Anda di halaman 1dari 27

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOLOGI

PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
ACARA V KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN SILISIKLASTIK

LAPORAN

OLEH :
ANUGRAH STEFANDI
F 121 21 017

PALU
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan, dimana bagian lautan lebih
besar daripada bagian daratan. Akan tetapi daratan adalah bagian dari kulit bumi
yang dapat diamati langsung dengan dekat, maka banyak hal-hal yang dapat
diketahui secara cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa
daratan tersusun oleh jenis batuan yang berbeda satu sama lain dan berbeda-beda
materi penyusun serta berbeda pula dalam proses terbentuknya.
Petrologi yaitu ilmu yang mempelajari batuan pembentuk kulit bumi, yang
mencakup cara terjadinya, komposisi batuan, klasifikasi batuan dan sejarah
geologinya. Batuan sebenarnya telah banyak dipergunakan orang dalam
kehidupan sehari-hari hanya saja kebanyakan orang hanya mengetahui cara
mempergunakannya saja, dan sedikit yang mengetahui asal kejadian dan seluk-
beluk mengenai batuan ini. Batuan merupakan bahan pembentuk kerak bumi.
Batuan didefenisikan sebagai kumpulan dari satu atau lebih mineral yang
terbentuk di alam secara alamiah yang merupakan bagian dari kerak bumi. Batuan
adalah materi yang terbentuk secara alamiah, telah terkonsolidasikan, terdiri dari
satu jenis mineral (monominerallic) atau lebih dan umumnya terdiri dari agregat/
kumpulan dari beberapa mineral yang berbeda (Plummer, dkk, 2001).

Batuan sedimen silisiklastik (berasal dari gabungan kata "silici" (silikat) dan
"clast" (klastika atau hancuran). Dengan demikian, batuan sedimen silisiklastik
artinya batuan sedimen klastik dengan mineral penyusun utamanya berupa
mineral silikat (biasanya mineral paling dominan adalah kuarsa dan feldspar).
1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah:

1. Mahasiswa dapat memahami pengertian batuan sedimen silisiklastik.


2. Mahasiswa dapat mendeskripsi sampel batuan sedimen silisiklastik.
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan menggunakan beberapa klasifikasi batuan
sedimen silisiklastik.
4. Mahasiswa dapat memahami struktur sedimen yang terdapat pada batuan
sedimen silisiklastik.
5. Mahasiswa dapat memahami dan mejelaskan proses terbentuknya batuan
sedimen silisiklastik.
BAB II
METODOLOGI

2.1 Alat dan Bahan


Untuk alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai
berikut:
A. Alat
1. Palu geologi
2. Kompas geologi
3. ATK lengkap
4. Pita ukur
B. Bahan
1. Sampel batuan sedimen silisiklastik yang diambil di lapangan
2. Buku lapangan
3. Kantong sampel
4. Komperator batuan sedimen
5. Penuntun (Teori berisikan penjelasan batuan sedimen silisiklastik)

2.2 Langkah Kerja


Adapun langkah kerja yang dapat dilakukan adalah:
1. Langkah pertama yang dilakukan saat tiba di singkapan adalah mengambil
titik koordinat.
2. Langkah berikutnya adalah melakukan pengamatan singkapan sekaligus
mengambil arah singkapan menggunakan kompas geologi.
3. Setelah itu yang dilakukan adalah membuat sketsa singkapan.
4. Lalu mengambil sampel tiap perlapisan menggunakan palu geologi.
5. Langkah selanjutnya adalah mengambil data struktur berupa arah perlapisan
menggunakan kompas geologi.
6. Dilanjutkan dengan mendeskripsi sampel yang sudah diambil.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
Acara :VNama :Anugrah Stefandi
Hari/tanggal :Kamis, 13/04/2023 NIM : F 121 21 017

DESKRIPSIBATUANSEDIMEN KLASTIK

1. No Sampel : 01
2. JenisBatuan : Batuan sedimen klastik
3. WarnaSegar : Coklat
4. WarnaLapuk : Coklat keabuan
5. Tekstur :
• Ukuran butir : 256-2 mm
• Permeabilitas : Baik
• Kebundaran :Rounded
• Sortasi : Terpilah Baik
• Kemas : Tertutup
6. Struktur : Berlapis
7. KomposisiMaterial
• Fragmen : Diorit porfiri
• Matriks : Batupasir kasar
• Semen : Silika
8. KomposisiKimia : Silika (SiO2)
9. NamaBatuan : Konglomerat (Wenworth 1922)
conglomerat (sedimentary rock)
Konglomerat Polimitik (Raymond 2006)
10. Genesa :Batu Konglomerat terbentuk di mulai dari fragmen-
fragmen batuan asal yang berupa batuan beku, batuan sedimen dan batuan
metamorf (Semua Jenis batuan) yang ukuran diameternya lebih besar dari 2
mm. Kemudian mengalami transportasi yaitu proses dimana material-material
ini terbawa dan terendapkan oleh adanya media air dan angin. Dibutuhkan air
yang memiliki arus yang kuat untuk mengangkut partikel fragmen sebesar ini.
Selanjutnya material fragmen tadi mengalami proses sedimentasi yang di
endapkan oleh air. Dalam proses transportasi ini kemudian membawa pasir dan
kerikil kemudian menumpuknya kemudian terendapkan. Kemudian pasir dan
tanah liat yang ada di dekatendapan itu masuk dan memenuhi ruangan
yang terdapat di sekiar endapan. Selanjutnya mengalami proses diagenesis.
Proses diagenesis meliputi proses fisika dan kimia. Diagenesis secara fisika
meliputi bioturbasi dan kompaksisedangkan diagenesis secara kimia
disebabkan oleh reaksi kimiadalam batuan oleh adanya perubahan tekanan dan
temperatur. Terakhir, sedimen kimiawi mengikat batuan tersebut, sehingga
membuat batu utuh yaitu Batu Konglomerat.
11. Kegunaan : digunakan sebagai bahan bangunan.

Klasifikasi Sedimentary Rock


Klasifikasi wenworth

Klasifikasi Raymond 2006


PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
Acara : VNama :Anugrah Stefandi
Hari/tanggal :Kamis, 13/04/2023 NIM : F 121 21 017

DESKRIPSIBATUANSEDIMEN KLASTIK

1. No Sampel : 02
2. JenisBatuan : Batuan sedimen klastik
3. WarnaSegar : Abu-abu Gelap
4. WarnaLapuk : Abu-abu
5. Tekstur :
• Ukuran butir : 1/256 mm
• Permeabilitas : Baik
• Kebundaran :Rounded
• Sortasi : Terpilah Baik
• Kemas : Tertutup
6. Struktur : Berlapis
7. KomposisiMaterial
• Fragmen :-
• Matriks :-
• Semen : Silika
8. KomposisiKimia : Silika (SiO2)
9. NamaBatuan : Batulanau (Wenworth 1922)
10. Genesa : Batulanau adalah batuan yang terbentuk dari
2 jenis batulempung yaitu lempung residu dan lempung sedimen. Proses
pertama batulempung terbentuk dari proses pelapukan batuan beku. Setelah
melewati prosespelapukan, Material lempung melalui proses yang disebut
transported clayatau transportasi material lempung. Awalnya partikel-partikel
hasil pemecahan terbawa bersama air secara keseluruhan menuju lingkungan
pengendapan. Kecepatan arus akanmempengaruhiukuran partikel yang
dibawa,Semakin kecil ukuran butir maka transportasiyang dialami semakin
jauh dan arus yang membawanya semakin tidak tenang. Selama proses
transportasi, Batulempungtercampur dengan mineral halus diantaranya
merupakan oksida besi, kuarsa dan bahan organisme lainnya. Kemudian
mengalami proses sedimentasi yaitu proses pengendapan material karena aliran
sungai tidak mampu lagi mengangkut material yang dibawanya. Apabila tenaga
angkut semakin berkurang, maka material yang berukuran besar akan lebih
berat dan terendapkan terlebihdahulukemudian material yang lebih halus dan
ringan. Sedimentasi membawamaterialhasildari pengikisan dan pelapukan oleh
air atau angin ke suatu wilayah kemudian terendapkan. Semua batuan hasil
pelapukan dan pengikisan yang terendapkan lama kelamaan akan menjadi
batuan sedimen. Selanjutnya batuan sedimen akan mengalami diagenesa atau
mengalami suatu proses perubahan kimia, fisika danbiologi batuan sedimen.
Setelah itu barulahterbentuk menjadi batulempung.
11. Kegunaan : digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan
kertas.
Klasifikasi wenworth

Sedimentari rock
PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
Acara : VNama :Anugrah Stefandi
Hari/tanggal :Kamis, 13/04/2023 NIM : F 121 21 017

DESKRIPSIBATUANSEDIMEN KLASTIK

1. No Sampel : 03
2. JenisBatuan : Batuan sedimen klastik
3. WarnaSegar : Cokelat
4. WarnaLapuk :Cokelat keabuan
5. Tekstur :
• Ukuran butir :1 - 1/2 mm
• Permeabilitas : Baik
• Kebundaran :Rounded
• Sortasi : Terpilah Baik
• Kemas : Tertutup
6. Struktur : Berlapis
7. KomposisiMineral
• Fragmen :-
• Matriks : Batupasir halus
• Semen : Silika
8. KomposisiKimia : Karbonat (CaCO3)
9. NamaBatuan : Batupasir kasar (Wenworth 1922)
Sandstone (Clastic Sedimentary Rocks)
Lithic Arenite (Pettijohn, 1975)
10. Genesa:Batupasir kasar bisa terbentuk karena proses pelapukan fisika dan
kimia pada batuan beku atau batuan asalnya,batuan sedimen dan batuan
metamorf. Granit merupakan salah satu jenis batuan beku yang umum
danmenjadi contoh yang bagus dari proses pembentukan pasir. Proses
pelapukan ini dianalisis secara terpisah, namun sebanarnya kedua proses ini
biasanya berjalan beriringan karena keduanya cenderung saling mendukung
dalam proses pelapukan. Pelapukan kimia merupakan faktor penting dalam
pembentukan pasir secara keseluruhan, karena proses ini terjadi secara efisien di
lingkungan yang lembab ataupun panas. Sedangkan pada pelapukan fisika
hanya mendominasi di tempat-tempat yang dingin ataupun kering. Pelapukan
batuan dasar yang membentuk pasir biasanya terjadi di bawah tanah. Tanah
yang menutupi bagian batuan dasar membuat lingkungan sekitar batuan menjadi
lembab, sehingga akan mempercepat proses disintegrasi batuan. Setelah itu hasil
pelapukan tadi mengalami transportasi, pada umumnya media transportasi pasir
merupakan arus sungai. Butiran sedimen pasir kasar yang diangkut oleh sungai
ini pada akhirnya terendapkan di mulut sungai, dimana kecepatan arus tiba-tiba
menurun. Kemudian mengalami proses sedimentasi yaitu proses pengendapan
material karena aliran sungai tidak mampu lagi mengangkut material yang
dibawanya. Semakin kecil ukuran butir maka transportasi yang dialami semakin
jauh dan arus yang membawanya semakin tidak tenang. Apabila tenaga angkut
semakin berkurang, maka material yang berukuran besar akan lebih berat dan
terendapkan terlebih dahulu, kemudian material yang lebih halus dan ringan.
Sedimentasi membawa material hasil dari pengikisan dan pelapukan oleh air
atau angin ke suatu wilayah yang kemudian terendapkan. Semua batuan hasil
pelapukan dan pengikisan yang terendapkan lama kelamaan akan menjadi
batuan sedimen.Selanjutnya batuan sedimen mengalami diagenesis. Diagenesis
secara fisika meliputi bioturbasi dan kompaksi.Sedangkansecarakimia yaitu
sementasi,pelarutan (dissolution), penggantian (replacement), rekristalisasi dan
regenerasihidrokarbon.Diagenesis secara kimia disebabkan oleh reaksi kimia
dalam batuan oleh adanya perubahan tekanan dan temperatur. Seperti
kebanyakan sedimen yang terendapkan pada kondisi subaqueously atau
di bawah muka air tanah, akan menyebabkan sedimen jenuh air. Air dapat juga
mengandung karbon organik terlarut. Kandungan organic bersifatreaktifdan
dapat menghasilkan reaksi ion hidrogen dan berkarbonat yang merubah kondisi
air pori dan menyebabkan ketidakstabilan mineral. Selama reaksi kima ini akan
menyebabkan presipitasi pirit dan presipitasi semen karbon. Setelah itu barulah
menjadi batupasir kasar. Batuan ini biasanya digunakan sebagai material
pembuatan kaca atau gelas.

Klasifikasi wenworth

Klasifikasi pettijohn
Klasifikasi Sedimentary Rock

PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
Acara : VNama :Anugrah Stefandi
Hari/tanggal :Kamis, 13/04/2023 NIM : F 121 21 017

DESKRIPSIBATUANSEDIMEN KLASTIK

1. No Sampel : 04
2. JenisBatuan : Batuan sedimen klastik
3. WarnaSegar :Cokelat
4. WarnaLapuk :Cokelat keabuan
5. Tekstur :
• Ukuran butir :256– 2 mm
• Permeabilitas : Baik
• Kebundaran :Rounded
• Sortasi : Terpilah Baik
• Kemas : Tertutup
6. Struktur : Berlapis
7. KomposisiMaterial
• Fragmen :Granodiorit
• Matriks : Batupasir sangat kasar
• Semen : Silika
8. KomposisiKimia : Silika (SiO2)
9. NamaBatuan : Konglomerat (Wenworth 1922)
Conglomerat (sedimentary rock)
Konglomerat Polimitik (Raymond 2006)
10. Genesa : Batu Konglomerat terbentuk di mulai dari
fragmen-fragmen batuan asal yang berupa batuan beku, batuan sedimen dan
batuan metamorf (Semua Jenis batuan) yang ukuran diameternya lebih besar
dari 2 mm. Kemudian mengalami transportasi yaitu proses dimana material-
material ini terbawa dan terendapkan oleh adanya media air dan angin.
Dibutuhkan air yang memiliki arus yang kuat untuk mengangkut partikel
fragmen sebesar ini. Selanjutnya material fragmen tadi mengalami proses
sedimentasi yang di endapkan oleh air. Dalam proses transportasi ini kemudian
membawa pasir dan kerikil kemudian menumpuknya kemudian
terendapkan. Kemudian pasir dan tanah liat yang ada di dekatendapan itu
masuk dan memenuhi ruangan yang terdapat di sekiar endapan. Selanjutnya
mengalami proses diagenesis. Proses diagenesis meliputi proses fisika dan
kimia. Diagenesis secara fisika meliputi bioturbasi dan kompaksisedangkan
diagenesis secara kimia disebabkan oleh reaksi kimiadalam batuan oleh adanya
perubahan tekanan dan temperatur. Terakhir, sedimen kimiawi mengikat
batuan tersebut, sehingga membuat batu utuh yaitu Batu Konglomerat.
11. Kegunaan : digunakan sebagai bahan bangunan.

Klasifikasi wenworth
Klasifikasi pettijohn

Klasifikasi Sedimentary Rock


PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
Acara : VNama :Anugrah Stefandi
Hari/tanggal :Kamis, 13/04/2023 NIM : F 121 21 017

DESKRIPSIBATUANSEDIMEN KLASTIK

1. No Sampel : 05
2. JenisBatuan : Batuan sedimen klastik
3. WarnaSegar :Cokelat
4. WarnaLapuk :Cokelat keabuan
5. Tekstur :
• Ukuran butir :1/2 – 1/4 mm
• Permeabilitas : Baik
• Kebundaran :Rounded
• Sortasi : Terpilah Baik
• Kemas : Tertutup
6. Struktur : Berlapis
7. KomposisiMineral
• Fragmen :-
• Matriks : Batupasir kasar
• Semen : Silika
8. KomposisiKimia : Karbonat (CaCO3)
9. NamaBatuan : Batupasir sedang (Wenworth 1922)
Sandstone (Clastic Sedimentary Rocks)
Lithic Arenite (Pettijohn, 1975)
10. Genesa : Batupasir sangat kasar bisa terbentuk karena
proses pelapukan fisika dan kimia pada batuan beku atau batuan asalnya,batuan
sedimen dan batuan metamorf. Granit merupakan salah satu jenis batuan beku
yang umum danmenjadi contoh yang bagus dari proses pembentukan pasir.
Proses pelapukan ini dianalisis secara terpisah, namun sebanarnya kedua proses
ini biasanya berjalan beriringan karena keduanya cenderung saling mendukung
dalam proses pelapukan. Pelapukan kimia merupakan faktor penting dalam
pembentukan pasir secara keseluruhan, karena proses ini terjadi secara efisien
di lingkungan yang lembab ataupun panas. Sedangkan pada pelapukan fisika
hanya mendominasi di tempat-tempat yang dingin ataupun kering. Pelapukan
batuan dasar yang membentuk pasir biasanya terjadi di bawah tanah. Tanah
yang menutupi bagian batuan dasar membuat lingkungan sekitar batuan
menjadi lembab, sehingga akan mempercepat proses disintegrasi batuan.
Setelah itu hasil pelapukan tadi mengalami transportasi, pada umumnya media
transportasi pasir merupakan arus sungai. Butiran sedimen pasir sanat kasar
yang diangkut oleh sungai ini pada akhirnya terendapkan dimana kecepatan
arus tiba-tiba menurun. Kemudian mengalami proses sedimentasi yaitu proses
pengendapan material karena aliran sungai tidak mampu lagi mengangkut
material yang dibawanya. Semakin kecil ukuran butir maka transportasi yang
dialami semakin jauh dan arus yang membawanya semakin tidak tenang seperti
contoh batu pasir halus. Apabila tenaga angkut semakin berkurang, maka
material yang berukuran besar akan lebih berat dan terendapkan terlebih
dahulu, kemudian material yang lebih halus dan ringan. Sedimentasi membawa
material hasil dari pengikisan dan pelapukan oleh air atau angin ke suatu
wilayah yang kemudian terendapkan. Semua batuan hasil pelapukan dan
pengikisan yang terendapkan lama kelamaan akan menjadi batuan
sedimen.Selanjutnya batuan sedimen mengalami diagenesis. Diagenesis secara
fisika meliputi bioturbasi dan kompaksi.Sedangkansecarakimia yaitu
sementasi,pelarutan (dissolution), penggantian (replacement), rekristalisasi dan
regenerasihidrokarbon.Diagenesis secara kimia disebabkan oleh reaksi kimia
dalam batuan oleh adanya perubahan tekanan dan temperatur. Seperti
kebanyakan sedimen yang terendapkan pada kondisi subaqueously atau
di bawah muka air tanah, akan menyebabkan sedimen jenuh air. Air dapat juga
mengandung karbon organik terlarut. Kandungan organic bersifatreaktifdan
dapat menghasilkan reaksi ion hidrogen dan berkarbonat yang merubah kondisi
air pori dan menyebabkan ketidakstabilan mineral. Selama reaksi kima ini akan
menyebabkan presipitasi pirit dan presipitasi semen karbon. Setelah itu barulah
menjadi batupasir sangat kasar.
11. Kegunaan : digunakan sebagai material pembuatan kaca
atau gelas.

Klasifikasi wenworth

klasifikasi pettijohn
Klasifikasi Sedimentary Rock

PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
Acara : VNama :Anugrah Stefandi
Hari/tanggal :Kamis, 13/04/2023 NIM : F 121 21 017

DESKRIPSIBATUANSEDIMEN KLASTIK

1. No Sampel : 06
2. JenisBatuan : Batuan sedimen klastik
3. WarnaSegar :Cokelat
4. WarnaLapuk :Cokelat keabuan
5. Tekstur :
• Ukuran butir : 256 - 2 mm
• Permeabilitas : Baik
• Kebundaran :Rounded
• Sortasi : Terpilah Baik
• Kemas : Tertutup
6. Struktur : Berlapis
7. KomposisiMaterial
• Fragmen : Diorit
• Matriks : Batupasir kasar
• Semen : Silika
8. KomposisiKimia : Silika (SiO2)
9. NamaBatuan : Konglomerat (Wenworth 1922)
Conglomerat (sedimentary rock)
Konglomerat Polimitik (Raymond 2006)
10. Genesa :Batu Konglomerat terbentuk di mulai dari fragmen-
fragmen batuan asal yang berupa batuan beku, batuan sedimen dan batuan
metamorf (Semua Jenis batuan) yang ukuran diameternya lebih besar dari 2
mm. Kemudian mengalami transportasi yaitu proses dimana material-
materialini terbawa dan terendapkan oleh adanya media air dan angin.
Dibutuhkan air yang memiliki arus yang kuat untuk mengangkut partikel
fragmen sebesar ini. Selanjutnya material fragmen tadi mengalami proses
sedimentasi yang di endapkan oleh air. Dalam proses transportasi ini kemudian
membawa pasir dan kerikil kemudian menumpuknya kemudian
terendapkan. Kemudian pasir dan tanah liat yang ada di dekatendapan itu
masuk dan memenuhi ruangan yang terdapat di sekiar endapan. Selanjutnya
mengalami proses diagenesis. Proses diagenesis meliputi proses fisika dan
kimia. Diagenesis secara fisika meliputi bioturbasi dan kompaksisedangkan
diagenesis secara kimia disebabkan oleh reaksi kimiadalam batuan oleh adanya
perubahan tekanan dan temperatur. Terakhir, sedimen kimiawi mengikat
batuan tersebut, sehingga membuat batu utuh yaitu Batu Konglomerat.
11.Kegunaaan :digunakan sebagai bahan bangunan.

Klasifikasi wenworth
Klasifikasi Raymond 2006

Klasifikasi Sedimentary Rock


3.2 Pembahasan

PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
Acara : Klasifikasi batuan sedimen silisiklastik Nama : Anugrah Stefandi
Hari/tanggal : Kamis/13-April-2023 NIM : F121 21 024
N 102° E

Data Singkapan :
Dijumpai singkapan dengan jenis batuan sedimen pada lokasi belakang polda
lebih tepatnya pada koordinat 0°51’50”S / 119°53’51”E dengan arah penyebaran
Utara ke Selatan. Singkapan ini memiliki dimensi ± P×L : 35×11 Meter, dan
merupakan singkapan Eksitu. Memiliki hubungan dengan batuan disekitar yaitu
perlapisan.
Data Litologi :
Pada singkapan ini dijumpai 12 lapisan dihitung dari lapisan pertama yang
terendapkan dengan litologi yang berbeda yaitu sebagai berikut :
 Lapisan 1,6,8,10
Pada lapisan ini dijumpai litologi dengan jenis batuan sedimen, memiliki warna
lapuk cokelat dan warna segar cokelat keabuan. Ukuran butir pada litologi ini adalah
1-1/2 mm dengan porositas dan permeabilitas yang baik. Sortasi pada litologi ini
tergolong terpilah baik dengan kemas yan tertutup. Bentuk butir pada litologi ini
adalah Rounded. Struktur yang dijumpai pada litologi ini adalah current ripple
dengan komposisi material berupa matriks batupasir halus dan semen silika.
Komposisi kimia pada litologi ini adalah silika (SiO2). Berdasarkan klasifikasi
Wenworth 1922 nama batuan pada lapisan ini adalah Batupasir kasar.
 Lapisan 2
BAB IV

KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah:

Anda mungkin juga menyukai