Anda di halaman 1dari 7

TUGAS BAB 2

MINERAL DAN BATUAN

Muhammad Fahreza Putra Djumadi / XIII Analis Kimia B

1. Jelaskan apa perbedaan mineral dan batuan?

Jawab:

Perbedaan utama antara mineral dan batuan

Batuan yang terbentuk dari kombinasi dari satu atau lebih mineral atau negara mineral, sedangkan zat
mineral yang stabil pada suhu kamar, dengan rumus kimia dan memiliki nomor atom.

Batu ditandai dengan jenis mineral, tekstur dan permeabilitas; sementara mineral dicirikan oleh
estuctura, kekerasan, gloss, kejelasan, warna, belahan dada, fraktur ...

Batuan diklasifikasikan sebagai beku, sedimen dan metamorf; sementara mineral diklasifikasikan sebagai
silikat dan non-silikat.

Batu dapat ditemukan hampir di mana-mana dan bebas, sedangkan mineral mungkin langka dan langka;
mengapa harga bervariasi.

Batu-batu yang digunakan dalam konstruksi, sebagai senjata (mengingat masa lalu) dan untuk
mengekstrak mineral; sementara mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, dan mengatur fungsi tubuh
tertentu, membantu dalam pembentukan tulang dan gigi, pembekuan darah dan perkembangan otot.

Contoh batu: granit, batu kapur, pasir dan konglomerat.

Contoh mineral: emas, perak, kuarsa, mika dan feldspar.

Batu permata diklasifikasikan berdasarkan warna, transparansi dan kekerasan. Hari ini, ahli geologi
menggunakan komposisi kimia dari permata harus diklasifikasikan ke dalam kelompok dan varietas.
Harga ini tergantung pada kelangkaan, warna, komposisi, kekerasan dan pemotongan.
2. Sebutkan sifat- sifat fisik mineral dengan penjelasan singkat (buat dalam table)

jawab :

Sifat Fisik Penjelasan


1. Struktur (Form) Bentuk – bentuk mineral dapat dikatakan kristalin apabila mineral tersebut
memiliki bidang kristal yang cukup jelas dan khas atau disebut dengan
amorf.
2. Pecahan (Fracture) Pecahan mineral terbagi menjadi:
 Concoidal: pecahan yang membentuk gelombang melengkung
pada permukaan pecahan, seperti pecahan botol atau
kenampakan kulit kerang, contohnya yaitu kuarsa.
 Splintery/Fibrous: pecahan yang memperlihatkan seperti serat.
Contohnya yaitu asbes, augit dan hipersten.
 Even: pecahan yang dihasilkan bentuk permukaan yang halus.
Contohnya limonit.
 Uneven: pecahan yang dihasilkan memiliki bentuk permukaan
yang kasar. Contohnya magnetit, hematite, kalkopirite dan garnet.
 Hackly: pecahan tersebut menghasilkan permukaan yang kasar,
tidak teratur dan runcing – runcing. Contohnya yaitu native
elemen emas dan perak.

3. Kilap (Luster) Kilap adalah kesan yang diberikan oleh mineral saat terkena pantulan
cahaya.
4. Kekerasan (Hardness) Ketahanan suatu mineral terhadap goresan itulah yang dinamakan
kekerasan dalam mineral.
5. Warna (Colour) Warna pada mineral adalah kenampakan yang dapat dilihat secara
langsung jika terkena cahaya.
6. Cerat (Streak) Cerat merupakan warna dari mineral dalam wujud serbuk atau hancuran.
7. Belahan (Cleavage) Belahan merupakan kenampakan dari mineral yang berdasarkan
kemampuannya untuk membelah melalui bidang belahan yang rata dan
juga licin.
8. Berat Jenis (Specific Merupakan perbandingan antara berat pada mineral dengan volume
Gravity) mineral.
9. Kemagnetan Sifat dari mineral terhadap gaya magnet.
10. Sifat Dalam (Tenacity) Merupakan sifat fisik mineral saat kita mematahkan, menghancurkan,
membengkokkan, memotong atau mengiris.

3. Tuliskan perbedaan 3 jenis batuan (beku, sedimen, metamorf) dan berikan masing-
masing contohnya(buat dalam table)

jawab :

Jenis Batu Mineral Pembentuk Penjelasan Contoh


Beku feldspar, mika, amfibol, Terbentuk dari magma Coarse Grained,
piroksen, olivin dan yang mendingin atau Porphyritic, Fine-
kwarsa membeku Grained
Dapat terbentuk
dibawah
permukaan
bumi ( intrusive) atau
diatas permukaan bumi
(extrusive)
Saat magma membeku
proses yang terjadi:
Cepat membeku –
pengkristalan batuan
kecil
Lamban membeku –
pengkristalan batuan
besar
Sedimen kwarsa, kalsit, amfibol, Terbentuk dari sedimen 1. Batu Konglomerat
lempung, gypsum dan yang diendapkan 2. Batu Pasir
feldspar Material hasil rombakan 3. Batu Serpih
batuan diatas 4. Batu gamping
permukaan bumi akibat 5. Batu Breksi
proses pelapukan dan 6. Batu Stalaktit dan
erosi. Stalagmit
Klasifikasi batuan 7. Batu Lempung
sedimen :
Batuan sedimen klastik :
terbentuk dari fragmen
batuan lain, contoh
batuan konglomerat
Batuan sedimen non
klastik : terbentuk
karena proses kimia
atau biologi, contoh
batu gamping
Metamorf kwarsa, feldspar, Batuan metamorf atau batu marmer, batolit,
amfibol, piroksen, batuan malihan lakolit, batual,
mika, dan chlorit Terbentuk saat batuan
berubah saat
mengalami tekanan
tinggi 300 Mpa dan
suhu yang tinggi 200oC
Pembentukannya
sangat komplek

4. Buatlah diagram (mapping) pembentukan dari 3 jenis batuan tersebut?


Jawab :

Pembekuan Magma
dan
peleburan
pendinginan

Panas dan tekanan

Batuan beku Batuan memetamorf


Pelapukan transportasi dan pengendapan

Pelapukan
transporta
Panas dan
si dan
tekanan
pengendap
an
Pelapukan transportasi
dan pengendapan
Sedimen
Batuan sedimen

Sementasi dan kompaksi (utivikasi)

5. Jelaskan proses pembentukan mineral bumi

Jawab:

Proses Terbentuknya Mineral

Secara umum, proses pembentukan mineral, baik jenis logam maupun non-logam dapat terbentuk
karena proses mineralisasi yang diakibatkan oleh aktivitas magma, dan mineral ekonomis selain karena
aktivitas magma, juga dapat dihasilkan dari proses alterasi, yaitu mineral hasil ubahan dari mineral yang
telah ada karena suatu faktor. Pada proses pembentukan mineral baik secara mineralisasi dan alterasi
tidak terlepas dari faktor-faktor tertentu yang selanjutnya akan dibahas lebih detail untuk setiap jenis
pembentukan mineral.

 Adapun menurut M. Bateman, maka proses pembentukan mineral dapat dibagi atas beberapa proses
yang menghasilkan jenis mineral tertentu, baik yang bernilai ekonomis maupun mineral yang hanya
bersifat sebagai gangue mineral.
1. Proses Magmatis 

Proses ini sebagian besar berasal dari magma primer yang bersifat ultra basa, lalu mengalami
pendinginan dan pembekuan membentuk mineral-mineral silikat dan bijih. Pada temperatur tinggi
(>600˚C) stadium liquido magmatis mulai membentuk mineral-mineral, baik logam maupun non-logam.
Asosiasi mineral yang terbentuk sesuai dengan temperatur pendinginan saat itu. Proses magmatis ini
dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

a. Early magmatis

Endapan Early Magmatic dihasilkan dari proses magmatik langsung, yang disebut orthomagmatik
(proses pengkristalan magma hingga mencapai 90%). Mineral bijih pada endapan ini selalu berasosiasi
dengan batuan beku plutonik ultrabasa dan basa. Cara terbentuknya endapan ini bisa terjadi dengan 3
cara, yaitu :

• Disseminated

• Segregasi

• Injeksi

b. Late magmatis

Jebakan menghasilkan kristal setelah terbentuk batuan silikat sebagai bentuk sisa magma yang lebih
kompleks dan mempunyai corak dengan variasi yang lebih banyak. Magma dari endpan late magmatic
mempunyai sifat mobilitas tinggi. Jebakan ore mineral late magmatic terjadi setelah terbentuknya
batuan silikat yang menerobos dan bereaksi dan menghasilkan rangkaian reaksi. Perubahan ini disebut
Deuteric alteration yang terjadi pada akhir kristalisasi dari batuan beku dan cirri-cirinya hampir mirip
dengan efek yang dihasilkan proses pneumatolytic atau larutan hydrothermal. Jebakan late magmatic
terutama berasosiasi dengan batuan beku yang basic dan disebabkan oleh bermacam-macam proses
differensiasi, kebanyakan jebakan mgmatic termasuk dalam golongan ini.

• Residual Liquid Segregation

• Residual Liquid Injection

• Immiscible Liquid Segregation

• Immiscible Liquid injection

2. Proses Pegmatisme
Setelah proses pembentukan magmatis, larutan sisa magma (larutan pegmatisme) yang terdiri dari
cairan dan gas. Stadium endapan ini berkisar antara 600˚C sampai 450˚C berupa larutan magma sisa.
Asosiasi batuan umumnya Granit.

3. Proses Pneumatolisis

Setelah temperatur mulai turun, antara 550-450˚C, akumulasi gas mulai membentuk jebakan
pneumatolisis dan tinggal larutan sisa magma makin encer. Unsur volatile akan bergerak menerobos
batuan beku yang telah ada dan batuan samping disekitarnya, kemudian akan membentuk mineral baik
karena proses sublimasi maupun karena reaksi unsur volatile tersebut dengan batuan-batuan yang
diterobosnya sehingga terbentuk endapan mineral yang disebut mineralpneumatolitis.

4. Proses Hydrotermal

Merupakan proses pembentuk mineral yang terjadi oleh pengaruh temperatur dan tekanan yang sangat
rendah, dan larutan magma yang terbentuk sebelumnya. Adapun bentuk-bentuk endapan mineral dapat
dijumpai sebagai proses endapan hidrotermal adalah sebagai Cavity filling. Cavity filling adalah proses
mineralisasi berupa pengisian ruang-ruang bukaan (rongga) dalam batuan yang terdiri atas mineral-
mineral yang diendapkan dari larutan pada  bukaan-bukaan batuan.

5. Proses Replacement (Metasomatic replacement)

Adalah proses dalam pembentukan endapan-endapan mineral epigenetic yang didominasi oleh
pembentukan endapan-endapan hipotermal, mesotermal dan sangat penting dalam grup epitermal.
Mineral-mineral bijih pada endapan metasomatic kontak telah dibentuk oleh proses ini, dimana proses
ini dikontrol oleh pengayaan unsur-unsur sulfide dan dominasi pada formasi unsur-unsur endapan
mineral lainnya.

6. Proses Sedimenter

Proses Sedimenter adalah endapan yang terbentuk dari proses pengendapan dari berbagai macam
mineral yang telah mengalami pelapukan dari batuan asalnya, yang kemudian terakumulasi dan
tersedimentasikan pada suatu tempat.
7. Proses Evaporasi

Proses evaporasi mieneral adalah proses pembentukan mineral pada daerah yang beriklim kering dan
panas akibat dari prose penguapan. Yaitu mineral yang teralut pada air tetap tinggal ketika terjadi
penguapan pada air. 

8. Konsentrasi Residu Mekanik

Endapan residual yaitu endapan hasil pelapukan dimana proses pelapukan dan pengendapan terjadi di
tempat yang sama, dengan kata lain tanpa mengalami transportasi (baik dengan media air atau angin)
seperti endapan sedimen yang lainnya. Proses pelapukan (weathering) biasanya terjadi secara fisika dan
kimia.

9. Proses Oksidasi dan Supergen Enrichment

Tubuh bijih (lode, urat, pipa dll) yg muncul dekat permukaan akan mengalami pelapukan krn rembesan
air & udara. Perembesan tsb menyababkan pelapukan & pelarutan shg batuan asalnya yg kompak mjd
porous dg batuan yg terbentuk disebut gossan. Mineral primer di daerah ini mengalami oksidasi smpai
batas nuka air tanah, daerah diatas muka air tanah disebut zona oksidasi. Pada zona oksidasi akan
terakumulasi mineral oksida sekunder limonitdgn ciri2 khusus. Proses pengayaan oksida tsb bisa juga
t’bentuk dari mineral sulfida & tjd di zona oksidasi. Lalu tjd pelarutan garam2 & asam sulfat lewat zona
sulfidasi (dibwh muka air tanah)/zona pengayaan supergen t’bentuk mineral sekunder. Terjadi reaksi2
pada zona oksidasi & sulfidasi.

10. Proses Metamorfisme

Mineral yang membentuk batuan metamorf adalah mineral asal batuan beku, batuan sedimen dan
batuan metamorf yang berubah karena proses metamorfosis. Proses metamorfosisme mengubah
mineral menjadi kondisi terbentuk mineral baru, dan/atau membentuk mineral yang sama namun
memiliki sifat yang berbeda karena menyesuaikan kondisi lingkungan yang baru. Sebagai contoh
perubahan pada kondisi pertama yaitu mineral olivine terubah menjadi asbestos, dan mineral
homblende membentuk serpentine. Sedangkan perubahan pada kondisi kedua yaitu mineral calcite
tetap calcite, dan quartz tetap quartz.

Anda mungkin juga menyukai