Anda di halaman 1dari 7

BATUAN BEKU ASAM DAN INTERMEDIET

Arwan Panca Putra Noviandi

Praktikan Mineralogi dan Petrologi

Praktikan ini bertujuan untuk ini bertujuan untuk mengetahui warna, Tekstur, Struktur dan
komposisi mineral pada Batuan Beku Asam dan Intermediet. Dengan melihat langsung batuan
tersebut. Metode yang digunakan adalah metode pengamatan dan analisis untuk mengetahui ciri dan
nama setiap batuan agar dapat menjelaskan perbedaan setiap batuan dengan batuan lainnya. Hasil
yang ditemui bahwa dalam praktikum ini kebanyakan warna, tekstur, struktur dan komposisi mineral
yang ada pada batuan beku asam dan intermediet adalah putih keabu-abuan, dengan kristalitas
hipokristalin, granulitas faneritik bentuk subhedral, relasi equigranular, strukturnya massif dan rata
rata komposisi mineralnya adalah kuarsa dan feldspar.
Keywords: batuan beku, mineral, asam, intermediet.

I. PENDAHULUAN mineral ini biasanya dikarenakan


adanya pengaruh tekanan dan
Mineral dapat didefinisikan temperatur yang tinggi, sehingga
sebagai bahan padat anorganik mineral dasar akan berubah
yang terdapat secara alamiah, yang menjadi mineral lain yang lebih
terdiri dari unsur unsur kimiawi stabil. Perubahan mineral ini
dalam perbandingan tertentu, biasanya juga akan merubah
dimana atom-atom didalamnya batuannya, dari batuan beku akan
tersusun mengikuti suatu pola yang berubah menjadi batuan sedimen
sistematis. Studi yang mempelajari atau batuan metamorf (Sapiie dkk,
segala sesuatu tentang mineral 2006).
disebut Mineralogi, yang
didalamnya juga mencakup Tujuan dari praktek ini adalah
pengetahuan tentang kristal, yang mampu menganalisis atau
merupakan unsur utama dalam memebedakan serta
susunan mineral. (Tim Asisten, mengklsifikasikan jenis atau
2021) macam-macam mineral yang ada
pada batuan beku asam dan
Batuan di bumi ini ada yang intermediet. Perumusan
tersusun dari satu macam mineral masalahnya adalah bagaimana cara
dan ada yang tersusun oleh menentukan struktur, warna,
beberapa macam mineral. Mineral tekstur dan komposisi mineral yang
yang menyusun batuan ini ada ada pada batuan beku asam dan
yang masih alami seperti waktu intermediet.
batuan terbentuk, tetapi ada juga
yang sudah mengalami II. TINJAUAN PUSTAKA
metamorfisme atau perubahan
menjadi mineral lain. Perubahan
Batuan vulkanik merupakan letusan gunungapi) sehingga mineral
batuan yang berasal dari magma penyusunnya lebih kecil. Contohnya
yang meleleh di permukaan bumi adalah basalt, andesit (yang sering
(lava). Batuan ini umumnya dijadikan pondasi rumah), dan dacite.
mempunyai tekstur porfiri (Bemmelen, R.W. Van, 1949.). Setiap
(setengah Kristal) dan amorf. posisi atau letak kedalaman pembekuan
Magma yang mencapai permukaan magma di kulit Bumi, akan memberikan
bumi dalam keadaan mengalir karakteristik tersendiri terhadap setiap
disebut lava, oleh karena lava batuan beku yang terbentuk, meskipun
keluar dengan meleleh maka cara berasal dari magma yang memiliki
erupsinya di sebut efusif. Material komposisi kimia dan mineralogi yang
padat yang disemburkan ketika sama (Suprapta, 2019).
gunung api meletus disebut dengan
material piroklastik. Bahan–bahan Menurut Asikin, S, pada
tahun1986, berdasarkan jumlah
piroklastik yang bersifat asam
biasanya lebih cepat membeku, kehadiran dan asal-usulnya, maka
sedangkan lava sifatnya basa di dalam batuan beku terdapat
sehingga lambat membeku. Sifat mineral utama pembentuk batuan
dan ciri batuan vulkanik adalah (essential minerals), mineral
berbutir halus dan sering terdapat tambahan (accessory minerals) dan
kaca, batuan memperlihatkan mineral sekunder (secondary
struktur vesicular, terdapat struktur minerals).
aliran dan jika berbentuk amorf  Essential minerals, adalah mineral
biasanya ringan. (Lolong dan yang terbentuk langsung dari
Handoko, 2016) pembekuan magma, dalam jumlah
melimpah sehingga kehadirannya
Batuan beku atau sering disebut sangat menentukan nama batuan beku.
igneous rocks adalah batuan yang  Accessory minerals, adalah mineral
terbentuk dari satu atau beberapa mineral yang juga terbentuk pada saat
dan terbentuk akibat pembekuan dari pembekuan magma tetapi jumlahnya
magma. Berdasarkan teksturnya batuan sangat sedikit sehingga kehadirannya
beku ini bias dibedakan lagi menjadi tidak mempengaruhi penamaan
batuan beku plutonik dan vulkanik. batuan. Mineral ini misalnya kromit,
Perbedaan antara keduanya bisa dilihat magnetit, ilmenit, rutil dan zirkon.
dari besar mineral penyusun batuannya. Mineral esensiil dan mineral tambahan
Batuan beku plutonik umumnya terbentuk di dalam batuan beku tersebut sering
dari pembekuan magma yang relatif lebih disebut sebagai mineral primer, karena
lambat sehingga mineral-mineral terbentuk langsung sebagai hasil
penyusunnya relatif besar. Contoh batuan pembekuan daripada magma.
beku plutonik ini seperti gabro, diorite, dan  Secondary minerals adalah mineral
granit (yang sering dijadikan hiasan ubahan dari mineral primer sebagai
rumah). Sedangkan batuan beku vulkanik akibat pelapukan, reaksi hidrotermal,
umumnya terbentuk dari pembekuan atau hasil metamorfisme. Dengan
magma yang sangat cepat (misalnya akibat demikian mineral sekunder ini tidak
ada hubungannya dengan pembekuan  Pillow lava, yaitu struktur yang
magma. Mineral sekunder akan menyerupai bantal yang bergumpal-
dipertimbangkan mempengaruhi nama gumpal. Hal ini diakibatkan proses
batuan ubahan saja, yang akan pembekuan terjadi pada lingkungan
diuraikan pada acara analisis batuan air.
ubahan. Contoh mineral sekunder  Vesikular, yaitu struktur yang
adalah kalsit, klorit, pirit, limonit dan memperlihatkan lubang-lubang pada
mineral lempung. batuan beku. Lubang ini terbentuk
Berdasarkan tempat akibat pelepasan gas pada saat
pembekuannya batuan beku pembekuan.
dibedakan menjadi batuan beku  Amigdaloidal, yaitu struktur vesikular
extrusive dan intrusive. Hal ini yang kemudian terisi oleh mineral lain
pada nantinya akan menyebabkan seperti kalsit, kuarsa atau zeolit
perbedaan pada tekstur masing  Struktur aliran, yaitu struktur yang
masing batuan tersebut. memperlihatkan adanya kesejajaran
Kenampakan dari batuan beku mineral pada arah tertentu akibat
yang tersingkap merupakan hal aliran
pertama yang harus kita perhatikan. Menurut Lolong dan Handoko
Kenampakan inilah yang disebut pada tahun 2016, pengertian tekstur
sebagai struktur batuan beku. batuan mengacu pada kenampakan
(Lolong dan Handoko, 2016) butir-butir mineral yang ada di
Batuan beku ekstrusif adalah dalamnya, yang meliputi tingkat
batuan beku yang proses kristalisasi, ukuran butir, bentuk
pembekuannya berlangsung butir, granularitas, dan hubungan
dipermukaan bumi. Batuan beku antar butir (fabric). Jika warna
ekstrusif ini yaitu lava yang batuan berhubungan erat dengan
memiliki berbagia struktur yang komposisi kimia dan mineralogi,
memberi petunjuk mengenai proses maka tekstur berhubungan dengan
yang terjadi pada saat pembekuan sejarah pembentukan dan
lava tersebut. Struktur ini keterdapatannya.
diantaranya:  Kristalinitas merupakan derajat
 Masif, yaitu struktur yang kristalisasi dari suatu batuan beku
memperlihatkan suatu masa batuan pada waktu terbentuknya batuan
yang terlihat seragam. tersebut. Kristalinitas dalam fungsinya
 Sheeting joint, yaitu struktur batuan digunakan untuk menunjukkan berapa
beku yang terlihat sebagai lapisan banyak yang berbentuk kristal dan
 Columnar joint, yaitu struktur yang yang tidak berbentuk kristal, selain itu
memperlihatkan batuan terpisah juga dapat mencerminkan kecepatan
poligonal seperti batang pensil. pembekuan magma. Apabila magma
dalam pembekuannya berlangsung
lambat maka kristalnya kasar.
Sedangkan jika pembekuannya
berlangsung cepat maka kristalnya
akan halus, akan tetapi jika
pendinginannya berlangsung dengan
cepat sekali maka kristalnya berbentuk
amorf.
 Granularitas dapat diartikan sebagai
besar butir (ukuran) pada batuan beku.
 Bentuk kristal merupakan sifat dari
suatu kristal dalam batuan, jadi bukan Gambar 4.1 Batuan Beku Syenite
sifat batuan secara keseluruhan. Porphyri
 Hubungan antar kristal atau disebut Batuan beku ini memiliki warna
juga relasi diartikan sebagai hubungan lapuk abu-abu kehitaman dan warna
antara kristal atau mineral yang satu lapuknya yaitu kuning Kecoklatan dan
dengan yang lain dalam suatu batuan. jenis batuan ini yaitu batuan beku Asam.
Tekstur batuan ini yaitu kristalinitasnya
hipokristalin sedangkan granularitasnya
III. METODOLOGI PENELITIAN
faneritik adapun febriknya, bentuk
Dalam kaitannya metode yang subhedral sampai anhedral dan relasinya
digunakan dalam praktikum inequigranular, adapun komposisi
mineralogi dan petrologi adalah mineralnya yaitu mineral utama Ortoklas
metode praktikum dengan 60%, mineral pelengkapnya kuarsa 35%
mengamati secara langsung batuan dan piroksi 5%. Strukturnya masif dan
yang telah disedian di dalam kelas, nama dari batuan beku ini adalah Syenite
kemudian mendeskripsikan atau Porphyri (Fenton,1940).
melakukan pengklsifikasian warna,
IV.2 Peraga Sampel Nomor 2
tekstur, struktur serta komposisi
mineral yang ada pada batuan beku
asam dan intermediet. lalu
dilakukan analisis berdasarkan ciri-
cirinya ditentukan nama batuannya.
Klasifikasi batuan beku
berdasarkan pendapat Fenton
(1940). Melalui bantuan lup
geologi perbesaran 30X dan 40X,
maka diidentifikasi mineral dan
kristalnya. Gambar 4.2 Batuan Beku Dasit

Batuan ini memiliki warna segar


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN putih ke abu-abuan dan warna lapuknya
yaitu Orange Kecoklatan dan jenis batuan
IV.1 Peraga Sampel Nomor 1 ini yaitu batuan beku intermediet. Tekstur
batuan ini yaitu kristalinitasnya
holokristalin sedangkan granularitasnya
faneritik, adapun febriknya, bentuk
euhedral sampai subhedral dan relasinya
equigranular, adapun komposisi mineralnya yaitu mineral Hornblende
mineralnya yaitu mineral Kuarsa 20%, 15%, kuarsa 35% dan Orthoklas 40%.
Plagioklas 50%, horblende 30%. Strukturnya masif dan nama dari batuan
Strukturnya masif dan nama dari batuan beku ini adalah Granite (Fenton,1940).
beku ini adalah Dasit (Fenton,1940). Proses pembentukan batu granite
Magma dasit umumnya berkembang diawali dari bergeraknya magma dari
di zona subduksi yaitu di lempeng dapur magma, Setelah itu magma
samudera yang relatif muda yang mendapat tekanan dari bawah. Magma
menunjam di bawah lempeng benua. Saat yang bersifat lebih ringan dari batuan lain
lempeng samudera turun ke mantel bumi, terus ditekan sehingga bergerak ke atas
ia akan mengalami melting (pencairan) mendekati permukaan bumi.Pergerakan
parsial bersamaan dengan pembebasan air magma terhenti hanya sampai di bawah
magma yang juga memfasilitasi melting lapisan tanah karena tekanan yang
batuan di sekitarnya. diberikan terlalu kecil. Magma yang
Dasit biasanya digunakan sebagai berada di dalam lapisan kulit bumi lama
agregat (batuan yang dihancurkan/batu kelamaan mengalami proses kristalisasi
pecah). Agregat dasit dapat dimanfaatkan karena suhu di dekat permukaan bumi
sebagai material pengisi diberbagai proyek lebih rendah daripada suhu di dalam dapur
konstruksi. Akan tetapi perlu diperhatikan magma. Setelah mengalami proses
bahwa batuan ini sangat buruk jika kristalisasi, maka magma akan membeku
digunakan sebagai agregat campuran beton dan menjadia batuan granit yang termasuk
karena kandungan silikanya yang tinggi dalam jenis batuan beku.
saat bereaksi dengan kimia semen akan b dari batu granite membuat
Sifat asam
mengurangi daya ikat beton. batuan beku ini tahan terhadap hujan asam
sehingga banyak dimanfaatkan di bidang
IV.3 Peraga Sampel Nomor 3 konstruksi bangunan. Manfaat lain dari
batuan granit yaitu Sebagai acuan alat
ukur, Sebagai interior bangunan, Sebagai
eksterior bangunan, Sebagai media panjat
tebing serata Sebagai bahan pembuat
patung.

IV.4 Peraga Sampel Nomor 4

Gambar 4.3 Batuan Beku Granite

Batuan beku ini memiliki warna


segar putih kecoklatan dan warna lapuknya
yaitu kuning kecoklatan dan jenis batuan
ini yaitu batuan beku Asam. Tekstur
batuan ini yaitu kristalinitasnya
holokristalin sedangkan granularitasnya
faneritik adapun febriknya, bentuk
euhedral sampai subhedral dan relasinya Gambar 4.4 Batuan Beku Andesite
inequigranular, adapun komposisi
Batuan ini memiliki warna segar Potongan-potongan ini yang
putih keabu-abuan dan warna lapuknya disebut dimension stone.
yaitu kuning kecoklatan dan jenis batuan Dimension stone umumnya
ini yaitu batuan beku intermediet. Tekstur dimanfaatkan untuk keperluan
batuan ini yaitu kristalinitasnya estetika. Seperti ornamen-ornamen
hipokristalin sedangkan granularitasnya pada dinding, lantai atau dekorasi
porfiritik, adapun febriknya, bentuk lainnya. Selain itu Dimension
euhedral sampai subhedral dan relasinya Stone dari batuan andesit juga
equigranular, adapun komposisi digunakan untuk memproduksi
mineralnya yaitu mineral berupa berbagai macam kerajinan tangan..
Plagioklas sebesar 45%, Hornblende 35%,
kuarsa 15%. Strukturnya masif dan nama IV.5 Peraga Sampel Nomor 5
dari batuan beku ini adalah Andesite.
(Fenton,1940).

Proses pembentukan batuan


andesit sangat cepat, karena itu
tekstur batuan andesit sangat halus,
situasi yang mendorong
terbentuknya batuan andesit porpiri Gambar 4.5 Batuan Beku Granite
adalah terbentuk setelah proses
melting (pelelehan/pencairan) Batuan beku ini memiliki warna
lempeng samudra akibat subduksi. segar putih kecoklatan dan warna lapuknya
Subduksi yang menyebabkan yaitu kuning kecoklatan dan jenis batuan
pelelehan itu merupakan sumber ini yaitu batuan beku Asam. Tekstur
magma yang naik dan membeku batuan ini yaitu kristalinitasnya
menjadi batuan andesit. Karena itu holokristalin sedangkan granularitasnya
biasanya batuan andesit terletak faneritik adapun febriknya, bentuk
diatas zona subdiksi yang jadi euhedral sampai subhedral dan relasinya
batuan umum penyusun kerak inequigranular, adapun komposisi
benua.. mineralnya yaitu mineral Ortoklas 50%,
kuarsa 30% dan hornblende 20%.
Batuan andesit dipergunakan Strukturnya masif dan nama dari batuan
untuk pembangunan infrastruktur beku ini adalah Granite (Fenton,1940).
seperti jembatan, jalan raya, irigasi,
landasan terbang, pelabuhan serta
gedung-gedung dan lainnya.
Karena tidak semua batuan andesit V. PENUTUP
dari pertambangan bisa digunakan Batuan beku asam dan
untuk konstruksi, batuan andesit intermediet merupakan batuan
juga dipotong menjadi ukuran beku yang kebanyakan terdiri dari
tertentu, dipahat, diamplash mineral-mineral kuarsa dan
kemudian dipoles agar bisa feldspar serta mempunyai rata-rata
dimanfaatkan untuk tujuan tertentu. warna segar putih keabu-abuan dan
lapuk hitam kemerahan atau gelap, rata berbentuk subhedral, dan
serta kristanilitas kebanyakan kebanyakan mempunyai relasi
hipokristalin, dan granulitas equigranular.
kebanyakan faneritik, dengan rata-

DAFTAR PUSTAKA

Asikin, S.,1986. Dasar-dasar Geologi Struktur , Departemen Teknik Geologi ITB, Bandung.

Bemmelen, R.W. Van, 1949. The Geology of Indonesia, Vol IA, The Haque Martinus
Nijhoff.

Lolong, Sebastian P. dan Handoko Teguh Wibowo. 2016. Geologi Dan Petrogenesa Batuan
Andesit Desa Sumbertangkil Dan Sekitarnya Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten
Malang Propinsi Jawa Timur. Jurnal Teknologi Adhi Tama Surabaya. Vol 1
Surabaya.

Suprapta. 2019. Modul Geologi Dasar. Universitas Negeri Makassar. Makassar.

Sapiie, B., Magetsari, N.A., Harsolumakso, A.H. & Abdullah, C.I., 2006. Geologi Fisik. ITB.
Bandung.

Tim Asisten, 2021. Buku Panduan Praktikum Mineralogi Dan Petrologi. Universitas Negeri
Makassar. Makassar

Anda mungkin juga menyukai