JUDUL
MENGIDENTIFIKASI BATUAN BEKU
B. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis batuan beku
2. Mahasiswa dapat memahami karakteristik batuan beku
3. Mahasiswa dapat mengambarkan macam-macam batuan beku
4. Mahasiswa dapat mengetahui batuan beku berdasarkan batuan bentuk dan komponen
penyusunnya.
5. Mahasiswa dapat mengetahui deskripsi batuan beku dan proses pembentukannya
Seri reaksi bowen menguraikan urutan kristalisasi mineral dari magma yang
mendingin. Dibagi menjadai dua cabang utama yaitu :discontinues series dan continous
series
a. Discontinous Series
Cabang rangkaian reaksi ini menggambarkan urutan kristalisasi mineral tertentu
seiring penurunan suhu. Terdiri dari dua tahap:
1) Fase olivin, olivin adalah mineral pertama yang mengkristal dari magma yang
mendingin yang terbentuk pada suhu tertinggi dalam cabang terputus-putus.
Olivin adalah mineral berwarna kehijauan hingga kekuningan yang sebagian
besar terdiri dari besi dan magnesium silikat.
2) Fase biotit amfibol piroksen fase ini ditandai dengan kristalisasi berturut-turut
piroksen, amfibol dan mika biotit seiring dengan pendingin magma yang terus
menerus. Piroksen amfibol biasanya merupakan mineral berwarna gelap,
sedangkan biotit adalah mineral mika berwarna gelap. Urutan kristalisasi dalam
fase ini dapat bervariasi tergantung pada komposisi spesifik magma.
b. Continous Series
Cabang continous menggambarkan urutan mineral yang terbentuk seiring
penurunan suhu secara lebih bertahap dan berkelanjutan. Mineral utama di cabang
ini meliputi:
1) Fase feldspar cabang continous dimulai dengan kristalisasi feldspar plagioklas
(anorthite) yang kaya kalsium pada suhu yang lebih tinggi. Ketika suhu
menurun, komposisi feldspar plagioklas berubah menjadi varietas yang lebih
kaya natrium (bytownite, labradorite, andenise dan ologolclase)
2) Feldspar-alkali fase feldspar ketika suhu terus menurun, feldspar plagioklas
yang kaya natrium bertransisi menjadi feldspar kalium (ortoklas dan mikrolin),
yang memiliki suhu kristalisasi lebih tinggi dibandingkan dengan plagioklas.
3) Fase kuarsa pada suhu terendah dalam cabang kontinu kuarsa mulai
mengkristal. Kuarsa terdiri dari silikon dan oksigen dan biasanya berupa
mineral bening atau putih susu.
5. Contoh Batuan Beku plutonik dan vulkanik
a. Batuan Asam
Batuan asam adalah batuan beku yang bersifat asam, memiliki kandungan
SiO2>60% memiliki indeks warna <20%. Terbentuk langsung dari pembekuan
magma yang merupakan proses perubahan fase dari cair menjadi padat di daerah
vulkanik dengan temperatur tinggi. Pada umumnya batuan beku asam memiliki
warna terang, karena terletak pada golongan felsik. Berasal dari magma asam
kuarsa, sedangkan kansungan oksida magnesiumnya rendah.
b. Batuan Basa
Batuan beku basa adalah batuan beku yang mengandung senyawa kimia
sebanyak 45%-52% SiO2. Kandungan mineral penyusunan di dominasi oleh
mineral-mineral gelap (mafic). Batuan beku basa dapat terbentuk secara plutonik
maupun vulkanik.
c. Batuan Intermediet
Batuan intermediet adalah batuan yang mineralnya berbutir kasar hingga
sedang. Terbentuk langsung dari pembekuan magma dimana proses pembekuan
berada di daerah pipa unung api dengan komposisi dan presentase secara umum
dari mineral pembentukan batuannya adalah plagiokis, mineral pembentuk
batuannya adalah plagiokis, mineral mafis, juga mengandung SiO2. Batuan beku
intermediet memliki kandungan silica anatara 52%-66%.
d. Batuan Piroklastik