Disusun oleh:
JURUSAN GEOGRAFI
ANALISIS DDK, PCC, RCC, DAN ECC OBJEK WISATA SUMBER NYOLO
KECAMATAN KARANGPLOSO
Pengertian Obyek Wisata Obyek wisata adalah salah satu komponen yang penting
dalam industri pariwisata dan salah satu alasan pengunjung melakukan perjalanan
(something to see). Di luar negri obyek wisata disebut tourist atraction (atraksi wisata),
sedangkan di Indonesia lebih dikenal dengan objek wisata. Mengenai pengertian objek
wisata, kita dapat melihat dari beberapa sumber antara lain:
1. Peraturan Pemerintah No.24/1979. Objek wisata adalah perwujudan dari ciptaan
manusia, tata hidup, seni budaya serta sejarah bangsa dan tempat keadaan alam yang
mempunyai daya tarik untuk dikunjungi.
2. Surat Keputusan Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi No.KM
98/PW:102/MPPT-87. Obyek wisata adalah tempat atau keadaan alam yang memiliki
sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga mempunyai daya tarik
dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan. Menurut Yoeti (1996), suatu
daerah untuk menjadi daerah tujuan wisata (DTW) yang baik, harus mengembangkan tiga
hal agar daerah tersebut menarik untuk dikunjungi, yakni: 7
a. Adanya sesuatu yang dapat dilihat (something to see), maksudnya adanya sesuatu yang
menarik untuk dilihat, dalam hal ini obyek wisata yang berbeda dengan tempat-tempat lain
(mempunyai keunikan tersendiri). Disamping itu perlu juga mendapat perhatian terhadap
atraksi wisata yang dapat dijadikan sebagi entertainment bila orang berkunjung nantinya.
b. Adanya sesuatu yang dapat dibeli (something to buy), yaitu terdapat sesuatu yang
menarik yang khas untuk dibeli dalam hal ini dijadikan cendramata untuk dibawa pulang
ke tempat masing-masing sehingga di daerah tersebut harus ada fasilitas untuk dapat
berbelanja yang menyediakan souvenir maupun kerajinan tangan lainnya dan harus
didukung pula oleh fasilitas lainnya seperti money changer dan bank.
c. Adanya sesuatu yang dapat dilakukan (something to do), yaitu suatu aktivitas yang
dapat dilakukan di tempat itu yang bisa membuat orang yang berkunjung merasa betah di
tempat tersebut. Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu objek wisata
yang baik dan menarik untuk dikunjungi harus mempunyai keindahan alam dan juga harus
memiliki keunikan dan daya tarik untuk dikunjungi dan juga didukung oleh fasilitas pada
saat menikmatinya.
Analisis ESL
Evaluasi Objek Wisata yang mungkin ditemukan sebagai dasar Klasifikasi Kesesuaian Lahan
untuk Pariwisata.
Tidak Kualitas
Jenis Indikator Ada Keterangan
Ada Buruk Sedang Baik
Air Terjun - - - - -
Sumber Mata Air - - - -
Sumber Air Panas - - - - -
Sungai - - - -
Danau - - - -
Ngarai - - - -
Panorama - - - -
Aneka Formasi
- - - - -
Geologi
Goa - - - - -
Hutan Wisata - - - - -
Wisata Alam Flora dan Fauna
- - - - -
yang khas
Hutan Perburuan - - - - -
Sinar Matahari - - - -
Sun Set - - - - -
Sun Shine - - - - -
Suhu Udara - - - Sejuk
Cuaca - - - Cerah
Agak
- - -
Angin Kencang
Hujan - - - -
Salju - - - - -
Sumber Nyolo merupakan salah satu Objek Wisata yang berada di Desa Ngenep, Kecamatan
Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sumber Nyolo adalah sumber air yang
dikelola oleh warga setempat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka.. Sekilas,
Sumber Nyolo tak berbeda jauh dengan kolam berendam biasa. Bahkan terkesan sederhana.
Namun, tempat ini menjadi menarik karena ada tabu dan mitos yang berkembang di
masyarakat setempat. Hal inilah yang menjadikan pengunjung penasaran. Konon, kolam air
di sumber ini bisa membuat awet muda. Letak Sumber Nyolo berada di kawasan hutan,
ditutupi pohon-pohon besar yang memberikan kesan mistis. Belum lagi, ada dupa-dupa yang
diletakkan oleh orang-orang yang melakukan pemujaan di tempat tersebut. Sumber ini
dulunya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, namun setelah beberapa tahun kemudian,
pemerintah bersama penduduk local mulai memperhatikan potensi dan peluang dalam
pengembangan Sumber Nyolo ini. Keindahan dari pohon-pohon tinggi yang sudah lama
berada di Sumber tersebut, serta kejernihan mata air yang memanjakan mata siapapun yang
memandangnya. Hijaunya area sekitar Sumber Nyolo ini, Serta Sejuknya udara yang ada di
Sumber tersebut tentu membuat para pengunjung sejenak melupakan masalahnya dan mulai
menikmati alam.
Tidak Kualitas
Jenis Indikator Ada Keterangan
Ada Buruk Sedang Baik
Tempat Bermain - - - - -
Tempat Piknik - - - -
Berburu - - - - -
Golf - - - - -
Ski Air - - - - -
Hiburan Siang - - - - -
Fasilitas Hiburan
Hiburan Malam - - - - -
Fasilitas Penginapan - - - -
Penginapan - - - -
Tempat Makan
Transportasi - - - -
Sulit
Fasilitas - - - Mencari
Infrastruktur Komunikasi Sinyal
Keamanan - - - -
Keuangan - - - -
Umum - - - -
Analysis data dengan menggunakan konsep dari Community Based Tourism (CBT) ini
merupakan sutu penilaian dalam pengembangan yang didasarkan standarisasi oleh UNEP dan
WTO pada tahun 2005, yang mana mencangkup aspek ekonomi, sosial, budaya, politik, dan
lingkungan. Berikut ini merupakan hasil dari analysis CBT pada Wisata Sumber Nyolo :
Membantu berkembangnya
0
pertukaran budaya
Kepedulian akan perlunya
1
konservasi
ANALISIS DDK
Analisis PCC
Daya Dukung Fisik/Physical Carrying Capacity (PCC) adalah jumlah maksimum
pengunjung secara fisik tercukupi oleh ruang yang disediakan pada waktu tertentu. Untuk
menghitung PCC digunakan rumus yang dimodifikasi Fandeli dan Muhammad (2009)
sebagai berikut :
PCC = A x 1/B x Rf
Dimana :
A = Luas areal yang digunakan untuk wisata
B = Luas areal yang dibutuhkan seorang wisatawan untuk berwisata dengan tetap
memperoleh kepuasan
Rf = Faktor rotasi
Analisis RCC
Daya Dukung Riil/Real Carrying Capacity (RCC) adalah jumlah pengunjung maksimum
yang diperkenankan berkunjung ke obyek dengan faktor koreksi (Cf) yang diambil dari
karakteristik obyek yang diterapkan pada PCC. Faktor koreksi diperoleh dengan
mempertimbangkan variabel biofisik, lingkungan, ekologi dan manajemen. RCC dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
Adapun untuk menghitung faktor koreksi (Cf) : faktor koreksi diperoleh dengan
mempertimbangkan variabel yang diperoleh berdasarkan data lapangan yaitu : kelerengan,
kepekaan tanah terhadap erosi, potensi lanskap, iklim (curah hujan) dan lainnya sesuai
dengan tujuan. Kemudian dihitung faktor koreksinya dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
Cf = Mi/Mt x 100%
Dimana :
Mi = Batas besaran variabel.
Mt = Batas variabel total.
Analisis ECC
Dimana :
Rn adalah sumberdaya yang aktif di lokasi
Rt adalah jumlah sumberdaya tetap pengelola
Perhitungan MC
MC = Rn/Rt x 100%
MC = 98/120 x 100%
MC = 81,6
Perhitungan ECC
ECC = RCC x MC
ECC = 1230 x 81,6
ECC = 100,3 wisatawan/hari