Anda di halaman 1dari 25

https://www.youtube.com/watch?

v=YztGzKAkAKQ

Uji Normalitas

Pengertian Uji Normalitas

Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai sebaran data
pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal
ataukah tidak.

Uji Normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal
atau diambil dari populasi normal. Metode klasik dalam pengujian normalitas suatu data tidak
begitu rumit. Berdasarkan pengalaman empiris beberapa pakar statistik, data yang banyaknya
lebih dari 30 angka (n > 30), maka sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal. Biasa
dikatakan sebagai sampel besar.

Namun untuk memberikan kepastian, data yang dimiliki berdistribusi normal atau tidak,
sebaiknya digunakan uji normalitas. Karena belum tentu data yang lebih dari 30 bisa
dipastikan berdistribusi normal, demikian sebaliknya data yang banyaknya kurang dari 30
belum tentu tidak berdistribusi normal, untuk itu perlu suatu pembuktian. uji statistik yang
dapat digunakan diantaranya adalah: Uji Chi-Square, Kolmogorov
Smirnov, Lilliefors, Shapiro Wilk, Jarque Bera.

Metode Chi Square Dalam Uji Normalitas

(Uji Goodness Of Fit Distribusi Normal)

Metode Chi-Square atau X2 untuk Uji Goodness of fit Distribusi Normal menggunakan
pendekatan penjumlahan penyimpangan data observasi tiap kelas dengan nilai yang
diharapkan. Uji Chi-square seringkali digunakan oleh para peneliti sebagai alat uji
normalitas.

Rumus Uji Normalitas dengan Chi-Square


Keterangan:
X2= Nilai X2
Oi= Nilai observasi
Ei = Nilai expected / harapan, luasan interval kelas berdasarkan tabel normal dikalikan N
(total frekuensi) (pi x N)
N = Banyaknya angka pada data (total frekuensi)
Komponen penyusun rumus tersebut di atas didapatkan berdasarkan pada hasil transformasi
data distribusi frekuensi yang akan diuji normalitasnya, sebagai berikut:

Tabel Pembantu Uji Normalitas


Keterangan :
Xi = Batas tidak nyata interval kelas
Z = Transformasi dari angka batas interval kelas ke notasi pada distribusi normal
pi = Luas proporsi kurva normal tiap interval kelas berdasar tabel normal
Oi = Nilai observasi
Ei = Nilai expected / harapan, luasan interval kelas berdasarkan tabel normal dikalikan N
(total frekuensi) (pi x N)

Syarat Uji Chi-Square dalam Uji Normalitas

Persyaratan Metode Chi Square (Uji Goodness of fit Distribusi Normal)


a. Data tersusun berkelompok atau dikelompokkan dalam tabel distribusi frekuensi.
b. Cocok untuk data dengan banyaknya angka besar ( n > 30 )
c. Setiap sel harus terisi, yang kurang dari 5 digabungkan.

Signifikansi:
Signifikansi uji, nilai X2 hitung dibandingkan dengan X2 tabel (Chi-Square).
Jika nilai X2 hitung < nilai X2 tabel, maka Ho diterima ; Ha ditolak.
Jika nilai X2 hitung > nilai X2 tabel, maka maka Ho ditolak ; Ha diterima.

Contoh Uji Chi-Square dalam Analisis Normalitas

Contoh:
Diambil Tinggi Badan Mahasiswa Di Suatu Perguruan Tinggi Tahun 2010
Selidikilah dengan α = 5%, apakah data tersebut di atas berdistribusi normal ? (Mean =
157.8; Standar deviasi = 8.09)
Penyelesaian :
1. Hipotesis :

 Ho : Populasi tinggi badan mahasiswa berdistribusi normal


 H1 : Populasi tinggi badan mahasiswa tidak berdistribusi normal
2. Nilai α

 Nilai α = level signifikansi = 5% = 0,05


3. Rumus Statistik penguji

Luasan pi dihitung dari batasan proporsi hasil tranformasi Z yang dikonfirmasikan dengan


tabel distribusi normal atau tabel z.

4. Derajat Bebas

 Df = ( k – 3 ) = ( 5 – 3 ) = 2
5. Nilai tabel

 Nilai tabel X2 ; α = 0,05 ; df = 2 ; = 5,991. Baca selengkapnya tentang Tabel Chi-


Square.
6. Daerah penolakan

 Menggunakan gambar
 Menggunakan rumus:   |0,427 | < |5,991| ; Keputusan hipotesis: berarti Ho diterima,
Ha ditolak
7. Kesimpulan:  Populasi tinggi badan mahasiswa berdistribusi normal α = 0,05.

Untuk Metode yang lain, yaitu Liliefors, Kolmogorov Smirnov dan Saphiro Wilk akan


dibahas dalam artikel lainnya.

Untuk Pengujian Normalitas dalam SPSS, Baca: Normalitas Pada SPSS.Baca Juga


Tentang: Uji Homogenitas. Demikian telah kami jelaskan tentang Uji Normalitas dan Cara
perhitungannya dengan Uji Chi-Square. Dan jangan lupa, masih banyak lagi jenis uji
normalitas yang kami bahas dalam website kami, silahkan anda baca dan pelajari semuanya.

Pertanyaan yang sering diajukan seputar normalitas:

Apa yang dimaksud dengan Uji Normalitas

Yaitu sebuah uji untuk menilai sebaran data pada variabel atau kelompok data, apakah
berdistribusi normal ataukah tidak. Jika data berdistribusi normal dapat diasumsikan bahwa
data diambil secara acak dari populasi normal.

Data dikatakan berdistribusi normal apabila tidak mempunyai perbedaan yang signifikan atau
yang baku dibandingkan dengan normal baku. Jika menggunakan uji statistik, misalnya
menggunakan uji kolmogorov smirnov, variabel dikatakan berdistribusi normal jika nilai
signifikansinya lebih dari atau sama dengan 0,05. Sebaliknya jika signifikansi kurang dari
0,05 maka variabel atau data dinyatakan tidak berdistribusi normal.

Apa saja uji normalitas?

Secara umum dinyatakan bahwa normalitas dapat dinilai dengan berbagai cara yang jika
dikelompokkan pada dasarnya ada dalam 2 kelompok, yaitu analisis secara visual dan analisis
secara statistik.
Analisis secara visual antara lain menggunakan grafik normal PP, Normal QQ, Histogram,
Stem Leaf, Box Plot, dll. Sedangkan secara statistik dapat diuji menggunakan uji
Kolmogorov Smirnov, Shapiro Wilk, Shapiro Francia, Andersen Darling, Ryan Joiner,
Skewness Kurtosis Test, Jarque Bera dan masih banyak jenis uji statistik lainnya untuk
menilai normalitas.

Apa penyebab data tidak berdistribusi normal?

Penyebab data tidak berdistribusi normal adalah terutama adanya data extreme atau data
pencilan yang biasa disebut dengan istilah outlier. Dengan adanya outlier tersebut, maka
sebaran data bisa menjadi condong ke kiri atau condong ke kanan. Dimana jika sebaran data
ini kita nilai secara visual misalnya menggunakan histogram, maka seharusnya data yang
berdistribusi normal akan membentuk sebaran seperti lonceng menghadap ke atas.

Jika anda menghadapi situasi dimana data tidak berdistribusi normal, maka langkah yang
dapat anda lakukan adalah dengan menilai apakah data tersebut ada outlier atau pencilan data.
Jika memang ada, maka selanjutnya anda bisa melakukan Trimming yaitu mengeliminasi
data yang menjadi penyebab terjadinya outlier.

Cara lain yang dapat dilakukan misalnya transformasi data. Namun cara tersebut haruslah
disesuaikan dengan tujuan mengapa dibutuhkan data yang berdistribusi normal. Tentunya
bahasan ini akan dibahas pada artikel-artikel lainnya dalam website ini.

Demikian sekilas tentang penjelasan kami mengenai uji normalitas data.

By Anwar Hidayat

TINJAUAN IKHTISAR
Asumsi Klasik

RINGKASAN
Uji Normalitas adalah Uji yang paling sering dilakukan sebagai syarat untuk uji
parametris, misalnya uji regresi linear, data panel, uji t dan uji f serta uji
parametris lainnya. 4.5
NILAI
KESELURUHAN

 TOPIK
 Asumsi Klasik

 Hitung Manual

 Penjelasan

 Signifikansi

 Uji Normalitas
 

Share

Artikel SebelumnyaUji F dan Uji T


Artikel BerikutnyaPenjelasan Rumus Lilliefors dengan Contoh Dan Cara Baca

Anwar Hidayat
https://www.statistikian.com
Founder dan CEO dari Statistikian Sejak 2012. Melayani jasa bantuan olah dan analisis data
menggunakan berbagai aplikasi statistik, seperti: SPSS, LISREL, STATA, Minitab, EViews,
AMOS, SmartPLS, R Studio, NCSS, PASS dan Excel. Silahkan WhatsApp: 081515699060.
Biaya 100 ribu sd 300 ribu Sesuai Beban. Proses 1 sd 3 Hari Tergantung Antrian.
Email: nadila@statistikian.com.
  
ARTIKEL TERKAITDARI PENULIS

Regresi
Cara Mengatasi Heteroskedastisitas Regresi Linear Dengan Metode

Hipotesis
Perbedaan Hipotesis Penelitian dan Hipotesis Statistik Adalah

Regresi
Regresi Linear Berganda: Penjelasan, Contoh, Tutorial

Metodologi
Cara Hitung Rumus Slovin Besar Sampel
Hipotesis
Perbedaan Hipotesis Statistik dan Hipotesis Penelitian

Hipotesis
Penjelasan Lengkap ANOVA Sebagai Analisis Statistik

Uji Asumsi
Perbedaan Uji Normalitas dan Homogenitas

Asosiatif
Metode Penelitian Adalah: Pengertian, Tujuan, Jenis, Manfaat, Contoh
Eviews
Tutorial Uji Asumsi Klasik dengan Eviews
48 KOMENTAR

1.

2. Anonymous 14 Desember 2013 At 15:58

ok

Balas

3. joko 17 Desember 2013 At 12:55

ijin ngopi penjelasannya, bro. maklum gagap statistik.

Balas

4. Anwar Hidayat 6 Mei 2014 At 08:08

Uji normalitas tergantung uji yang digunakan, karena uji normalitas berbed tiap
uji statistik, misal pada regresi linear, normalitas pada resiudalnya, sedangkan
pada independen t test, uji normalitas pada var terikat tiap kelompok/kategori
Balas

5. OpicknyaArin ArinnyaOpick 6 Mei 2014 At 06:54

mas aku mau nanya….. aku punya penelitian.. setiap sampling aku ngerjain
duplo ( atau 2 replikasi) trus aku sampling 5 kali…. jadi aku punya 10 sampel….
nah setiap sampel aku ukur dengan 2 metode analisis yang berbeda. Jadi tiap
sampel pake 2 metode…..
yang mau aku tanyakan uji normalitasnya aku bandingkan dari masing – masing
metode…. atau aku bandingin antar metodenya…. makasih ya

Balas

6. Anwar Hidayat 16 Juli 2014 At 15:00

Lakukan pada per kelompok. Lebih jelasnya anda pelajari di: One Way Anova
dalam SPSS.

Balas

7. Anonymous 16 Juli 2014 At 14:57

saya ingin tanya, bila saya ingin melakukan uji normalitas terhadap 2 kelompok
percobaan, harus dilakukan uji normalitas per kelompoknya atau dapat
digabung?

Balas

8. Anwar Hidayat 27 Oktober 2014 At 04:37

Uji normalitas adalah prasyarat atau disebut sebagai asumsi dari uji statistik
lainnya yang lebih utama, biasanya untuk menjawab hipotesis dari statistik
inferensial. Jadi segala sesuatunya harus diidentifikasi dulu uji hipotesanya yang
menyebab prasyarat normalitas, karena konsekuensi dari ketidak normalannya
berbeda-beda.

Balas

9. Ulfah Rismawati 27 Oktober 2014 At 04:35

mas saya mau tanya, kalau data yang saya punya sudah uji normalitas dengan
spss tapi hasilnya distribusi tidak normal, apakah ada uji lain yang bisa
digunakan sebagai uji lanjutan ? terimakasih

Balas

10. Anwar Hidayat 11 November 2014 At 14:44

Tidak normal, sebab lebih < 0,05. Gunakan 1 Alpha untuk semua pengujian
normalitas.

Balas

11. ratna sari 11 November 2014 At 14:42

jika didpt sig pengujiannya 0,036,,, kesimpulannya berdistribusi normal atau


tidak.. karena saya masih bingung memakai alpa atau setengah alpa.. mohon
jwbnnya,, terima kasih

Balas

12. Anwar Hidayat 2 Desember 2014 At 20:56

Bila anda melakukan uji non parametris. Pada uji parametris, maka hanya uji
independen t test dan paired t test saja yang memperbolehkan normalitas
dilanggar, tapi tidak dianjurkan. Pada uji regresi, jika anda menggunakan metode
robust, maka diperbolehkan melanggar normalitas residual.
Balas

13. Al Faisal 2 Desember 2014 At 20:55

mau tanya dong mas..>> kapan yah uji asumsi klasik itu boleh dilanggar dan
kenapa yaa alasannya kita melakukan uji normalitas?mohon d balas yaa buat
skripsi soalnya..makasih

Balas

14. Anwar Hidayat 18 Februari 2015 At 18:23

Tidak cocok, sebab hipotesis anda harusnya uji beda 2 sampel berpasangan.
Sedangkan uji normalitas adalah uji syarat untuk pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji parametris, misalkan uji regresi, anova, t test dan uji parametris
lainnya.

Balas

15. Anonymous 18 Februari 2015 At 18:22

tanya donk.. kalo metode saya pretest postest cocok ga pake metode ini?

Balas

16. Anwar Hidayat 21 Mei 2015 At 15:23

Sama saja, hanya beda istilah: oi (observed count) = Fo (Frekuensi kenyataan), ei


(expected count) = (frekuensi harapan)

Balas
17. Rose Of Sharon 21 Mei 2015 At 15:21

Mw tanya, apa perbedaan uji normalitas yg menggunakan rumus oi-ei dengan yg

menggunakan rumus fo-fh? Mohon penjelasannya ya   trimakasih

Balas

18. yokoz 7 Maret 2016 At 20:14

nah ini dia yang sedang sy cari, belajar ginian emang bikin pusing.. tp tks ya om
bisa buat referensi mksih bnyak y artikelnya

Balas

19. Khairul Amri 7 Maret 2016 At 20:07

blog yang sangat bermanfaat, selalu jadi rujukan kalau bersentuhan dengan
statistika..

Balas

20. Anonymous 7 Maret 2016 At 20:19

Luar biasa om,nambah ilmu om..��

Balas

21. Anwar Hidayat 10 Maret 2016 At 19:35

Distibusi Normal
Balas

22. Agum Hilkia Silalahi 10 Maret 2016 At 19:35

bg , mau tanya, klu nilai sig 0.052 tu normal atau ga?

Balas

23. Anwar Hidayat 17 Maret 2016 At 18:17

Sepertinya anda akan melakukan uji paired t test, maka diperlukan uji
normalitas, namun uji normalitas dilakukan pada selisih antara pre dan post,
bukan pada data pre dan post nya. Jika asumsi normalitas tidak terpenuhi, maka
gunakan uji non parametris sebagai alternatif dari paired t test, yaitu uji wilcoxon
signed rank test. Trims.

Balas

24. Maya Febriani 17 Maret 2016 At 18:15

Mas saya mau nanya….. penelitian sya pre dn post test tetapi hanya kelompok
eksperimen dan tdk ada kelompok kontrol… pre test kemudian perlakuan dan
post test…. apakah ttap menggunakan uji normalitas…mohon
jawabanya….bingung

Balas

25. Anwar Hidayat 7 November 2016 At 13:58

Uji normalitas dilakukan pada data interval dan rasio

Balas
26. Big Nose 7 November 2016 At 13:57

mas, mau tanya.. penelitian saya kan eksperimen, datanya rasio dan ordinal,
apakah bisa menggunakan uji ini? terimakasih
mohon jawaban dan sarannya

Balas

27. Anwar Hidayat 17 November 2016 At 14:25

Robust adalah kebal terhadap suatu kendala asumsi. Bisa jadi kebal terhadap
heteroskedastisitas, normalitas atau autokorelasi. Sedangkan RE menggunakan
prinsip maximum likelihood, bukan ordinary least square. Sehingga asumsi
heteroskedastisitas dan normalitas dapat diabaikan. Lebih jelasnya
pelajari: Regresi Data Panel.

Balas

28. nana wati 17 November 2016 At 14:20

ka mau tanya, jika uji Chow test menghasilkan FE, Uji LM menghasilkan RE,
dan UjiHausman Menghasilkan RE, apakah perlu saya menguji dengan
menggunakan Robust ?

mohon balasanya
terima kasih

Balas

29. Harlis 31 Maret 2017 At 20:32

Mas mau tanya, kalau data yang dimiliki itu adalah pre dan pos untuk 2 variabel
Maka untuk uji normalitas yang dimasukkan itu hasil pre dan postesnya atau
cukup selisihnya?
Balas

o Anwar Hidayat 1 April 2017 At 00:24


Kalau uji normalitas sebagai asumsi paired t test, maka uji
normalitas cukup dilakukan pada selisihnya saja.

Balas

30. Ayu 3 April 2017 At 13:45

mohon maaf saya mau tanya….saya punya penelitian tetapi tidak normal dengan
nilai signifikan 0,05. dan salah satu variabel saya ada variabel dummy. apakah
juga harus dioutlier atau transformasi ? dan sebaiknya bagaimana menjelaskan
nya ?

Balas

o Anwar Hidayat 3 April 2017 At 17:08


Dummy varibel tidak perlu ditransformasi

Balas

31. elsa 7 Mei 2017 At 22:31

jika judul penelitian saya “pengaruh penerapan pendekatan kontekstual terhadap


kemampuan berpikir kritis matematika siswa smp”.
rumusan masalah:
1. apakah terdapat pengaruh penerapan pendekatan kontekstual terhadap
kemampuan berpikir kritis?
2. apakah kemampuan berpikir kritis siswa yang diajar dengan pendekatan
konekstual lebih tinggi dari siswa yang diajar dengan pembelajaran
konvensional?
dari rumusan masalah, uji apa yang harus saya gunakan pak?

Balas
o Anwar Hidayat 15 Mei 2017 At 23:32
Uji Independen t test

Balas

32. Mukarromah Bakri 15 Mei 2017 At 00:00

Mas, mau tanya. Saya sedang melakukan penelitian hipotesis asosiatif dengan
populasi dibawah 30. Uji normalitas apa yg cocok untuk penelitian saya?

Balas

o Anwar Hidayat 15 Mei 2017 At 23:15


Shapiro wilk atau shapiro francia jika anda punya aplikasi
STATA. Jika hanya punya SPSS, maka gunakan shapiro wilk.
Jika punya aplikasi Eviews, gunakan jarque bera. Jika mau
hitung manual, saya rekomendasikan uji shapiro wilk.

Balas

33. Cahya Putri Khinanti 17 Mei 2017 At 22:19

Mas,
untuk uji normalitas itu dilakukan per variabel atau bagaimana?
saya ada variabel bebas latar belakang pendidikan dan kompetensi serta variabel
terikat produktivitas.,
Terimakasih.

Balas

o Anwar Hidayat 21 Mei 2017 At 13:13


Tergantung pada analisis hipotesisnya. Misal uji regresi linear,
maka uji normalitas pada residualnya. Jika uji independen t
test, maka uji normalitas pada variabel terikat per kelompok.
Jika uji paired t test, uji normalitas pada selisih antara pre dan
post. Dan masih banyak lagi macamnya.
Balas

34. jannatul husna 1 Juni 2017 At 08:04

maaf mas, saya mau tanya. jika data yang digunakan kurang dari 30 bolehkah
menguji normalitas menggunakan uji chi square? terima kasih

Balas

o Anwar Hidayat 1 Juni 2017 At 22:50


Boleh menggunakan Uji Chi-Square.

Balas

35. rani 12 Juni 2017 At 21:27

mas mau tanya, penelitian saya menggunakan independent simple t test, dan
datanya ada 200, apa harus uji normalitas?

Balas

o Anwar Hidayat 12 Juni 2017 At 23:01


Iya harus dilakukan uji normalitas

Balas

36. Diska 13 Juni 2017 At 10:59

Mau nanya mas: saya kan pake metode regresi berganda, kalo uji normalitasnya
tidak tepenuhi, terus di transformasikan, lalu sudah terpenuhi uji normalitasnya.
Nah untuk uji selanjutnya memakai data yg di transformasi itu atau bagaimana?

Balas
o Anwar Hidayat 13 Juni 2017 At 12:11
Iya gunakan data hasil transformasi selanjutnya analisis ulang
semua asumsi hingga terpenuhi secara serentak

Balas

 Diska 13 Juni 2017 At 13:27


Makasih mas. Mau nanya lagi kalo durbin
watsonnya 1,607 dari data yg di transformasi
tsb jd bagaimana?

Balas

37. singgih alamsyah 5 September 2017 At 17:00

Adakah langkah uji normal chisquare menggunakan spss sebelum uji


independent t test?

Balas

o Anwar Hidayat 11 November 2017 At 20:06


Tidak ada

Balas

38. Akbar 26 September 2017 At 20:39

Mas mau nanya, kalau datanya dr kuesioner, kan itu jenis datanya ordinal ya
mas..itu mesti di uji normalitas nya, atau uji normalitas hanya untuk data yg
berskala rasio dan interval?

Balas
o Anwar Hidayat 11 November 2017 At 20:24
Baca artikel dan komentar pada artikel saya: Transformasi
Data Ordinal Menjadi Interval.

Balas

TINGGALKAN KOMENTAR

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Kirim Komentar

pencarian

JASA ANALISIS STATISTIK


Jasa Analisis Statistik Online
ARTIKEL TERPOPULER

MENGHITUNG BESAR SAMPEL PENELITIAN

Uji Normalitas dan Metode Perhitungan (Penjelasan Lengkap)

Variabel Penelitian Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh

Uji F dan Uji T

Teknik Sampling Dalam Penelitian (Penjelasan Lengkap Serta Jenisnya)


Penelitian Kualitatif (Metode): Penjelasan Lengkap

Hipotesis Adalah Dugaan Sementara Penelitian. Pengertian, Jenis, Contoh


F Tabel Lengkap Beserta Cara Mencari dan Membacanya. Bisa Download

Tutorial Rumus Chi Square Dan Metode Hitung

Metode Penelitian Adalah: Pengertian, Tujuan, Jenis, Manfaat, Contoh


ARSIP

Arsip                                                
ARTIKEL TERBARU

ANOVA R Studio Lengkap Dengan Asumsi dan Post Hoc. Tutorial, Contoh
Komparatif 

Bootstrapping Complete PLS SEM Dan Blindfolding


Komputerisasi

Bootstrapping PLS SEM Metode Basic SMARTPLS


Komputerisasi

Inner Model PLS SEM dalam SMARTPLS


Komputerisasi

Tutorial Partial Least Square dalam PLS SEM


Komputerisasi

Tutorial PLS SEM Menggunakan SMARTPLS


Komputerisasi
Cara Mengatasi Heteroskedastisitas Regresi Linear Dengan Metode
Regresi 

Variabel PLS SEM, Data, Model Hubungan dan Asumsinya


PLS 

PLS SEM: Pengukuran Kecocokan Model (Inner dan Outer)


Multivariat 

Partial Least Square (PLS), Pengertian, Fungsi, Tujuan, Cara


Multivariat 

KOMENTAR TERBARU

 Anwar Hidayat pada Inner Model PLS SEM dalam SMARTPLS


 Anwar Hidayat pada ANOVA R Studio Lengkap Dengan Asumsi dan Post Hoc.
Tutorial, Contoh
 Anwar Hidayat pada ANOVA R Studio Lengkap Dengan Asumsi dan Post Hoc.
Tutorial, Contoh
 Anwar Hidayat pada ANOVA R Studio Lengkap Dengan Asumsi dan Post Hoc.
Tutorial, Contoh
 Anwar Hidayat pada Metode Penelitian Adalah: Pengertian, Tujuan, Jenis, Manfaat,
Contoh
6 - 10ST MOST REVIEWED

Interprestasi Regresi Linear Berganda dengan Minitab


Hipotesis 

Metode Penelitian Adalah: Pengertian, Tujuan, Jenis, Manfaat, Contoh


Asosiatif 

Regresi Linear Berganda: Penjelasan, Contoh, Tutorial


Regresi 

Hipotesis Adalah Dugaan Sementara Penelitian. Pengertian, Jenis, Contoh


Hipotesis 

Populasi Adalah Seluruh Subjek Penelitian. Dan Sampel Adalah Sebagian


Hipotesis 
MOST COMMENTED

Tutorial Cara Uji T Paired dengan SPSS


Hipotesis

Pengertian Dan Jenis Transformasi Data


Metodologi 

Uji F dan Uji T


Komparatif

Regresi Logistik Ganda dalam SPSS


Hipotesis

Uji ANOVA – One Way Anova dalam SPSS


Hipotesis 
MOST 7 DAY POPULARS

Purposive Sampling – Pengertian, Tujuan, Contoh, Langkah, Rumus


Metodologi 

Regresi Linear Sederhana dengan SPSS


Komputerisasi 

Uji ANOVA – One Way Anova dalam SPSS


Hipotesis 

Pengertian Analisis Regresi Korelasi Dan Cara Hitung


Asosiatif 

TENTANG KAMI
Blog Untuk Mempelajari Jenis Uji Statistik, Penelitian, SPSS dan Statistik Berbasis
Komputer seperti LISREL, SmartPLS, AMOS, EViews, R Studio, Excel, STATA. NCSS,
PASS dan Minitab. Bantuan Olah dan Analisa Data, Whatsapp: 081515699060.
Hubungi kami: nadila@statistikian.com
IKUTI KAMI
  

 Homepage

 About Us

 Contact Us

 Jasa Olah Data Statistik Terpercaya Berpengalaman

 TOS

 Privacy Policy

 Disclaimer

 FAQ

 Petunjuk Excel

 SPSS Download – SPSS IBM Versi 23 Terbaru

 Sitemap

© 2012 - 2022 Statistikian Allright Reserved

Anda mungkin juga menyukai