Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AWAL PRAKTIKUM GEOLOGI FISIK

BATUAN SEDIMEN

Disusun Oleh
Nama : Raden Syafiq Tysoni Natadisastra
NPM : 140710220048
Kelompok :5
Nama Asisten : Andhika Nugraha

LABORATORIUM GEOFISIKA
DEPARTEMEN GEOFISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2022
MODUL II
BATUAN SEDIMEN
RABU, 14 September 2022

I. Tujuan Praktikum
1.1 Pratikan mampu mengetahui pengertian dan cara pembentukan batuan
sedimen
1.2 Pratikan mampu mengetahui jenis jenis batuan sedimen
1.3 Pratikan mampu mengidentifikasi buatan sedimen

II. Alat dan fungsi


2.1 Komparator Batuan
Sebagai alat peninjau dalam kegiatan praktikum.
2.2 Kertas HVS
Sebagai media dalam melakukan praktikum.
2.3 Alat Tulis
Berfungsi sebagai alat bantu pengukuran saat praktikum

III. Teori Dasar


3.1 Pengertian Batuan Sedimen
Batuan sedimen merupakan jenis batuan dimana partikel atau bahan
penyusunnya berasal dari permukaan bumi, dan telah mengalami proses
pembuatan yaitu proses Pengangkutan (Transportasi) dengan media air, dan angin
sebagai media utama. Batuan sedimen pada umumnya memiliki pori-pori, dan
kekuatan mengikatnya lebih renggang

3.2 Proses pembentukan batu sedimen


Batuan Sedimen terbentuk dari kumpulan batuan yang telah mengalami
beberapa proses. Proses pembentukan batuan sedimen ada 4 yaitu :
3.2.1 Pelapukan
Proses bahan mineral batuan sedimen mengalami
pemecahan/pengikisan batu, tanah, dll oleh faktor-faktor air, angin, es,
salju, asam, dan biologi.
Terdapat 3 jenis pengendapan Utama :
• Pelapukan Mekanis, pelapukan dengan agen berupa air,
angin, ombak, es, salju, dan lain-lain.
• Pelapukan Organik, pelapukan dengan agen berupa
peninggalan dari hewan (bangkai, Cangkang)
• Pelapukan Kimiawi, pelapukan dengan agen berupa
bahan kimia, seperti hujan asam.

3.2.2 Pengangkutan
Proses dimana material batu sedimen mengalami perpindahan
dari suatu area ke area lainnya, baik oleh bantuan Air, angin, gletser,
dan Gravitasi.

3.2.3 Pengendapan.
Proses lanjutan dari proses proses sebelumnya, dimana
material batu hasil pelapukan oleh salah satu agen pelapukan dan sudah
mengalami transportasi oleh salah satu agen transport. Disini material
batuan sedimen tersebut mengendap dan membentuk lapisan baru
teratas di permukaan.

3.2.4 Pemadatan.
Proses dimana material batu sedimen yang telah mengendap
mengalami pemadatan, bisa dikarenakan pengikatan oleh suatu bahan
dengan bantuan panas atau tekanan dari beratnya tumpukan lapisan
diatas material sehingga membentuk batuan sedimen.

3.3 Struktur batuan sedimen


Struktur batuan sedimen dipengaruhi oleh pengendapan material yang
telah di angkut oleh agen-agen pengangkut. Struktur batuan sedimen terdapat 3
jenis :
3.3.1 Struktur yang terbentuk sebelum proses Pembatuan
(Lithifikasi)
Umumnya struktur ini terbentuk di lapisan teratas atau
terbaru dari lapisan sedimen yang mengendap. Bentuk umumnya
seperti : Mudcrack, Scour crack,

Gambar 1. Mudcracks near Agaete in Gran Canaria, Spain.


(Sumber: Sandatlas, 2014)
Gambar 2. Scour Crack
(Sumber: Springer, 2015)

3.3.2 Struktur yang terbentuk saat proses Sendimentasi (struktur


primer)
Struktur ini terbentuk dari proses pengendapan yang
tidak sempurna. Struktur yang terbentuk adalah antara lain
adalah perlapisan mendatar (flat bedding), perlapisan silang-siur
(cross bedding), laminasi sejajar (paralel lamination), dan
laminasi ripple mark.

Gambar 3. Ripple Mark


(Sumber: Nur Islami, 2017)
3.3.3 Struktur yang terbentuk setelah proses Pengendapan
(struktur sekunder)
Struktur ini terbentuk setelah mineral pengendap dan
pembentuk lapisan terbaru, umumnya bentuknya adalah :
liquefaction, Silangsiur, dll.

Gambar 4. Struktur batuan sedimen silang siur sejajar


(Sumber: Djauhari Noor, 2009)
3.4 Tekstur batuan sedimen
Tekstur batuan sedimen merupakan hubungan antara material
pembentuk, butiran, matriks, dan mineral. Tekstur batuan sedimen terdiri dari :
• Besar butir, Ukuran butiran penyusun.
• Bentuk Butir, Bentuk butiran penyusun
• Kemas, Hubungan antara masa dasar dengan material.
• Pemilahan, Keseragaman ukuran butir penyusun
• Sementasi, Bahan pengikat batuan sedimen
• Porositas, Pori yang terdapat di antara bahan penyusun
• Permeabilitas, sifat batuan dalam kemampuannya untuk
meloloskan air.
3.5 Klasifikasi batuan sedimen
3.5.1 Batuan Sedimen Klastik
Pengelompokkan batuan sedimen berdasarkan ukuran dan
bentuk butiran

Gambar 5. Klasifikasi Batuan Sedimen Klastik


(Sumber: Djauhari Noor, 2009)

3.5.2 Batuan Sedimen Non-Klastik


Pengelompokkan batuan sedimen berdasarkan genesa
pembentukannya

Gambar 6. Klasifikasi Batuan Sedimen Non-Klastik


(Sumber: Djauhari Noor, 2009)
3.6 Contoh batuan sedimen

Gambar 7. Batuan Konglomerat


yang terdiri dari campuran
berbagai ukuran butiran
(Sumber: Nur Islami, 2017)

Gambar 8. Batu Limestone


(Sumber: Nur Islami, 2017)
Gambar 9. Batu Pasir
(Sumber: Djauhari Noor, 2009)

Gambar 10. Gypsum


(Sumber: Nur Islami, 2017)

IV. Tugas Pendahuluan


1. Jelaskan secara singkat struktur primer dan sekunder batuan sedimen!
2. Jelaskan pembentukan batuan sedimen!
3. Jelaskan mengapa mekanisme pengangkutan sedimen oleh air dan angin
berbeda!
4. Sebutkan minimal 5 jenis mineral yang sering ada pada batuan sedimen!
5. Sebutkan pemanfaatan batuan sedimen dalam bidang kegeofisikaan!

Jawaban :
1. Struktur Primer, Merupakan struktur sedimen yang terbentuk saat
berlangsungnya proses sedimentasi.
Struktur Sekunder, Merupakan struktur sedimen yang terbentuk setelah terjadi
proses Pengendapan.
2. Batuan sedimen terbentuk melalui 4 proses,
Pertama pelapukan dimana bahan penyusun/material
mengalami pemecahan/ pengikikisan.
Kedua, dilanjutkan oleh pengangkutan bahan
penyusun/material yang telah mengalami pelapukan dengan bantuan
oleh agen-agen pengangkut.
Ketiga, Bahan penyusun/material yang telah mengalami
pengangkutan perlahan mulai diam dikarenakan Gravitasi dan Gesekan
yang akhirnya mengalami pengendapan.
Keempat, Pengendapan tersebut membentuk lapisan
permukaan baru dan terus terkubur oleh lapisan permukaan yang baru
terbentuk dikarenakan tekanan dari lapisan pengubur tersebut bahan
penyusun mengalami Pemadatan yang akhirnya membentuk Batuan
Sedimen.
3. Dikarenakan mekanisme pengangkutan oleh Angin memiliki daya angkut yang
lemah yaitu hanya sekadar Partikel-partikel sedimen, sedangkan mekanisme
pengangkutan oleh Air bisa mengangkut lebih leluasa tergantung dari deras air
dan debit air.
4.
• Matrik Dasar
• Mineral Kuarsa, Lempung, feldspar
• Fragmen Batuan
• Hidrokarbon
• Olivin, Ilite, dan Kaolinite
5. Pemanfaatan batuan sedimen dalam kegeofisikaan ada macam-macam :
a. Cekungan yang tertutupi oleh batuan sedimen merupakan ciri dari
tempat reservoir Minyak
b. Batu bara yang merupakan batuan sedimen pun berguna dengan
menjadi bahan bakar pembangki listrik yang kemudian listrik itu
menyuplai peralatan elektronik Geofisika yang diperlukan
c. Bahkan dengan adanya batuan sedimen Geofisikawan dapat dengan
cepat menentukan adanya mineral Logam dan Non-logam yang
terakumulasi di suatu area.
Daftar Pustaka
Islami, N. (2017). Fisika Bumi. Riau: Universitas Riau Press.

Noor, D. (2009). Pengantar Geologi. Bogor: Pakuan University Press.

Prothero, D. R., & Schwab, F. (2013). Sedimentary Geology An Introduction to Sedimentary Rocks
and Stratigraphy, Third Edition. New York: W. H. Freeman and Company.

Sam Boggs, J. (2009). Petrology of Sedimentary Rocks, Second Edition. New York: Cambridge
University Press.

Anda mungkin juga menyukai