Anda di halaman 1dari 30

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR

LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Disadari ataupun tidak kita sadari bahwa Bagian luar bumi ini tertutupi oleh
daratan dan lautan dimana bagian dari lautan lebih besar daripada bagian daratan.
Akan tetapi karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati
langsung dengan dekat maka banyak hal-hal yang dapat pula kita ketahui dengan
cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh
beberapa jenis batuan yang berbeda satu sama lain. Dari jenisnya batuan-batuan
tersebut dapat digolongkan menjadi 3 jenis golongan. Mereka adalah : batuan beku
(igneous rocks), batuan sediment (sedimentary rocks), dan batuan
metamorfosa/malihan (metamorphic rocks). Batuan-batuan tersebut berbeda-beda
materi penyusunnya dan berbeda pula proses terbentuknya.
Batuan merupakan salah satu tenaga pembentuk Litosfer atau lapisan terluar
kulit bumi (kerak bumi) yang memiliki ketebalan ± 1.200 km dan terdiri dari lapisan
Silisium dan Alumunium (SiAl) serta Silisium dan Magnesium (SiMg).
Dan melalui makalah ini kami bermaksud menyajikan berbagai materi yang
terkait dengan batuan sedimen. Hal ini dianggap perlu sebagaimana batuan beku,
batuan sedimen juga banyak kita jumpai di lapangan.
Batuan sedimen muncul sebagai hasil transformasi material material yang
mengalami pengendapan , kemudian mengalami proses diagenesa lalu kemudian
masuk pada proses lithifikasoi hingga terbentuklah batuan sedimen. Jadi sekali lagi
melalui makalah ini penulis tergerak untuk memberikan referensi tambahan
mengenai batuan sedimen dan seluk-beluknya dimulai dari mengenal batuan beku
itu sendiri,tekstur,struktur,tekstur dan lain sebagainya.
Makalah ini disusun dengan metode pengumpulan data dari berbagai sumber
atau media lalu kemudian dirangkum menajdi satu dengan bahasa dan pembahasan
yang mudah dimengerti.
Aspek utama dalam menentukan jenis batuan adalah mineral, yang dilihat dari
persentase jumlah mineral yang terkandung di dalamnya. Mineral-mineral penyusun
batuan dapat dilihat secara megaskopis serta mikroskopis berdasarkan sifat fisik dan
sifat optiknya.

SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF


09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 70
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

2.1. Maksud dan Tujuan Pratikum

2.1.1 Maksud Pratikum


Maksud dari pratikum ini agar kita dapat mengetahui nama-nama batuan
sedimen dalam sklala wentworth, bentuk, tekstur, warna, dan stuktur sedimen dengan
mengunakan alat bantu pratikum yang gunakan pada saat pratikum berlangsung.

2.1.2 Tujuan Pratikum


1. Pratikan dapat mamahami jenis-jenis batuan sedimen
2. Pratikan mampu mengenali mineral-mineral yang terkandung dalam batuan
sedimen
3. Pratikan mampu mendeskripsikan struktur batuan sedimen
4. Pratikan mampu mendeskripsikan batuan sedimen secara lengkap dan tepat

3.1. Alat dan Bahan

3.1.1. Alat
1. Loop pembesar 10x
2. Lap kasar dan halus

3.1.2. Bahan
1. Macam- macam Batuan Sedimen
2. Problem set minimal 10
3. ATM (alat tulis menulis)
4. HCL 0,1 M
5. Skala Wentworth

SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF


09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 71
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Batuan

Menurut KBBI batu adalah benda keras dan padat yg berasal dr bumi atau
planet lain, tetapi bukan logam.
Batuan merupakan salah satu tenaga pembentuk Litosfer atau lapisan terluar
kulit bumi (kerak bumi) yang memiliki ketebalan ± 1.200 km dan terdiri dari lapisan
Silisium dan Alumunium (SiAl) serta Silisium dan Magnesium (SiMg).
1. Pengertian dan ganesa batuan sedimen
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari pecahan atau hasil abrasi
dari sedimen, batuan beku, metamorf yang tertransport dan terendapkan kemudian
terlithifikasi.
Atau dengan kata lain terjadi dari proses pengendapan dan atau pemadatan
bagian - bagian hasil pelapukan batuan beku atau batuan metamorf. Bila hasil
endapan tersebut sudah keras maka disebut batuan endapan, bila masih agak lunak
dan terlepas - lepas disebut aluvial atau bahan endapan.
Detritus terdiri dari partikel-2 padat hasil dari pelapukan mekanis. Sedimen
kimiawi terdiri dari mineral sebagai hasil kristalisasi larutan dengan proses inorganik
atau aktivitas organisme. Partikel sedimen diklasifikasikan menurut ukuran butir,
gravel (termasuk bolder, cobble dan pebble), pasir, lanau, dan lempung. Transportasi
dari sedimen menyebabkan pembundaran dengan cara abrasi dan pemilahan
(sorting). Nilai kebundaran dan sorting sangat tergantung pada ukuran butir, jarak
transportasi dan proses pengendapan. Proses litifikasi dari sedimen menjadi batuan
sedimen terjadi melalui kompaksi dan sementasi.
Kita ketahui bahwa Batuan endapan atau batuan sedimenmerupakan salah satu
dari tiga kelompok utama batuan (bersama dengan batuan beku dan batuan
metamorfosis) yang terbentuk melalui tiga cara utama: pelapukan batuan lain
(clastic); pengendapan (deposition) karena aktivitas biogenik; dan pengendapan
(precipitation) dari larutan. Jenis batuan umum seperti batu kapur, batu pasir, dan
lempung, termasuk dalam batuan endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari
permukaan bumi.

SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF


09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 72
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

Batuan sedimen (batuan endapan) itu terjadi akibat pengendapan materi hasil
erosi. Sekitar 80% permukaan benua tertutup oleh batuan sedimen. Materi hasil erosi
terdiri atas berbagai jenis partikel yaitu ada yang halus, kasar, berat dan ada juga
yang ringan. Cara pengangkutannya pun bermacam-macam seperti terdorong
(traction), terbawa secara melompat-lompat (saltion), terbawa dalam bentuk
suspensi, dan ada pula yang larut (salution).

2.2. Proses Pembentukan Batuan Sedimen

Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materi hasil
erosi atau pelarutan. Jadi asalnya dari batuan yang sudah ada, baik batuan beku,
batuan metamorf yang mengalami pelapukan, terkikis, tersangkut kemudian
diendapkan ditempat lain, sehingga mengalami proses sementasi dan litifikasi
menjadi batuan sedimen yang keras. Sedimen akan menjadi batuan sedimen melalui
proses pengerasan atau pembatuan yang melibatkan :
a. Pemampatan (Compaction)
b. Penyimenan (Cementation)
c. Penghabluran semula (Recrystallization) terutamanya sedimen karbonat

1. Pemampatan (Compaction)
Pemampatan menyebabkan butiran sedimen akan tertekan semasa tertimbus.
Susunan butiran akan tersusun semula dengan lebih padat. Jika banyak partikal yang
lembut seperti syal, sedimen lebih mudah mengalami pemampatan. Akibat daripada
pemampatan, lapisan menjadi lebih nipis, porositi berkurangan, terutama dalam
sedimen lumpur terrigenus.
Pengurangan porositi dan kehilangan air mencapai 60-80%. Air akan mengalir ke
kawasan yang berketelapan tinggi seperti pasir, dan akan memain perana penting
dalam pelarutan dan pemendapan kimia dalam pasir. Setelah tersusun semula,
pemampatan yang terterusan menyebabkan butiran bersentuhan satu sama lain.
Tempat sentuhan mengalami tekanan yang tinggi dan perubahan fizikal berlaku,
seperti proses larutan tekanan (pressure solution). Silika yang terlarut akan masuk
dalam rongga antara butiran dan boleh membentuk simen.

SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF


09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 73
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

2. Penyimenan (Cementation)
Penyimenan merupakan proses dimana mineral baru yang berasal daripada
cairan rongga (pore fluids) akan terbentuk/termendap di permukaan butiran atau
berlakunya tumbuh-tambah atau tumbuh-lampau atau pertumbesaran (overgrowths)
mineral yang suda ada.
Jenis sedimen yang utama ialah kuarza dan kalsit. Sediimen akan mengikat
butiran menyebabkan sedimen menjadi batu. Penyimenan biasanya berlaku
diperingkat pertengahan diagenesis. Jika berlaku diperingkat awal, ia boleh
mengurangkan kesan pemampatan, yang mana simen yang keras boleh menahan
tekanan.
Sedimen kuarza berasal daripada air liang yang tepu dengan silika, iaitu hasil
daripada pelarutan organisma bersilika, larutan tekanan kuarza, diagenesis kimia
mineral liat dan lain-lain. Simen kalsit boleh terbentuk semasa sedimen terendap,
iaitu di kawasan sekitaran karbonat.
3. Penghabluran Semula (Recrystallization)
Penghabluran semula ialah proses perubahan saiz dan/atau perubahan bentuk,
tanpa adanya perubahan kimia atau mineralogi. Biasanya saiz akan bertambah, tetapi
pengecilan saiz boleh berlaku. Penghabluran semula penting dalam batu kapur, yang
mana saiz kalsit menjadi bertambah besar, tekstur serta strukturnya mungkin
musnah.

2.3. Cara Pembentukan Batuan Sedimen


Secara umumnya, sedimen atau batuan sedimen terbentuk dengan dua cara,
yaitu :
a. Terbentuk dalam lembangan pengendapan atau dengan kata lain ianya tidak
mengalami proses pengangkutan. Sedimen sebegini dikenali sebagai sedimen
autochthonous. Antara sedimen yang termasuk dalam kumpulan ini ialah evaporit,
batu kapur, laterit.
b. Mengalami proses angkutan, atau dengan kata lain, puncanya daripada kawasan
luar lembangan, dan proses luluhawa, hakisan dan angkutan membawa sedimen
ini ke lembangan pengendapan yang baru. Sedimen ini dipanggil sedimen
allochthonous.

SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF


09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 74
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

Selain daripada pengelasan di atas, batuan sedimen boleh dikelaskan kepada


beberapa jenis, bergantung kepada cara dan proses pembentukannya. Antara klas
batuan sedimen yang utama ialah;
a. Terrigenous (detrital atau berklas / klastik – clastic). Batuan klastik merupakan
batuan yang puncanya berasal daripada suatu tempat lain, dan telah diendapkan
dalam lembangan baru setelah mengalami proses pengangkutan. Antara nama
batuan utama yang terdapat dalam kumpulan ini ialah;Konglomerat atau breksia,
Batu pasir,Batu lodak, & Syal.
b. Sedimen endapan kimia / biokimia (Chemical/biochemical). Batuan endapat kimia
merupakan batuan yang terbentuk hasil daripada pemendapan kimia daripada
larutan, ataupun terdiri daripada endapan hidupan bercangkang mineral karbonat
atau bersilika atau berfosfat dan lain-lain.. Antara batuan yang tergolong dalam
kumpulan ini ialah; Evaporit, Batuan sedimen karbonat (batu kapur dan dolomit),
Batuan sedimen bersilika (rijang), & Endapan organik (batu arang).
c. Batuan volkanoklastik (Volcanoclastic rocks). Batuan volkanoklastik yang berasal
daripada aktiviti gunung berapi. Debu-debu daripada aktiviti gunung berapi ini
akan terendap seperti sedimen yang lain. Antara batuan yang ada dalam kumpulan
ini ialah; Batu pasir bertuf & Aglomerat.

2.4. Struktur Batuan Sedimen

1. Struktur Sedimen
Studi struktur Sedimen paling baik dilakukan di lapangan ( Pettijohn, 1975 ),
dapat dikelompokkan menjadi tiga macam struktur, yaitu :
a. Struktur Sedimen Primer
Struktur ini merupakan struktur sedimen yang terbentuk karena proses
sedimenasi dapat merefleksikan mekanisasi pengendapannya. Contohnya seperti
perlapisan, gelembur gelombang, perlapisan silang siur, konvolut,
perlapisan bersusun, dan lain-lain. (Suhartono,1996:47)
Struktur primer adalah struktur yang terbentuk ketika proses pengendapan
dan ketika batuan beku mengalir atau mendingin dan tidak ada singkapan yang
terlihat. Struktur primer ini penting sebagai penentu kedudukan atau orientasi asal
suatu batuan yang tersingkap, terutama dalam batuan sedimen.
Struktur yang terbentuk sewaktu proses pengendapan sedang berlangsung

SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF


09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 75
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

termasuk lapisan mendatar (flat bedding), lapisan silang, laminasi, dan laminasi
silang yang mikro (micro-crosslamination), yaitu adanya kesan riak. (Mohamed,
2007).
b. Struktur Sedimen Sekunder
Struktur yang terbentuk sesudah proses sedimenasi, sebelum atau pada waktu
diagenesa. Juga merefleksikan keadaan lingkungan pengendapan misalnya
keadaan dasar, lereng dan lingkungan organisnya. Antara lain : beban, rekah
kerut, jejak binatang.
c. Struktur Sedimen Organik
Struktur yang terbentuk oleh kegiatan organisme, seperti molusca, cacing atau
binatang lainnya. Antara lain : kerangka, laminasi pertumbuhan.

2.5. Tekstur Batuan Sedimen

Tekstur batuan sedimen adalah segala kenampakan yang berkaitan dengan


butir sedimen, mulai dari ukuran butir, bentuk butir, hingga orientasi. Proses
pembentukan batuan sedimen dapat kita lihat pada strukturnya. Dari tekstur, kita juga
dapat mengintepretasikan lingkungan sedimenasi suatu batuan sedimen.
1. Tekstur Batuan Sedimen Klastik
Unsur-unsur tekstur batuan sedimen klastik, adalah sebagai berikut :
a. Fragmen, butiran yang berukuran lebih besar daripada pasir.
b. Matrik, butiran yang ukurannya lebih kecil daripada fragmen, dan mengisi sela-
sela diantara fragmen, serta diendapkan bersama fragmen.
c. Semen, material halus yang berperan sebagai pengikat. Semen diendapkan setelah
fragmen dan matrik. Semen umumnya berupa silika, kalsit, sulfat, atau
oksida besi.

SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF


09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 76
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

Untuk mengukur ukuran butir pada batuan sedimen klastik digunakan skalah
wentworth

Tabel 2.1Tabel Skala Wenworth


UKURAN BUTIR(mm) NAMA BUTIR

>256 Bongkah

64-256 Brangkal

4-64 Kerakal

2-4 Kerikil

1-2 Pasir Sangat Kasar

½-1 Pasir Kasar

¼-½ Pasir Sedang

1/8-1/4 Pasir Halus

1/16-1/8 Pasir Sangat Halus

1/16-1/256 Lanau lempung

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran butir. Faktor-faktor tersebut


adalah sebagai berikut :
a. Jenis Pelapukan
b. Jenis Transportasi
c. Waktu / jarak Transport
d. Resistansi
Bentuk butir batuan sedimen yang utama terdiri atas dua macam. Pertama,
membulat (konglomerat). Dan kedua adalah meruncing (Breksi). Tingkat kebundaran
butir batuan sedimen klastik dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor- faktor
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Komposisi butir
b. Ukuran butir
c. Jenis proses transprtasi
b. Jarak transport

SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF


09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 77
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

Butiran dari mineral yang resisten akan berbentuk kurang bundar dibandingkan
batuan yang kurang resisten. Butiran yang ukurannya diatas 64 mm akan lebih
bundar dibandingkan yang berukuran lebih kecil. Jarak transport berpengaruh pada
tingkat kebundaran. Semakin jauh jarak transport, maka akan semakin bundar.
Pemilahan atau sortasi Terdiri atas sortasi baik dan sortasi buruk.
a. Sortasi baik, jika ukuran butir merata atau sama besar.
b. Sortasi buruk, jika ukuran butir tidak merata, terdapat fragmen dan matrik.
Kemas pada batuan sedimen klastik terdiri atas :
a. Kemas terbuka, biila butiran tidak saling bersentuhan.
b. Kemas tertutup, jika butiran saling bersentuhan.
2. Tekstur Batuan Sedimen Non-Klastik
Pada umumnya batuan sedimen non-klastik terdiri atas satu jenis mineral atau
yang biasa disebut monomineralik. Pembagian jenis-jenis tekstur pada batuan
sedimen non-klastik biasanya dengan memperhatikan kenampakan kristal
penyusunnya. Macam-macam tekstur batuan sedimen non-klastik adalah sebagai
berikut
a. Amorf, partikel-partikel umumnya berukuran lempung atau berupa koloid, non-
kristalin
b. Oolitik, tersusun atas kristal-kristal yang berbentuk bulat atau elipsoid. Berkoloni
atau berkumpul, ukuran butirnya berkisar 0,25 mm – 2mm
c. Pisolitik, memiliki karakteristik seperti oolitik, namun memiliki ukuran butir yang
lebih besar, lebih dari 2mm
d. Sakaroidal, terdiri atas butir-butir yang berukuran sangat halus dengan ukuran
yang sama besar
e. Kristalin, tersusun atas kristal-kristal yang berukuran besar
Ukuran butir kristal batuan sedimen non-klastik dibedakan atas :
a. Berbutir kasar, dengan ukuran >5mm
b. Berbutir sedang, dengan ukuran 1-5mm
c. Berbutir halus, dengan ukuran <1mm

SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF


09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 78
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

3.1. Prosedur Percobaan

Siapkanlah problem set, alat tulis menulis dan ambilah batuan sendimen yang
telah di bagikan kemudian itu mulailah mendeskripsikan batuan tersebut menurut
pengamatan pratikan. Jika suda selesai proses pengamatan mulailah lengkapi
problem set menurut apa yang telah di amati. Contohnya menentukan warna batuan
misalnya batuan berwarna hitam maka tulislah dalam problem set, poin pertama
warna : Hitam, dan tentukanlah poin-poin selanjutnya menurut apa yang di amati dan
secara terstruktur

SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF


09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 79
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.2.1 Percobaan 1

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR


Acara : Batuan Sedimen Nama : Baso Amran Ma’ruf
Hari / Tgl : Rabu 24 oktober 2018 Stambuk : 09320170116

Nomor Urut :1
Nomor Praga : BS 8
Warna : Putih Kecoklatan
Tekstur : Keras Dan Padat
a. Batuan Sedimen Detritus / Klastik
1. Fragmen Pembentuk : -
2. Matriks : ¼ - ½ ( Pasir Sedang )
3. Semen : Monomineralik Silika
4. Besar Butir : ¼ - ½ ( Pasir Sedang )
5. Bentuk Butir : Rounded
6. Pemilihan : Terpilah Baik
7. Kemas : Terbuka
8. Porositas : Buruk
9. Kekompakan : Buruk
Struktur Sedimen : Tidak Berlapis
Nama Mineral : Batu Pasir
Asisten Praktikan

( SUKMAWATI ) ( BASO AMRAN MA’RUF )

SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF


09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 80
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

4.2.2 Percobaan 2

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR


Acara : Batuan Sedimen Nama : Baso Amran Ma’ruf
Hari / Tgl : Rabu 24 oktober 2018 Stambuk : 09320170116

Nomor Urut :2
Nomor Praga : BS 3
Warna : Hitam
Tekstur : Keras Dan Padat
a. Batuan Sedimen Non Dertritus/Non Klastik
1. Mineral Pembentuk : Monomineralik Silikat
2. Komposisi Kimia : Carbon
3. Kekompakan : Buruk
Struktur Sedimen : Tidak Berlapis
Nama Mineral : BatuBara

Asisten Praktikan

( SUKMAWATI ) ( BASO AMRAN MA’RUF )

SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF


09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 81
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

4.2.3 Percobaan 3

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR


Acara : Batuan Sedimen Nama : Baso Amran Ma’ruf
Hari / Tgl : Rabu 24 oktober 2018 Stambuk : 09320170116

Nomor Urut :3
Nomor Praga : 363
Warna : Coklat Abu-Abu
Tekstur : Keras Dan Padat
a. Batuan Sedimen Non Dertritus/Non Klastik
1. Mineral Pembentuk : Monomineralik Karbonat
2. Komposisi Kimia :-
3. Kekompakan : Keras Dan Padat
Struktur Sedimen : Berlapis
Nama Mineral : Batugamping

Asisten Praktikan

( SUKMAWATI ) ( BASO AMRAN MA’RUF )

SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF


09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 82
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

4.2.4 Percobaan 4

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR


Acara : Batuan Sedimen Nama : Baso Amran Ma’ruf
Hari / Tgl : Rabu 24 oktober 2018 Stambuk : 09320170116

Nomor Urut :4
Nomor Praga : BS 7
Warna : Abu-Abu Hitam
Tekstur : Keras Dan Padat
a. Batuan Sedimen Detritus / Klastik
1. Fragmen Pembentuk : -
2. Matriks : < 256 ( Lempung )
3. Semen : Monomineralik Karbonat
4. Besar Butir : < 256 ( Lempung )
5. Bentuk Butir : Rounded
6. Pemilihan : Baik
7. Kemas : Tertutup
8. Porositas : Buruk
9. Kekompakan : Baik
Struktur Sedimen : Tidak Berlapis
Nama Mineral : Lempung

Asisten Praktikan

( SUKMAWATI ) ( BASO AMRAN MA’RUF )

SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF


09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 83
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

4.2.5 Percobaan 5

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR


Acara : Batuan Sedimen Nama : Baso Amran Ma’ruf
Hari / Tgl : Rabu 24 oktober 2018 Stambuk : 09320170116

Nomor Urut :5
Nomor Praga : 375
Warna : Kuning Terang
Tekstur : Keras Dan Padat
a. Batuan Sedimen Non Dertritus/Non Klastik
1. Mineral Pembentuk : Monomineralik Silika
2. Komposisi Kimia :-
3. Kekompakan : Keras Dan Padat
Struktur Sedimen : Tidak Berlapis
Nama Mineral : Fosil Kayu

Asisten Praktikan

( SUKMAWATI ) ( BASO AMRAN MA’RUF )

SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF


09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 84
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

4.2.6 Percobaan 6

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR


Acara : Batuan Sedimen Nama : Baso Amran Ma’ruf
Hari / Tgl : Rabu 24 oktober 2018 Stambuk : 09320170116

Nomor Urut :6
Nomor Praga : 337
Warna : Coklat Kehitaman
Tekstur : Keras Dan Padat
a. Batuan Sedimen Detritus / Klastik
1. Fragmen Pembentuk : 2-4 ( Kerikil )
2. Matriks :-
3. Semen : Monomineralik Karbonat
4. Besar Butir : 2-4 ( Kerikil )
5. Bentuk Butir : Sub Angular
6. Pemilihan : Buruk
7. Kemas : Terbuka
8. Porositas : Baik
9. Kekompakan : Buruk
Struktur Sedimen : Tidak Berlapis
Nama Mineral : Breksi
Asisten Praktikan

( SUKMAWATI ) ( BASO AMRAN MA’RUF )

SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF


09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 85
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

4.2.7 Percobaan 7

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR


Acara : Batuan Sedimen Nama : Baso Amran Ma’ruf
Hari / Tgl : Rabu 24 oktober 2018 Stambuk : 09320170116

Nomor Urut :7
Nomor Praga : BS 2
Warna : Merah Jantung
Tekstur : Keras Dan Padat
a. Batuan Sedimen Non Dertritus/Non Klastik
1. Mineral Pembentuk : Monomineralik Silika
2. Komposisi Kimia : SiO2
3. Kekompakan : Keras Dan Padat
Struktur Sedimen : Tidak Berlapis
Nama Mineral : Rijang

Asisten Praktikan

( SUKMAWATI ) ( BASO AMRAN MA’RUF )

SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF


09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 86
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

4.2.8 Percobaan 8

PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR


Acara : Batuan Sedimen Nama : Baso Amran Ma’ruf
Hari / Tgl : Rabu 24 oktober 2018 Stambuk : 09320170116

Nomor Urut :8
Nomor Praga : BS 4
Warna : Coklat Kehitaman
Tekstur : Keras Dan Padat
a. Batuan Sedimen Detritus / Klastik
1. Fragmen Pembentuk : 2-4 ( Kerikil )
2. Matriks :-
3. Semen : Monomineralik Silika
4. Besar Butir : 2 – 4 ( Kerikil )
5. Bentuk Butir : Rounded
6. Pemilihan : Buruk
7. Kemas : Tertutup
8. Porositas : Buruk
9. Kekompakan : Buruk
Struktur Sedimen : Tidak Berlapis
Nama Mineral : Konglomerat
Asisten Praktikan

( SUKMAWATI ) ( BASO AMRAN MA’RUF )

SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF


09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 87
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

4.2 Pembahasan

4.1.1 Hasil Pengamatan 1

Gambar 4.1 Fosil Kayu

Berdasarkan hasil pengamatan pertama memiliki warna merah bata,


mempunyai tekstur non klastik dimana mineral pembentuknya Karbonat serta
Komposisi kimia Chalcedony atau (opal, pirit dan kalsit), mempunyai kekompakan
baik serta memiliki struktur sedimen berlapis dan pada pengamatan ini nama
batuannya yaitu batu Fosil Kayu.
Fosil adalah bahan atau benda artifak yang cukup unik akan kejadiannya, ia
dianggap berharga disebabkan kesukaran mendapatkannya, tambahan pula ia adalah
sesuatu yang cukup lama usianya.Proses fosil terjadi di bawah tanah, ketika kayu
terkubur di bawah lapisan sedimen. Air yang banyak mengandung mineral masuk ke
dalam sel-sel tanaman dan sementara lignin dan selulosa membusuk, mereka
digantikan oleh batu.Fosil adalah yang membawa erti sisa atau baki peninggalan
hewan atau tumbuhan yang mengeras menjadi batu. Sudah tentunya proses ini terjadi
ribuan tahun bahkan jutaan tahun. Fosil dinilaikan sebagai sesuatu yang berharga
kerana ianya terjadi atau terbentuk sejak ribuan bahkan jutaan tahun dan sukar untuk
mendapatkannya.Umur Fosil-fosil kayu sangat mempengaruhi warna karena adanya
proses tekanan dan pergesekan dengan kulit bumi selama bertahun-tahun.Proses
terbentuknya fosil kayu terjadi karena proses tindakan bahan galian kayu secara

SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF


09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 88
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

kimia dan fisikal kesan dari proses waktu yang amat panjang dan selama jutaan
tahun.
4.2.2 Hasil Pengamatan 2

Gambar 4.2 Batu Pasir

Berdasarkan hasil pengamatan yang keempat memiliki warna kuning pudar,


bagaimana tekstur klastik mempunyai tekstur klastik dimana pada fragmen
pembentuknya tidak ada, matrik dan semennya silika, serta memiliki besar butir pasir
sangat kasar dengan ukuran ¼– ½ pemilahannya terpilah sangat baik dan bentuk
butir batuan ini menyudut, memiliki kemas terbuka, porositas buruk dan
kekompakannya buruk, dan dapat mempunyai struktur sedimen yang berlapis dan
hasil pengamatan ini dimana mempunyai nama batuan yaitu batu pasir kasar.
Genesa, diketahui batu pasir adalah batuan sedimen klastik yang terdiri dari
butiran mineral berukuran pasir atau anorganik. Diketahui bahwa pasir tersusun atas
partikel butiran mineral pada batuan atau bahan organik.yang telah berubah menjadi
ukura “Pasir” oleh proses pelakukan dan terangkut oleh media trasfortasiberupa air,
angin atau es. Waktu dan jarak tersfortasi mereka mungkin singkat atau signifikan
selama perjalan pada butiran ini agar selalu ditindak lanjuti oleh pelapukan kimia dan
fisika. Pemanfaatan batu pasir ini merupakan salah satu sumber yakni sebagai energi,
pencampuran pembuatan semen, pembuatan beton, bangunan dapat juga diolah
sebagai silicon serta pengecoran.

SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF


09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 89
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

4.1.3 Hasil Pengamatan 3

Gambar 4.3 Konglomerat

Berdasarkan hasil pengamatan yang keempat memiliki warna Abu-abu


Kemerahan, bagaimana tekstur klastik mempunyai tekstur klastik dimana pada
fragmen pembentuknya krikil dan semennya Karbonat, serta memiliki besar butir
Krikil dengan ukuran 2-4 pemilahannya terpilah buruk dan bentuk butir batuan ini
menyudut, memiliki kemas tertutup, porositas baik dan kekompakannya baik, dan
dapat mempunyai struktur sedimen yang tidak berlapis dan hasil pengamatan ini
dimana mempunyai nama batuan yaitu batu konglomerat.
Batu konglomerat adalah salah satu dari jenis batuan sedimen. Oleh karena
itu, proses pembentukan batu konglomerat, memanfaatkan tenaga yang membuat
terjadinya proses sedimentasi. Hanya saja, batu konglomerat, memiliki ukuran yang
besar, disebabkan partikel yang menyusunnya juga berukuran besar. Sehingga tenaga
untuk proses ini, membutuhkan tenaga yang kuat.
Tenaga yang bisa membentuk batuan konglomerat adalah air yang deras atau
ombak yang besar. Oleh karena itu, batu konglomerat mudah ditemukan di sepanjang
sungai yang memiliki air yang deras, dan di sepanjang pantai yang memiliki ombak
yang kuat. Bentuk dari batu konglomerat ini, tergantung dari kekuatan air yang
membawa materi sedimen.
Semakin kuat dan deras airnya, maka batu konglomerat akan berbentuk
semakin bulat. Sedangkan jika airnya tidak begitu kuat, batu konglomerat akan
SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF
09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 90
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

berbetuk tidak bulat, dan memiliki sisi runcing di beberapa bagiannya. Pada proses
pembuatan batu konglomerat, diawali oleh proses sedimentasi yang di lakukan oleh
air atau ombak. Tenaga sedimen ini membawa pasir dan kerikil lalu menumpuknya,
dan mengendapkannya. Lalu pasir dan tanah liat yang ada di sekitar endapan
tersebut, masuk dan mengisi ruangan yang ada di sekiar endapan yang akan
mengeras itu. Terakhir, sedimen kimawi mengikat batuan tersebut, sehingga
menciptakan batu utuh, yaitu batu konglomerat.
4.2.4 Hasil Pengamatan 4

Gambar 4.4 Batubara

Berdasarkan hasil pengamatan pertama memiliki warna hitam, mempunyai


tekstur non klastik dimana mineral pembentuknya Silika serta Komposisi kimia
Combustible Material dan Non Combustible Material, mempunyai kekompakan
mudah tergores pecah serta memiliki struktur sedimen berlapis dan pada pengamatan
ini nama batuannya yaitu batubara.
Batubara terbentuk 300 juta tahun yang lalu ketika sebagian besar permukaan
bumi tertutup oleh rawa. Dimana prosesnya yang sangat lambat serta merupakan
bahan bakar fosil yang berwarna hitam atau kecoklatan yang ada pada jutaan tahun
yang jauh didalam lapisan bumi. Batubara ini merupakan bahan bakar Fosil yang
mudah terbakar. Sering kali didapatkan dirawa-rawa yang diketahui proses
pembentukannya dari tumbuhan itu sendiri. Kegunaan batubara ini sebagai bahan

SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF


09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 91
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

bakar kereta api (untuk generasi melenial sekarang jarang menggunakannya).,


sebagai pembangkit listrik, sebagai bahan pembuat pupuk, sebagai penghasil produk
gas, berbagai pembuatan listrik ini adalah bahan bakar fosil yang mudah terbakar
yang terbentuk dari tanaman mati.tanaman yang terkubur ditempat rawa-rawa jutaan
tahun yang lalu berubah menjadi batubara pada kondisi.
4.2.5 Hasil Pengamatan 5

Gambar 4.5 Serpih

Berdasarkan hasil pengamatan pengamatan kedua memiliki warna Abu-Abu,


mempunyai tekstur non klastik dimana mineral pembentuknya yaitu karbonat serta
Serta Komposisi kimia Feldzpar, Gypsum, Besi Dll. Mempunyai struktur sedimen
yang berlapis dan pada pengamatan ini nama batuannya yaitu batu serpih.
Serpih (shale) merupakan batuan yang memiliki kelimpahan paling tinggi.
Serpih membentuk sekitar 1/2 kolom geologi—44% menurut Schuchert (1931), 46%
menurut Leith & Mead (1915), dan 56% menurut Kuenen (1941). Serpih membentuk
sekitar 32% batuan sedimen Paleozoikum dan Kenozoikum yang ada di kraton
Amerika Utara (angka itu merupakan nilai taksiran yang didasarkan pada data yang
dikemukakan oleh Sloss, 1968) dan membentuk 44% paket endapan geosinklin di
Jackson, Wyoming (Schwab, 1969). Blatt (1970) memperkirakan bahwa 69%
sedimen benua yang ada di seluruh permukaan bumi berupa serpih. Berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan geokimia tertentu, serpih membentuk 80% semua
sedimen yang dihasilkan selama sejarah geologi.
SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF
09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 92
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

Meskipun memiliki kelimpahan yang tinggi, namun serpih tidak tersingkap


baik sebagaimana batugamping dan batupasir yang lebih resisten daripadanya. Selain
itu, karena teksturnya yang halus dan komposisinya yang kompleks, serpih tidak
begitu dipahami sebagaimana material sedimenter yang lain. Halusnya butiran
penyusun serpih menyebabkan pengamatan sayatan tipis serpih menjadi sukar untuk
dilaksanakan. Banyak material penyusun serpih tidak dapat dikenal di bawah
mikroskop sedemikian rupa sehingga tidak dapat dinekal dengan metoda-metoda
optik. Pengenalan material penyusun serpih harus didasarkan pada hasil-hasil analisis
komposisi kimia atau pada teknik-teknik penelitian khusus, misalnya difraksi sinar-X
dan differential thermal analysis. Metoda-metoda itupun sebenarnya gagal untuk
memberikan semua data yang relevan dan diperlukan untuk analisis petrografi.
Karena itu, pemerian, penggolongan, dan penafsiran serpih dan argilit dewasa ini
belum memadai dan belum lengkap.
4.2.6 Hasil Pengamatan 6

Gambar 4.6 Batugamping

Berdasarkan hasil pengamatan pengamatan kedua memiliki warna Abu-Abu


Kehijauan, mempunyai tekstur non klastik dimana mineral pembentuknya yaitu
karbonat serta Komposisi kimia CaCO3, kalsit dan aragonit. Mempunyai struktur
sedimen yang berlapis dan pada pengamatan ini nama batuannya yaitu batu serpih.
Genesa batu gamping yaitu terjadinya batu gamping ialah secara
organik,sebagian besar batu gamping didalam terjadi secara organik. Berasal dari
SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF
09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 93
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

cangkan atau rumah kerang serta batu gamping ini terjadi secara mekanik atau secara
kimia. Ini sebetulnyabahannya tidak jauh berada dengan jenis batu gamping yang
terjadi secara organik. Penambangan batu gamoing pada umumnya deposit batu
gamping ditemukan dalam bentuk bukit untuk penambangan skala besar yang
dibantu oleh system peledakan. Kegunaan batu gamping yaitu sebagai pondasi
rumah, pemeras jalan dan bangunan fisik lainnya, sebagai pembuatan kapur tohor
dan kapur padam, bahan bangunan, bahan baku pembuatan Portland, sebagai
pembuatan, bahan tambahan dengan proses peleburan dan pemurnian baja, sebagai
bahan penggosok dan masih banyak lagi kegunaan dari batu gamping.
4.2.7 Hasil Pengamatan 7

Gambar 4.7 Batu Rijang Merah

Berdasarkan hasil pengamatan ketiga memiliki warna merah gelap,


mempunyai tekstur non klastik dan mineral pembentuknya yaitu silika, Komposisi
Kimia SiO2 serta kekompakannya baik mempunyai struktur sedimen berlapis dan
pada pengamatan ini nama batuan yaitu batu rijang merah.
Proses terbentuknya batu rijang ketika mikrokristal silicon dioksida (SiO2),
tumbuh dalam sedimen lunak yang akan menjadi batu kapur. Dalam sedimen
tersebut jumlah yang sangat besar dari mikrokristal silikon dioksida akan tumbuh
menjadi nodul yang terbentuk tidak teratur atau konkreksi silika terlarut terangkat
oleh air kesebuah lingkungan pengendapan. Dimana kegunaan rijang saa ini diman
memiliki 2 sifat yang membuatnya sangat berguna yaitu pada sifat serpihan yang
SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF
09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 94
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

berbentuk konkoidal dapat membentuk benda yang sangat tajam. Batu rijang sangat
sulit ditemukan sehingga penyebabnya batuan ini merupakan pomoritas yang
berharga. Batu rijang atau biasa disebut dengan batu jasfer banya sekali fariasi warna
dan morif. Hal ini jasfer banyak dijadikan ornament atau perhiasan. Rijang juga
menghasilkan percikan api jika dipukul terhadap baja, panas dari hasil percikan ini
digunakan untuk membuat api dari rijang itu sendiri dan baja.
4.2.8 Hasil Pengamatan 8

Gambar 4.8 Batu Pasir Kasar

Berdasarkan hasil pengamatan yang keempat memiliki warna coklat


kehitaman, bagaimana tekstur klastik mempunyai tekstur klastik dimana pada
fragmen pembentuknya tidak ada, matrik dan semennya ada, serta memiliki besar
butir pasir kasar dengan ukuran 1 - 1/2 pemilahannya terpilah sedang dan bentuk butir
batuan ini menyudut, memiliki kemas terbuka, porositas buruk dan kekompakannya
buruk, dan dapat mempunyai struktur sedimen yang tidak berlapis dan hasil
pengamatan ini dimana mempunyai nama batuan yaitu batu pasir kasar.
Batu pasir adalah pada batuan sediment dengan ukuran butir antara 1/16
milimeter dan 2 mm. ( untuk siltstone terbentuk dari butiran yang lebih halus).
Walaupun batupasir tidak menandakan adanya mineral istimewa, tetapi pada
kenyataannya batu pasir biasanya banyak mengandung mineral kuarsa. Kebanyakan
batu pasir tetap mengandung sejumlah kecil dari mineral mineral clays,

SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF


09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 95
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

hematite,ilmenite,feldspar dan mica, yang menambah warna dan karakter dari matrix
kuarsa. Batupasir yang mempunyai kandungan mineral pengotor dalam jumlah besar
digolongkan sebagai wacke atau graywacke.
Batu pasir terbentuk ketika pasir jatuh dan terendapkan pada bagian offshore
dari delta delta sungai, tetapi gurun pasir dan pantai dapat membentuk perlapisan
batu pasir apabila dikaji pada rekaman geologi. Batu pasir biasanya tidak
mengandung fosil-fosil, sebab energi yang terdapat pada lingkungan ketika lapisan
lapisan pasir terbentuk tidak mendukung untuk terpeliharanya fosil-fosil tersebut.
Sebagai pemandangan dan pembentuk batuan, batupasir penuh dengan karakter,
warna yang khas dan cepat terawetkan.
Butiran dari kuarsa di dalam batu pasir tersement bersama dengan silika (
yang secara kimiawi sama dengan kuarsa), atau kalsium karbonate atau oksida besi.
Warna coklat dan belang pada batu pasir yang kasar disebabkan sejumlah kecil dari
mineral mineral besi. Gambar batu pasir di bawah adalah batu pasir yang berumur
pleistocene yang terendapkan di Central California, yang menunjukkan cement
berwarna gelap. Butirannya berupa fragment fragment yang tajam dari kuarsa batu
granite bahari di Sierra Nevada, tetapi sementnya berasal dari abu vulkanik dari
batuan yang berumur lebih muda.
Pada saat batupasir terendapkan pada kedalaman yang dalam, tekanan dan
temperatur menjadi tinggi dan membuat mineral-mineral batuan menjadi terlarutkan
atau berubah menjadi lebih mobile. Butiran-butiran batuan menjadi sedikit lebih
kompak. Akibat dari panas dan temperature tersebut batupasir berubah menjadi
batuan metamorf kuarsit atau gneiss, yaitu berupa batuan yang keras dengan butiran
butiran mineral yang sangat kompak.

SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF


09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 96
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulaan

Dengan melakukan praktikum geologi dasar dalam mata acara dimana dapat
kami ketahui bahwa batuan sedimen merupakan batuan dari hasil proses sedimentasi
baik itu dari pelapukan, trasfortasi serta pengendapan disuatu cekungan dari batuan
sebelumnya. Pada batuan sedimen tekstur dibagi menjadi 2 yaitu klastik (Berbutir)
dan Non klastik (Tidak berbutir). Pada dasarnya melakukan pendeskripsian dapat
kita mulai dari penentuan tekstur batuan sedimen tersebut.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Untuk Asisten


Saran saya untuk asisten agar kiranya dapat mempertahankan cara
pengajarannya pada saat praktikum berlangsung maupun pada saat asistensi.
5.2.2 Saran Untuk Laboratorium
Saran saya untuk Laboratorium dapat menjaga kebersihan laboratorium serta
menyusun batuan-batuan yang ada didalam laboratorium sesuai jenis batuan.

SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF


09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 97
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

DAFTAR PUSTAKA

Graha,Doddy Setia.1987.Batuan dan Mineral.Nova.Bandung


Magetsari,Noer Aziz.2001.Geologi Fisik.Institut Teknologi Bandung.Bandung
Tim Asisten Geologi Dasar.2017.Penuntun Laboratorium Batuan.Universitas Muslim
Indonesia.Makassar
https://zoesipenambang.files.wordpress.com/2013/12/02-batuan-beku.pdf

SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF


09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 98
PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR
LABORATORIUM BATUAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BATUAN SEDIMEN

Tabel 2.1Tabel Skala Wenworth ........................................................................................... 77

Gambar 4.1 Fosil Kayu ........................................................................................................ 88


Gambar 4.2 Batu Pasir.......................................................................................................... 89
Gambar 4.3 Konglomerat ..................................................................................................... 90
Gambar 4.4 Batubara ............................................................................................................ 91
Gambar 4.5 Serpih................................................................................................................ 92
Gambar 4.6 Batugamping..................................................................................................... 93
Gambar 4.7 Batu Rijang Merah............................................................................................ 94
Gambar 4.8 Batu Pasir Kasar ............................................................................................... 95

SUKMAWATI BASO AMRAN MA’RUF


09320160131 09320170116
Batuan Sedimen - 99

Anda mungkin juga menyukai