Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN

IDENTIFIKASI PENCEMARAN TANAH PADA GEDUNG A

POLITEKNIK AKA BOGOR

Disusun Oleh :

Disusun Oleh :

Kelompok 5 / Kelas 3A

1. Achmad Fajri (2018513)

2. Aldirrahman Kurnianto (2018533)

3. Annisya Zikriyaan (2018548)

4. Fakhri Syahir Suraesyi (2018591)

5. Fathia Rizki Aulia Putri (2018594)

6. Firhan Nazar Ardian (2018603)

7. Nadhia Oktaviani (2018681)

8. Naftalia Beryan T. B. (2018684)

9. Rizky Maulana Juliansyah (2018729)

10. Salsabila Fasah (2018733)

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI 

POLITEKNIK AKA BOGOR 

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………...2

DAFTAR
TABEL……………………………………………………………………………………...3

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………….. 4
1.1. Latar Belakang……………………………………………………………………………....4
1.2. Tujuan Penelitian…………………………………………………………………………… 4
1.3. Prinsip Penelitian…………………………………………………………………………… 5
1.4. Manfaat Penelitian…………………………………………………………………………..5

BAB II METODOLOGI PENELITIAN……………………………………………………………… 6


2.1. Landasan Teori……………………………………………………………………………... 6
2.2. Waktu dan Tempat Penelitian……………………………………………………………...
6
2.3. Alat dan Bahan……………………………………………………………………………... 6
2.3.1. Alat…………………………………………………………………………………….. 6
2.3.2. Bahan…………………………………………………………………………………. 7
2.4. Cara Kerja…………………………………………………………………………………… 7

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………………………………8


3.1. Hasil………………………………………………………………………………………….. 8
3.2. Pembahasan……………………………………………………………………………….. 8
3.3. Kesimpulan………………………………………………………………………………….. 9

PERTANYAAN DAN JAWABAN………………………………………………………………….


10

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………...
11

LAMPIRAN…………………………………………………………………………………………..12
Lampiran 1. Proses Sampling Tanah…………………………………………………………12
Lampiran 2. Proses Pelarutan Tanah…………………………………………………………
12
Lampiran 3. Proses Pengukuran pH Tanah………………………………………………….
13
Lampiran 4. Laporan Pencemaran Tanah……………………………………………………
13

2
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Pengamatan Uji Fisik dan Kimia Sampel Tanah…………………………..…..8


Tabel 2. Data Pengamatan Pengukuran pH Pelarut…………………………………………...8

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanah merupakan salah satu unsur penting di bumi. Salah satu contoh penggunaannya
adalah untuk menjaga kesuburan tumbuhan maupun tanaman. Setiap tanah memiliki
jenis dan kegunaanya masing-masing. Dalam menjaga kesuburan tanah terdapat faktor
internal maupun eksternal yang mempengaruhi kondisi tanah. Sehingga diperlukan
pengawasan atau pengendalian, dan perawatan yang sesuai untuk menjaga kesuburan
tanah.

Pencemaran tanah yang sering terjadi terhadap lingkungan dapat mengubah sifat
alami pada tanah, yaitu sifat fisika, sifat biologi, dan sifat kimia. Pencemaran sering
terjadi dalam waktu yang singkat maupun panjang, sehingga diperlukan pengawasan atau
pengendalian, dan perawatan yang sesuai untuk menjaga kesuburan. Pencemaran tanah
merupakan bentuk faktor eksternal yang mempengaruhi kesuburan tanah.

Pengawasan atau pengendalian sangat penting untuk mengawasi pencemaran yang


terjadi, sehingga dapat dipantau dengan jelas dan juga dapat mengambil langkah agar
pencemaran ini tidak berlanjut sampah jangka waktu yang panjang. Akibatnya tumbuhan
atau tanaman tidak dapat tumbuh pada wilayah yang tercemar, sehingga oksigen yang
dibutuhkan manusia berkurang dan angka pencemaran semakin tinggi. Perawatan
terhadap tanah juga diperlukan demi mengendalikan tanah yang sudah tercemari, maka
diperlukan perawatan yang sesuai, seperti pH tanah netral, tanah berwarna gelap maupun
mendekati gelap, tekstur tanah yang gembur.

1.2. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui kualitas tanah dilihat dari pH indikator Universal di area gedung A
Politeknik AKA Bogor.

4
1.3. Prinsip Penelitian

pH tanah merupakan kondisi keterkaitan antara unsur atau senyawa yang


terdapat di dalam tanah. Reaksi yang menunjukkan sifat keasaman atau alkalinitas
tanah dapat dinyatakan dalam nilai pH. Nilai pH berkisar antara 0 – 14. Semakin tinggi
kadar ion H+ di dalam tanah maka semakin asam tanah tersebut, begitupun sebaliknya.
Semakin rendah kadar ion H+ di dalam tanah maka semakin basa tanah tersebut. Jika
kandungan ion H+ sama dengan OH-, maka tanah tersebut netral yaitu memiliki pH 7.

1.4. Manfaat Penelitian

Dapat mengetahui kualitas kesuburan tanah di area gedung A Politeknik AKA Bogor.

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

5
2.1. Landasan Teori
Pencemaran tanah merupakan aktivitas manusia yang merubah lingkungan tanah
alami. Penyebab pencemaran tanah dapat melalui penggunaan bahan kimia, aktivitas
industri kimia, maupun aktivitas pembuangan sampah ilegal. Menurut Peraturan
Pemerintahan RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian kerusakan tanah untuk
produksi biomassa, tanah adalah salah satu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak
bumi yang terdiri dari bahan mineral dan organik, serta mempunyai sifat fisik, kimia,
biologi, dan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. PP RI No. 150
tahun 2000 menjelaskan tanah yang sudah tercemari dapat menyebabkan kerusakan
lainnya, seperti pencemaran air, udara dan lain-lain.
Untuk mengetahui tanah sudah tercemar, maka diuji coba dengan melihat warna,
tekstur, dan pH pada tanah. Pada uji sifat fisika, yaitu warna dan tekstur dilihat sebelum
tanah dilarutkan. Tanah dikatakan subur, jika berwarna gelap atau mendekati gelap.
Sebaliknya, jika terang tanah tidak subur. Hal ini disebabkan semakin gelap warna pada
tanah, maka kandungan organik pada tanah sangat banyak. Sedangkan pada tekstur,
tanah dikatakan subur, jika ukuran partikel < 0,002 mm artinya tanah gembur. Jika tanah
memiliki ukuran lebih besar, maka tanah tersebut gersang. Pada uji pengukuran pH,
tanah dilarutkan dengan dua pelarut yang sudah diketahui pH dari kedua pelarut tersebut.
sehingga dapat diambil kesimpulan dari perubahan kedua pH tersebut.

2.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada hari Rabu, 23 November 2022 pukul 07.30 WIB di kampus
Politeknik AKA Bogor dengan pengambilan 5 titik sampling di samping kiri gedung A.

2.3. Alat dan Bahan

2.3.1. Alat

● Kertas pH Indikator Universal

● Botol Plastik

● Sendok

● Batang Pengaduk

2.3.2. Bahan

● Sampel Tanah

● Air Destilasi (Aquades)

● Air Keran

6
2.4. Cara Kerja
Wadah 1
Diambil sedikit Semua sampel tanah ditambahkan
sampel tanah dari 5 dijadikan satu dalam aquadest dan wadah
titik yang berbeda, wadah kemudian 2 ditambahkan air
yaitu 4 titik pada dibagi menjadi 2 ke keran dengan
ujung lahan dan 1 titik masing - masing Perbandingan 1:1
di tengah-tengah lahan wadah kemudian diaduk
hingga merata

Dicelupkan ujung
kertas pH Indikator Dibiarkan beberapa
Segera diangkat jika
Universal pada menit hingga
warna kertas pH
masing - masing campuran air dan
Indikator Universal
wadah selama 1 menit tanah tadi terpisah
sudah stabil
dan jangan sampai (tanah mengendap)
menyentuh tanah

Dicocokkan warna
dan skala kertas pH Dibandingkan dengan
Indikator Universal kriteria penilaian sifat
masing - masing kimia dan fisika tanah
wadah tersebut dan dicatat
dengan skala pada pH
Indikator Universal

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

Tabel 1. Data Pengamatan Uji Fisik dan Kimia Sampel Tanah

7
Lokasi Pengujian Fisik Pengukuran pH Keterangan
Sampling
Warna Tekstur Aquadest Air
Keran

Di samping Coklat Tua Padatan, 5 7 Sampel tanah dengan


Gedung A Kemerahan Lempung pelarut aquades
Politeknik bersifat asam
AKA Bogor
sedangkan dengan
pelarut air keran
bersifat netral

Tabel 2. Data Pengamatan Pengukuran pH Pelarut

Pengukuran pH Pelarut

Aquades Air Keran

4 6

3.2. Pembahasan

Pada percobaan ini dilakukan pengujian fisik dan pengujian kimia terhadap tanah.
Sampel tanah yang digunakan berasal dari Gedung A Politeknik AKA Bogor.
Pengambilan sampel dilakukan di 5 titik sampling yang bertujuan agar sampel yang
dianalisis dapat mewakili populasi tanah yang ada di Gedung A Politeknik AKA Bogor.
Pengujian fisik terhadap sampel tanah dilakukan dengan 2 parameter yaitu warna dan
tekstur sampel. Sampel tanah Gedung A Politeknik AKA Bogor memiliki warna coklat
tua kemerahan dan tekstur berupa padatan lempung. Warna dan tekstur sampel tanah
yang gelap dan lempung ini menunjukan bahwa tanah yang berasal dari Gedung A ini
subur dan tidak tercemar. Semakin gelap warna tanah menunjukan semakin banyak
kandungan senyawa organik pada tanah yang menyebabkan tanah menjadi subur. Selain
itu tekstur tanah yang lempung ini juga dapat mengikat mineral agar tidak mudah
terbawa air serta mudah mengikat air yang menyebabkan kelembaban tanah yang tinggi.

Pada pengujian kimia dengan pengukuran pH yang dilakukan menggunakan 2 pelarut


yaitu Aquades dan Air Keran. Sampel tanah dengan menggunakan pelarut aquades
diperoleh nilai pH sebesar 5. Sedangkan dengan pelarut air keran diperoleh nilai pH
sebesar 7. Berdasarkan dari kriteria penilaian sifat kimia tanah, nilai pH yang diperoleh

8
dari sampel tanah yang berasal dari Gedung A Politeknik AKA Bogor dengan pelarut air
keran bersifat netral dan dengan aquades bersifat masam/asam. Nilai pH tanah yang
asam dapat disebabkan karena tingginya konsentrasi ion hidrogen (H +) dan ion ion
mineral yang bersifat asam di dalam tanah. Kondisi iklim pada lokasi sampling juga
berpengaruh pada nilai pH tanah. Jika lokasi sampling memiliki curah hujannya sangat
tinggi maka akan menyebabkan rendahnya nilai pH tanah karena air hujan memiliki nilai
pH berkisar 5,6. Selain itu juga dapat disebabkan dari pelarut aquades yang digunakan.
Aquades yang digunakan memiliki nilai pH sebesar 6, sehingga nilai pH sampel tanah
yang diperoleh juga berada di kisaran pH 6 - 5.

3.3. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kondisi tanah
yang berada di Gedung A Politeknik AKA Bogor subur dan tidak tercemar dengan ciri
fisik berwarna coklat tua kemerahan dan tekstur padatan lempung serta memiliki nilai pH
sebesar 7 (bersifat netral) dengan pelarut air keran serta nilai pH sebesar 5 (bersifat
asam) dengan pelarut aquades. Nilai pH yang diperoleh dipengaruhi oleh faktor internal
dan eksternal.

PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Jelaskan hubungan antara lokasi sampling dengan pH tanah yang didapat!

Jawab :

9
Hubungan antara lokasi sampling dengan pH tanah yang didapat memiliki
keterkaitan, karena setiap lapisan tanah memiliki sifat yang berbeda sehingga membuat
sampel tanah yang diambil akan mewakili suatu area atau luasan tertentu. Hal ini,
dipengaruhi oleh :

● Iklim
● Organisme
● Bahan induk
● Topografi
● Waktu

2. Jelaskan pengaruh warna dan tekstur tanah dengan pH tanah!


Jawab :

Warna tanah yang semakin gelap, maka tanah tersebut semakin subur, sebaliknya
semakin terang warna tanah,, maka semakin tidak subur tanah tersebut. Warna tanah
yang gelap memiliki pH yang mendekati netral (pH 6-7). Tanah yang subur memiliki
ukuran partikel 0,02-0,05 mm sedangkan pada tanah yang tidak subur ukuran partikelnya
>0,05 mm. Dengan kata lain, semakin besar ukuran partikel tanah, maka semakin
gersang tanah. Dan sebaliknya, tanah yang ukuran partikelnya kecil maka makin gembur
tekstur tanah tersebut. Sesuai keterangan yang telah disebutkan, maka dapat disimpulkan
bahwa warna dan tekstur pada sampel tanah yang dianalisis memiliki pengaruh terhadap
pH tanah yang didapatkan.

DAFTAR PUSTAKA

Andriati, D. Tanah dan Kehidupan. Diakses pada 23 November 2022. Terdapat di:
https://sumber.belajar.kemdikbud.go.id/repos/FileUpload/Tanah%20dan%20Kehidupan_IK/
Sifat-tanah.html

10
LAMPIRAN

11
Lampiran 1. Proses Sampling Tanah

Lampiran 2. Proses Pelarutan Tanah

Lampiran 3. Proses Pengukuran pH Tanah

12
13
Lampiran 4. Laporan Pencemaran Tanah (pada halaman berikutnya)

14
15
16
17
18
19
20

Anda mungkin juga menyukai