Anda di halaman 1dari 53

DASAR ILMU TANAH

Semester ganjil 2019/2020

Materi 03: Pembentukan Tanah


Konsep Pembentukan Tanah
◼ Dua konsep pembentukan tanah,
◼ model faktor pembentuk tanah (state factor
model) yang dikemukakan oleh Jenny tahun
1941,
◼ model proses terbuka yang dikemukan oleh
Richards tahun 1969
Konsep Pembentukan Tanah

◼ Model faktor pembentuk


tanah (state factor model)
◼ paling banyak digunakan
dalam kajian ilmu tanah, dan
berperan penting dalam
penelitian ekosistem (struktur
dan fungsi), geomorfologi
dan geografi.
State Factor Model

➢Persamaan umum
S = f (Px, Lo, t)
Px = aliran potensial eksternal (cl, o)
Lo = status awal (r, p)
t = waktu
➢Untuk tanah
S = f (cl, o, r, p, t)
Faktor Pembentuk Tanah
Konsep Pembentukan Tanah
◼ Model proses terbuka
◼ tanah merupakan sistem yang terbuka
◼ sewaktu-waktu tanah dapat menerima tambahan bahan dari
luar (input), atau kehilangan bahan-bahan yang telah
dimilikinya (output).
◼ Input: hasil pelapukan bahan induk, endapan baru, air hujan/irigasi,
sisa-sisa tanaman, energi dari sinar matahari.
◼ Output: erosi tanah, penguapan air, penyerapan unsur hara oleh
tanaman, pencucian, pancaran panas.
◼ Selain itu di dalam tanah sering terjadi pemindahan bahan
tanah dari lapisan atas ke lapisan bawah atau sebaliknya
(disebut translokasi dalam solum).
Tanah sebagai Sistem Terbuka
Faktor Pembentuk Tanah
➢ 5 faktor pembentuk tanah
◼ Bahan induk (p) (tekstur, struktur, komposisi
kimia dan mineral)
◼ Iklim (cl) (suhu dan curah hujan)
◼ Topografi / relief (r)
◼ Organisme (o) (vegetasi dan herwan; termasuk
manusia)
◼ Waktu (t)

➢ “Tanah adalah produk dari iklim, organisme, dan


topografi yang mempengaruhi bahan induk dalam
jangka waktu tertentu”
PROSES PEMBENTUKAN
TANAH (PEDOGENESIS)

◼ Translokasi liat: eluviasi dan illuviasi


◼ Feralisasi, podsolisasi,gleisasi, melanisasi,
kalsifikasi, salinisasi, alkalisasi, feruginasi
◼ Pembentukan gambut
PROSES PEMBENTUKAN
TANAH

BATUAN BAHAN INDUK TANAH

geogenesis (pelapukan)

pedogenesis
Faktor Pembentuk Tanah

Agen, gaya, atau kondisi yang telah, sedang, atau akan mempengaruhi
pembentukan tanah
Yang terbentuk jika
Faktor faktor lain dapat
diabaikan

Iklim Climosequence
Organisma Biosequence
fungsi Bahan
Lithosequence
Induk
Topografi Toposequence

Waktu Chronosequence

Lain-lain
BAHAN INDUK Tanah yg terbentuk

Granit Rhyolit Tekstur kasar


K-feldspar
Masam
* Kwarsa Syenit Trachyt Unsur Hara
*
Granodiorit Dacit
*
Plagioklas

* * Diorit Andesit

+ Piroksin Gabro
+ + +
+ + + + Tekstur halus
+ + + + + Peridotit Basalt
Olivin Basa
+ + + + + +
+ + + + + + Dunit Unsur Hara
Volcanic Ash Andisols
Bahan Induk Lain
▪ Bahan Induk Terangkut: Prinsip Erosi dan
Pengendapan
▪ Aliran air partikel tanah dan fragmen batuan (sedimen)
▪ Jika air mengalir cepat maka membawa partikel besar dan
sedimen lebih banyak.
▪ Jika aliran menjadi lambat, partikel besar diendapkan dulu.
▪ Bahan diendapkan air
▪ Endapan Aluvial: Terbentuk akibat aliran air terhenti shingga
sedimentasi terjadi cepat, banyak terjadi di daerah pegunungan, air
dan semi arid.
▪ Dataran banjir dan Teras: Teras mencerminkan sisa dataran
banjir yang lebih tua, aliran sungai telah memotong menjadi
dataran banjir baru dalam bentuk teras.
▪ Delta: Terbentuk jika sedimen halus yang dibawa sungai
diendapkan pada daerah perairan yang luas (misal danau)→ tanah
subur.
▪ Colluvium: bahan diendapkan akibat gravitasi, pada lereng
curam; tanah longsor
Bahan Induk dari tempat lain
(terangkut-pindahkan)
◼ Air - Sungai = Alluvium
◼ Angin - eolian = pasir atau debu (loess)
◼ Gravitasi = colluvium

alluvium
Bahan Induk Tanah
❖ Iklim
◼Temperatur dan curah hujan adalah unsur iklim
yang paling mempengaruhi sifat tanah
◼Temperatur:
◼Perubahan temperatur dapat menyebabkan
retaknya batuan (pelapukan batuan)
◼Temperatur langsung mempengaruhi jumlah bahan
organik yang dihasilkan. Produksi bahan organik
meningkat dengan meningkatnya temperatur
asalkan cukup hujan untuk pertumbuhan tanaman
◼Meningkatnya temperatur jika meningkatkan
kecepatan dekomposisi bahan organik
IKLIM
Faktor paling aktif dalam proses pembentukan tanah ➔
mempengaruhi reaksi kimia, dan aktivitas flora dan fauna

Reaksi cepat (fisik) Reaksi cepat (kimia fisik)


Pelapukan mekanik cepat Pelapukan kimia / mekanik cepat
Proses kehilangan lambat Proses kehilangan cepat
Perkembangan terhambat Perkembangan cepat

Reaksi lambat Reaksi lambat


SUHU

Pelapukan mekanik lambat Pelapukan kimia cepat


Proses kehilangan lambat Proses kehilangan cepat
Perkembangan terhambat Perkembangan agak cepat

CURAH HUJAN
❖ Curah hujan
◼ Curah hujan mempengaruhi pelapukan dan jumlah
serta dekomposisi bahan organik
a. Jika curah hujan meningkat kecepatan erosi juga
meningkat
b. Jika curah hujan meningkat, produksi bahan
organik juga meningkat asalkan temperatur cukup
tinggi untuk pertumbuhan tanaman
c. Jika curah hujan cukup untuk menggenangi tanah,
dekomposisi bahan organik akan terhambat
karena kurangnya oksidasi
% kadar garam

Basah - Panas

% kadar garam

Kering - Panas
Iron and Al-oxide Rich Iklim Tropis
Curah hujan tinggi
Suhu tinggi

Pelapukan batuan/mineral cepat


Penambahan bahan organik
cepat, demikian juga
dekomposisinya
Pencucian unsur hara relatif
tinggi

Oxisols

Basah- Panas
❖ Topografi
◼ Komponen topografi
1. Lereng (slope) – sudut permukaan lahan

2. Tinggi (Height) – berapa tingginya dari sungai

3. Arah (direction) lereng

◼ Lereng: % lereng = jarak vertikal x 100 / jarak


horizontal
◼ Lereng Curam ( > 15%),
◼ Limpasan permukaan (run-off)

◼ Erosi meningkat jika lereng makin curam

◼ Tanah memilki horizon A dan B tipis


◼Lereng datar, 0-5%,
◼Sedikit limpasan permukaan, banyak infiltrasi
◼Erosi kurang
◼Tanah umumnya lebih tebal
◼Horizon A dan B cukup tebal, terjadi
pencucian
❖Tinggi (elevasi)
◼ Elevasi, ketinggian diatas perairan, dapat
membantuk mengendalikan drainase. Elevasi
mempengaruhi kelembaban tanah
Topografi – erosi & deposisi

Puncak

Bahu

Punggung

kaki
Puncak & Punggung Bukit
◼ Puncak mengalami erosi minimum dan
perkembangan tanah maksimum (horizonisasi
terbesar).
◼ Punggung sama dengan puncak kecuali jika lereng >
20%.
Bahu
X Erosi terbesar – infiltrasi air paling
sedikit – limpasan permukaan (runoff)
terbesar – perkembangan tanah Ap
minimal
Bw

Bk

BC

C
Kaki (footslope)
◼ Deposisi material dari lereng atas – bisa
dekat permukaan air tanah – bisa
mengalami pencucian terbesar karena air
dari lereng atas dan hujan
Ap
A1
A2
A3

AB
Btg

Air
TOPOGRAFI
Bandingkan
➢ Kondisi air
A
➢ Suhu
Tropudult
➢ Aliran air
➢ Erosi
➢ Pelapukan
B
Tropudalf

- -- -
- -
Aquept/Aquent
C
ORGANISMA

Fungsi
• Sumber bahan organik Jumlah dan macam
tanah • Kondisi iklim
• Pembentukan humus
• Suasana fisiko-
• Sifat fisiko-kimia tanah kimia
Flora
• Peredaran Unsur Hara • Vegetasi lain
• Perkembangan struktur Fauna (kompetisi, sumber
tanah makanan, dll)
• Dekomposisi Bahan
Organik
Skema Agregat Tanah
Faktor Pembentuk Tanah-
WAKTU
◼ Vegetasi dan Iklim beraksi pada Bahan
Induk dan Topografi dari waktu ke
waktu
◼ Umur tanah ditentukan oleh
perkembangannya dan bukan pada jumlah
tahun perkembangannya
◼ Berapa lama suatu tanah menjadi TUA
tergantung pada intensitas proses
pembentukan tanah atau intensitas 4
faktor lainnya
▪ Waktu
▪ Umur (chronological)
▪ Tingkat perkembangan profil (SOIL
DEVELOPMENT = "SOIL AGE“)
▪ Tanah muda: pelapukan dan pencampuran bahan mineral dan
organik, di permukaan tanah dan pembentukan struktur tanah,
horison A dan C, sifat tanah didominasi sifat bahan induknya,
contoh tanah muda; Entisol (Aluvial, Regosol).
▪ Tanah dewasa: pembentukan horison B, kemampuan
berproduksi tertinggi, karena tersedia unsur hara, contoh tanah
dewasa, Inceptisol (Latosol), Andisol (Andosol), Vertisol, Mollisol.
▪ Tanah tua: perubahan nyata pada horison A dan B, terbentuk
horison A1, E, B1, B2, B3 dll.. pelapukan mineral dan pencucian
basa, tanah kurus dan masam, contoh tanah tua, Ultisol (Podsolik
merah kuning) dan Oxisol (Laterit).
PROSES PEMBENTUKAN TANAH
• Soil Profile Development
contains characteristic layers
called horizons

A
E soil
B
development
Bedrock C

Bedrock
Earth surface is an open
book… it tells you nearly
everything …….

The story begins…


1) Pelapukan batuan dan mineral
PELAPUKAN
Fisik Kimia
▪ Merupakan proses mekanik : ▪ Merupakan proses
desintegrasi (menghasilkan dekomposisi (perubahan
perubahan fisik, tanpa fisik dengan perubahan
perubahan kimia) kimia)
▪ Agen penting: Suhu dan Air, ▪ Agen penting: Suhu dan
(bisa juga akar tanaman) Air, (bisa juga bahan
organik)
▪ Penyebab: komposisi
mineralogi (daya serap panas ▪ Proses: hidrolisis, hidrasi,
berbeda), struktur batuan karbonasi, oksidasi-
(retakan, dsb), perbedaan reduksi, pelarutan
suhu yang drastis,
2) Proses Pedogenesis, terdiri dari 4 proses utama :
Pengurangan :
Penambahan :
•Air menguap
•Air hujan
•CO2 (respirasi), O
•O2/CO2 (dari atmosfer)
(perombakan BO)
•N, Cl, S (dari atmosfer, aktivitas
•N (denitrifikasi)
biologi dan presipitasi)
•Massa tanah tererosi
•Bahan sedimen / deposisi
•Serapan hara oleh tanaman
•Energi dari sinar matahari
•Pencucian hara

Translokasi : Transformasi :
•liat •BO >> humus
•BO •Pembentukan struktur,
•seskuioksida konkresi
•Silika/garam terlarut •Perubahan bentuk mineral
•Bahan tanah oleh •Perubahan bentuk unsur
binatang
Pelapukan Kimia
Pelapukan Kimia
Sepuluh Proses Pembentukan Tanah
1. Pencucian (leaching)
2. Asidifikasi
3. Eluviasi liat
4. Podsolisasi
5. Desilikasi
6. Reduksi
7. Salinisasi
8. Alkalisasi
9. Erosi
10. Deposisi (pengendapan)
◼ Pencucian (leaching)
◼ Jika terjadi hujan yang sangat lebat sehingga air
meresap ke dalam profil tanah, senyawa-senyawa
organik larut akat terangkut
◼ Asidifikasi
◼ disebabkan oleh air hujan yang bersifat masam
karena karbon dioksida larut di dalamnya
membentuk asam karbonat
◼ Eluviasi liat
◼ liat di lapisan tanah atas tercuci dan diendapkan ke lapisan
yang lebih bawah. Bagian tanah atas yang kekurangan liat
disebut horizon A atau horizson eluvial (eluvial = tercuci ke
bawah), dan horizon bagian bawah disebut horison B atau
horizon iluvial (iluvial = tercuci ke dalam)
◼ Podsolisasi
◼ horizon A yang yang berwarna pucat kelabu. Proses
podsolisasi terjadi pada tanah-tanah masam. Komponen
organik dan anorganik diangkut oleh air dan diendapkan pada
horizon B
◼ Desilikasi
◼ pencucian silika (lebih besar dibandingkan pencucian
besi dan aluminium). Proses ini terjadi di daerah
tropika, yang menyebabkan terbentuknya tanah yang
sangat sarang (porous) dengan kandungan oksida
besi yang tinggi. Tanah yang dicirikan oleh adanya
proses ini adalah Oxisol.
◼ Reduksi
◼ Jika terjadi akumulasi air drainase dalam tanah maka
udara di dalam tanah digantikan oleh air
◼ Salinisasi & Alkalisasi
◼ Salinisasi adalah akumulasi garam seperti sulfida dan klorida
◼ Alkalisasi adalah akumulasi sodium pada kisi pertukaran
◼ aram yang dihembus dari lautan ke daratan, masuk melalui
irigasi atau dihasilkan oleh proses pelapukan menyebabkan
tanah tidak subur. Masalah ini umumnya terjadi di daerah
kering dimana tidak tersedia cukup air untuk mencuci garam
dari profil tanah
◼ Erosi dan Deposisi
◼ Tanah selalu peka terhadap erosi air dan angin. Bahan hasil
erosi mungkin diendapkan di lembah-lembah sungai untuk
menjadi bahan pembentuk tanah baru, atau mungkin
terangkut sampai ke laut
Ngarai Sianok, Bukit Tinggi (Foto: Kurniatun Hairiah)
Ngarai Sianok, Bukit Tinggi (Foto: Kurniatun Hairiah)
Ngarai Sianok, Bukit Tinggi (Foto: Kurniatun Hairiah)
Old Krakatoa, erupted in 1885
Anak Krakatoa, 2004. (Foto: Kurnaiatun Hairiah)

Anda mungkin juga menyukai