Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN AWAL PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK

“Modul 1 Batuan Beku”

Disusun Oleh
Nama : Raden Syafiq Tysoni Natadisastra
NPM : 140710220048
Kelompok :5
Nama Asisten : Andhika Nugraha

LABORATORIUM GEOFISIKA
DEPARTEMEN GEOFISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2022
MODUL 1
BATUAN BEKU
Rabu, 7 September 2022

I. Tujuan Praktikum
1.1. Praktikan mampu mengetahui pengertian dan cara pembentukan batuan beku.
1.2. Praktikan mampu mengetahui jenis-jenis batuan beku.
1.3. Praktikan mampu mengidentifikasi batuan beku.
II. Alat dan bahan
2.1. Komparator Batuan
2.2. Kertas HVS
2.3. Alat Tulis
III. Teori Dasar
3.1. Pengertian Batuan Beku
Batuan beku atau sering disebut juga Batu Ignesius, Nama ignesius sendiri
berasal dari Bahasa Latin yaitu “ignis” yang berarti Api. Dengan begitu, batuan
beku atau Batu ignesius merupakan jenis batuan yang terbentuk dari magma yang
mengalami pembekuan. Magma yang membeku ini merupakan magma yang
mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, yang terjadi baik
di bawah permukaan sebagai jenis batuan intrusif atau plutonik, maupun di atas
permukaan sebagai batuan ekstrusif atau vulkanik.
3.2. Proses Pembentukan Batuan Beku
Seperti pembahasan sebelumnya, Batuan beku merupakan magma yang
mengalami pembekuan dengan atau tanpa proses pengkristalan. Baik pembekuan
magma tersebut terjadi di bawah permukaan (intruksif) atau di luar permukaan
Ekstrusif.

Adaptasi Siklus Batuan dari James Hutton


Sumber: Noor (2013)
1. Pembekuan Magma
2. asdasd
3.3. Struktur Batuan Beku
Batuan beku memiliki berbagai Struktur, beberapa struktur batuan
beku yaitu :
• Pillow Lava, struktur batuan beku ini memiliki bentuk
layaknya sebuah bantal. Hal ini dikarenakan interaksi antara
lava dengan air

(The classic Geotimes pillow lavas. Wadi Jizzi, Oman., 2015)


http://www.travelinggeologist.com/2015/01/the-ophiolite-of-northern-
oman-and-united-arab-emirates-with-mike-searle/

• Joint Structure, struktur dengan kekar – kekarnya tersusun


secara tegak lurus arah aliran dan dapat berkembang menjadi
Columnar Jointing, Sheeting Joint, dan Tectonic Joint

• Masif, batuan beku yang tidak menunjukkan adanya fragmen


batuan atau masa lainnya (seragam)
• Vesikuler, Batuan beku yang memiliki lubang lubang akibat
pelepasan gas yang sebelumnya terperangkap dan dilepaskan
di saat pembekuan

• Amigdaloidal, Struktur batuan berlubang yang telah terisi oleh


macam macam mineral sekunder
• Xenolitis, Struktur batuan ini menunjukkan bahwa terjadinya
suatu mineral menerobos/masuk ke dalam batuan beku. Hal
tersebut dapat terjadi karena peleburan yang tidak sempurna

Diambil dari https://www.sandatlas.org/xenolith/

3.4. Tekstur Batuan Beku


Salah satu cara mengklasifikasi batuan beku adalah dengan
memperhatikan Tekstur batuan beku. Tekstur batuan beku berbeda dari satu dan
lainnya, dan perbedaan tekstur umumnya ditentukan oleh beberapa hal, yaitu :
• Kristalinitas, derajat kristalisasi dari suatu batuan beku dapat
memprediksi banyak waktu yang dibutuhkan untuk
terbentuknya batuan tersebut. Dalam pembentukannnya
dikenal tiga kelas derajat kristalisasi, yaitu:
o Holokristalin, batuan beku dimana semuanya tersusun
oleh kristal.
o Hipokristalin, yaitu apabila sebagian batuan terdiri
dari massa gelas dan sebagian lagi terdiri dari massa
kristal.
o Holohialin, yaitu batuan beku yang semuanya tersusun
dari massa gelas.

• Granularitas, klasifikasi tekstur berdasarkan besar butir


(ukuran) pada batuan beku. Pada umumnya terdapat dua
kelompok tekstur ukuran butir, yaitu:

o Fanerik, butiran ini dapat dibedakan satu sama lain


secara megaskopis dengan mata biasa.
o Afanitik, butiran ini tidak dapat dibedakan dengan
mata biasa sehingga diperlukan bantuan mikroskop.

• Bentuk Kristal, bentuk dari suatu kristal didalam batuan


tersebut. Ditinjau dari pandangan dua dimensi terdapat tiga
jenis bentuk kristal, yaitu:
o Euhedral, apabila batas dari mineral adalah bentuk asli
dari bidang kristal.
o Subhedral, apabila sebagian dari batas kristalnya
sudah tidak terlihat lagi.
o Anhedral, apabila mineral sudah tidak mempunyai
bidang kristal asli.

• Hubungan antar kristal, hubungan antara kristal/mineral yang


satu dengan yang lain dalam suatu batuan. Secara garis besar,
relasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
o Equigranular yaitu apabila secara relatif ukuran
kristalnya yang membentuk batuan berukuran sama
besar, Berdasarkan keidealan kristalnya, maka
equigranular dibagi menjadi tiga, yaitu:
▪ Panidiomorfik granular yaitu mineral-
mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang
euhedral.
▪ Hipidiomorfik granular yaitu mineral-
mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang
subhedral.
▪ Allotriomorfik granular yaitu mineral-
mineralnya terdiri dari mineral-mineral yang
anhedral.
o Inequigranular yaitu apabila ukuran butir kristalnya
sebagai pembentuk batuan tidak sama besar.

3.5. Klasifikasi Batuan Beku


Batuan Beku dapat diklasifikasikan berdasarkan :
• Dimana pembekuannya terjadi,
o Batuan Ekstrusif, pembekuan di permukaan bumi
o Batuan Instrusif, pembekuan di dalam permukaan
bumi
• kandungan SiO2,
o Batuan beku asam, apabila kandungan SiO2 >66%.
Misalnya adalah riolit.
o Batuan beku intermediate, apabila kandungan SiO2
52% - 66%. Misalnya adalah dasit.
o Batuan beku basa, apabila kandungan SiO2 45% -
52%. Misalnya adalah andesit.
o Batuan beku ultra basa, apabila kandungan SiO2
<45%. Misalnya adalah basalt.
• indeks warna.
o Leucoctaris rock, apabila mengandung <30% mineral
mafik.
o Mesococtik rock, apabila mengandung 30% - 60%
mineral mafik.
o Melanocractik rock, apabila mengandung >60%
mineral mafik.
3.6. Contoh Batuan Beku

IV. Tugas Pendahuluan


1. Jelaskan pembentukan batuan beku!
2. Sebutkan dan jelaskan contoh batuan beku intrusif dan ekstrusif!
3. Sebutkan mineral yang terdapat dalam batuan beku!
4. Jelaskan hubungan antara deret bowen dengan pembentukan batuan beku!
Jawaban :
1. Batuan beku atau disebut juga Igneous rocks adalah batuan yang terbentuk dari Magma
yang mengalami Pembekuan. Pembekuan magma tersebut dapat terjadi di
permukaan(Ekstrusif) atau di bawah permukaan(Intrusif)

2. Batuan beku Ekstrusif, Merupakan batuan beku dimana pembekuan nya terjadi di
permukaan bumi. Batuan beku ini sering disebut vulkanik, contoh batuan vulkanik : Basal,
Scoria, Rhyolite, Anderite.
Batuan Beku Intrusif, Merupakan batuan beku dimana pembekuan nya terjadi di dalam
permukaan bumi. Batuan beku ini sering disebut platonic, contoh batuan platonic : Diorite,
Granite, Pegmatite, Gabbro

3. Batuan beku terdiri dari beberapa mineral yaitu : Quarsa, mika, feldspar, olivin, piroksen.

4. Batuan beku terdiri dari kumpulan magma yang membeku menjadi Kristal, yang nantinya
akan menjadi penyusun batuan. Pembekuan magma menjadi kristal inilah yang dibahas
didalam Deret Bowen. Lebih tepatnya Deret Bowen merupakan Skema pembentukan
Mineral dari hasil pembekuan magma dengan reaksi tertentu, dan salah satu hasil dari reaksi
tersebut Menyusun Batuan Beku.
Daftar Pustaka
Batuan Beku : Pengertian, Proses, Jenis dan Contohnya - IlmuGeografi.com.
(2022). Retrieved 4 September 2022, from
https://ilmugeografi.com/geologi/batuan-beku
Hermawan Saputra, D. (2016). Struktur dan Tekstur Batuan Beku. Retrieved 6
September 2022, from https://catatansidogol.com/2016/08/12/struktur-dan-
tekstur-batuan-beku/
Fauqi R, A. (2014). Geologi Struktur dan Jenisnya. Retrieved 6 September 2022,
from https://arriqofauqi.web.ugm.ac.id/2014/08/18/geologi-struktur-dan-
jenisnya/
Earth Sciences Portal. Retrieved 6 September 2022, from
https://www.britannica.com/browse/Earth-Sciences
Sepp, S. Sandatlas. Retrieved 6 September 2022, from https://www.sandatlas.org/

Anda mungkin juga menyukai