“UJI NORMALITAS”
OLEH :
ELSHA AFRY RAUNICA
195040200113002
2019
I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Data sekunder yang telah diperoleh harus diuji terlebih dahulu untuk
mengetahui karakteristik dari data sekunder tersebut. Salah satu jenis pengujian yang
dilakukan yaitu uji normalitas data. Pengujian normalitas adalah pengujian tentang
kenormalan distribusi data. Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak
dilakukan untuk analisis statistik parametrik. Penggunaan uji normalitas karena pada
analisis statistik parametrik, asumsi yang harus dimiliki yaitu bahwa data tersebut
harus terdistribusi normal. Maksud dari data berdistribusi normal adalah bahwa data
akan mengikuti bentuk distribusi normal.
1.2.Tujuan
Uji normalitas adalah pengujuan dalam statistik itu biasa digunakan untuk
menjelaskan jenis distribusi dari sebuah data.
Uji normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai
sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data tersebut
berdistribusi normal atau tidak.
Uji normalitas adalah uji untuk mengetahui apakah data empirik yang
didapatkan dari suatu percobaan sesuai dengan distribusi teoritik tertentu.
Uji normalitas adalah sebuah uji yang berguna untuk menentukan data yang
telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal.
Keterangan :
𝑋 2 = Nilai 𝑋 2
Oi = Nilai observasi
Ei = Nilai expected / harapan, luasan interval kelas berdasarkan tabel normal
dikalikan N (total frekuensi) (pi x N)
N = Banyaknya angka pada data (total frekuensi)
Komponen penyusun rumus tersebut di atas didapatkan berdasarkan pada hasil
transformasi data distribusi frekuensi yang akan diuji normalitasnya, sebagai berikut:
Keterangan :
Xi = Batas tidak nyata interval kelas
Z = Transformasi dari angka batas interval kelas ke notasi pada distribusi normal
pi = Luas proporsi kurva normal tiap interval kelas berdasar tabel normal
Oi = Nilai observasi
Ei = Nilai expected / harapan, luasan interval kelas berdasarkan tabel normal
dikalikan N (total frekuensi) (pi x N)
a. Syarat Uji Chi-Square dalam Uji Normalitas:
b. Data tersusun berkelompok atau dikelompokkan dalam tabel distribusi
frekuensi.
c. Cocok untuk data dengan banyaknya angka besar ( n > 30 )
d. Setiap sel harus terisi, yang kurang dari 5 digabungkan.
Signifikansi:
Signifikansi uji, nilai X2 hitung dibandingkan dengan X2 tabel (Chi-Square).
Jika nilai X2 hitung < nilai X2 tabel, maka Ho diterima ; Ha ditolak.
Jika nilai X2 hitung > nilai X2 tabel, maka maka Ho ditolak ; Ha diterima.
IV. SOAL DAN PEMBAHASAN
Soal :
Selidikilah dengan α = 5%, apakah data tersebut di atas berdistribusi normal ? (Mean
= 157.8; Standar deviasi = 8.09)
Penyelesaian :
1. Hipotesis :
Ho : Populasi tinggi badan mahasiswa berdistribusi normal
H1 : Populasi tinggi badan mahasiswa tidak berdistribusi normal
2. Nilai α
Nilai α = level signifikansi = 5% = 0,05
3. Rumus Statistik penguji
Luasan pi dihitung dari batasan proporsi hasil tranformasi Z yang
dikonfirmasikan dengan tabel distribusi normal atau tabel z.
4. Derajat Bebas
Df = ( k – 3 ) = ( 5 – 3 ) = 2
5. Nilai tabel
Nilai tabel X2 ; α = 0,05 ; df = 2 ; = 5,991. Baca selengkapnya tentang Tabel
Chi-Square.
6. Daerah penolakan
a. Menggunakan gambar
5.2.SARAN
Dalam penulisan laporan ini saya meyadari bahwa masih banyak kekeliruan
dan kesalahan dalam hal penulisan maupun penyusunannya. Oleh karena itu, saya
menantikan saran dan kritikan yang sifatnya membangun untuk perbaikan
selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah
pustaka keilmuan mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA