DISUSUN OLEH :
YODHIAN SEPTIA PAMBUDI
201610140311066
FAKULTAS TEKNIK
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Dinamika Kesetaraan Gender Dalam
Kehidupan Politik Di Indonesia” tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Shanty Kusuma Dewi,
ST, MT. selaku dosen mata kuliah Manajemen Kualitas Jasa atas pengarahan dan kemudahan
yang telah diberikan kepada penulis dalam pengerjaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini.
Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca
sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
T4 4 Tersedia fasilitas toilet dan wastafel di area Resto untuk memenuhi kebutuhan
konsumen
T5 5 Fasilitas toilet selalu terjaga kebersihannya.
T6 6 Karyawan Restoran mengenakan seragam pakaian yang rapi.
T7 7 Karyawan selalu nampak segar dan tidak lusuh ketika melayani konsumen
T8 8 Karyawan selalu berpenampilan bersih, dilihat dari pakaian atau seragam yang
dikenakan.
T9 9 Peralatan makan yang disediakan sudah lengkap dan disesuaikan dengan menu yang
disajikan.
Tabel 2.2 Dimensi Atribut Reliability
Dimensi Reliability
Kode
No Atribut
RL10 10 Karyawan selalu sigap ketika ada konsumen baru datang.
RL11 11 Karyawan bergerak cepat dalam melayani konsumen.
RL12 12 Konsumen akan menerima pesanananya setelah memesan kepada karyawan tanpa
menunggu lama.
RL13 13 Karyawan menguasai mengenai menu apa saja yang disajikan
RL14 14 Karyawan hafal akan minuman yang ditawarkan dalam buku menu.
2.2 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Data Atribut Layanan
Atribut layanan tersebut akan disebarkan ke responden untk diberikan penilaian
dengan menggunakan skala likert 1 – 5. Sebelumnya kuesioner pendahuluan disebarkan
untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner. Setelah valid kueisoner tersebut disebarkan
kepada 150 orang konsumen yang pernah datang ke retoran tersebut didapatkan hasil rata –
rata untuk tiap atribut layanan sebagaimana berikut :
Dimana:
X = Nilai rata-rata tingkat persepsi
Y = Nilai rata-rata tingkat harapan
n = Jumlah responden
c. Menghitung gap/kesenjangan antara nilai rata-rata persepsi dengan nilai rata-rata
harapan
Dimana:
NSi = Nilai servqual (gap) variabel ke-i
d. Menghitung rata-rata gap dari setiap variabel
Dimana :
NSi = Nilai rata-rata servqual (gap) variabel ke-i
Ai = Banyaknya atribut variabel ke-i
e. Menjumlahkan hasil perhitungan nilai kepuasan tiap dimensi lalu disimpulkan
dengan ketentuan, nilai kepuasan negatif (<0) menunjukkan adanya kesenjangan
antara harapan dan persepsi pelanggan, sebaliknya bila nilai kepuasan positif (>0)
menunjukkan kualitas pelayanan melebihi tingkat kepuasan pelanggan. Sedangkan
bila nilai kepuasan sama dengan nol (=0) menunjukkan kualitas pelayanan telah
sesuai dengan harapan pelanggan.
Interpretasi :
Dari data diatas dapat diketahui skor servqual (gap) menunjukan angka
negatif atau < 0. Hal ini menunjukan bahwa seluruh atribut memiliki
pelayanan yang menunjukkan bahwa pelanggan tidak puas dengan
pelayanan yang dijalankan oleh restoran.
2.5. Analisis Data dengan Metode Importance Performance Analysis (IPA)
Menurut Philip Kotler analisis arti penting-kinerja (importance-performance analysis) dapat
digunakan untuk merangking berbagai elemen dari kumpulan jasa dan mengidentifikasi tindakan yang
diperlukan. Martilla dan Jams dalam (Zeithaml et.al. 1990) menyarankan penggunaan metode
Importance-Performance Analysis dalam mengukur tingkat kepuasan pelayanan jasa. Dalam metode
ini diperlukan pengukuran tingkat kesesuaian untuk mengetahui seberapa besar pelanggan merasa
puas terhadap kinerja perusahaan, dan seberapa besar pihak penyedia jasa memahami apa yang
diinginkan pelanggan terhadap jasa yang mereka berikan.
Pada analisis Importance-Performance Analysis, dilakukan pemetaan menjadi 4 kuadran
untuk seluruh variabel yang mempengaruhi kualitas pelayanan. Pembagian kuadran dalam
Importance-Performance Analysis dapat dilihat sebagai berikut :
Strategi yang dapat dilakukan berkenaan dengan posisi masing-masing variabel pada keempat
kuardan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Kuadran 1 (Concentrate These)
Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan, tetapi pada
kenyataannya faktor-faktor ini belum sesuai dengan harapan pelanggan (tingkat kepuasan yang
diperoleh masih rendah). Variabel-variabel yang masuk dalam kuadran ini harus ditingkatkan.
2. Kuadran 2 (Keep Up The Good Work)
Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan, dan faktor-
faktor yang dianggap pelanggan sudah sesuai dengan yang dirasakannya sehingga tingkat
kepuasannya relatif lebih tinggi. Variabel-variabel yang masuk dalam kuadran ini harus tetap
dipertahankan karena semua variabel ini menjadikan produk atau jasa unggul di mata pelanggan.
3. Kuadran 3 (Low Priority)
Ini adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggan, dan
pada kenyatannya kinerjanya tidak terlalu istimewa. Peningkatan variabel-variabel yang termasuk
dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap manfaat yang
dirasakan oleh pelanggan sangat kecil.
4. Kuadran 4 (Possible Overkill)
Ini adalah wilayah yang memuat faktror-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggan, dan
dirasakan terlalu berlebihan. Variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini dapat dikurangi agar
perusahaan dapat menghemat biaya.
3.1 Kesimpulan
Masalah kepuasan pelanggan memang sangat berpengaruh buruk bagi restoran
dikarenakan dari 2 penelitian studi kasus ini menunjukkan bahwa mayoritas pelanggan
kurang puas dengan apa yang diberikan oleh pihak restoran.
Kondisi kepuasan pelanggan sangat berpengaruh terhadap pendapatan restoran.
Apabila kondisi pelanggan restoran saat ini memiliki tingkat kepuasan yang ditunjukkan oleh
metode servqual dalam studi kasus ini maka akan berdampak buruk bagi kemajuan restoran.
Dari metode IPA yang telah dilakukan dalam penelitian dapat diketahui bahwa atribut
yang berada didalam kuadran III dan IV memiliki jumlah yang banyak sebesar 20 elemen
atau 64,5% dari seluruh atribut yang menjadi objek analisis pelayanan kualitas restoran. Hal
ini menunjukan bahwa perbaikan pelayanan restoran harus ditingkatkan guna menjaga
kepuasan pelanggan.
3.2 Saran
Dalam upaya peningkatan profit diperlukan sinergitas antar pengelola restoran dengan
karyawan yang bekerja sehingga nilai kepuasan pelanggan dapat meningkat.
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan metode KANO dan CSI
sebagai analisis kepuasan layanan, agar penelitian yang saat ini dapat menunjukkan bahwa
kesalahan restoran dalam pelayanan pelanggan memang terjadi dan perlu diperbaiki.