Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Muhammad Fahreza Putra Djumadi

NIS : 170101049
KELAS : XIII-B Analis Kimia
TANGGAL : 12 Agustus 2020
JUDUL : Menghitung kadar zat pengawet Na-benzoat yang terdapat pada suatu bahan
pangan.
TUJUAN : Siswa dapat mengetahui kadar Natrium Benzoat pada bahan pangan

A. DASAR TEORI
Asam benzoat pertama kali ditemukan pada abad ke-16. Distilasi kering getah kemenyan
pertama kali dideskripsikan oleh Nostradamus (1556), dan selanjutnya olehAlexius
Pedemontanus (1560) dan Blaise de Vigenère (1596).Justus von Liebig dan Friedrich Wöhler
berhasil menentukan struktur asam benzoat pada tahun 1832. Mereka juga meneliti
bagaimana asam hipurat berhu-bungan dengan asam benzoat.Pada tahun 1875, Salkowski
menemukan bahwa asam benzoat memiliki akti-vitas anti jamur

Benzoat merupakan unsur alami yang terdapat dalam beberapa tumbuhan. Dan sering
digunakan sebagai anti bakteri atau anti jamur untuk mengawetkan makanan. Penambahan ini
menghasilkan dalam penurunan kapasitas buffer diet, dan setelah itu akan meningkatkan
keasaman dari urin. Batas atas benzoat yang diijinkan dalam makanan 0,1% di Amerika Serikat,
sedangkan untuk negara-negara lain berkisar antara 0,15-0,25%. Untuk negara-negara Eropa
batas benzoat berkisar antara 0,015-0,5%. Sedang di Indonesia, berdasarkan Permenkes RI No.
722/Menkes/Per/IX/88 dan No. 1168/ Menkes/Per/X/1999 batas maksimal penggunaan asam
benzoat dan natrium benzoat adalah 0,1% atau 1 gram asam benzoat setiap 1 kg bahan
makanan.

Penggunaan asam benzoat pada produk pangan antara lain pada minuman buah-buahan
segar, squash buah-buahan, sirup, minuman bersoda/soft drink, bir, cita rasa buah-buahan
imitasi, kecap, acar timun botol, margarin, selai dan saus. Sedangkan Kalium benzoat dan
sodium benzoat biasa digunakan pada margarin, selai nanas, apriket yang dikeringkan, jelli,
sirup, saus tomat, anggur, dan minuman beralkohol lainnya.

Sodium benzoat juga digunakan dalam pembuatan obat dengan tujuan pemeliharaan
(batas atas 1,0% dalam larutan obat) dan mengobati cara hidup dalam perlakuan dari pasien
dengan peredaran urea enzymopathies. Efektifitas (daya guna) asam benzoat berkurang jika
makanan mengandung lemak. Efektifitas benzoat bertambah jika bahan banyak mengandung
garam dapur (NaCl) dan gula pasir. Penambahan senyawa belerang (SO2) atau senyawa sulfit
(SO3-2 ) dan gas karbon (CO2) dapat meningkatkan efektifitas senyawa benzoat dalam
menghambat pertumbuhan mikroba. Senyawa benzoat dapat digunakan pada makanan dan
minuman pada konsentrasi 400 sampai 1000 mg per kg bahan.

Selain berfungsi sebagai bahan pengawet, asam benzoat juga berperan sebagai
antioksidan karena pada umumnya antioksidan mengandung struktur inti yang sama, yaitu
mengandung cincin benzen tidak jenuh disertai dengan gugus hidroksil atau gugus amina.
Antioksidan dapat menghambat setiap tahap proses oksidasi, dengan penambahan antioksidan
maka energi persenyawaan aktif ditampung oleh antioksidan sehingga reaksi oksidasi berhenti.

B. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Neraca analitik
2. Labu ukur
3. Gelas ukur
4. Erlenmeyer
5. Gelas piala
6. Pipet tetes
7. Corong pemisah
8. Buret
9. Corong dan kertas saring whatman no.4
Bahan :
1. Sampel
2. Kloroform
3. NaOH 10%
4. NaCl 30%
5. HCl (1:3)
6. Alkohol (4:1)
7. NaOH 0,05 N
8. Indikator PP
9. Aquades

C. PROSEDUR KERJA
1. 50 gram sampel dimasukkan kedalam erlenmeyer dan diencerkan sampai 150 ml
2. Ditambahkan 5 ml NaOH 10% dan 5 ml NaCl 30%, kemudian ditambahkan aquadest
sampai volume 200 ml dan disaring lalu dikocok selama 30 menit
3. Ditambahan aquadest kedalam labu takar sampai volumenya 250 ml kemudian saring
dengan kertas saring whatman no.4
4. Dipipet 50 ml filtrat hasil saringan dalam botol pengocok lalu netralkan dengan HCl (1:3)
dan dites dengan kertas Ph
5. Ditambahkan 25 ml kloroform dan dikocok perlahan-lahan untuk menghindari
terbentuknya emulsi
6. Dipindahkan ke dalam botol pemisah dan dipisahkan larutannya, kemudian diambil 12,5
ml cairan melalui kran
7. Dimasukkan ke dalam gelas piala, didiamkan beberapa waktu sampai kloroform menguap
habis
8. Dilarutkan residu dengan 25 ml alkohol (4:1) kemudian ditambah 25 ml aquaest
9. Dititrasi dengan NaOH 0,05 N sampai pH tepat 0,1 atau merah jambu dengan
menggunakan indikator PP
D. DATA PENGAMATAN

Kelompok Sampel Volume NaOH


1 FreasTea 0,25 ml
2 Kecap ABC 0,4 ml
3 Sirup Indofood 0,4 ml
4 Frutang 0,3 ml
5 Saus ABC 0,7 ml
6 Fanta 0,1 ml

Voume Blanko : 0,2 ml


Berat Sampel : 50 gram
Volume total sampel : 50 ml
Volume sampel yang dipakai: 12,5 ml
Konsentrasi NaOH : 0,05 N

E. DATA PERHITUGAN
ppm Natrium Benzoat Anhidrat =
Volume Titer × N NaOH ×144 × Volume larutan pada persiapan sampel × 106
Volume yang diambil × berat sampel ×1000
1. Frestea
0,25 ml ×0,05 N ×144 × 50 ml ×106
ppm Natrium Benzoat = = 144 ppm
12,5 ml ×50 × 1000
2. Kecap ABC
0,4 ml × 0,05 N ×144 ×50 ml ×10 6
ppm Natrium Benzoat = = 230,4 ppm
12,5 ml × 50× 1000
3. Sirup Indofood
0,4 ml × 0,05 N ×144 ×50 ml ×10 6
ppm Natrium Benzoat = = 230,4 ppm
12,5 ml × 50× 1000
4. Frutang
0,3 ml ×0,05 N ×144 × 50 ml ×106
ppm Natrium Benzoat = = 172,8 ppm
12,5 ml ×50 × 1000
5. Saus ABC
0,7 ml × 0,05 N ×144 × 50 ml ×106
ppm Natrium Benzoat = = 403,2 ppm
12,5 ml ×50 × 1000
6. Fanta
0,1 ml ×0,05 N ×144 ×50 ml × 106
ppm Natrium Benzoat = = 57,6 ppm
12,5 ml ×50 ×1000

F. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini praktikan menguji adanya kandungan bahan pengawet dan
menghitung kadar zat bahan pengawet, khususnya natrium benzoatpada beberapa
produk makanan dan minuman yang beredar di pasaran. Sampel yang digunakan
diantaranya adalah minuman Frestea, Kecap ABC, Sirup Indofood, minuman Frutang, saus
ABC, minuman Fanta.

Zat Pengawet adalah bahan yang ditambahkan dalam makan dengan tujuan
menghambat kerusakan oleh mikroorganisme (bakteri, khamir,kapang) sehingga proses
pembusukan atau pengasaman atau penguraian dapat dicegah. Salah satu bahan pengawet
yang diijinkan untuk digunakan pada makanan adalah natrium benzoat. Di Indonesia,
penggunaan Natrium Benzoat dalam makanan diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 722/MenKes/Per/IX/1988 tentang bahan tambahan makanan.
Natrium benzoat merupakan garam atau ester dari asam benzoat (C6H5COOH) yang
secara komersial dibuat dengan sintesis kimia. Rumus kimia natrium benzoat yaitu
C7H5NaO2.

Pertama, sampel diencerkan dengan aquades, kemudian ditambahkan dengan NaOH


10 % dan NaCl 30 % . Penambahan NaCl disini berfungsi untuk menjenuhkan larutan sampel
dari asam benzoatmenjadi natrium benzoatyang larut air dengan penambahan NaOH.
Ditambahkan dengan aquades di tera sampai 250mL. Disaring untuk memisahkan
endapan yang terbentuk dari filtratnya. Filtrat yang dihasilkan diambil sebanyak 50
mLdan ditambahkan dengan HCl agar netral. Dimana

penambahan NaCl ini akan mengubah natrium benzoatmenjadi asam benzoatyangakan


larut dalam air, yang dapat diekstrak dengan kloroformuntuk memisahkan fase nonpolar
dengan fase polarnya. Pada corong pisah terbentuk dua fase, dan diambil fase polarnya
yang berada pada bagian bawah corong, yang mengandung natriumbenzoate. Kloroform
mudah diuapkan dan residu dilarutkan dalam alkohol, dititrasi dengan NaOH 0,05 N sampai
berubah warna menjadi merah muda.

Dari hasil titrasi didapat volume NaOH dari masing-masing sampel yaitu 0,25 ml, 0,4 ml,
0,4 ml, 0,7 ml, 0,3 ml, dan 0,1 ml, kemudian di hitung kadar natrium benzoate dari
masing-masing sampel yaitu, 144 ppm, 230,4 ppm 230,4 ppm , 172,8 ppm , 403,2 ppm,
dan 57,6 ppm. Berdasarkan data dan perhitungantersebut, kadar natrium benzoat
tertinggi pada sampel saus ABC dengan nilai 403,2 ppmdan yang terendah adalah
sampel minuman Fanta. Sedangkan kadar natrium benzoatstandar yang diperbolehkan
pemerintah adalah 1000 ppm. Jadi, kadar natrium benzoatdalam saus ABC dan sampel yang
lainnya masih dalam ambang batas yang diperbolehkan.

G. KESIMPULAN
1. Kadar natrium benzoat dari masing-masing sampel yaitu, 144 ppm, 230,4 ppm 230,4
ppm , 172,8 ppm , 403,2 ppm, dan 57,6 ppm
2. Dari sampel yang digunakan, saus ABC mengandung kadar natrium benzoat yang paling
tinggi 403,2 ppm dan terendah sampel fanta dengan 57,6 ppm
H.DAFTAR PUSTAKA
 Elistiawaty.2006.Natrium Benzoat dan Kalium Sorbat yang Aman dikonsumsi.
 http://www.detiknews.com ( diakses April 2012)
 Ibekwe, et all. 2007. Effect of Oral Intake of Sodium Benzoate on some Hematological
Parameters.
 Journal Scientific Research and Essay. vol 2.1. pp 006-009Sediadi A dan
Esti.2000.Pengawetan dan Bahan Kimia.
 htttp://ui.vlsm.org (diakses April 2012)

Anda mungkin juga menyukai