Anda di halaman 1dari 16

PENGENALAN BATUAN

Irwayu Karmila1, Wahyuni2


1Praktikan Laboratorium Mineralogi dan Kristalografi, Teknik Geologi,
Fakultas Teknik, Universtas Hasanuddin
2Asisten Laboratorium Mineralogi dan Kristalografi, Teknik Geologi,
Fakultas Teknik, Universtas Hasanuddin

ABSTRAK
Mineral adalah bahan organik, terbentuk secara alamiah, seragam dengan
komposisi kimia yang tetap pada batas volumenya, dan mempunyai struktur
kristal karakteristik yang tercermin dalam bentuk dan sifat fisiknya. Pada
praktikum kali ini kita menggunakan 4 jenis golongan mineral yaitu mineral
oksida, hidroksida, sulfat, dan fosfat. Dalam praktikum ini kita akan
mengedintifikasi suatu mineral mulai dari warna, tekstur, struktur, komposisi
kimia, dan nama batuan. Praktikum acara VIII ini kita akan mendeskripsi
mineral-mineral dari batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf untuk
mengetahui nama batuan. Nama batuan yang didapatkan pada batuan beku
yaitu trachite dan diorit, nama batuan yang didapatkan pada batuan sedimen
yaitu batu pasir, dan batu lanau, sedangkan nama batuan yang didapatkan pada
batu metamorf yaitu eklogit dan schist klorit.

KATA KUNCI :batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf.

mulai gunung-gunung, lembah,


I. PENDAHULUAN sampai palung-palung didasar

Geologi adalah ilmu yang samudra untuk mengetahui

mempelajari tentang Bumi, semua itu,maka kita harus

komposisinya, struktur, sifat-sifat mempelajari materi pembentuk

fisik, sejarah dan proses Bumi ini.

pembentukannya. Dalam Materi dasar pembentuk

Geologi, akan mempelajari Bumi adalah batuan, dimana

semua hal tentang seluk-beluk batuan merupakan suatu

Bumi secara keseluruhan. Dari kumpulan dari mineral, dan


mineral terbentuk dari kristal- 2.2 Defini Batuan Beku
kristal.( Mustaghfirin,2013)
Batuan beku atau sering disebut
Berdasarkan hal tersebut,
igneous rocks adalah batuan
maka penting bagi kita dalam
yang terbentuk dari satu atau
mempelajari lebih dalam tentang
beberapa mineral dan terbentuk
ilmu geologi. Oleh karena itu
akibat pembekuan dari magma.
dilakukanlah suatu praktikum
Berdasarkan teksturnya batuan
Mineralogi dan Kristalografi acara
beku ini bisa dibedakan lagi
kelima yaitu mineral native
menjadi batuan beku plutonik dan
Element, mineral Sulfida, mineral
vulkanik. Perbedaan antara
Halida. Adapun tujuan dari
keduanya bisa dilihat dari besar
parktikum ini adalah agar
mineral penyusun batuannya.
praktikan dapat mengidentifikasi
Batuan beku plutonik umumnya
mineral-mineral dari Native
terbentuk dari pembekuan
Element, Sulfida, dan Halida
magma yang relatif lebih lambat
untuk mengetahui perbedaan dari
sehingga mineral-mineral
setiap golongan atau kelas
penyusunnya relatif besar.
mineral
Contoh batuan beku plutonik ini
II. TINJAUAN PUSTAKA
seperti gabro, diorite, dan granit
2.1 Pengertian Mineral (yang sering dijadikan hiasan
rumah). Sedangkan batuan beku
Mineral adalah bahan
vulkanik umumnya terbentuk dari
organik, terbentuk secara
pembekuan magma yang sangat
alamiah, seragam dengan
cepat (misalnya akibat letusan
komposisi kimia yang tetap pada
gunung api) sehingga mineral
batas volumenya, dan
penyusunnya lebih kecil.
mempunyai struktur kristal
Contohnya adalah basalt, andesit
karakteristik yang tercermin
(yang sering dijadikan pondasi
dalam bentuk dan sifat fisiknya.
rumah), dan dacite.
(Buku penuntun praktikum
2.2.1. Tekstur Batuan Beku
geologi umum,2017)
ekstur Batuan Beku
Tekstur pada batuan beku Holokristalin adalah batuan
umumnya ditentukan oleh tiga hal beku dimana semuanya tersusun
utama, yaitu kritalinitas, oleh kristal. Tekstur holokristalin
Granularitas dan Bentuk Kristal. adalah karakteristik batuan
Mari kita bahas ketiga hal penting plutonik, yaitu mikrokristalin yang
tersebut satu persatu. telah membeku di dekat
1.Kristalinitas permukaan.
Kristalinitas merupakan derajat b. Hipokristalin
kristalisasi dari suatu batuan Hipokristalin adalah apabila
beku pada waktu terbentuknya sebagian batuan terdiri dari
batuan tersebut. Kristalinitas massa gelas dan sebagian lagi
dalam fungsinya digunakan untuk terdiri dari massa kristal.
menunjukkan berapa banyak c. Holohialin
yang berbentuk kristal dan yang Holohialin adalah batuan beku
tidak berbentuk kristal, selain itu yang semuanya tersusun dari
juga dapat mencerminkan massa gelas. Tekstur holohialin
kecepatan pembekuan magma. banyak terbentuk sebagai lava
Apabila magma dalam (obsidian), dike dan sill, atau
pembekuannya berlangsung sebagai fasies yang lebih kecil
lambat maka kristalnya kasar. dari tubuh batuan.
Sedangkan jika pembekuannya 2,Granularitas Granularitas dapat
berlangsung cepat maka diartikan sebagai besar butir
kristalnya akan halus, akan tetapi (ukuran) pada batuan beku. Pada
jika pendinginannya berlangsung umumnya dikenal dua kelompok
dengan cepat sekali maka tekstur ukuran butir, yaitu:
kristalnya berbentuk amorf. a. Fanerik atau fanerokristalin,
Dalam pembentukannnya dikenal Besar kristal-kristal dari golongan
tiga kelas derajat kristalisasi, ini dapat dibedakan satu sama
yaitu: lain secara megaskopis dengan
a. Holokristalin mata telanjang. Kristal-kristal
jenis fanerik ini dapat dibedakan terlalu kecil untuk diamati
menjadi: meskipun dengan bantuan
1. Halus (fine), apabila ukuran mikroskop. Ukuran butiran
diameter butir kurang dari 1 mm. berkisar antara 0,01 – 0,002 mm.
3. Amorf/glassy/hyaline, apabila
2. Sedang (medium), apabila
batuan beku tersusun oleh gelas.
ukuran diameter butir antara 1 –
3.Bentuk Kristal Bentuk kristal
5 mm.
merupakan sifat dari suatu kristal
3. Kasar (coarse), apabila ukuran dalam batuan, jadi bukan sifat
diameter butir antara 5 – 30 mm. batuan secara keseluruhan.

4. Sangat kasar (very coarse), Ditinjau dari pandangan dua

apabila ukuran diameter butir dimensi dikenal tiga bentuk

lebih dari 30 mm. kristal, yaitu:

b. Afanitik Euhedral, jika batas dari

Besar kristal-kristal dari golongan mineral adalah bentuk asli dari

ini tidak bisa dibedakan dengan bidang kristal.

mata telanjang sehingga Subhedral, jika sebagian dari


diperlukan bantuan mikroskop. batas kristalnya sudah tidak
Batuan dengan tekstur afanitik terlihat lagi.
dapat tersusun oleh kristal, gelas
Anhedral, jika mineral sudah
atau keduanya. Dalam analisis
tidak mempunyai bidang kristal
mikroskopis dibedakan menjadi
asli.
tiga yaitu :
Ditinjau dari pandangan tiga
1. Mikrokristalin, Jika mineral-
dimensi, dikenal empat bentuk
mineral pada batuan beku bisa
kristal, yaitu:
diamati dengan bantuan
Equidimensional, jika bentuk
mikroskop dengan ukuran butiran
kristal ketiga dimensinya sama
sekitar 0,1 – 0,01 mm.
panjang.
2. Kriptokristalin, jika mineral-
mineral dalam batuan beku
Tabular, jika bentuk kristal dua yang terdapat rongga-rongga
dimensi lebih panjang dari satu yang berbentuk elip, silinder
dimensi yang lain. maupun tidak beraturan.
Terbentuknya rongga-rongga
Prismitik, jika bentuk kristal
terjadi akibat
satu dimensi lebih panjang dari
keluarnya/dilepaskannya gas-gas
dua dimensi yang lain.
yang terkandung di dalam lava
Irregular, jika bentuk kristal setelah mengalami penurunan
tidak teratur. tekanan.
2.2.2. Struktur Batuan Beku c. Struktur Aliran
Struktur Batuan Beku adalah Struktur Aliran terjadi akibat
pembagian batuan beku lava yang disemburkan tidak ada
berdasarkan bentuk batuan beku yang dalam keadaan homogen,
dan proses kejadiannya, yang karena saat lava menuju ke
terbagi menjadi: permukaan selalu terjadi
a.Struktur Bantal (pillow perubahan komposisi, kadar gas,
structure) kekantalan, dan derajat
Struktur Bantal adalah struktur kristalisasi. Struktur aliran
yang dinyatakan pada batuan dicerminkan dengan adanya
ekstrusi tertentu yang dicirikan goresan berupa garis-garis yang
oleh massa batuan yang sejajar, perbedaan warna dan
berbentuk bantal, berukuran teksturnya.
antara 30 – 60 cm dan biasanya d. Struktur Kekar
jarak antar bantal berdekatan dan Struktur Kekar adalah bidang-
terisi oleh bahan-bahan dari bidang pemisah/retakan yang
sedimen klastik, terbentuk di terdapat dalam semua jenis
dalam air dan umumnya batuan, biasanya disebabkan
terbentuk di laut dalam. oleh proses pendinginan tetapi
b. Struktur Vesikular ada yang disebabkan oleh
Struktur Vesikular adalah gerakan-gerakan di dalam bumi
struktur pada batuan ekstrusi yang berlaku sesudah batuan
mengalami pembekuan. Retakan- tersebar sangat luas di
retakan yang memotong sejajar permukaan bumi, tetapi
dengan permukaan bumi ketebalannya relatif tipis.
menghasilkan struktur perlapisan, 2.3.1. Tekstur Batuan Sedimen
sedang yang tegak lurus dengan 1. Besar butir (grain size)
permukaan bumi akan Besar butir adalah ukuran
menghasilkan struktur bongkah. (diameter dari fragmen batuan).
Retakan dapat pula membentuk Skala pembatasan yang dipakai
kolom-kolom yang dikenal adalah “skala Wentworth”
dengan struktur kekar
2.3 Definisi Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah
batuan yang terbentuk sebagai
hasil pemadatan
endapan yang berupa bahan
lepas. Menurut ( Pettijohn, 1975 )
batuan sedimen adalah batuan
yang terbentuk dari akumulasi
material hasil perombakan
batuan yang sudah ada
sebelumnya atau hasil aktivitas
2. Pemilahan (Sorting)
kimia maupun organisme, yang di
Pemilahan adalah tingkat
endapkan lapis demi lapis pada
keseragaman besar butir. Istilah-
permukaan bumi yang kemudian
istilah yang dipakai adalah
mengalami pembatuan. Menurut
“terpilah baik” (butir-butir sama
Tucker (1991), 70 % batuan di
besar), “terpilah sedang dan
permukaan bumi berupa batuan
“terpilah buruk
sedimen. Tetapi batuan itu hanya
2 % dari volume seluruh kerak
bumi. Ini berarti batuan sedimen
Istilah-istilah yang dipakai adalah
“kemas terbuka” digunakan untuk
butiran yang tidak saling
bersentuhan, dan kemas tertutup”
untuk butiran yang saling
Gambar 2.1 Perbandingan
pemilahan
bersentuhan
5. Porositas
3. Kebundaran (roundness)
Porositas adalah perbandingan
Kebundaran adalah tingkat
antara jumlah volume rongga dan
kelengkungan dari setiap
volume
fragmen/butiran. Istilah istilah
keseluruhan dari satu batuan.
yang dipakai adalah:
Dalam hal ini dapat dipakai
- membundar baik (well rounded)
istilah-istilah kualitatif yang
- membundar (rounded)
merupakan fungsi daya serap
- membundar tanggung (sub
batuan terhadap cairan. Porositas
rounded)
ini dapat diuji dengan
- menyudut tanggung (sub
meneteskan cairan. Istilah-istilah
angular)
yang dipakai adalah Porositas
- menyudut (angular)
dangat baik” (very good), “baik”
(good) “sedang” (fair) “buruk”
(poor)
6. Semen dan Masa Dasar
Semen adalah bahan yang
mengikat butiran. Semen
Gambar 2.2 Perbandingan terbentuk pada saat
Kebundaran
pembentukan batuan, dapat
4. Kemas (Fabric) berupa silika, karbonat, oksida
Kemas adalah sifat hubungan besi atau mineral lempung. Masa
antar butir di dalam suatu masa dasar (matrix) adalah masa
dasar atau diantara semennya. dimana butiran/fragmen berada
dalam satu
kesatuan. Masa dasar terbentuk tersebut. Umumnya butir yang
bersama-sama fragmen pada kasar merupakan bagian bawah
saat sedimentasi, dapat berupa (bottom) dan butiran yang halus
bahan semen atau butiran yang merupakan bagian
lebih halus. atas (top).
2.3.2. Struktur Batuan Sedimen 3. Perlapisan silang-siur (cross
Struktur sedimen termasuk ke bedding)
dalam struktur primer, yaitu Merupakan bentuk lapisan
struktur yang yang terpotong pada bagian
terbentuk pada saat atasnya oleh lapisan
pembentukan batuan (pada saat berikutnya dengan sudut yang
sedimentasi). Beberapa berlainan dalam satu satuan
struktur sedimen yang dapat perlapisan Lapisan ini terutama
diamati pada satuan antara lain : terdapat pada batupasir.
1. Perlapisan 4. Gelembur gelombang (current
Perlapisan adalah bidang ripple)
kemasan waktu yang dapat Bentuk perlapisan
ditunjukkan oleh perbedaan bergelombang, seperti berkerut
besar butir atau warna dari bahan dalam satu lapisan 5. Flute cast
penyusunannya. Jenis perlapisan Struktur sedimen berbentuk
beragam dari sangat tipis suling dan terdapat pada dasar
(laminasi) sampai sangat tebal. suatu lapisan yang
2. Perlapisan bersusun (graded dapat dipakai untuk menentukan
bedding) arus purba
Merupakan susunan 2.4 Batuan Metamorf
perlapisan dari butir yang kasar Batuan metamorf adalah
berangsur menjadi halus pada batuan ubahan yang terbentuk
satu satuan perlapisan. Struktur dari batuan asalnya, berlangsung
ini dapat dipakai sebagai dalam keadaan padat, akibat
petunjuk bagian bawah dan pengaruh peningkatan suhu (T)
bagian atas dari perlapisan dan tekanan (P), atau pengaruh
kedua-duanya yang disebut kesejajaran. Kadang-kadang
proses metamorfisme dan foliasi menunjukkan orientasi
berlangsung di bawah yang hampir sama dengan
permukaan. perlapisan batuan asal (bila
2.4.1 Tekstur Batuan Metamorf berasal dari batuan sedimen),
Tekstur batuan metamorf akan tetapi orientasi mineral
ditentukan dari bentuk kristal dan tersebut tidak ada sama sekali
hubungan antar butiran mineral hubungan dengan sifat
a. Homeoblastik, terdiri dari satu perlapisan batuan sedimen.
macam bentuk : Foliasi juga mencerminkan
“Lepidoblastik”, mineral-mineral derajat metamorfisme.
pipih dan sejajar Jenis-jenis foliasi di antaranya :
“Nematoblastik”, bentuk a. Gneissic : perlapisan dari
menjarum dan sejajar mineral-mineral yang membentuk
“Granoblastik”, berbentuk butir jalur terputusputus, dan terdiri
b. Heteroblastik, terdiri dari dari tekstur-tekstur lepidoblastik
kombinasi tekstur homeoblastik dan granoblastik.
Gambar 4.1 b. Schistosity, perlapisan mineral-
mineral yang menerus dan terdiri
dari selang-seling tekstur
lepodoblastik dan granoblastik.
c. Phyllitic, perlapisan mineral-
mineral yang menerus dan terdiri
dari tekstur lepidoblastik.
Gambar 2.3 tekstur batuan metamorf
d. Slaty, merupakan perlapisan,
2.4.2. Struktur Batuan umumnya terdiri dari mineral
Metamorf yang pipih dan sangat luas.
Struktur pada batuan metamorf
yang terpenting adalah “foliasi”, III. METODOLOGI

yaitu hubungan tekstur yang


Pada praktikum mineralogi
memperlihatkan orientasi
acara pengenalan batuan.
Pertama yang kita lakukan yaitu
mengambil sampel yang telah di
sediakan untuk di deskripsi,
setelah mengambil sampel kita
mendeskripsikan mineral tersebut
mulai dari warna lapuuk, warna
Foto 4.1 sampel 1
segar, tekstur, struktur, komposisi
kimia, dan nama batuan. Batuan ini memiliki warna
lapuk coklat, warna segarnya itu
mengambil sampel putih kecoklatan, dan tekstur
6 (Batuan beku, Batuan meliputi kristalinitas hipokristalin
sedimen, Batuan metamorf) yaitu kristalinitas yang
menunjukan seluruh massa
batuan tersusun oleh sebagian
mendeskripsikan mineral Kristal dan sebagian gelas,
Warna,tekstur, struktur, granularitas porfiroafanitik yaitu
komposisi kimia, dan nama granularitas yang menunjukkan
batuan
fenokris yang terdapat pada
massa dasar Kristal yang
aphanitik, fabric yang terbagi atas
Analisis Data dua yaitu bentuk subhedral yaitu
bidang batas mineral sebagian
jelas dan teratur dan sebagian
penyusunan jurnal tidak teratur, relasi equigranular
yaitu tekstur batuan beku yang
Gambar 3.1Diagram Alir Metodologi
memperlihatkan perbedaan besar
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN butir yang tegas antara yang
halus dan yang kasar, komposisi
4.1 Sampel 1
mineral hornblende, plagioklas,
dan massa dasar sehingga
batuan ini disebut Trachite
Trachite terbentuk pada
daerah vulkanik (karena
merupakan batuan beku
vulkanik), yaitu dengan
pembekuan magma yang
cenderung cepat sehingga
mineral penyusunnya terlihat
Foto 4.2 Sampel 2
lebih kecil.Batuan Vulkanik atau
biasa disebut dengan batuan Batuan ini memiliki warna

Ekstrusi, ini terbentuk di Luar lapuk coklat, warna segarnya itu

gunung berapi. Tetapi putih kehitaman, dan tekstur

terbentuknya trachyte bukanlah meliputi kristalinitas holokristalin

akibat letusan gunung api yang yaitu kristalinitas yang

eksplosif, yang terbentuk dari menunjukan seluruh massa

lava yang mengalir. Sehingga batuan tersusun oleh kristal,

mempunyai kenampakkan tekstur granularitas faneritik yaitu

yang khusus, yaitu tekstur granularitas yang menunjukkan

trachytic.Tekstur trachytic berupa Kristal yang besar, fabric yang

mikrolit yang membentuk terbagi atas dua yaitu bentuk

orientasi tertentu, karena subhedral yaitu bidang batas

dihasilkan oleh mekanisme aliran. mineral sebagian jelas dan

Batuan ini digunakan teratur dan sebagian tidak teratur,

sebagai penda daerak vulkanik relasi inequigranular yaitu tekstur

walaupun terjadi pada letusan batuan beku yang

gunung api yang tidak eksplosif, memperlihatkan perbedaan besar

batuan ini banyak dimanfaatkan butir yang tegas antara yang

sebagai bahan kontruksi halus dan yang kasar, komposisi

bagunan. mineral kuarsa, biotit piroksen,


plagioklas sehingga batuan ini
4.2 Sampel 2 disebut Diorit.
Batuan ini biasanya bentuk butir yang relative
terbentuk sebagai intrusi, baik membundar, sortasi baik yaitu
secara dike maupun sill pada keseragaman ukuran butir,
kerak benua.Diorit sering kemas terbuka yaitu rongga antar
terbentuk di atas batas lempeng matriks atau fragmen. Kemudian
konvergen, yang mana subduksi struktur tidak berlapis, komposisi
lempeng samudra menyusup ke material meliputi fragmen tidak
bawah lempeng benua. ada, matriks pasir sangat halus,
Kegunaan diorit adalah batuan ini semen tidak ada sehingga batuan
dapat digunakan sebagai batu ini disebut Batupasir.
ornamen dinding, lantai Batupasir adalah suatu
bangunan gedung, pengeras batuan sedimen clastic yang
jalan, pondasi, bahkan dapat dimana partikel penyusunya
digunakan sebagai gamestone. kebanyakan berupa butiran
berukuran pasir.Kebanyakan
4.3 Sampel 3
batupasir dibentuk dari butiran-
butiran yang terbawa oleh
bergerakan air, seperti ombak
pada suatu pantai atau saluran di
suatu sungai.Butirannya secara
khas di semen bersama-sama
oleh tanah kerikil atau kalsit untuk
Foto 4.3 Sampel 3 membentuk batu batupasir
Pada sampel dengan nomor urut tersebut.Batupasir paling umum
3 termasuk kedalam jenis batuan terdiri atas butir kwarsa sebab
sedimen dalam keadaan lapuk kwarsa adalah suatu mineral
berwarna coklat dan memiliki yang umum yang bersifat
warna segar putih kecoklatan, menentang laju arus.
tekstur terbagi atas; ukuran butir Batupasir mempunyai
pasir sangat halus (1/16 mm), banyak kegunaan didalam
derajat kebundaran rounded yaitu industri konstruksi sebagai suatu
kumpulan dan batu- ada, semen lanau sehingga
tembok.batupasir hasil galian batuan ini disebut Batulanau.
dapat digunakan sebagai material Batu Lanau atau Siltstone
di dalam pembuatan gelas/kaca. biasanya terbentuk dari pecahnya
4.4 Sampel 4 kristal kuarsa berukuran pasir.
Pemecahan secara alami
melibatkan pelapukan batuan dan
regolit secara kimiawi maupun
pelapukan secara fisik melalui
embun beku (frost) dan
haloclasty.Proses utama
melibatkan abrasi, baik padat
Foto 4.4 Sampel 4
(oleh gletser), cair (pengendapan
Pada sampel dengan nomor sungai), maupun oleh angin.Di
urut 4 termasuk kedalam jenis wilayah-wilayah setengah kering
batuan sedimen dalam keadaan produksi lanau biasanya cukup
lapuk berwarna coklat dan tinggi. Lanau yang terbentuk
memiliki warna segar putih secara glasial (oleh gletser)
kecoklatan, tekstur terbagi atas; dalam bahasa Inggris kadang-
ukuran butir lanau (1/256 mm), kadang disebut sebagai rock flour
derajat kebundaran sub rounded ("bubuk batu") atau stone dust
yaitu bentuk butir yang relative ("debu batu"). Secara komposisi
membundar tanggung, sortasi mineral, lanau tersusun dari
baik yaitu keseragaman ukuran kuarsa dan feldspar.
butir, kemas terbuka yaitu rongga Batulanau berasosiasi
antar matriks atau fragmen yang dengan lempung, batupasir
mampu meloloskan air. halus, rijang dan tufa.Digunakan
Kemudian struktur tidak berlapis, sebgai ornamen atau perabotan
komposisi material meliputi rumah tangga dan sebagai
fragmen tidak ada, matriks tidak aksesoris interior dan eksterior.
4.5 Sampel 5 mendingin di antara mantel atau
kerak bagian atas benua.
Kegunaan dari batuan ini
yaitu sebagai penanda
lingkungan pantai, banyak
digunakan sebagai kontruksi
bangunan.
4.6 Sampel 6

Foto 4.5 sampel 5

Batuan termasuk jenis batuan


metamorf memiliki warna lapuk
abu-abu, memiliki warna segar
hijau kehitaman. Tekstur
kritaloblastik jenis nematoblastik Foto 4.6 Sampel 6
yaitu apabila terdiri dari mineral-
Batuan termasuk jenis batuan
mineral yang prismatik, komposisi
metamorf memiliki warna lapuk
mineral yaitu kuarsa, glukovan,
abu-abu kecoklatan, memiliki
dan garnet.Struktur non foliasi
warna segar putih kehijauan.
jenis hornfelsik yaitu kenampakan
Tekstur kritaloblastik jenis
dari agregasi mineral-mineral
nematoblastik yaitu apabila terdiri
equidimensional, tanpa terjadi
dari mineral-mineral yang
penjajaran mineral yang
prismatik, komposisi mineral yaitu
pipih.Sehingga batuan ini disebut
hornblende, piroksen, kuarsa,
batuan eklogit.
klorit.Struktur foliasi jenis
Dihasilkan dari
schistose yaitu kenampakan dari
metamorfisme dengan suhu
foliasi dimanabentuk penjajaran
tinggi dari batuan beku basa
mineral pipih relative jauh lebih
(basaatau gabro).Beberapa
banyak dari pada mineral butiran.
eklogit umumnya juga terbentuk
dari magma yangmengkristal dan
Sehingga diperoleh batuan didapatkan pada batu metamorf
dengan nama schist klorit. yaitu eklogit dan schist klorit.

Batuan metamorf ini


memperlihtkan penjajaran
DAFTAR PUSTAKA
mineral yang lebih besar yang
dibariskan pada satu arah, Amin,mustaghfirin.2013.BATUAN
.jakarta:kemendikbud
memperlihatkan struktur foliasi
yang tidak teratur. Terbentuk Amin,mustaghfirin.2013. geologi
oc)dan Dasar.jakarta:kemendikbud
pada temperature (>400
tekanan yang cukup tinggi yang Sudjani dan Siti
Asyiyah.2018.Pendalaman
diperlukan selama pembentukan
nya, lebih besa (massive) dan materi mineral.Direktorat

jauh berbeda jika dibandingkan pembukuan:Kemenristedikti

dengan phyllite.
Schist clorit bayak
digunakan sebagai kontruksi
bagunan.

V. KESIMPULAN

Pada akhir praktikum ini,


praktikan dapat menarik
kesimpulan, dari enam sampel
yang di deskripsikan untuk
mencari nama batuannya. Nama
batuan yang didapatkan pada
batuan beku yaitu trachite dan
diorit, nama batuan yang
didapatkan pada batuan sedimen
yaitu batu pasir, dan batu lanau,
sedangkan nama batuan yang

Anda mungkin juga menyukai