Anda di halaman 1dari 5

5 Faktor Pembentuk Tanah dan Penjelasan

Lengkap

Geografi • SMA / SMK

Tanah yang berada pada lapisan litosfer atau lapisan bumi paling atas terbentuk melalui proses
yang panjang. Proses pembentukan tanah ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor penting yang
berbeda. Masing -masing faktor pembentuk tanah ini memiliki pengaruh yang berbeda terhadap
prosesnya.

Beberapa faktor penting yang mempengaruhi proses terbentuknya tanah ini antara lain meliputi :
iklim, bahan induk, organisme, waktu dan topografi. Beberapa faktor ini dapat pula dirumuskan
dalam rangkaian formula, sebagai berikut.

T = f (i, o, b, t, w)
Keterangan:

T = tanah
f = faktor
i = iklim
o = organisme
b = bahan induk
t = topografi
w = waktu

Tokopedia - Jual Beli Online


Flash Deals 30-Day Best Price!
Special Deal For Firefox Users ONLY! 2 days left!

Agar lebih jelas, faktor-faktor pembentuk tanah tersebut dapat diuraikan lebih lanjut, dalam
penjabaran berikut ini.

Daftar Bab ☰

a. Iklim
Iklim memiliki unsur -unsur yang memengaruhi proses pembentukan tanah. Unsur iklim tersebut
terutama adalah suhu dan curah hujan. Suhu mempengaruhi proses pelapukan (lebih jelas
mengenai pelapukan Pengertian Pelapukan, Jenis dan Faktor Penyebabnya) yang terjadi bahan
induk. Apabila suhu tinggi, maka proses pelapukan dapat berlangsung dengan lebih cepat
sehingga pembentukan tanah juga akan semakin cepat.
Sementara itu, curah hujan sangat mempengaruhi kekuatan erosi serta pencucian tanah. Padahal,
pencucian tanah yang berlangsung cepat dapat mengakibatkan tanah menjadi asam atau pH tanah
semakin rendah sehingga proses pembentukan tanah pun juga semakin cepat.

b. Organisme (Vegetasi dan Jasad Renik)


Organisme seperti vegetasi dan jasad renik memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap
proses pembentukan tanah. Pengaruh tersebut, antara lain :

 Membantu proses pelapukan, khususnya proses pelapukan organik


 Membantu proses pembentukan humus.  Sebab, tumbuh -tumbuhan akan menghasilkan
dedaunan serta ranting -ranting yang menumpuk pada permukaan tanah. Dedaunan dan
ranting yang menumpuk ini akan membusuk dengan bantuan jasad renik atau
mikroorganisme yang ada di dalam tanah.
 Jenis vegetasi sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat tanah. Misalnya, pada vegetasi
hutan, dapat membentuk tanah hutan yang memiliki warna merah. Sementara untuk
vegetasi rumput, dapat mengakibatkan pembentukan tanah yang berwarna hitam karena
banyak mengandung bahan organik.
 Kandungan unsur-unsur kimia yang ada pada tanaman dapat mempengaruhi sifat-sifat
tanah. Hal ini dapat terjadi contohnya, bila ada tanaman jenis cemara, maka tanaman ini
akan memberikan unsur-unsur kimia, seperti Ca, Mg, dan K yang relatif rendah.
Akibatnya, tanah yang ada di bawah pohon cemara akan memiliki derajat keasaman yang
lebih tinggi daripada tanah yang ada di bawah pohon jati.

c. Bahan Induk
Bahan induk tanah adalah bahan pembentuk utama atau asal dari tanah tersebut. bahan induk
terdiri dari batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen, serta batuan metamorf. Batuan induk
ini akan hancur menjadi bahan induk, lalu mengalami pelapukan, dan menjadi tanah.

Umumnya,  tanah yang ada di permukaan bumi, akan memperlihatkan adanya sifat yang sama
dengan bahan induknya, terutama dalam sifat kimianya. Bahan induk yang masih terlihat ini
umumnya seperti tanah dengan struktur pasir yang berasal dari bahan induk dengan kandungan
pasir tinggi.

Selain itu, susunan kimia dan mineral dari bahan induk dapat memengaruhi intensitas dari
tingkat pelapukan dan vegetasi yang ada di atasnya. Bahan induk yang banyak mengandung
unsur Ca akan membentuk tanah yang juga memiliki kadar ion Ca yang banyak.

Hal ini dapat menghindarkan tanah dari penyucian asam silikat yang dapt menyebabkan tanah
berwarna kelabu. Sebaliknya, apabila bahan induk memiliki kandungan kapur yang kurang,
maka hasilnya dapat terbentuk tanah yang warnanya lebih merah.

d. Topografi atau Relief


Keadaan relief dari suatu daerah dapat memengaruhi pembentukan tanah. Pengaruh topografi ini
seperti :

 Tebal atau tipisnya lapisan tanah. Dalam hal ini, untuk daerah dengan topografi yang
miring dan berbukit, maka lapisan tanah di atasnya menjadi lebih tipis akibat erosi.
Sementara pada daerah yang datar, lapisan tanah cenderung lebih tebal karena terjadi
proses sedimentasi.
 Sistem drainase atau pengaliran. Daerah yang memiliki sistem drainase yang cukup jelek
biasanya akan lebih sering tergenang air. Kondisi inilah yang dapat menyebabkan tanah
menjadi cendeng asam.

e. Waktu
Tanah merupakan suatuu benda yang ada di alam, yang terus menerus mengalami perubahan.
Perubahan yang terjadi ini diakibatkan oleh pelapukan dan penyucian yang terjadi secara terus
menerus pula. Proses yang terus berlangsung inilah yang menyebabkan tanah akan menjadi
semakin tua dan kurus.

Jika ini terjadi, mineral tanah yang banyak mengandung unsur hara akan habis akibat adanya
proses pelapukan. Kemudian yang tertinggal hanyalah mineral yang sukar lapuk, seperti kuarsa.

Akibat adanya proses pembentukan tanah yang terus berjalan ini, maka induk tanah pun juga ikut
mengalami perubahan berturut-turut menjadi : muda, tanah dewasa, dan tanah tua.

Tanah muda adalah tanah yang ditandai dengan adanya proses pembentukan tanah yang masih
tampak pencampuran dari bahan organik serta bahan mineral atau masih tampak struktur bahan
induknya. Contoh tanah muda misalnya tanah aluvial, regosol, danlitosol.

Tanah dewasa adalah jenis tanah yang dapat dikenal dengan adanya proses yang lebih lanjut
sehingga tanah muda dapat berubah menjadi tanah dewasa. Proses yang dimaksud adalah
pembentukan horizon B. Contoh tanah dewasa adalah tanah andosol, latosol, dan grumosol.

Tanah tua adalah jenis tanah yang ditandai oleh proses pembentukan tanah yang masih
berlangsung terus-menerus sehingga terjadilah proses perubahan-perubahan yang nyata pada
horizon – horizon A dan B. Contoh tanah tua adalah jenis tanah podsolikdan latosol tua (laterit).

Semua proses ini tentu memakan waktu, sehingga waktu pun juga dianggap sebagai faktor
pembentuk tanah yang cukup utama. Sedangkan untuk lamanya waktu pembentukan tanah ini
dapat berbeda-beda.

Bahan induk vulkanik yang terlepas-lepas seperti abu vulkanik misalnya, akan membutuhkan
waktu hingga 100 tahun untuk membentuk tanah muda, dan hingga 1.000–10.000 tahun untuk
membentuk tanah dewasa.

Anda mungkin juga menyukai