. f. Nehrung (lidah pasir), yaitu endapan pasir yang bentuknya
• Lereng/topografi. Erosi akan meningkat apabila lereng semakin menyerupai lidah, biasa ditemukan pada mulut sebuah teluk
curam atau panjang. atau muara sungai.
• Vegetasi. Vegetasi mempunyai pengaruh terhadap erosi, seperti
menghalangi air hujan agar tidak langsung jatuh ke permukaan tanah, g. Moraine (morena), yaitu endapan pasir, kerikil, atau bongkah-
menghambat aliran permukaan dan memperbanyak air infiltrasi, serta bongkah batuan yang diendapkan gletser.
penyerapan air di dalam tanah diperkuat transpirasi/penguapan air
lewat vegetasi. h. Tanggul sungai yang terdapat di tepi sungkai dan arahnya
• Manusia. Tindakan manusia seringkali berdampak buruk terhadap sejajar aliran air sungai.
lingkungan yaitu mempercepat erosi.
i. Tanggul pantai adalah hasil pengendapan material yang
3. Mass Wasting dibawa sungai tapi dibantu arus laut dengan arah tegak lurus
Adalah perpindahan massa batuan/tanah akibat pengaruh gaya berat. tanggul sungai.
Prosesnya mirip dengan terjadinya erosi. Bentuk-bentuk mass
wasting antara lain sebagai berikut:
j. Beting adalah endapan di tengah sungai atau di muara
• Tanah longsor (land slide)
karena menurunnya daya angkut air sungai secara tiba-tiba.
• Tanah amblas atau ambruk (subsidence)
• Tanah nendat (slumping), yaitu proses longsoran tanah yang
gerakannya terputus-putus, sehingga memperlihatkan bentuk mirip k. Gosong mirip seperti beting, hanya saja permukaan gosong
teras. kadang tidak tampak di permukaan air, kadang tampak.
• Tanah mengalir (earth flow), yaitu gerakan tanah yang jenuh air
pada lereng-lereng landai. l. Meander adalah belokan sungai 1800 atau lebih.
• Lumpur mengalir (mud flow), yaitu sejenis tanah mengalir dengan
kadar air tinggi. m. Sungai mati (oxbow lake) adalah bagian sungai yang
• Rayapan tanah (soil creep), yaitu gerakan tanah yang sangat lambat terpotong bernentuk bulan sabit dan merupakan sungai mati,
pada lereng landai. sehingga tampak mirip danau.
4. Sedimentasi 4. Sedimentaasi Gletsyer, terjadi dari hasil erosi oleh es yang mencair
Adalah pengendapan material hasil erosi karena kecepatan tenaga yang diendapkan di hilir sungai gletsyer. Bentuknya natara lain
media pengangkutannya berkurang/melambat. Karena medianya osar =bentuk punggung panjang dan sempit, kame=berbentuk
berbeda-beda, sedimentasi juga menghasilkan bentukan alam yang seperti dataran tinggi, drumlin=bukit kecil panjang dan bulat, till
berbeda pula: plain=dataran gletsyer.
a. kerak benua
PANTAI b. kerak samudera
c. inti bumi
d. astenosfer
e. barisfer
3. Pernyataan:
1) lapisan bumi yang paling atas
2) tersusun atas materi besi dan nikel
3) ketebalan berkisar 70 km
4) berupa material cair kental dan berpijar
5) memiliki suhu berkisar 3.000˚C
6) terletak di bawah litosfer
Ciri-ciri lapisan Astenosfer ditunjukkan oleh nomor...
a. 1, 2, dan 3 A. Suhu dan tekanan tinggi
b. 2, 3, dan 4 B. Pelarutan dan suhu tinggi
c. 2, 3, dan 5 C. Pengangkutan dan suhu tinggi
d. 3, 5, dan 6 D. Pelarutan dan tekanan tinggi
e. 4, 5, dan 6 E. Pengangkutan dan pembekuan
8. Jenis batuan:
1) kapur
2) batu opal
3) topaz
4) konglomerat
5) turmalin
Proses yang ditunjukkan oleh huruf D adalah....
Batuan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi ditunjukkan oleh
a. melelehnya batuan menjadi magma akibat suhu tinggi
angka...
b. perubahan susunan mineral akibat tekanan dan suhu
a. 1, 2, dan 3
c. pecahnya batuan yang kemudian terlitifikasi
b. 1, 2, dan 5
d. menembusnya magma dalam lapisan batuan
c. 2, 3, dan 4
e. mengendapnya sisa-sisa makhluk hidup
d. 2, 3, dan 5
e. 3, 4, dan 5
5. Perubahan batuan yang diberi tanda X pada gambar, terjadi
karena...