Dosen Pengampu:
Bu Ferryati Masitoh S.Si, M.Si
Disusun oleh:
Nama : Ervina Putri Adelia
NIM : 200722638846
Offering /Angkatan : G / 2020
Asprak : Andhika Ananda Wijaya
Safira Arum
Menyiapkan Alat
dan Bahan
Setelah pengendapan,
Angin-anginkan tanah masukkan PH test paper
tersebut selama 24 jam pada tabung reaksi, lalu
mencocokkan warna PH
test paper pada tabel PH
Mengukur panjang meter
sampel tanah setelah
dianginkan sebagai
panjang akhir (Ld)
V. HASIL PRAKTIKUM
1) Perhitungan indeks cole (perkebunan dan permukiman)
𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑎𝑤𝑎𝑙 (𝐿𝑚)
Derajat kerut tanah = 𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 (𝐿𝑑) − 1
a. Perkebunan
10 𝑐𝑚
Derajat kerut tanah = −1
9,6 𝑐𝑚
= 0,042 cm2
b. Permukiman
10,7 𝑐𝑚
Derajat kerut tanah = −1
10,2 𝑐𝑚
= 0,049 cm2
2) Hasil perhitungan pH tanah
a. Perkebunan PH 6 (asam)
b. Permukiman PH 8,5 (basa)
3) Uji kandungan BO dan kapur
Sampel tanah Larutan Bereaksi Tidak Hasil
bereaksi
Perkebunan HCl 10% Tidak
mengandung BO
4) Warna tanah
a. Permukiman
Lapisan Penulisan Warna (Munsell Soil
Color Chart)
Sampel 1 (0-20 cm) HUE 2.5 YR, 2,5/2 Very dusky red
Sampel 3 (40-60 cm) HUE 5YR, 3/3 Dark reddish brown
Sampel 4 (60-80 cm) HUE 5YR, 3/3 Dark reddish brown
Sampel 5 (80-100 cm) HUE 2.5YR, 2,5/2 Very dusky red
b. Perkebunan
Lapisan Penulisan Warna (Munsell Soil
Color Chart)
Sampel 1 (0-20 cm) HUE 2.5YR, Very dusky red
2,5/2
Sampel 2 (20-40 cm) HUE 10R, 2,5/2 Very dusky red
Sampel 3 (40-60 cm) HUE 10R, 2,5/1 Reddish black
Sampel 4 (60-80 cm) HUE 10R, 2,5/1 Reddish black
Sampel 5 (80-100 cm) HUE 5YR, 2,5/1 Black
VI. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum diatas maka perhitungan indeks cole
diperoleh panjang tanah perkebunan setelah menjadi adonan dan dimasukan
ke dalam suntikan adalah 10 cm sebagai Lm. Lalu setelah dianginkan
panjang tanah menjadi 9,6 cm sebagai Ld. Maka hasil perhitungan indeks
cole tanah perkebunan adalah 0,042 cm2. Sedangkan panjang tanah
permukiman setelah menjadi adonan dan dimasukan ke dalam suntikan
adalah 10,7 cm sebagai Lm. Setelah dianginkan panjang tanah menjadi 10,2
cm sebagai Ld. Maka hasil indeks cole tanah permukiman adalah 0,049 cm2.
Jadi dari dua sampel tanah permukiman maupun perkebunan memiliki nilai
COLE >0,03 menunjukan bahwa tanah memiliki kandungan mineral liat
montmorillonit agak tinggi.
Pada hasil perhitungan keasaaman PH tanah diperoleh pada sampel
tanah perkebunan memiliki PH 6 yang tergolong asam. Sedangkan pada
sampel tanah permukiman memiliki PH 8,5 yang tergolong basa.
Kemasaman tanah menunjukan banyaknya konsentrasi ion hydrogen dalam
tanah. Perhitungan PH tanah untuk menentukan mudah atau tidaknya unsur
hara dapat diserap tanaman, menunujukan kemungkinan adanya unsur
beracun dan mempengaruhi perkembangan mikroorganisme pada tanah.
Pada hasil uji kandungan BO dan kapur diperoleh bahwa sampel
tanah perkebunan ketika ditetesi larutan HCl 10% menghasilkan data tidak
bereaksi atau tidak berbuih, karena tidak ada kandungan bahan organik.
Pada sampel tanah perkebunan ketika ditetesi larutan H2O2 3%
menghasilkan data bereaksi atau berbuih sedikit, karena pada sampel tanah
tersebut sedikit mengandung bahan organik. Sedangkan pada sampel tanah
permukiman ketika ditetesi larutan HCl 10% menghasilkan data tidak
bereaksi atau tidak berbuih, karena tidak ada kandungan bahan organik.
Pada sampel tanah permukiman ketika ditetesi larutan H2O2 3%
menghasilkan data bereaksi atau berbuih, karena pada sampel tanah tersebut
mengandung bahan organik. Larutan HCl berfungsi untuk mengetahui
kandungan bahan kapur pada sampel tanah, sedangkan larutan H2O2
berfungsi untuk mengetahui kandungan bahan organik pada sampel tanah
perkebunan maupun permukiman.
Pada hasil pengamatan warna tanah diatas, terlihat bahwa setiap
lapisan tanah memiliki warna yang yang berbeda-beda. Lapisan satu
permukiman yang diambil pada kedalaman 0-20 cm, yang merupakan tanah
pada lapisan paling atas dengan warna Very dusky red yang mengandung
senyawa besi. Very dusky red adalah warna yang mempunyai nilai Hue= 2,5
YR, Value= 2,5 dan chroma= 2. Biasanya ditulis dengan menggunakan
notasi HUE 2.5 YR, 2,5/2 menurut buku Munsell Soil Color Chart. Lapisan
tiga permukimam diambil pada kedalaman 40-60 cm dengan warna Dark
reddish brown yang mengandung bahan organik. Dark reddish brown
adalah warna yang mempunyai nilai HUE 5YR, 3/3. Pada lapisan ke-empat
permukimam diambil pada kedalaman 60-80 cm dengan warna Dark
reddish brown yang mengandung bahan organik. Dark reddish brown
adalah warna yang mempunyai nilai HUE 5YR, 3/3. Pada lapisan ke lima
permukiman yang diambil pada kedalaman 80-100 cm, yang merupakan
tanah pada lapisan paling atas dengan warna Very dusky red yang
mengandung senyawa besi. Very dusky red adalah warna yang mempunyai
nilai HUE 2.5 YR, 2,5/2.
Pada Lapisan satu perkebunan yang diambil pada kedalaman 0-20
cm, yang merupakan tanah pada lapisan paling atas dengan warna Very
dusky red yang mengandung senyawa besi. Very dusky red adalah warna
yang mempunyai nilai Hue= 2,5 YR, Value= 2,5 dan chroma= 2. Biasanya
ditulis dengan menggunakan notasi HUE 2.5 YR, 2,5/2 menurut buku
Munsell Soil Color Chart. Lapisan dua perkebunan diambil pada kedalaman
20-40 cm dengan warna Very dusky red yang mengandung senyawa besi.
Very dusky red adalah warna yang mempunyai nilai HUE 2.5 YR, 2,5/2.
Lapisan tiga perkebunan diambil pada kedalaman 40-60 cm dengan warna
Reddish black yang mengandung bahan organik. Reddish black adalah
warna yang mempunyai nilai HUE 10R, 2,5/1. Pada lapisan ke-empat
permukimam diambil pada kedalaman 60-80 cm dengan warna Reddish
black yang mengandung bahan organik. Reddish black adalah warna yang
mempunyai nilai HUE 10R, 2,5/1. Pada lapisan ke lima permukiman yang
diambil pada kedalaman 80-100 cm, yang merupakan tanah pada lapisan
paling atas dengan warna Black yang mengandung bahan organik. Black
adalah warna yang mempunyai nilai HUE 10R, 2,5/1. Intensitas warna tanah
dipengaruhi oleh jenis mineral dan jumlahnya, kandungan bahan organik
tanah, dan kadar air di dalam tanah. Semakin rendah kandungan bahan
organik maka warna tanah akan semakin terang. Sebaliknya jika semakin
gelap warna tanah berarti tanah tersebut semakin subur, karena banyaknya
kandungan bahan organik pada tanah.
VII. KESIMPULAN
Dari praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa:
1. Dalam hasil perhitungan indeks cole dari dua sampel tanah permukiman
maupun perkebunan memiliki nilai COLE >0,03 menunjukan bahwa
tanah memiliki kandungan mineral liat montmorillonit agak tinggi.
2. Dalam hasil perhitungan keasaaman PH tanah diperoleh pada sampel
tanah perkebunan memiliki PH 6 yang tergolong asam. Sedangkan
pada sampel tanah permukiman memiliki PH 8,5 yang tergolong basa.
3. Dalam hasil uji kandungan BO dan kapur dapat diperoleh adanya
sampel tanah yang bereaksi dan tidak saat ditetesi larutan HCl dan
H2O2. Pada kedua sampel tanah perkebunan dan permukiman tidak ada
yang mengandung kapur. Larutan HCl berfungsi untuk mengetahui
kandungan bahan kapur pada sampel tanah, sedangkan larutan H2O2
berfungsi untuk mengetahui kandungan bahan organik pada sampel
tanah perkebunan maupun permukiman.
4. Dalam hasil pengamatan warna tanah terlihat bahwa setiap lapisan
tanah memiliki warna yang yang berbeda-beda. . Intensitas warna tanah
dipengaruhi oleh jenis mineral dan jumlahnya, kandungan bahan
organik tanah, dan kadar air di dalam tanah. Semakin rendah
kandungan bahan organik maka warna tanah akan semakin terang.
Sebaliknya jika semakin gelap warna tanah berarti tanah tersebut
semakin subur, karena banyaknya kandungan bahan organik pada
tanah.
2. Pembahasan
3. Kesimpulan
LAMPIRAN
b. Menumbuk tanah dan memberikan aquades pada tanah yang telah halus
f. Memasukan tanah dan barium ke dalam tabung reaksi, lalu diberi aquades dan
dikocok