Anda di halaman 1dari 17

Uji Normalitas

Presented by:
Sri Yulia Handayani (205210051)
Taufany Faradhita (205210052)
Ughi Chairuddinsyah (2052100 63)
Widia Salsabila (205210054)

Here is where your presentation begins


TABLE OF CONTENTS

Apa itu uji normalitas? Mengapa di lakukan Apa yang terjadi Macam-macam metode
Apakah semua data harus nya uji normalitas? jika tidak normal? untuk menguji
diuji normalitasnya? Untuk apa? normalitas
Apa itu Uji
Normalitas?
Pengertian Uji Normalitas
Uji normalitas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mengetahui
apakah data berasal dari populasi yang terdistribusi normal atau berada
dalam sebaran normal. Distribusi normal adalah distribusi simetris dengan
modus, mean dan median berada dipusat. Distribusi normal diartikan
sebagai sebuah distribusi tertentu yang memiliki karakteristik berbentuk
seperti lonceng.
Apakah semua data harus diuji
normalitasnya?
Tidak! Tidak semua set data harus diuji Normalitas.

Terdapat beberapa hal yang harus dipahami dengan benar untuk menentukan perlu atau tidaknya
UJI NORMALITAS dilakukan:
1). Ketika berbicara istilah “DISTRIBUSI NORMAL”, ini berarti bahwa kita sedang berbicara
mengenai distribusi peluang dari data yang dimiliki.
2). Distribusi Peluang pada dasarnya terbagi menjadi: 1). Diskrit 2). Kontinyu
3).
Apakah semua data harus diuji
normalitasnya?

4). Distribusi normal termasuk ke dalam kelompok: Distribusi Peluang Kontinyu


5). Oleh karena itu, data yang dapat di-uji normalitas-nya hanyalah data dari
variabel yang memiliki skala pengukuran metrik (interval atau rasio)

Contoh untuk variable-variable yang dapat diuji normalitasnya:


Variabel Indeks Kebahagiaan
Variabel Pendapatan (Rp. Juta)
Variabel hasil belajar siswa
Mengapa di lakukan nya uji
Normalitas? Untuk apa?
Mengapa di lakukan nya uji Normalitas? Untuk apa?

• Untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data.


• Untuk memastikan bahwa hasil analisis statistik akurat.
• Untuk menghindari kesalahan dalam pengambilan keputusan.
• Untuk memilih metode analisis statistik yang tepat.
• Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang
akan digunakan. Karena uji statistik parametrik mensyaratkan data harus
berdistribusi normal.
Apa yang terjadi jika
tidak normal?
Solusi Mengatasi Data Yang Tidak Berdistribusi Normal

Solusi 1 : Tambah jumlah data baru (di tambah hingga hasil menunjukkan
data berdistribusi normal), usahakan jumlah sampel data lebih dari 30.

Solusi 2 : Deteksi outler, data yang terjangkit outlier buang.

Solusi 3 : Tranformasi data ke dalam bentuk log atau ln (jika transformasi


melalui eviews hasilnya masih tetap, lakukan transformasi di microsoft
excel)

Solusi 4 : Jika hasil tetap tidak normal, ganti analisis dengan non
parametrik (uji non parametrik tidak mensyaratkan pengujian normalitas).
Macam-macam
metode untuk menguji
normalitas
Macam-macam metode untuk menguji normalitas

• Shapiro-Wilk test • Box plot


• Kolmogorov-Smirnov test • P-P Plot
• Skewness • Q-Q Plot
• Kurtosis • Mean with SD
• Histogram
Macam-macam metode untuk menguji normalitas

1). Shapiro-Wilk Test


Metode ini mengukur sejauh mana sampel data mendekati distribusi normal. Jika
nilai p-value kecil, maka data cenderung tidak berdistribusi normal.

2). Kolmogorov-Smirnov Test


Metode ini menguji sejauh mana distribusi data cocok dengan distribusi normal.
P-value rendah menunjukkan ketidakcocokan.

3). Skewness
Metode ini mengukur sejauh mana kurva distribusi condong ke satu arah. Nilai
skewness positif menunjukkan ekor distribusi yang panjang di sebelah kanan.
Macam-macam metode untuk menguji normalitas

4). Kurtosis
Metode ini menilai tingkat kecuraman puncak distribusi. Kurtosis tinggi
menunjukkan distribusi dengan ekor yang lebih berat dan puncak yang lebih tajam.

5). Histogram
Histogram adalah grafik yang menunjukkan sebaran frekuensi data. Kurva simetris
dan berbentuk lonceng mendukung normalitas.

6). Box Plot


Metode ini menyajikan ringkasan distribusi, termasuk kecenderungan sentral dan
penyebaran. Simetri dan konsentrasi di tengah mendukung normalitas.
Macam-macam metode untuk menguji normalitas

7). P-P Plot


Metode ini membandingkan distribusi kumulatif empiris dengan distribusi
kumulatif teoritis. Kurva yang mendekati garis diagonal menunjukkan
normalitas

8). Q-Q Plot


Metode ini membandingkan kuantis kuantil empiris dengan kuantis teoritis
distribusi normal. Garis diagonal menunjukkan kesesuaian dengan distribusi
normal.

9). Mean with SD


Metode ini menggunakan nilai rata-rata dan deviasi standar untuk memahami
sebaran data. Normalitas didukung jika sebagian besar data berada dalam satu
atau dua deviasi standar dari rata-rata.
Baiklah teman-teman pada kesempatan kali
ini, kelompok kami akan mempraktekkan
cara uji normalitas menggunakan SPSS
dengan metode……….. dan……………
Thank you for your
nice attention!

Anda mungkin juga menyukai