Anda di halaman 1dari 50

Program linier

Pengertian program linier


3

Pengertian program linier


✖ Menurut Levin, McLaughlin, Lamone dan Kottas (1978)
menyatakan bahwa program linier merupakan teknik
perhitungan matematik untuk mendapatkan cara
penggunaan terbaik dari sumberdaya yang dimiliki sebuah
organisasi atau perusahaan.
✖ Chase dan Aquilano (1990) menyatakan program linier
merupakan suatu metode pecahan optimisasi secara
matematik melalui pengalokasin sumberdaya yang terbatas
atau langka di antara tipe penggunaan yang bersaing.
✖ A. Taha (2003) menyatakan program linier adalah metode
analisis yang berguna untuk menemukan pecahan optimal
dari suatu permasalahan, yang memiliki fungsi tujuan dan
fungsi kendala yang juga linier.
4

Program linier adalah sebuah metode


matematik, yang dipergunakan untuk mencapai
pemecahan optimum sebuah fungsi tujuan linier
melalui pengalokasian sumberdaya terbatas
yang dimiliki sebuah organisasi atau
perusahaan, serta telah disusun menjadi fungsi
kendala yang juga linier
5

Kunci konsep
Fungsi tujuan, fungsi kendala, variabel
keputusan, dan pemecahan optimum.
6

Fungsi kendala dan fungsi tujuan

Fungsi kendala Fungsi tujuan (objective


(constrain function) function) adalah
merupakan rumusan rumusan fungsi yang
dari ketersediaan menjadi sasaran atau
sumberdaya yang landasan untuk
membatasi proses mencapai pemecahan
optimisasi optimum (maksimisasi
atau minimisasi)
7

Dalam fungsi tujuan, yang menjadi variabel dependen (terikat) ialah


sasaran aktivitas yang akan dioptimisasi.
Dalam maksimisasi dependent variable tersebut dapat berupa
kontribusi (contribution margin), keluaran (output), dan penjualan
(revenue). Sedangkan dalam minimisasi adalah biaya (cost) atau
kerugian (loss)

Fungsi tujuan umumnya disajikan dengan mempergunakan huruf Z,


dengan rumusan: Maksimumkan Z = ............
Sebaliknya pada program minimisasi, dependent variable biasanya
mempergunakan huruf C, dengan rumusan: Minimumkan C = ………
8

✖ Variabel keputusan (decision variables) merupakan peubah


yang akan dicari nilainya melalui optimisasi, maksimisasi, atau
minimisasi.
✖ Peubah keputusan yang dimaksud dalam maksimisasi terdiri
dari produk yang akan dihasilkan atau dijual oleh perusahaan.
✖ Produk tersebut biasanya menggunakan lambang variabel Xi
dengan “i” menunjukkan ragam produk yang dihasilkan atau
dijual.
✖ Jika produk yang dihasilkan empat macam maka fungsi
tujuannya adalah sbb:
9

Maksimumkan Z = a1X1 + a2X2 + a3X3 + a4X4


Dimana:
X1,2,3,4 = jenis keluaran ke-1, ke-2, ke-3, dan ke-4
a1,2,3,4 = kontribusi satuan dari keluaran ke-1, ke-2, ke-3, dan ke-4

Pada program minimisasi, koefisien fungsi biaya variabel satuan


atau harga pembelian dari sumber daya yang bersangkutan,
rumusan fungsionalnya adalah berikut:
Minimumkan C = a1X1 + a2X2 + a3X3 + a4X4
dimana
X1,2,3,4 = sumberdaya yang dimanfaatkan jenis ke-1, ke-2, ke-3, dan
ke-4
a1,2,3,4 = biaya satuan variabel ke-1, ke-2, ke-3, dan ke-4
10
11

Anggapan yang terpakai pada metode analisis program linier

Kelinearan (linearity)

Penjumlahan (addtivity)

Proporsionalitas (proportionality)

Hasil akhir sembarang, tetapi positif (non-negativity condition)

Pasti (certainly)
12

Kelinearan (linearity)

Liniearitas mempunyai implikasi bahwa terdapat


hubungan garis lurus atau proportional di antara
variabel yang relevan. Berdasarkan asumsi tsb maka
dapat didefinisikan sbb:
1) Kombinasi masukan untuk berbagai skala
produksi dan tetap tidak berubah (konstan)
2) Antara masukan dan keluaran pada berbagai
skala produksi terdapat hubungan yang bersifat
konstan.
13

Penjumlahan (addtivity)

Semua fungsi, baik fungsi tujuan maupun


fungsi kendala tersusun sedemikian rupa
sehingga menunjukkan sifat penjumlahan.
Nilai akhir fungsi, khususnya fungsi tujuan
adalah jumlah dari setiap unsurnya.
14

Proporsionalitas (proportionality)

Sifat kelarasan atau proporsionalitas itu


muncul sehubungan dengan adanya sifat
kelinearitas tsb di atas.
Dengan menambah atau mengurangi
jumlah masukan secara selaras maka
jumlah keluaran juga akan bertambah atau
berkurang dengan nisbah yang selaras.
15

Hasil akhir sembarang, tetapi positif (non-negativity condition)

Hasil optimal program linier tidak selalu


harus dinyatakan dengan suatu bilangan
bulat (integer), melainkan dapat pula
dinyatakan dengan bilangan tidak bulat
(non-integer), asalkan hasil pemecahan
dimaksud adalah besaran yang positif
atau ≥ 0.
16

Pasti (certainly)

Anggapan ini menjelaskan bahwa metode


program linier hanya dapat dipakai sebagai
alat pemecahan masalah jika parameter
fungsi analisis diketahui dengan pasti.
17

Area aplikassi program linier di dunia nyata


Area Aplikasi

Keuangan dan 1. Pemilihan waktu minimum yang dibebankan kepada akuntan senior untuk mengaudit
Akuntansi para supervisor.
2. Penentuan investasi yang akan memaksimumkan hasil yang diharapkan
3. Pengalokasian anggaran modal di antara berbagai proyek investasi
4. Pengidentifikasian jadwal ketatausahaan yang akan meminimumkan tagihan bank
(pinjaman yang tidak terkoleksi)

Pemasaran 1. Penentuan agen yang mencakup wilayah tertentu yang akan memaksimumkan
penjualan
2. Mengalokasikan anggaran periklanan di antara media yang memiliki kegunaan
memaksimumkan audiens yang dicakup oleh program periklanan
3. Pemilihan bauran pemasaran yang paling menguntungkan
Produksi 1. Perencanaan menu berharga murah atau bauran pupuk
2. Membangun jadwal produksi berbiaya paling murah
3. Mengidentifikasi bauran terbaik dan kuantitas dari peralatan untuk direparasi,,
dibangun, atau dibeli
4. Minimisasi biaya untuk mengadakan supplies dari vendor
5. Penentuan volume muatan yang memaksimumkan hasil

Sektor Publik 1. Penentuan mobil patroli polisi di tiap wilayah di suatu kota
2. Minimisasi waktu mencapai bus bagi siswa SMA
3. Maksimisasi kualitas dari rawatan kesehatan mental
18

Software untuk pemecahan program linier

TORA
POM-QM
Excell
for
Solver
Windows

LINGO Excel OM

LINDO AMPL
19

Teknik pemecahan kasus program linier

Metode Metode
dan
Grafik Simpleks
20

Langkah-langkah Pemecahan
a. Menyusun fungsi kendala dan fungsi tujuan

b. Mencari nilai ekstrem setiap fungsi kendala

c. Membuat peta berdasarkan nilai ekstrem fungsi kendala

d. Menentukan daerah layak

e. Menghitung nilai kontribusi pada setiap titik alternatif

f. Mengambil keputusan

Uji pasca optimal


21

PEMECAHAN DENGAN METODE GRAFIK

PROGRAM MAKSIMISASI
Sebuah usaha kerajinan mebel membuat dua macam kursi tamu,
yakni tipe X1 dan tipe X2. harga jual dan penggunaan sumberdaya,
serta biaya variabel satuan setiap produk adalah harga jual unit X1
dan X2 masing-masing Rp 50.000 dan Rp 70.000. Biaya variabel
satuan produk itu masing-masing Rp 30.000 dan Rp 40.000.
Pemakaian sumberdaya untuk setiap produk dan sediaan
kapasitas setiap sumberdaya adalah sebagai berikut:
22

Tabel pemakaian dan sediaan sumberdaya

Pemotongan dan Perakitan dan Pemasangan


Jenis Produk penghalusan pemasangan atribut formika
(Kendala 1) (Kendala 2) (Kendala 3)
X1 1 jam 1 jam 0 jam

X2 2 jam 0,75 jam 1 jam

Sediaan Waktu
Produksi 400 jam 240 jam 180 jam
23

diminta

Nyatakan keluaran X1 dan X2 pada tingkat


laba (kontribusi) maksimum dinyatakan
pula jumlah setiap keluaran pada hasil
optimal tsb. Petakan pemecahan dalam
sebuah grafik.
24

Menyusun Fungsi tujuan dan


Fungsi kendala
25

Mencari nilai ekstrem setiap


fungsi kendala
26

Membuat peta berdasarkan nilai


ekstrem fungsi kendala
27

Menentukan daerah layak


28

Menghitung nilai kontribusi


pada setiap titik alternatif
29

✖ Titik a
Z = 20.000 (0) + 30.000 (0) =0
✖ Titik b
Z = 20.000 (0) + 30.000 (180) = Rp 5.400.000
✖ Titik c
Z = 20.000 (144) + 30.000 (128) = Rp 6.000.000
✖ Titik d
Z = 20.000 (144) + 30.000 (128) Rp 6.720.000
✖ Titik e
Z = 20.000 (240) + 30.000 (0) = Rp 4.800.000
30

Mengambil keputusan
31

✖ Pada fase ini, pembuat keputusan melakukan


pemilihan terhadap nilai setiap titik alternatif
keputusan
✖ Nilai yang memenuhi syarat ialah alternatif
dengan hasil (kontribusi) yang paling besar
✖ Yaitu pada titik d dengan kontribusi sebesar Rp
6.720.000
✖ Kombinasi keluaran hasil optimum tersebut
adalah: X1 = 144, dan X2 = 128 unit
32

Setelah mendapatkan hasil optimum tsb, dilanjutkan dg


uji pasca-optimal, baik dengan memasukkan nilai X1 ke
fungsi kendala maupun dengan membuat/mencari
isoprofit lines. Dengan memasukkan nilai X1 dan X2 ke
fungsi kendala
✖ Kendala 1: 144 + 2(128) = 400 (memenuhi syarat, tidak
ada sisa sumberdaya)
✖ Kendala 2: 144 + 0.75(128) = 240 (memenuhi syarat,
tidak ada sisa sumberdaya)
✖ Kendala 3: 0(144) + 128 < 180 (memenuhi syarat,tetapi
ada sediaan sumberdaya)
33

✖ Dari hasil pengujian diketahui bahwa kendala 1 dan


kendala 2 adalah sumberdaya langka karena tidak ada
sisa sediaan sumberdaya untuk mencapai hasil
optimal. Sebaliknya kendala 3 bukan sumberdaya
langka karena dada sisa sediaan sumberdaya sebesar
52 unit.
✖ Untuk keperluan pengendalian proses produksi maka
thd sumberdaya langka harus dilakukan pengawasan
yang ketat karena tidak dimungkinkan adanya
penyimpangan. Untuk kendala 3, justru harus
dicarikan alternatif penggunaan lainnya selain
melayani pengerjaan kursi tamu. Jika sisa kapasitas
tidak dipergunakan maka akan terjadi pemborosa n
sumberdaya.
34

UJI PASCA-OPTIMAL
35

GUNA MEMASTIKAN KEAKURASIAN HASIL PEMECAHAN MAKA DILAKUKAN UJI


PASCA-OPTIMAL. HAL INI DILAKUKAN DENGAN MEMETAKAN ISOPROFIT LINE.
PEMETAAN TSB DILAKUKAN DENGAN MEMASUKKAN NILAI KONTRIBUSI SETIAP TITIK
KE DALAM FUNGSI TUJUAN, KEMUDIAN DICARI NILAI X1 DAN X2
Isoprofit line terluar adalah lokus kombinasi keluaran
yang memberikan kontribusi maksimum.
36

PEMECAHAN DENGAN METODE GRAFIK


PROGRAM MINIMISASI
Perusahaan makanan ROYAL merencanakan untuk
membuat dua jenis makanan royal yaitu Royal Bee dan
Royal Jelly. Kedua jenis makanan tersebut mengandung
vitamin dan protein. Royal Bee paling sedikit diproduksi 2
unit dan Royal Jelly paling sedikit diproduksi 1 unit.
Dengan biaya per unit masing-masing yaitu Royal Bee
100.000/unit dan Royal Jelly 80.000/unit
Jenis Kandungan Royal Bee Royal Jelly minimum
(X1) (X2) kebutuhan (k.kal)
Vitamin 2 unit 1 unit 8

Protein 2 unit 3 unit 12


37

diminta

Tentukan kombinasi X1 dan X2 pada biaya


yang minimum dan berapakah biaya
minimum tsb? Evaluasi dg menggunakan
grafik.
38

Tentukan Fungsi Tujuan dan


Fungsi Kendala
39

Tentukan Nilai Ekstreemnya


40

Buatlah peta diagram / Grafik


41

Tentukan daerah layak beserta


titik alternatifnya
42

Hitung biaya pada setiap titik


alternatif
43

Jangan melupakan
persyaratan berikut:
X1 ≥ 2
X2 ≥ 1
44

✖ Titik A, x1 = 2, x2 =4 dengan biaya


sebesar 520.000
✖ Titik B, X1 = 3; x2 = 2 dengan biaya
sebesar 460.000
✖ Titik C, X1 = 4,5 ; x2 = 1 dengan biaya
sebesar 530.000
45

Mengambil keputusan
alternatif biaya minimum
46

✖ Alternatif biaya paling minimum adalah


pada titik B.
✖ Pada titik B ini perusahaan Royal dapat
memproduksi dengan kombinasi Royal
Bee sebanyak 3 unit dan Royal Jelly
sebanyak 2 unit. Dengan biaya sebesar
Rp 460.000.
47

Uji pasca optimal


48

Uji pasca optimal

Uji pasca optimal dapat dilakukan dengan


memasukkan nilai optimum ke dalam
fungsi kendala
✖ Kendala 1 = 2 (3) + 1 (2) = 8
✖ Kendala 2 = 2 (3) + 3 (2) = 12
Ternyata keduanya memenuhi syarat dan
tidak mempunyai kelebihan pada sisi kanan
(sumberdaya langka/scarcity resources).
49

Uji pasca optimal

✖ Uji pasca optimal juga bisa dilakukan dengan


melihat isocost curve masing-masing titik.
✖ Titik alternatif yang menunjukkan biaya
minimum adalah pada isocost paling kiri.
✖ Titik paling kiri sebagai alternatif adalah
titik B, hal ini berarti titik b memiliki
konsekuensi biaya minimum untuk produksi
pada Perusahaan Royal. Karena itu pula titik
B adalah kombinasi yang optimal.
50

Thanks!
Any questions?
You can find me at:
@titisria
titismaharianti@unisma.ac.id

Anda mungkin juga menyukai