Anda di halaman 1dari 4

Nama : Arwan Panca Putra Noviandi

NIM : 1915141005
GEOLOGI INDONESIA
1. Sebutkan perbedaan pembentukan pulau-pulau di Maluku Utara dan Maluku Selatan!

 Geologi Maluku Utara


Sebagian besar Provinsi Maluku Utara, terutama bagian tengah dan utara,
merupakan daerah pegunungan. Namun secara geologi bukanlah pegunungan yang
seragam. Artinya, bahan penyusunnya bervariasi. Pada semenanjung timur laut
ditemukan batuan beku asam, basa dan ultrabasa serta batuan sediment. Daerah
pegunungan yang ada merupakan bentangan lahan dengan puncak tajam dan punggung
curah tertoreh serta lereng yang curam (40%). Di semenanjung utara Halmahera
terdapat barisan gunung api aktif dan non-aktif dengan bentuk dan struktur yang sangat
khas. Pada bagian ini terbentang dataran sempit ailuvial arah timurbarat. Kawasan
sepanjang pantai barat Halmahera terbentang sejumlah pulau besar dan kecil yang
dimulai dari Ternate bagian utara sampai Obi bagian selatan. Pulau-pulau kecil di
bagian utara umumnya merupakan daerah vulkanik yang tersusun dari bahan andesit
dan batuan beku basaltic dengan lereng curam (30-45%) sampai curam (45%). Pulau
Obi dibatasi oleh dua sesar besar yaitu sesar Sorong-Sula Utara yang terletak dibagian
selatan, dan sesar Maluku-Sorong yang terletak dibagian Utara. Sesar normal yang
terjadi di Pulau Obi diakibatkan oleh sentuhan tektonik antara batuan ultramafik dengan
batuan yang lebih muda. Umumnya sesar-sesar di Obi berarah barat-timur, baratlaut-
tenggara dan timurlaut-baratdaya. Di Pulau Obi bagian barat terdapat Danau Karu yang
diperkirakan berupa terban yang dibatasi oleh dua sesar dengan arah utara-selatan.
Lipatan lipatannya membentuk antiklin dan sinklin yang secara umum sumbunya
berarah barat-timur. (Amarullah dan Tobing ; 2005)
 Maluku Selatan
Maluku selatan disusun oleh hasil kegiatan endapan laut dangkal berumur
PlioPlistosen Sampai Holosen. Batuannya terdiri dari batu gamping, napal dan abut
lumpur gamping dan endapan alluvium. Urutan batuan dari yang termuda sampai yang
tertua adalah sebagai berikut.Sejarah geologi Maluku selatan dimulai pada zaman
miosen bawah yang masih berupa daerah laut, dirincikan dengan pengendapan batu
gamping dan napal yang berlangsung sampai miosentengah. Pada zaman miosen atas-
Pliosen bawah terjadi pengangkatan dan lingkungan pengendapan berubah menjadi laut
dangkal dengan adanya pengendapan batu gamping dan napal yang termasuk formasi
manumbai. (Robertus, dkk ; 2011)
2. Sebutkan pembagian unit tektonis wilayah Maluku Utara dan Maluku Selatan!

 Maluku Utara
Secara tektonik Maluku Utara merupakan suatu wilayah yang memiliki tingkat
kegempaan yang cukup tinggi dan kompleks, hal ini di pengaruhi tiga lempeng besar
yaitu lempeng Eurasia lempeng Pasifik dan lempeng Indo-Australia bertemu di wilayah
Halmahera (Ballantyne, 1991). Pertemuan dari beberapa lempeng tersebut
menyebabkan saling mendorong antara satu dengan yang lain menjadikan wilayah
Maluku Utara memiliki potensi kegempaan yang cukup aktif (Condie, 2016; Lourenço
et al., 2016; Nakagawa dan Spiegelman, 2017).
Di bagian utara dari arah Maluku Utara terdapat beberapa lempeng mikro yang
mempengaruhi seismisitas di kawasan ini yaitu busur kepulauan Halmahera, Sangihe
dan lempeng mikro di laut Maluku. Ketiga lempeng mikro ini merupakan serpihan
margin dari mega lempeng Eurasia dan Pasifik yang saling menekan. terlebih lagi
lempeng Laut Maluku yang mencirikan pola seismisitas yang kompleks sebagai sumber
tekanan yang begitu besar.
 Maluku Selatan
Bagian selatan terdapat sesar yang memanjang dari kepala burung di wilayah
Papua hingga menuju kepulauan Banggai sulawesi tengah. sesar ini terlihat sebagai
batas tektonik antara kawasan Maluku Utara yang dipengaruhi oleh lempeng Eurasia
dan Pasifik dan kawasan tektonik berada di bagian selatannya yang dipengaruhi oleh
lempeng Indo-Australia. sesar ini merupakan sesar mengiri (left lateral) yang strike slip
di Halmahera bagian selatan, sesar ini melewati beberapa wilayah yaitu Kepulauan
Bacan, Pulau Obi dan Kepulauan Sula (Hall, 2000).
Keberadaan Halmahera sebagai lempeng tektonik yang di pisahkan dari lempeng
laut Maluku dan Sangihe. Hal yang tampak saat ini adalah Halmahera merupakan
bagian dari perpanjangan Laut Maluku yang bersubduksi pada masa Neogene antara 45
dan 25 juta tahun yang lalu (Hillis dan Muller, 2003).
Tingkat seismisitas menunjukkan bahwa lempeng Halmahera mencapai
kedalaman sekitar 200 km dan Sangihe maupun Halmahera terekspos kepermukaan,
sedangkan lempeng Laut Maluku sepenuhnya tenggelam dibawah dua lempeng mikro
(Widiwija yanti et al., 2003).Batas selatan Lempeng Laut Maluku juga merupakan batas
Lempeng Laut Filipina dan Lempeng Australia. Batas tersebut bergerak ke atas. Karena
Lempeng Sangihe dan Halmahera bersambung dengan Lempeng Laut Maluku, ini
berarti ketiga sambungan tersebut bergerak keutara di bagian mantel bersam alempeng
Australia. Pada zona yang luas dan berkecepatan tinggi dibawah Lempeng kepala
Burung mencapai kedalaman 400-600 km diperkirakan sebagai sisa sambungan yang
bersubduksi di bawah lempeng Halmahera. Zona luas berkecepatan tinggi lainnya di
bawah Laut Sulawesi dengan kedalaman mencapai 700-1000 km, diperkirakan sebagai
sisa sambungan dibawah Lempeng Sangihe. Kedua sisa tersebut berasal dari sambungan
yang bersubduksi di bawah Busur Filipina-Halmahera 45 sampai 25 juta tahun yang lalu
(Hall dan Spakman, 2015).
3. Gambarkan dan sebutkan wilayah vulkanis dan non vulkanis di Maluku!

Gambar 1. Tektonik Maluku


Maluku secara geologi merupakan Busur Banda, yaitu sistem kepulauan yang
membentuk busur mengelilingi tapal kuda basin Laut Banda yang membuka ke arah barat.
Sistem Kepulauan Maluku Selatan dibedakan menjadi busur dalam yang vulkanis dan busur
luar yang non vulkanis.
 Busur dalam vulkanis
Terdiri dari pulau-pulau kecil (kemungkinan puncak gunungapi bawah
laut/seamount) seperti Pulau Damar, Pulau Teun, Pulau Nila, Pulau Serua, Pulau Manuk
dan Kepulauan Banda.
 Busur luar non vulkanis
Terdiri dari beberapa pulau yang agak luas dan membentuk kompleks-kompleks
kepulauan antara lain Kepulauan Leti, Kepulauan Babar, Kepulauan Tanimbar,
Kepulauan Aru, Kepulauan Kai, Kepulauan Watu Bela, Pulau Seram, dan Pulau Buru.

Anda mungkin juga menyukai