KEASAMAN TANAH

Rahmat Ian Ardana ( G021171022 )

Kelompok : 5 (lima), Asisten : Nur Hijrah
Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin
Jln. Perintis Kemerdekaan KM. 10, Kode Pos 90245, Sulawesi Selatan

I. PENDAHULUAN mencaai pH dengan nilai 10 atau

1.1. Latar Belakang bersifat basa (Hanafiah, 2013).
PH tanah merupakan ukuran Kemasaman atau pH tanah
keasaman dan kebasahan dari suatu yang tinggi biasanya mengakibatkan
lapisan tanah yang bisa menentukan terjadinya kerusakan atau
apakah tanah tersebut layak untuk di terhambatnya pertumbuhan akar
tanami tanaman atau tidak, karena pada tanaman. Pengaruh tidak
tanaman tidak bisa tumbuh dengan langsung ketidakstabilan pada pH
baik apabilah ada pada tanah yang tanah, mengakibatkan keracunan
mengandung asam ataupun basa pada tanaman yang menyebabkan
yang terlalu tinngi. Bila kandungan tanaman mati (Hakim, 2009).
ion H+ sama deng an OH- maka Tingkat kemasaman tanah
tanah bereaksi netral yaitu untuk ketersediaan hara tanah adalah
mempunyai tingkat kemasaman sama sekitar 7,0 karena pada tingkat
dengan 7 (Hardjowigeno, 2007). kemasaman ini semua unsur makro
Faktor lain yang mempengaruhi tersedia secara maksimum sedangkan
kemasaman tanah yaitu bahan induk unsur hara mikro tidak maksimum
tanah yaitu dimana nilai pH tanah kecuali Mo, sehingga kemungkinan
yang bervariasi tergantung jenis terjadinya keracunan tanaman
mineral penyusunnya dan derajat berkurang (Hanafiah, 2013)
pelapukannya. Tanah-tanah yang Tanah yang terlalu masam, dapat
berbahan induk batuan kapur dinaikkan pH-nya dengan
karbonat memiliki pH diatas 8, menambahkan kapur ke dalam tanah,
sedangkan yang bergaram Na dapat sedangkan pH tanah yang terlalu
alkalis atau mempunyai nilai pH

20
yang tinggi dapat diturunkan dengan II. METODOLOGI
cara menambahkan belerang atau 2.1. Waktu & Tempat
dengan cara pemupukan pada tanah Praktikum Keasaman Tanah
(Hardjowigeno, 2007). dilaksanakan pada hari , Senin 02
Jadi dalam budidaya tanaman pH April 2018 pukul 11.30 WITA
tanah menentukan kelangsungan sampai selesai di Laboratorium
hidup dari tanaman tersebut. Tanah Kimia Tanah, Departemen Ilmu
tidak boleh terlalu masam dan juga Tanah Fakultas Pertanian,
tidak boleh terlalu basa, ,karena itu Universitas Hasanuddin, Makassar.
berdampak kepada tanaman itu 2.2. Alat & Bahan
sendiri. Maka dari itu untuk dapat Alat yang digunakan dalam
derajat keasaman dari suatu tanah praktikum ini yaitu pH meter, gelas
maka perlu dilakukan praktikum di vial, spatulla, timbangan analitik,
laboratorium. tabung reaksi, alat tulis menulis, dan
1.2. Tujuan buku penuntun dasar-dasar ilmu
tujuan dari praktikum ini adalah, tanah.
memahami bagaimana pengukuran Bahan yang digunakan yaitu
pH tanah dilakukan, memahami 3 sampel tanah terganggu dan air
pentingnya pH tanah sebagai aquades.
indicator sifat kimia tanah yang 2.3. Prosedur Kerja
berbeda, petunjuk perbedaan horizon Metode pelaksanaan yang dilakukan
pada suatu tanah dan sebagai bahan pada praktikum tekstur tanah adalah
diskusi terkait sifat-sifat tanah sebagai berikut :
indikatif. 1. Mengambil sekitar 5 gr pada
1.3. Kegunaan masing-masing sampel tanah
Dengan praktikum ini kita lapisan 1, 2, 3 dan 4
dapat mengetahui bahwa pada 2. Memasukkan tanah tersebut
lapisan tanah ini derajat kedalam gelas kimia yang
keasamannya sebesar itu. Dan berbeda.
praktikum ini dapat dijadikan sebagi 3. Mengukur sejumlah 12,5 ml
bahan referensi. aquades dengan tabung ukur,

21
 dengan bantuan botol asam
semprot. Lapisan 4 6,55 Agak
4. Memasukkan 12,5 ml asam

aquades kedalam masing-

masing gelas kimia yang 3.2. Pembahasan
berisi sampel tanah lapisan 1, Tanah pada lapisan I, II, III
2, 3 dan 4. dan IV di kategorikan sebagai tanah
5. Mengaduk dengan bantuan yang bersifat asam lemah
batang pengaduk hingga air dikarenakan nilainya yang mendekati
dan tanah tercampur dengan 7. Hal ini sesuai dengan pendapat
merata. Fajar (2011) yang menyatakan
6. Kocok selama 15 menit. bahwa asam dikategorikan menjadi
7. Memasukkan alat pengukur dua yaitu asam kuat dan asam lemah
pH meter yaitu bagian dimana asam kuat nilainya
sensitive glass bulb kedalam cenderung mendekati 0, sedangkan
larutan yang terdiri dari air asam lemah nilainya cenderung
dan tanah pada setiap sampel mendekati 7.
tanah secara bergantian. Berdasarkan tabel diatas kita
8. Mencatat hasil pengukuran bisa melihat bahwa setiap horizon
tingkat kemasaman yang memiliki pH yang beda-beda, namun
tertera pada monitor pH hampir mendekati pH 7. Tanah
meter. tersebut masih memungkinkan
9. tumbuhan bisa tumbuh dengan baik.
III. HASIL & PEMBAHASAN Hal ini sesuai dengan pendapat
3.1. Hasil Hanafiah (2013) yang menyatakan
Lapisan Tanah pH Kriteria bahwa tanaman dapat tumbuh pada

Lapisan 1 6,36 Agak kisaran pH 4,0 sampai 8,0.

asam Berdasarkan hasil

Lapisan 2 6,25 Agak pengamatan yang dilakukan
asam ditunjukkan bahwa pH pada tanah
Lapisan 3 6,33 Agak yang diamati berbeda-beda menurut

22
perbandingan tanah dan airnya, hal DAFTAR PUSTAKA
ini sesuai dengan pendapat Pairunan Hakim. 2009. Dasar-Dasar Ilmu
Tanah. Lampung: Penerbit
(2007) yang menyatakan bahwa
Universitas Lampung
pemberian air yang berbeda-beda
Hanafiah. 2013. Dasar-Dasar Ilmu
pada suatu jenis tanah akan
Tanah. Jakarta: Rajawali
memberikan pengaruh yang besar Pers.
terhadap nilai pH suatu tanah.
Hardjowigeno, Sarwono. 2007. Ilmu
Faktor-faktor yang mempengaruhi Tanah. Jakarta: Akademika
Pressindo.
tingkat kemasaman tanah yaitu
pencucian basa-basa, kejenuhan Pairunan, A.K. 2009. Dasar-Dasar
Ilmu Tanah. Ujung Pandang:
basa, sifat misel, dan macam kation
Badan Pergurua Tinggi
yang terserap. mineralisasi atau Indonesia Timur
dekomposisi bahan organik.
Sutedja, Kartapoetra. 2010.
Pengantar Ilmu Tanah.
Akademik Pressindo, Bogor
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan LAMPIRAN
Berdasarkan pengamatan di
laboratorium, kita bisa bedakan pH
tanah dari masing-masing sampel
tanah terganggu. Dan dari hasil
praktikum tanah masih layak untuk
ditumbuhi tanaman dengan baik
karena derajat keasaman masih
mendekati pH 7.
4.2. Saran
Dalam melakukan praktikum
dilakukan sesuai dengan penuntun
agar hasilnya juga maksimal

23
24